SemutAspal

Portofolio: Fungsi, Manfaat, Cara Membuat

Pengertian portofolio
Pengertian portofolio

Memiliki portfolio merupakan hal penting dalam mengembangkan karirmu. Mengapa demikian? Karena portfolio mencakup semua informasi tentang karya, prestasi, pelatihan, kemampuan, dan pengalaman kerjamu.

Fungsi portfolio tidak hanya untuk pelamar pekerjaan baru, tapi juga berguna bagi pekerja berpengalaman dengan laporan lengkap tentang pekerjaan yang telah diselesaikan.

Portfolio tidak hanya penting untuk pencari kerja, tetapi juga diperlukan oleh mahasiswa sebagai syarat pengajuan beasiswa. Ini adalah media untuk mempresentasikan informasi profesionalmu kepada orang lain.

Namun, tidak semua orang tahu cara membuat portfolio yang benar. Padahal, dengan portoflio yang tepat, informasimu akan lebih mudah dipahami oleh pembaca.

Pengertian Portofolio

Portofolio adalah gabungan dari dua kata, yaitu “port” yang berasal dari “report” yang berarti laporan, dan “folio” yang berarti lengkap atau full.

Promo garansi Shopee

Jika digabungkan, portofolio adalah kumpulan dokumen dari individu, kelompok, lembaga, atau organisasi yang disusun dengan rapi dan berisi semua pekerjaan yang telah dilakukan.

Secara umum, portofolio adalah kumpulan dokumen yang dimiliki oleh individu, kelompok, lembaga, perusahaan, atau organisasi untuk mendokumentasikan perkembangan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pengertian ini dapat berbeda-beda antar bidang. Misalnya, dalam bidang politik, portfolio merupakan kumpulan tugas dan tanggung jawab para menteri dan pejabat pemerintahan. Sedangkan dalam seni, portfolio adalah kumpulan karya seni terbaik yang ditampilkan dalam pameran.

Di bidang investasi dan saham, portfolio merujuk pada sekumpulan investasi yang dimiliki seseorang. Sementara itu, dalam bidang keuangan, portfolio adalah kombinasi berbagai jenis investasi seperti properti, deposito, dan aset finansial lainnya.

Dengan demikian, pengertian portfolio dapat bervariasi tergantung pada konteks dan bidang penggunaannya.

Fungsi Portofolio

Jika kita melihat dari pengertian sebelumnya tentang apa itu portofolio, sebenarnya fungsi dari portfolio dapat bervariasi tergantung pada bidangnya masing-masing. Contohnya, fungsi portfolio dalam bidang investasi mungkin sedikit berbeda dengan fungsi dalam bidang pendidikan.

Meskipun demikian, secara umum, fungsi portofolio dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Berperan sebagai dokumentasi terhadap berbagai pekerjaan yang telah dilakukan oleh seseorang.
  2. Menjadi salah satu acuan yang menunjukkan prestasi atau karya yang telah berhasil dilakukan.
  3. Sebagai sumber informasi tentang pengalaman kerja, menampilkan hasil karya terbaik atau prestasi terbaik yang pernah dicapai.
  4. Menjadi refleksi atau gambaran diri yang ditujukan kepada pembaca atau penilai.
  5. Digunakan untuk mendemonstrasikan kemampuan yang dimiliki oleh individu.
  6. Berfungsi sebagai alat penilaian yang otentik berdasarkan kinerja yang terdokumentasi. Setelah portfolio dibuat, biasanya penilai akan menilai apakah portfolio tersebut sesuai dengan fakta atau tidak, yang kemudian menjadi pertimbangan dalam penilaian.
  7. Berperan sebagai alat pengajaran, terutama dalam dunia pendidikan. Sebagai komponen kurikulum, portfolio mengandung kinerja siswa yang mewajibkan mereka untuk menunjukkan hasil kerja mereka.

Manfaat Portofolio

Membuat dan memiliki porofolio pribadi akan memberikan banyak manfaat bagimu, terutama dalam hal karier dan pekerjaan. Beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan antara lain:

1. Meningkatkan Kredibilitas

Salah satu manfaat utama memiliki portfolio adalah meningkatnya tingkat kredibilitas. Portfolio dapat berfungsi sebagai bukti atas apa yang kita klaim kepada rekan kerja, klien, kolega, atau calon atasan.

Keahlian dan potensi yang terdokumentasi akan terlihat jelas, membantu orang lain menemukan peran yang sesuai untuk mengoptimalkan keahlian yang dimiliki.

2. Menceritakan Keahlian

Portfolio akan mencerminkan perkembangan karirmu dari waktu ke waktu, oleh karena itu penting untuk terus memperbarui portfolio pribadimu. Dengan melakukan hal ini, calon klien atau atasan akan lebih mudah menilai kemajuan kerjamu serta minat-mu dalam berbagai bidang.

Selain itu, dokumen ini juga dapat menunjukkan kontribusi dalam proyek-proyek terdahulu dan bahkan mengungkap potensi yang sebelumnya tidak terpikirkan. Keahlian, kekuatan, pendidikan, pengalaman, dan minat yang kamu miliki akan tercermin melalui dokumen ini.

3. Memperbesar Peluang

Umumnya, pihak pencari kerja dari perusahaan atau calon klien tidak ingin repot untuk menghitung sendiri berapa lama produksi atau berapa biaya yang diperlukan. Dengan melihat portfolio, mereka dapat dengan cepat mengidentifikasi jenis layanan atau produk yang ditawarkan.

Calon klien cenderung loyal terhadap produk atau layanan yang telah mereka gunakan sebelumnya, oleh karena itu, membangun hubungan yang baik juga menjadi hal yang penting. Kedekatan dalam hubungan dapat membantu konsumen dalam membuat keputusan.

4. Menunjukkan Kelebihan

Saat ini, banyak orang telah beralih ke pembuatan secara online. Portfolio online dapat secara otomatis membedakan kamu dari pesaing lain yang mungkin memiliki jenis usaha, bisnis, atau bidang pekerjaan yang serupa.

Portofolio online dianggap sebagai alat yang efektif bagi mereka yang sedang aktif atau pasif dalam mencari pekerjaan.

Tren pencarian kerja saat ini menunjukkan bahwa perusahaan cenderung lebih proaktif dalam mencari kandidat untuk posisi mereka, bukan lagi para pencari kerja yang mengirimkan resume atau CV mereka ke berbagai perusahaan.

Oleh karena itu, portfolio online menjadi salah satu solusi yang efektif dan efisien dalam menarik perhatian perusahaan dan memperlihatkan kemampuan serta karya-karya yang kamu miliki.

Cara Membuat Portofolio

Setiap bidang memiliki fungsi portfolio yang berbeda-beda, sehingga tidak ada format standar yang tetap untuk dokumen ini.

Namun, sebuah portfolio yang baik adalah yang mampu menyampaikan informasi lengkap dengan jelas dan data yang mudah dipahami oleh pembaca. Meskipun begitu, terdapat beberapa unsur yang sebaiknya ada dalam format penulisan portofolio, antara lain:

1. Daftar Isi

Umumnya, dokumen ini terdiri dari berbagai dokumen atau file-file. Oleh karena itu, sangat penting untuk menyusun daftar isi pada bagian awal.

Hal ini bertujuan agar kamu dan pembaca lainnya dapat dengan mudah menemukan informasi yang dibutuhkan tanpa harus mencari satu per satu di dalam dokumen tersebut.

2. Resume

Biasanya, portofolio akan disertai dengan CV, yang berisi ringkasan atau resume data diri. Tujuannya adalah untuk mempermudah pembaca dalam melihat informasi tentang dirimu dan hal-hal yang telah kamu sertakan dalam dokumen tersebut.

3. Pencapaian dan Tujuan

Selanjutnya, penting bagi kita untuk memberikan gambaran ringkas tentang pencapaian yang telah kita raih serta tujuan yang ingin dicapai di masa yang akan datang. Saat menjelaskan tujuan tersebut, kita bisa membaginya menjadi dua bagian berdasarkan waktu:

a. Jangka Pendek

Kamu dapat menuliskan berbagai tujuan yang ingin dicapai dalam rentang waktu satu atau dua tahun ke depan.

b. Jangka Panjang

Agar mencapai tujuan jangka panjang, kamu perlu merumuskan dengan jelas rencana untuk lima hingga sepuluh tahun ke depan. Pastikan untuk mendokumentasikan tujuan tersebut secara rinci dan terperinci.

4. Pengalaman dan Keterampilan

Inti dokumen ini adalah menampilkan pengalaman yang pernah kamu lakukan dengan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki. Dengan menyertakan semua ini, kamu dapat meningkatkan peluang agar pembaca tertarik dengan portofoliomu.

Pastikan untuk menyusun pengalaman kerja dengan urutan terbaru di bagian atas, kemudian dilanjutkan ke bawah sesuai urutan waktu. Ini membantu pembaca untuk melihat perkembangan dan pengalaman kerjamu secara kronologis.

5. Contoh Proyek

Agar pembaca semakin percaya, kamu bisa memberikan contoh langsung dengan menyajikan portofolio yang menarik. Jika portofolio dapat diakses secara online, sertakan linknya agar pembaca bisa melihatnya langsung.

Jika tidak, berikan uraian detail tentang contoh tersebut agar pembaca mendapatkan informasi lengkap tanpa perlu banyak bertanya lagi.

6. Testimoni

Salah satu elemen penting terakhir dalam menyusun portofolio adalah memasukkan testimoni. Testimoni ini penting karena membantu pembaca memahami bahwa portofolio yang kamu miliki didasarkan pada kenyataan dan bukan sekadar karangan belaka.

Pastikan untuk menyertakan testimoni, dan jika memungkinkan, sertakan juga kontak yang dapat dihubungi untuk verifikasi lebih lanjut. Dengan begitu, portofolio yang disusun akan lebih meyakinkan dan dapat memberikan kesan yang positif kepada para pembaca atau pihak yang tertarik.

Contoh Portofolio

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, ternyata semua orang dapat membuat portofolio yang baik dan benar. Selain itu, portofolio juga perlu menarik agar pembaca tidak bosan dan mudah memahami informasinya.

Berikut adalah beberapa contoh portofolio yang bisa kamu gunakan sebagai referensi. Dengan demikian, saat kamu perlu membuat portofolio, kamu dapat menyusun informasi dengan rapi dan efektif.

1. Contoh Portofolio Perusahaan

Sebuah perusahaan juga memerlukan portofolio agar klien dan rekan-rekan dapat mengenal lebih baik kinerja perusahaan tersebut. Jika kamu memiliki perusahaan dan ingin membuat portofolio, pastikan untuk menyertakan informasi umum yang lengkap dan terperinci tentang perusahaanmu.

Selain itu, penting juga untuk mencantumkan visi, misi, pencapaian, prestasi, dan tujuan perusahaan. Dengan demikian, pihak eksternal seperti klien, rekan kerja, dan investor dapat memahami dengan jelas tentang profil perusahaan yang kamu kelola.

2. Contoh Portofolio Model

Memiliki contoh portofolio modeling yang menarik berpengaruh pada peluang mendapatkan pekerjaan modeling yang diinginkan. Namun, jika ada kesalahan dalam pembuatannya, hal tersebut dapat mengurangi peluangmu mendapatkan pekerjaan atau bahkan merusak karirmu sebelum memulainya.

Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa portofoliomu mencerminkan kemampuan dan potensimu dengan baik, serta dibuat secara profesional dan sesuai dengan standar industri modeling.

3. Contoh Portofolio Lamaran Kerja

Portofolio untuk melamar kerja disusun berdasarkan pengalaman kerja dan posisi yang ingin kamu lamar. Misalnya, jika kamu pernah bekerja sebagai penulis lepas dan ingin melamar posisi penulis tetap di sebuah penerbitan, maka portofolio yang kamu buat harus terkait dengan pengalaman tersebut.

Contoh portofolio untuk lamaran kerja adalah dokumen yang kamu lampirkan saat melamar ke perusahaan.

Isinya mencakup detail yang dapat meningkatkan nilai kamu dalam mencari pekerjaan, seperti kemampuan yang dimiliki, prestasi yang pernah diraih, dan proyek atau karya yang relevan dengan kriteria yang dicari oleh perekrut.

Portofolio ini membantu memperlihatkan kemampuan dan potensi kamu kepada perusahaan yang dilamar.


Dapatkan berita terbaru! Ikuti kami di Google News dan dapatkan kabar terupdate langsung di genggaman.

Promo garansi Shopee
Yosua Herbi
Herbi adalah seorang Web Developer asal Jawa Tengah lulusan D-3 Manajemen Informatika. Memiliki pengalaman dan kecintaan di bidang geopolitik, keuangan, pemrograman, digital marketing, dan sosial.