
Banyak orang yang masih bingung mengenai pengertian dividend discount model. Apabila kamu termasuk salah satu orang yang belum mengetahuinya maka simak artikel di bawah ini agar kamu bisa menentukan harga saham yang tepat melalui DDM alias dividend discount model.
Pengertian Dividend Discount Model
Pada dasarnya, dividend discount model adalah salah satu cara menghitung valuasi saham yang berfungsi untuk menentukan mahal murahnya suatu saham berdasarkan analisis fundamental. Pada akhirnya, kamu akan mendapatkan harga wajar saham itu.
Maka dari itu dapat dikatakan juga bahwa dividend discount model tersebut merupakan salah satu langkah untuk mengetahui valuasi saham yang digunakan menentukan harga yang wajar.
Overvaluated
Jika harga saham melebihi batas wajar yang telah ditentukan maka akan berdampak pada nilainya di pasaran. Harga saham itu menjadi kemahalan alias overvaluated jika dinilai dari analisis fundamental melalui sistem valuasi DDM.
Sebagai contoh, apabila harga wajar dari saham senilai 8 ribu rupiah tetapi di pasaran dijual dengan nilai 10 ribu rupiah. Jika kamu membeli saham tersebut beberapa lot, tentunya akan sangat merugikan. Kamu wajib mengetahui harga wajar saham agar tidak overvaluated alias kemahalan.
Jika kamu mau mengurangi kerugian, kamu harus berusaha untuk menghitung nilai dividend discount model dari suatu saham sebelum membelinya.
Undervaluated
Lain halnya dengan nilai saham di pasaran yang overvaluated, nilai saham yang ada di bawah harga wajar kerap disebut dengan istilah undervaluated.
Sebagai contoh, harga saham pada saat ini senilai 5 ribu rupiah di pasaran sedangkan harga wajar senilai 8 ribu rupiah. Nilai saham tersebut begitu jauh di bawah harga wajar berdasarkan DDM.
Nilai saham yang undervaluated dan berpotensi akan naik bisa kamu beli setelah melihat analisa fundamental yang baik. Berikut adalah cara perhitungan harga wajar atau dividend discount model.
Sebuah perusahaan mempunyai dividen saham sebesar 400 rupiah per tahunnya maka harga jual yang akan diekspektasikan tersebut sebesar 4000 rupiah. Apabila required of return yang diinginkan sebesar 10 persen maka VCS atau harga wajar yang akan diperoleh sebesar 3.999 rupiah.
Apabila harga saham tersebut di pasaran adalah 2.700 rupiah, itu tandanya masih ada kemungkinan untuk naik nantinya.
Perlu kamu ketahui juga bahwa nilai wajar dari DDM merupakan asumsi. Hal ini disebabkan karena kamu tidak akan pernah tahu pasti berapa harga saham ke depannya hingga dividend yang akan dibayarkan tahun depan.
Dapatkan berita terbaru! Ikuti kami di Google News dan dapatkan kabar terupdate langsung di genggaman.
Bagikan ke media sosial:
Konten Terpopuler:
- Tips Bisnis Online dari Game
- Bisnis Blog: Peluang Usaha bagi Penulis
- 10 Jenis Investasi yang Harus Kamu Ketahui Sekarang
- Berbagai Pilihan Polis Asuransi Jiwa Bagimu
- 4 Kesalahan Membeli Asuransi Jiwa, Seperti Apa?
- 3 Manfaat Asuransi Kesehatan bagi Keluarga
- Pengertian Klaim Asuransi Terjelas untuk Kamu
- Istilah Asuransi: Polis, Premi, Klaim, dan Masa Tenggang
- Pengertian Hukum Asuransi yang Harus Dimengerti
- 5 Perusahaan Asuransi Mobil Indonesia Terbaik
