SemutAspal

Karikatur: Pengertian, Jenis, Cara Membuat

Karikatur
Karikatur

Dalam dunia seni, terdapat sebuah jenis gambar yang memiliki kekhasan dalam mengungkapkan makna, yakni karikatur. Istilah “karikatur” sendiri berasal dari Bahasa Italia, caricare, yang berarti memberi muatan atau mengungkapkan dengan melebih-lebihkan.

Secara esensial, karikatur adalah representasi visual dari suatu objek yang dibuat dengan cara memperbesar atau mengubah bentuknya secara khas.

Umumnya, media ini digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan pesan atau kritik secara ringkas. Karikatur merupakan salah satu bentuk seni lukis yang menarik dan unik, seringkali ditemukan di halaman depan koran atau majalah.

Salah satu ciri khasnya adalah penggunaan karakter dengan proporsi tubuh dan kepala yang tidak proporsional, memberikan efek humor atau distorsi yang menarik. Selain itu, karya seni ini sering kali juga menyelipkan sindiran terhadap isu-isu sosial yang belum terselesaikan.

Jika kamu tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang makna dan berbagai aspek yang terkait dengannya, mari kita eksplorasi artikel ini lebih dalam.

Pengertian Karikatur

Karikatur memiliki signifikansi yang mendalam sebagai gambar yang memperbesar atau mengubah bentuk suatu objek. Secara konseptual, seni ini menggambarkan objek yang dikenal dengan tujuan menghadirkan kesan lucu bagi yang mengenalnya.

Karya seni ini sering digunakan sebagai alat kritik terhadap politisi dan isu-isu sosial, seringkali dengan gaya yang lebih halus. Kesan lucu dan keunikan bentuknya membuat jenis karya seni ini tetap diminati hingga kini, meskipun proses pembuatannya tidaklah mudah.

Menurut G. M. Sudarta dalam bukunya “40th Oom Pasikom” (2007), karikatur adalah gambar yang mudah diingat dengan komentar satir yang menghibur dan kaya akan makna.

Tujuannya adalah untuk menggugah pemikiran ulang dan memperbaiki realitas demi kehidupan yang lebih baik. Karya seni ini sering menyampaikan pesan atau sindiran dengan gaya humoris.

KBBI mendefinisikan karikatur sebagai gambar yang mengolok-olok dengan pesan atau sindiran tertentu. Karikatur menggambarkan subjek yang dikenal dengan tujuan mengundang tawa bagi yang mengenal subjek tersebut.

Meskipun sering disamakan dengan kartun karena kemiripannya, perbedaan utama antara keduanya adalah bahwa jenis karya ini tidak mengikuti alur cerita seperti kartun. Karikatur sering menjadi bagian dari kartun editorial, di mana orang yang menciptakannya disebut karikaturis.

Sejarah Karikatur

Setelah memahami esensinya, mari kita telusuri sejarahnya yang kaya dan penuh warna. Pertumbuhan jenis seni ini dimulai sejak abad ke-16, walaupun jejak-jejak awal gambar-gambar hewan dengan karakter manusia telah ditemukan pada Zaman Mesir Kuno.

Namun, popularitasnya baru mencapai puncaknya di Italia pada masa Renaisans, ketika seniman seperti Carracci, Leonardo da Vinci, dan yang lainnya mulai menghasilkan karya-karya lucu untuk menghibur diri dan teman-teman mereka.

Perjalanannya tidak berhenti di sana. Pier Leone Ghezzi, salah satu pelopor karikatur, menciptakan lebih dari 2.000 karya yang pada awalnya hanya dinikmati oleh kalangan elit. Namun, seiring berjalannya waktu, jenis seni ini mulai menyebar ke Eropa pada abad ke-18 dan mendapat perhatian di Inggris.

Seniman seperti James Gillray, Thomas Rowlandson, dan George Cruikshank berhasil menciptakan karikatur satire yang menggabungkan humor dengan komentar sosial yang tajam.

Di Perancis, seni ini berkembang pesat melalui publikasi mingguan seperti La Caricature dan harian Le Charivari, menjadikan negara itu sebagai pusat karikatur pada saat itu.

Jenis seni ini juga berevolusi ke medium lain, seperti patung, yang dimulai oleh karya Jean-Pierre Dantan. Dengan patung-patungnya yang menggambarkan tokoh-tokoh terkenal, Dantan memberikan dorongan besar pada seniman lain di bidang tersebut.

Pada akhir abad ke-19, majalah Vanity Fair menjadi terkenal karena karikatur-karikaturnya yang berwarna-warni, menggambarkan tokoh-tokoh politik, sastra, dan kerajaan.

Salah satu kartunis terkemuka majalah tersebut, Carlo Pellegrini, menggunakan nama samaran yang mengandung makna filosofis, menunjukkan pentingnya seni ini dalam mencerminkan dan mengkritik masyarakat pada masa itu.

Di Amerika Serikat, majalah Puck, yang pertama kali terbit pada tahun 1876, menjadi ikon karikatur politik. Majalah ini mempengaruhi banyak penerbit lain dan berkontribusi pada berakhirnya beberapa kekuasaan politik.

Di awal abad ke-20, seniman seperti Marius d Zayas membawa gaya karikatur abstrak dari Meksiko ke New York, sementara Al Frueh memperkenalkan genre karikatur teatris dengan gaya Art Deco.

Perkembangannya terus berlanjut hingga abad ke-20, di mana karikatur politik kembali populer pada tahun 1960-an dan 1970-an. Seniman seperti David Levine, Robert Grossman, dan Edward Sorel menjadi terkenal karena karikatur-karikatur mereka yang dipublikasikan di berbagai majalah ternama.

Bahkan, televisi juga turut memainkan peran dalam mengembangkan karikatur politik melalui siaran Spitting Image yang mengolok-olok politisi pada era Margaret Thatcher.

Fungsi

Fungsi karikatur tidak terbatas hanya pada penciptaan opini masyarakat, melainkan juga memainkan peran penting dalam menghadirkan elemen kegembiraan.

Melalui representasi visual yang sering kali menggambarkan keadaan dengan cara yang kocak atau menggelitik, seni ini mampu menarik perhatian serta mengundang refleksi pada khalayaknya. Selain itu, seni ini memiliki kekuatan untuk mempengaruhi sudut pandang seseorang terhadap suatu isu.

Dengan kecerdasan artistiknya, seorang karikaturis dapat merangsang pemirsa untuk merespon secara positif atau negatif terhadap topik yang digambarkannya. Tidak hanya sebagai alat untuk menyuarakan opini, karya ini juga berperan sebagai sarana hiburan yang efektif.

Melalui karya-karya yang menggambarkan situasi dengan ekspresi yang berlebihan, seni ini dapat menghadirkan tawa dan kebahagiaan bagi penikmatnya. Lebih dari sekadar sumber kesenangan, seni ini juga memiliki dimensi pencitraan yang tak terelakkan.

Dalam hal ini, seni ini sering digunakan sebagai medium untuk memperlihatkan sisi-sisi tertentu dari sebuah karakter atau tokoh. Dengan cermat, sebuah gambar karikatur bisa menjadi cerminan dari kepribadian atau sikap seseorang.

Dengan beragam fungsi yang dimilikinya, karya ini merupakan bagian integral dari kehidupan media massa. Kehadirannya yang konsisten di berbagai platform media membuktikan bahwa seni ini memiliki daya tarik yang tidak dapat diabaikan.

1. Memunculkan Opini

Sebagai alat kritik sosial, seni ini memiliki kekuatan untuk menginspirasi pemikiran baru di masyarakat. Contohnya, gambar seorang dengan perut membesar dapat menjadi simbol yang mengungkapkan bahwa orang tersebut telah memanfaatkan uang rakyat atau melakukan tindakan tidak pantas lainnya.

Dampaknya pun signifikan, terbukti dengan munculnya banyak kasus pengaduan terkait gambar yang dianggap merendahkan atau menyinggung pejabat negara. Karikatur, dengan keunikan dan daya kritisnya, mampu memicu refleksi mendalam tentang berbagai isu penting dalam masyarakat.

2. Menggambarkan Kegembiraan

Seperti halnya kartun, gambar karikatur juga berfungsi sebagai sarana hiburan yang menghadirkan nilai humor yang tinggi.

Humor tersebut kerap kali disampaikan melalui bentuk satire atau sindiran, menjadikannya lebih dari sekadar bahan tawa semata, melainkan juga sebuah pesan sindiran kepada subjek yang digambarkan dalam seni tersebut.

Dengan demikian, gambar ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan refleksi kritis terhadap situasi atau individu yang diangkat di dalamnya.

3. Menggambarkan Citra

Karikaturis memiliki tugas yang cukup menantang. Mereka tidak hanya harus mahir dalam menggambar, tetapi juga mampu menggambarkan seseorang dengan akurat dan menghasilkan sebuah karya yang menghibur serta mengesankan.

Saat menikmati sebuah karya seni ini, penting bagi kita untuk dapat mengidentifikasi tokoh yang digambarkan dengan baik.

Meskipun awalnya digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan kritik sosial terhadap pemerintahan, perannya telah berkembang seiring berjalannya waktu. Sekarang ini, jenis karya seni ini tidak hanya diandalkan untuk itu saja.

Dalam era perkembangan yang pesat, seni ini juga menjadi pilihan populer sebagai hadiah atau kenang-kenangan untuk berbagai acara spesial, seperti pernikahan, wisuda, ulang tahun, dan lainnya.

Ciri-Ciri Karikatur

Seni ini memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari gambar-gambar lainnya. Berikut adalah beberapa ciri yang mencerminkan esensinya:

  • Menggambarkan kepala manusia dalam proporsi yang jauh lebih besar dari biasanya, sering kali untuk menyoroti sifat-sifat khas atau kepribadian tertentu.
  • Melakukan modifikasi anatomi tubuh agar terlihat seperti kartun, tetapi tetap mempertahankan kesamaan dengan bentuk asli subjeknya.
  • Sering ditemukan di media cetak seperti majalah, koran, atau poster, menjadi bagian dari wajah khas pemberitaan dan hiburan di masyarakat.
  • Seringkali merujuk pada peristiwa atau isu aktual, menggunakan gambaran yang ekspresif untuk menyampaikan pesan atau kritik.
  • Mereka berperan sebagai sarana hiburan yang membangkitkan nilai humor, seringkali dengan menyajikan sudut pandang yang menggelitik atau ironis terhadap situasi yang diangkat.

Jenis

Ada beragam jenis karikatur yang hadir untuk memenuhi selera beragam konsumen. Kamu bisa menemukan berbagai macam jenisnya, mulai dari yang lucu hingga yang menggambarkan keadaan politik atau sosial.

Dengan ragamnya jenisnya, kamu dapat menemukan yang sesuai dengan minat dan preferensimu.

1. Jurnalistik

Karikatur jurnalistik adalah seni visual yang memadukan elemen-elemen gambar dengan analisis mendalam terhadap sebuah berita, mempersembahkan informasi dengan cara yang menarik dan kritis.

Dengan menggunakan imaji yang ekspresif dan terkadang lucu, karikatur jurnalistik merangkum pesan-pesan penting dari sebuah peristiwa atau isu, seringkali mengajak kamu untuk merenungkan sudut pandang yang berbeda dan menyuarakan kritik terhadap berbagai hal dalam masyarakat.

2. Realitas

Karikatur realitas sering kali mengangkat beragam isu yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Jenis karikatur ini cenderung memperlihatkan keadaan sosial, politik, atau budaya dengan cara yang kocak namun menggugah pemikiran.

Melalui gambar-gambar lucu dan kadang satiris, karikaturis mampu menyampaikan pesan-pesan yang mendalam tentang berbagai masalah yang sedang terjadi di sekitar kita.

Dari kebingungan politik hingga dilema kehidupan sehari-hari, karikatur realitas membuka ruang bagi refleksi dan diskusi mengenai berbagai aspek kehidupan modern.

3. Politik

Karikatur politik adalah salah satu jenis karya seni yang erat kaitannya dengan dunia politik atau peristiwa-peristiwa aktual dalam kehidupan sehari-hari. Melaluinya, seniman seringkali memperbesar ciri khas atau situasi tertentu untuk menyampaikan pesan kritik mereka.

Dengan menggunakan gambar lucu dan satir, karya ini bertujuan untuk memprovokasi pemikiran dan kesadaran akan isu-isu politik yang sedang berlangsung, seringkali dengan tujuan untuk menyuarakan suatu pandangan atau pendapat yang kritis terhadap suatu kebijakan atau tindakan politik.

Cara Membuat Karya Seni Karikatur

Menciptakan karikatur yang berhasil memerlukan perhatian khusus pada tingkat kemiripan antara objek yang digambarkan dengan aslinya. Ada beberapa langkah kunci yang dapat diambil dalam proses pembuatan karikatur ini.

1. Pemilihan Tema

Pentingnya pemilihan tema dalam pembuatan sebuah karya seni tak bisa diremehkan. Sebab, tema yang dipilih akan menjadi landasan utama dalam proses penciptaan. Biasanya, tema yang diangkat mencakup beragam aspek, mulai dari sosial budaya, politik, agama, ekonomi, hingga hal-hal lain yang relevan.

Dalam menentukan objek gambar, kamu perlu memperhatikan dengan seksama. Sang tokoh yang dijadikan objek sebaiknya adalah figur yang tengah menjadi sorotan publik. Namun, perlu diingat bahwa pemilihan objek harus dilakukan dengan bijak.

Misalnya, hindari mengambil tokoh yang bisa memicu kontroversi atau mengundang konflik, seperti menyudutkan suatu ras, suku, agama, atau isu-isu yang sensitif.

2. Proses Kreatif

Penggunaan gambar seni sebagai medium untuk menyampaikan pesan seringkali terlihat sederhana namun bisa mematahkan aturan anatomi. Untuk mencapai kesederhanaan ini, seorang seniman perlu menekuni proses pembelajaran dengan penuh perhatian, ketekunan, dan sentuhan humor yang khas.

Dalam proses kreatifnya, tidak hanya dibutuhkan keahlian teknis, tetapi juga pengetahuan mendalam tentang konteks serta kemahiran dalam menangkap esensi sindiran agar gambar yang dihasilkan mampu menggugah perasaan orang-orang yang melihatnya.

Hal ini memungkinkan pesan yang ingin disampaikan dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat luas. Adapun tahapan yang harus dipersiapkan dalam proses kreatif mencakup beberapa hal sebagai berikut:

  • Pengumpulan foto wajah tokoh yang akan dijadikan objek gambar.
  • Memahami karakteristik dan kepribadian tokoh yang akan digambarkan dengan cermat.
  • Menyusun pesan atau kritikan yang ingin disampaikan dengan menjauhi segala unsur diskriminatif atau SARA.
  • Menyajikan sindiran atau pesan dengan sentuhan humor yang tepat dan cerdas.
  • Memilih media yang akan digunakan, baik itu media konvensional seperti kertas dan pensil, maupun media digital seperti komputer atau tablet, sesuai dengan kebutuhan dan preferensi.

3. Memperhatikan Ekspresi

Dalam proses pembuatannya, ekspresi memiliki peranan yang sangat penting. Ekspresi yang tepat mampu menarik perhatian pemirsa dan menghadirkan daya tarik yang khas. Ketika ekspresi yang ditampilkan terlalu berlebihan, karikatur tersebut akan membedakan dirinya dari karya-karya lainnya.

Selain itu, pelukis juga memiliki kebebasan untuk menggambarkan ekspresi tidak hanya pada wajah, tetapi juga pada bagian tubuh lainnya. Hal ini memberikan kesan yang lebih unik dan harmonis pada karya tersebut.

4. Menyesuaikan Media

Tahap selanjutnya adalah mengadaptasi karikatur dengan media atau target yang dituju. Media tersebut bisa berupa koran atau majalah yang relevan dengan pesan yang ingin disampaikan melalui karikaturmu.

Demikian telah SemutAspal jelaskan tentang apa itu karikatur, berbagai jenisnya, ciri-cirinya, fungsi yang dimilikinya, dan bahkan langkah-langkah membuatnya. Semoga penjelasan ini bisa memberikan manfaat bagimu.


Dapatkan berita terbaru! Ikuti kami di Google News dan dapatkan kabar terupdate langsung di genggaman.

Yosua Herbi
Herbi adalah seorang Web Developer asal Jawa Tengah lulusan D-3 Manajemen Informatika. Memiliki pengalaman dan kecintaan di bidang geopolitik, keuangan, pemrograman, digital marketing, dan sosial.