Bagikan ke media sosial:
Pembatasan sosial yang diberlakukan akibat pandemi virus corona tak dipungkiri banyak menyebabkan stress hingga depresi di masyarakat. Penutupan berbagai fasilitas publik serta suasana rumah yang kurang menyenangkan kerap memicu pikiran tidak sehat itu.
Bagi yang biasanya menjalani aktivitas sehari-hari di luar rumah tentu akan membuat depresi apabila di dalam rumah secara terus menerus. Depresi bisa dialami oleh siapapun, entah itu anak-anak, remaja, atau orang dewasa. Faktor penyebab depresi antara lain ialah:
- Mengalami peristiwa hidup yang traumatis, seperti perceraian dan kematian keluarga atau pasangan.
- Menjadi korban kekerasan, baik kekerasan fisik, seksual, atau bullying.
- Ketergantungan pada obat-obatan dan minuman beralkohol.
- Memiliki riwayat gangguan mental, misalnya gangguan bipolar, gangguan kepribadian, dan gangguan cemas.
- Adanya gangguan pada fungsi otak, misalnya pada demensia dan stroke.
- Selain itu, faktor keturunan (memiliki keluarga dengan depresi) juga dapat menjadi faktor risiko seseorang lebih rentan terkena depresi.
Beberapa hal di atas dapat menyebabkan depresi karena pengaruhnya dalam merusak kinerja dan kadar zat kimia otak (neurotransmitter) yang mempengaruhi suasana hati seseorang.

Untuk mengatasi pikiran negatif ini, mereka yang mengalami depresi perlu menjalani perawatan meskipun merasa keraguan dalam hatinya. Itu adalah solusi terbaik agar bisa mengendalikan diri kembali. Sebab, diketahui bahwa depresi sangat buruk bagi kesehatan.
Berikut cara atasi depresi dilansir dari Web MD.
1. Tetap Jalani Terapi
Terapi memang butuh waktu, namun jangan putus asa. Untuk membantumu, dokter terkadang perlu mencoba beberapa perawatan sebelum menemukan terapi yang tepat.
Ketika penderita depresi mendapatkan obat yang benar, dosis yang tepat, dan diminum sesuai petunjuk dokter maka sekitar 70 persen pengobatan tersebut akan berhasil.
2. Minumlah Obat sesuai Resep
Dalam hidup, melakukan kebiasaan baik adalah hal yang penting untuk diperbuat. Minumlah obat depresi pada waktu yang sama setiap hari sebagai usaha untuk atasi depresi dalam diri.
Lebih mudah diingat jika dilakukan bersamaan dengan aktivitas lain, seperti menyikat gigi, sarapan, atau tidur. Dapatkan kotak pil mingguan agar memudahkan pemantauan karena pil tidak terlalu banyak.
3. Jangan Berhenti Minum Obat tanpa Izin Dokter
Jika perlu berhenti minum obat karena suatu alasan, dokter mungkin mengurangi dosis obat secara bertahap. Sebab jika berhenti tiba-tiba, memungkinkan timbulnya efek samping.
Menghentikan pengobatan secara tiba-tiba kemungkinan juga dapat menyebabkan kembalinya depresi. Jangan berasumsi bahwa dapat berhenti minum obat ketika merasa lebih baik.
Banyak orang membutuhkan perawatan secara berkelanjutan bahkan ketika mereka merasa baik-baik saja. Ingat, jika merasa baik sekarang, mungkin itu karena obat sedang bekerja.
4. Ubah Gaya Hidup
Ada banyak hal yang bisa dilakukan sendiri untuk melengkapi terapi. Contohnya makan makanan sehat serta menghindari alkohol dan obat-obatan terlarang. Pastikan mendapat tidur yang cukup, nyenyak, dan berkualitas.
Jangan berbaring di tempat tidur pada siang hari, lebih-lebih tidur siang. Sebab, beberapa penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik dapat mengurangi depresi.
Cobalah berjalan-jalan di sekitar lingkungan dengan seorang teman. Selanjutnya, lakukan olahraga rutin setidaknya sehari dalam sepekan.
5. Kurangi Stress
Minta bantuan dalam beberapa hal yang membuat stres. Lihat apakah teman atau keluarga dapat membantu mengurus beberapa masalah sehari-hari.
Jika pekerjaan membuat stres, cari cara untuk mengurangi beban tugas yang didapatkan. Ini adalah contoh depresi yang banyak dialami oleh para pekerja.
6. Jujur
Orang terkadang tidak nyaman membicarakan topik sensitif dalam hidup. Namun, berbagi kekhawatiran seperti itu secara terbuka dengan dokter atau terapis dapat membantu mengurangi kadar stres atau depresi.
Kita sebagai makhluk sosial pada dasarnya ingin berbagi pendapat dan pemikiran. Jadi, tidak usah malu pada orang yang dipercaya sebab ini adalah satu cara menolong orang depresi.
7. Terbuka untuk Ide Baru
Dokter mungkin memiliki saran yang terdengar aneh. Dia mungkin mendorong untuk melakukan hal-hal yang terasa canggung, tidak nyaman, bahkan tidak wajar menurut kita.
Tapi, cobalah untuk tetap terbuka dan lakukan pendekatan baru. Untuk mengatasi depresi berkepanjangan, kamu hanya perlu percaya bahwa semua yang dikatakannya demi kesehatan mental yang lebih baik.
8. Jangan Menyerah
Kamu mungkin merasa putus asa saat ini. Kamu mungkin merasa tidak pernah menjadi lebih baik dalam hidupmu. Tetapi merasa seperti itu adalah gejala depresi yang sedang dialami.
Jika kamu memberi waktu dan membiarkan pengobatan berjalan, besar kemungkinan akan merasa lebih baik. Segeralah mencari bantuan untuk mengetahui cara terbaik atasi depresi yang sedang dialami.
Terakhir. Stress adalah awal mula depresi. Jika tidak segera mengatasi stres, lama kelamaan bisa menjadi depresi. Sebisa mungkin hindari kondisi depresi.
Jangan sampai ketinggalan berita terbaru! Tambahkan kami di Google News dan selalu dapatkan artikel terupdate langsung di genggamanmu.
Bagikan ke media sosial:
Konten Terpopuler:
- Obat Alami Hilangkan Kutu Rambut secara Tuntas
- Berkenalan dengan Rapid Test untuk Virus Corona
- Penyebab Gagal Jantung yang Harus Diwaspadai
- Waktu Keramas yang Baik bagi Penduduk Indonesia
- Gusi Bengkak: Penyebab & Cara Mengatasinya Sendiri
- Main Badminton saat Pandemi Corona, Apakah Beresiko?
- Tes PCR untuk Mendiagnosis COVID-19, Apa Itu?
- Cara Menghindari Stres Berat demi Jiwa yang Sehat
- Obat Alami Vertigo yang Ampuh Meredakan
- Makanan yang Bisa Dikonsumsi oleh Penderita Tipes
