SemutAspal

Arti Kata POV, Cara Memilih, dan Jenis-Jenisnya

Arti kata POV
Arti kata POV
KataArti Kata
POVPoint of view
Terjemahan: Sudut pandang

Belakangan ini, istilah POV semakin populer di berbagai media sosial. Apa sebenarnya arti dari POV dalam konteks media sosial ini? Media sosial terus berkembang dengan teknologi dan bahasa khasnya sendiri.

Di platform seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan TikTok, banyak istilah yang menjadi populer dan digunakan secara luas oleh pengguna.

Salah satu istilah yang sedang trend di TikTok adalah POV. Meskipun biasanya kita mengenal POV sebagai istilah dalam film atau cerita, namun apa sebenarnya maksud dari POV dalam konteks TikTok? Yuk, simak penjelasannya!

Arti Kata POV

Mungkin kamu pernah mendengar istilah POV sebelumnya. Jika kamu masih mengingat pelajaran Bahasa Indonesia atau sering menonton film, pasti kamu familiar dengan istilah point of view atau sudut pandang.

Secara sederhana, point of view atau POV berarti sudut pandang, yang merupakan perspektif seorang penulis terhadap karyanya. Tujuannya adalah agar pembaca atau penonton dapat memahami maksud dan perasaan yang ingin disampaikan oleh penulis atau kreator tersebut.

Promo garansi Shopee

Dalam konteks media sosial, POV adalah sudut pandang dari sisi kreator melalui video atau foto yang diunggahnya. Umumnya, pengguna konten ingin memposisikan audiens dalam pengalaman atau perspektif yang mereka gambarkan.

Dengan demikian, saat seseorang menggunakan istilah point of view, tujuannya adalah agar audiens merasakan pengalaman tertentu, misalnya mengingat masa-masa sebelum pandemi atau menggambarkan hubungan sebelum putus dengan kekasih.

Istilah ini menjadi populer terutama melalui TikTok dan sering digunakan dalam caption di berbagai media sosial. Bahkan, Ariana Grande, seorang penyanyi terkenal, juga membuat lagu dengan judul yang sama yang mengisahkan tentang mencintai diri sendiri dari sudut pandang orang lain.

Dalam dunia sastra, point of view memiliki berbagai jenis yang berbeda tergantung pada cara penggambarannya sesuai dengan keinginan penulis.

Jenis POV dalam Cerita Fiksi

Dalam karya sastra seperti novel dan cerita lainnya, point of view dibedakan menjadi tiga jenis. Penentuan point of view dalam suatu karya sepenuhnya bergantung pada kehendak penulis.

1. Sudut Pandang Orang Pertama

Apa itu POV 1? Jika kamu sering membaca novel, baik fiksi maupun nonfiksi, pasti kamu familiar dengan penggunaan sudut pandang orang pertama.

POV 1 adalah jenis narasi yang menceritakan dari perspektif diri sendiri atau pengarang. Dalam sudut pandang orang pertama, tokoh utama diceritakan menggunakan kata “aku”.

Sudut pandang ini menciptakan kedekatan emosional antara pembaca dan tokoh utama, membuat pembaca merasa seolah-olah ikut mengalami peristiwa bersama tokoh tersebut karena menggunakan kata “aku” sebagai pusat cerita.

2. Sudut Pandang Orang Kedua

Pada POV 1, penulis terlibat dalam cerita dengan menggunakan ‘aku’, sedangkan pada POV 2, sudut pandang orang kedua menggunakan ‘kamu’ sebagai peran utamanya.

Penggunaan ‘kamu’ ini tidak umum dalam cerita, tetapi sering digunakan dalam artikel seperti ini. Contoh cerita dengan sudut pandang orang kedua jarang ditemukan, terutama dalam novel-novel Indonesia.

Penggunaan sudut pandang orang kedua dengan kata ganti ‘kamu’ lebih cocok dalam artikel daripada dalam cerita fiksi. Penggunaan ‘kamu’ membuat pembaca merasa lebih terlibat dan terhubung dengan penulis, sehingga cocok diterapkan dalam artikel, pidato, dan jenis karya non-fiksi lainnya.

3. Sudut Pandang Orang Ketiga

Dalam sudut pandang orang ketiga, seorang penulis mengambil posisi di luar cerita dan menyajikan informasi seolah-olah ia mengetahui segala hal yang terjadi.

Dalam point of view ini, penulis menggunakan nama tokoh utama dan tokoh lainnya. Terdapat dua jenis POV 3, yaitu terbatas dan serba tahu.

a. Terbatas

Dalam perspektif ini, seorang penulis mengetahui banyak hal tentang apa yang terjadi pada tokoh dalam cerita, namun tidak memiliki pengetahuan mendalam dan hanya mengamati dari luar.

b. Serba Tahu

Sama dengan sudut pandang ketiga terbatas yang memungkinkan penulis mengetahui semua yang terjadi pada setiap karakter, point of view ini memberikan gambaran yang lebih rinci.

Dalam point of view ini, penulis bisa mengetahui isi pikiran dan perasaan semua tokoh seolah menjadi pengamat yang tahu segalanya.

Bagi penulis pemula, penggunaan berbagai sudut pandang seperti orang pertama, kedua, dan ketiga seringkali membingungkan.

Mereka mungkin menggunakan lebih dari satu sudut pandang dalam satu cerita, misalnya menggunakan sudut pandang orang pertama untuk tokoh utama dan sudut pandang orang ketiga untuk tokoh lainnya.

Apakah boleh menggunakan lebih dari satu sudut pandang? Tentu saja, asalkan cerita tetap menarik dan kamu mampu mengaplikasikannya dengan baik. Beberapa penulis berbakat seringkali menggunakan beberapa sudut pandang untuk memberikan nuansa yang kaya dalam cerita.

Pembaca seringkali tidak sadar akan perubahan sudut pandang ini, fokusnya lebih pada alur cerita. Ini menunjukkan keberhasilan cerita dalam menyampaikan emosi yang sama antara penulis dan pembaca.

Cara Memilih Sudut Pandang

Jika kamu ingin mulai menulis cerita sendiri, pertimbangkanlah sudut pandang yang akan kamu gunakan. Bagi pemula, memilih sudut pandang mungkin terasa rumit. Salah satu pilihan yang bisa kamu coba adalah sudut pandang orang pertama, di mana cerita diceritakan dari perspektif tokoh utama.

Sudut pandang orang pertama relatif mudah diterapkan dan efektif untuk memikat pembaca masuk ke dalam cerita, karena kamu dapat menjelaskan detail yang dirasakan, dilihat, dan dipikirkan oleh tokoh utama tanpa perlu memperhatikan sudut pandang orang lain.

Ketika kamu semakin mahir dalam menulis, cobalah menggunakan sudut pandang orang ketiga untuk memberikan gambaran yang lebih detail tentang karakter lain dalam cerita.

Namun, dibandingkan dengan sudut pandang orang pertama yang bisa langsung mengaitkan pembaca ke dalam kisah, sudut pandang orang ketiga memerlukan usaha lebih untuk membuat pembaca terhubung sepenuhnya. Ini karena adanya banyak karakter yang bisa memecah perhatian pembaca.

Meskipun demikian, novel-novel dengan POV 3 juga dapat menarik dan populer. Contohnya adalah karya-karya menarik Tere Liye dalam seri Bumi, Bulan, dan lainnya yang menggunakan POV 3 namun mampu mengajak pembaca terlibat dalam dunia fantasi khas Tere Liye.

Penerapan POV

Mungkin kamu sudah memiliki pemahaman awal tentang point of view di kedua media ini. Di media sosial, POV biasanya dinyatakan jelas dengan kata ‘POV’ diikuti oleh maksud yang ingin disampaikan oleh pembuat konten.

Di sisi lain, dalam cerita fiksi, POV diekspresikan melalui penggunaan kata ganti ‘aku’, ‘kamu’, atau nama karakter sepanjang alur cerita.

Meskipun berbeda dalam gaya penulisan, tujuan dari POV pada umumnya tetap sama, yaitu untuk mengundang pembaca agar merasakan emosi yang sama dengan penulis atau pencipta karya tersebut.


Dapatkan berita terbaru! Ikuti kami di Google News dan dapatkan kabar terupdate langsung di genggaman.

Promo garansi Shopee
Yosua Herbi
Herbi adalah seorang Web Developer asal Jawa Tengah lulusan D-3 Manajemen Informatika. Memiliki pengalaman dan kecintaan di bidang geopolitik, keuangan, pemrograman, digital marketing, dan sosial.