Bagikan ke media sosial:
Menstruasi adalah perdarahan pada uterus yang mengalir dari rahim dan keluar melalui vagina. Ini adalah siklus normal pada wanita yang umum terjadi setiap bulan. Menstruasi biasa juga disebut dengan haid atau datang bulan.
Nah, nyeri haid kerap dirasakan sebagian wanita pada awal masa menstruasi dengan penyebab yang beragam. Bagi beberapa wanita, rasa sakit di perut bagian bawah ini tidak begitu terasa sehingga mereka dapat beraktivitas seperti biasa. Namun, sebagian yang lain merasakan nyeri yang tidak tertahankan.

Kontraksi Penyebab Nyeri Haid
Sebenarnya, sepanjang waktu terjadi kontraksi pada otot dinding rahim yang umumnya tidak terasa. Namun ketika menstruasi, kontraksi menjadi makin kencang akibat peluruhan dinding rahim saat haid.
Kontraksi tersebut menekan pembuluh darah di sekitar rahim, sehingga mampu memutus suplai darah dan oksigen ke rahim. Ketiadaan oksigen menyebabkan jaringan rahim melepas bahan kimia yang menciptakan rasa nyeri.
Rasa nyeri semakin terasa karena tubuh ternyata juga mengeluarkan bahan kimia bernama prostaglandin yang memicu otot rahim terus berkontraksi lebih sering.
Prostaglandin adalah bahan kimia yang diproduksi dalam tubuh wanita dan dapat menyebabkan banyak gejala yang berkaitan dengan ketidaknyamanan ketika menstruasi.
Selain itu, prostaglandin dapat memicu rasa mual, diare, lemas, dan sakit kepala yang umumnya menyertai nyeri. Diduga, sebagian wanita memproduksi prostaglandin lebih banyak. Produksi prostaglandin yang lebih banyak tentu mengakibatkan rasa nyeri yang lebih terasa juga.
Penyakit Tertentu
Nyeri haid atau dismenore dapat dikategorikan menjadi dua macam, yakni dismenore primer dan sekunder. Dismenore primer adalah rasa nyeri yang kerap dijumpai pada wanita terutama di masa awal menstruasi. Sedangkan dismenore sekunder terjadi karena adanya kondisi atau gangguan pada sistem reproduksi wanita.
Nyeri akibat dismenore sekunder umumnya terjadi lebih awal daripada nyeri menstruasi biasa dan berlangsung lebih lama. Gangguan yang dapat menyebabkan dismenore sekunder berupa:
- Endometriosis: terjadi ketika sel yang membungkus rahim mulai tumbuh di luar rahim, seperti ovarium atau tuba falopi. Sel tersebut dapat menimbulkan rasa sakit yang sangat ketika meluruh.
- Radang panggul: infeksi yang dapat mengakibatkan peradangan atau inflamasi pada rahim, ovarium, serta tuba falopi.
- Adenomiosis: jaringan yang berada pada lapisan paling dalam rahim mulai tumbuh ke dalam dinding otot rahim, sehingga menimbulkan nyeri saat haid.
- Fibroid: tumor yang tidak bersifat kanker di dalam rahim dan dapat membuat menstruasi terasa lebih menyakitkan.
- Intrauterine device (IUD): kontrasepsi yang ditaruh dalam rahim ini terkadang dapat menyebabkan nyeri haid, terutama pada masa awal pemasangan.
- Stenosis leher rahim: pembukaan pada leher rahim beberapa wanita sangat kecil, sehingga itu menghambat aliran darah keluar saat haid. Kondisi ini mengakibatkan tekanan yang menyakitkan di dalam rahim.
Selain nyeri haid, dismenore sekunder umumnya disertai dengan gejala lain seperti jadwal menstruasi tidak teratur, keputihan yang kental dan berbau, perdarahan di antara masa menstruasi, serta nyeri ketika melakukan hubungan seksual.
Lebih Berisiko
Sebagian wanita dapat lebih berisiko merasakan nyeri haid karena mengalami beberapa hal berupa:
- Volume haid lebih banyak
- Mengalami menstruasi pertama sebelum usia 11 tahun
- Belum pernah hamil
- Mengalami obesitas atau kelebihan berat badan
- Mengonsumsi minuman beralkohol
- Merokok
Selain mengonsumsi obat pereda rasa sakit, biasanya nyeri haid dapat diredakan secara mandiri dengan melakukan pijatan, mandi air hangat, minum minuman hangat, berbaring dengan kaki diangkat, atau menempelkan koyo pada bagian yang sakit.
Pada beberapa kasus, nyeri haid tidak dapat dianggap sepele. Kamu harus segera periksakan diri ke dokter jika terjadi:
- Perdarahan berlebih
- Periode menstruasi lebih lama dari biasanya disertai demam
- Terdapat keputihan yang tidak normal
- Tiba-tiba timbul nyeri dan terasa intens pada panggul
- Adanya tanda-tanda infeksi seperti menggigil dan nyeri tubuh saat menstruasi
Sebaiknya juga memeriksakan diri ke dokter jika mengalami nyeri haid yang disertai gangguan lain seperti sulit hamil.
Cara meredakan nyeri haid dan tindakan pencegahan yang dapat dilakukan:
- Mengonsumsi hidangan yang mengandung vitamin E, asam lemak omega-3, vitamin B1, vitamin B6, serta magnesium. Bahan-bahan tersebut dapat mengurangi nyeri haid secara signifikan.
- Olahraga secara teratur agar berat badan tetap normal.
- Menghindari minuman beralkohol dan rokok.
- Mengurangi stres.
Jangan sampai ketinggalan berita terbaru! Tambahkan kami di Google News dan selalu dapatkan artikel terupdate langsung di genggamanmu.
Bagikan ke media sosial:
Konten Terpopuler:
- Obat Alami Hilangkan Kutu Rambut secara Tuntas
- Berkenalan dengan Rapid Test untuk Virus Corona
- Penyebab Gagal Jantung yang Harus Diwaspadai
- Waktu Keramas yang Baik bagi Penduduk Indonesia
- Gusi Bengkak: Penyebab & Cara Mengatasinya Sendiri
- Main Badminton saat Pandemi Corona, Apakah Beresiko?
- Tes PCR untuk Mendiagnosis COVID-19, Apa Itu?
- Cara Menghindari Stres Berat demi Jiwa yang Sehat
- Obat Alami Vertigo yang Ampuh Meredakan
- Makanan yang Bisa Dikonsumsi oleh Penderita Tipes
