
Tidak sedikit trader yang mengeluhkan tentang indikator MACD ini karena dirasa sulit untuk dipahami. Padahal, pengertian MACD indicator ini merupakan salah satu kunci penting yang kerap digunakan oleh para trader yang telah profesional untuk mendapatkan profit yang menarik.
Apabila kamu masih merasa bingung dengan indikator MACD untuk mengetahui kondisi pasar maka simak ulasan artikel yang ada di bawah ini supaya lebih jelas lagi.
Pengertian MACD Indicator
Penemu Indikator MACD (Moving Average Convergence/Divergence) adalah Gerald Appel. Indikator ini masih banyak digunakan oleh para analis teknikal 40 tahun setelah ia mengembangkannya.
Apa itu MACD? Indikator MACD mempunyai pengertian yang cukup mudah untuk dipahami oleh para trader. Istilah indikator MACD adalah singkatan dari Moving Average Convergence Divergence. Hal tersebut menunjukkan sebuah indikator dari hasil analisa teknikal.
Penggambaran dari indikator MACD ini tidak lain berkaitan dengan dua buah moving average dalam suatu trend berdasarkan aset yang sedang ditinjau.
Moving average yang dimaksud tersebut bisa mencakup banyak hal, beberapa di antaranya yaitu bisa berupa harga rata-rata, baik itu dari harga penutupan maupun pembukaan perdagangan aset yang dapat dilakuan setiap harinya. Tentunya semua itu digambarkan berdasarkan garis trend tertentu.
Di sisi lain, MACD indikator berfungsi untuk mengetahui kapan harga aset yang kamu tinjau akan mengalami kenaikan atau penurunan. Dalam istilah dunia saham sendiri, kondisi tersebut digambarkan sebagai trend bullish dan bearish.

Cara Membaca Indikator MACD
Tidak sedikit trader yang menyukai indikator MACD ini karena merasa dibantu untuk menghasilkan profit yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan yang lainnya. Hampir semua trader di dunia menggunakan indikator MACD ini untuk memperoleh profit yang jauh lebih banyak.
Tentunya semua hal yang dilakukan tersebut tetap berdasarkan pemantauan trend dan momentum. Indikator MACD ini juga kerap digunakan di berbagai macam pasar investasi, baik itu pada aset komoditas, obligasi, kripto, maupun valuta asing.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, indikator MACD ini digunakan untuk menunjukkan trend pergerakan harga, atau lebih tepatnya lagi yaitu berdasarkan dua buah moving average dari nilai aset tertentu.
Fungsinya tidak lain untuk mengetahui pergerakan saham yang sedang mengalami bullish atau bearish. Dengan kata lain, kita bisa mengetahui kondisi aset tersebut sedang berada pada posisi angka yang kuat atau lemah.
Tentunya kondisi saham bisa dilihat melalui hubungan moving average pada jangka waktu tertentu. Garis MACD merupakan nilai pengurangan dari dua moving average dalam jangka waktu yang berbeda.
Untuk membaca sinyal indikator ini, kamu harus mengetahui berbagai macam elemen dalam grafik MACD. Elemen tersebut antara lain:
- MACD line
- Signal line
- MACD histogram
Untuk menentukan MACD line, biasanya digunakan pengurangan EMA. Rentang waktu yang dibutuhkan berkisar antara 26 hari dan 12 hari. Lain halnya dengan signal line yang jangka pendek dengan rentang waktu 9 hari saja. Dua garis itu bisa diubah preferensinya sesuai keinginan trader.
MACD = EMA 12 hari – EMA 26 hari
Terakhir, MACD histogram memberi sinyal dan memungkinkan trader untuk melakukan perhitungan dengan cara mengurangi nilai MACD dan garis sinyal.
Dapatkan berita terbaru! Ikuti kami di Google News dan dapatkan kabar terupdate langsung di genggaman.
Bagikan ke media sosial:
Konten Terpopuler:
- Tips Bisnis Online dari Game
- Bisnis Blog: Peluang Usaha bagi Penulis
- 10 Jenis Investasi yang Harus Kamu Ketahui Sekarang
- Berbagai Pilihan Polis Asuransi Jiwa Bagimu
- 4 Kesalahan Membeli Asuransi Jiwa, Seperti Apa?
- 3 Manfaat Asuransi Kesehatan bagi Keluarga
- Pengertian Klaim Asuransi Terjelas untuk Kamu
- Istilah Asuransi: Polis, Premi, Klaim, dan Masa Tenggang
- Pengertian Hukum Asuransi yang Harus Dimengerti
- 5 Perusahaan Asuransi Mobil Indonesia Terbaik
