Tahukah kamu bahwa setiap negara tidak dapat memenuhi semua kebutuhan penduduknya tanpa bekerja sama dengan negara lain? Meskipun pajak menjadi sumber pendapatan terbesar bagi negara, namun tidak cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan penduduk.
Oleh karena itu, negara harus mencari sumber daya tambahan, seperti berhutang kepada negara lain atau terlibat dalam perdagangan internasional, untuk memastikan kebutuhan penduduk terpenuhi. Bagi kamu yang memilih jurusan IPS di SMA, topik ini akan menjadi bahan pelajaran.
Artikel ini akan membahas mengenai perdagangan internasional, termasuk pengertian, tujuan, manfaat, dan contohnya. Mari kita simak bersama untuk memperluas pemahaman tentang topik ini.
Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah aktivitas perdagangan antara dua negara yang berbeda, yang sering disebut juga sebagai international trade, dan sudah ada sejak pertengahan abad. Perdagangan ini terjadi ketika dua negara melakukan kegiatan jual beli yang disetujui oleh keduanya.
Sebagai contoh, ketika kamu membeli barang impor dari suatu marketplace. Menurut Wahono Diphayana, perdagangan internasional adalah transaksi bisnis melibatkan lebih dari satu negara, bisa dilakukan oleh perseorangan atau kelompok.
Aktivitas perdagangan ini membentuk hubungan ekonomi antar negara yang saling bekerjasama. Ada tiga bentuk hubungan ekonomi yang muncul dari perdagangan internasional, yaitu:
- Pertukaran hasil produksi antara negara
- Hubungan hutang piutang antar negara
- Pertukaran aliran produksi atau sarana produksi
Perdagangan internasional telah ada ribuan tahun lalu dan memiliki dampak yang signifikan terhadap ekonomi, sosial, dan politik suatu negara. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi faktor utama dalam meningkatkan Gross Domestic Product (GDP).
Perdagangan internasional dapat dibagi berdasarkan negara partisipannya menjadi bilateral, regional, atau multilateral. Berdasarkan bentuknya, perdagangan internasional dapat berupa ekspor, impor, konsinyasi, package deal, border crossing, dan lainnya.
Tujuan
Perdagangan internasional bertujuan utama untuk meningkatkan Gross Domestic Product (GDP), yang merupakan total nilai produksi barang dan jasa yang dijual oleh suatu negara kepada negara lain dalam satu tahun.
Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, terdapat peraturan dan ketentuan terkait jenis dan sistem pembayaran yang harus dipatuhi.
1. Menaikan Devisa Negara
Salah satu tujuan utama dari kebijakan perdagangan internasional adalah untuk meningkatkan devisa negara. Bagaimana caranya?
Caranya adalah dengan melakukan pertukaran perdagangan, baik melalui kegiatan impor (pembelian barang dari luar negeri) maupun ekspor (penjualan barang ke luar negeri), dan sebaliknya. Ketika devisa negara meningkat akibat dari aktivitas perdagangan ini, maka akan berdampak pada beberapa hal.
2. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi atau peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) terjadi karena kontribusi faktor produksi yang dimiliki oleh penduduk suatu negara, baik yang tinggal di dalam negeri maupun di luar negeri.
Warga negara yang tinggal di dalam negeri maupun di luar negeri tidak termasuk dalam perhitungan PDB, hanya kontribusi faktor produksi yang dihitung dalam mengukur pertumbuhan ekonomi suatu negara.
3. Stabilitas Harga
Stabilitas harga merujuk pada upaya pemerintah untuk menjaga harga-harga tetap stabil ketika terjadi peningkatan inflasi yang signifikan. Inflasi terjadi ketika jumlah uang yang beredar di masyarakat meningkat, yang dapat menyebabkan naiknya harga barang dan jasa.
Untuk mencegah dampak negatif inflasi yang berlebihan, pemerintah bertanggung jawab untuk mengimplementasikan kebijakan moneter dan fiskal guna menjaga stabilitas harga agar tetap terkendali.
Langkah-langkah seperti pengendalian suku bunga, pengaturan pasokan uang, dan kebijakan harga serta subsidi merupakan contoh dari upaya pemerintah dalam mencapai stabilitas harga yang diinginkan.
4. Eksistensi Tenaga Kerja
Kehadiran tenaga kerja sangat berpengaruh terhadap kelancaran pengadaan barang dan jasa. Ketika ekonomi suatu negara tumbuh, perusahaan ekspor biasanya mendapatkan pesanan yang lebih banyak sehingga mereka memerlukan lebih banyak tenaga kerja untuk memenuhi permintaan konsumen.
Dengan merekrut lebih banyak karyawan, perusahaan tersebut tidak hanya dapat memenuhi pesanan secara efisien tetapi juga membuka peluang kerja baru, yang pada akhirnya dapat mengurangi tingkat pengangguran di negara tersebut. Hal ini menguntungkan baik perusahaan maupun para pencari kerja.
5. Memenuhi Kebutuhan
Kerjasama perdagangan internasional memungkinkan negara-negara saling memenuhi kebutuhan barang dan jasa yang tidak diproduksi secara lokal. Sebagai contoh, Indonesia dikenal sebagai produsen tempe dari kedelai, berbeda dengan negara-negara di Eropa dan Amerika.
Dengan menjalin kerja sama perdagangan dengan negara-negara Eropa dan Amerika, Indonesia dapat memenuhi kebutuhan kedelai yang dibutuhkan untuk menghasilkan tempe. Begitu pula sebaliknya, di mana negara-negara tersebut dapat memperoleh tempe dari Indonesia.
Perdagangan internasional terjadi ketika dua negara sepakat untuk saling membantu memenuhi kebutuhan yang tidak dapat diproduksi secara mandiri. Alasan untuk tidak dapat memproduksi barang tertentu bisa beragam, termasuk perbedaan iklim yang memengaruhi pertanian dan produksi barang.
6. Memperoleh Keuntungan
Kebijakan perdagangan internasional bertujuan untuk memperoleh keuntungan baik secara internal maupun eksternal.
Tanpa kerja sama lintas negara, sebuah negara tidak akan mampu memenuhi kebutuhan penduduknya hanya dengan mengandalkan pendapatan pajak. Oleh karena itu, negara akan berupaya mencari keuntungan melalui kerja sama perdagangan internasional.
Keuntungan internal adalah yang diperoleh oleh perusahaan melalui pesanan barang atau jasa dari luar negeri. Sementara itu, keuntungan eksternal adalah spesialisasi yang menghasilkan efisiensi dalam penggunaan faktor produksi.
Dengan demikian, kebijakan perdagangan internasional berperan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi negara dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya.
7. Memperluas Pasar
Salah satu tujuan dari perdagangan internasional adalah untuk memperluas pasar. Dengan melakukan perdagangan internasional, perusahaan di suatu negara dapat meningkatkan penggunaan mesin produksi mereka dan menjual stok produk tanpa risiko penurunan harga akibat kelebihan produksi.
Ini memungkinkan perusahaan untuk menjangkau pasar yang lebih luas dan mengoptimalkan kapasitas produksi mereka secara efektif.
8. Transfer Teknologi Modern
Perdagangan internasional juga dilakukan untuk mendapatkan manfaat teknologi modern yang tidak dapat diproduksi atau diperoleh di dalam negeri. Ini memerlukan kerja sama dengan negara lain.
Transfer teknologi modern ini termasuk mesin dan vaksin, seperti yang terjadi saat ini dengan vaksin Covid-19. Indonesia belum mampu memproduksi atau menguji keefektifan vaksin tersebut, sehingga negara lain membantu dengan menyediakan vaksin untuk Indonesia.
Manfaat
Setelah memahami definisi dan tujuan perdagangan internasional, penting juga untuk mengetahui manfaat yang dapat diperoleh oleh negara-negara yang terlibat dalam kerja sama perdagangan tersebut.
Salah satu manfaat dari kebijakan perdagangan internasional adalah membuka peluang bagi negara-negara untuk mengakses dan memanfaatkan sumber daya secara proporsional di negara lain.
Selain itu, perdagangan internasional juga membangun hubungan ekonomi yang saling menguntungkan antara dua negara yang bekerja sama.
Dengan perdagangan internasional, tidak ada negara yang kehilangan sumber dayanya secara menyeluruh, sehingga standar hidup masyarakat di berbagai negara dapat meningkat.
Perdagangan internasional juga berperan penting dalam kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) suatu negara, serta membantu meningkatkan volume perdagangan yang memberikan dampak positif pada pertumbuhan PDB negara-negara yang terlibat dalam perdagangan tersebut.
Selain itu, Nazarudin Malik menyatakan bahwa kerja sama perdagangan internasional memberikan manfaat tambahan kepada negara-negara yang terlibat. Dalam konteks ini, manfaat tersebut perlu dianalisis untuk memahami dampak positif yang dapat diperoleh dari perdagangan internasional.
1. Persahabatan antar Negara
Dengan bekerja sama antar negara, kamu dapat membentuk hubungan persahabatan dengan negara lain. Hubungan persahabatan ini juga dapat membuka peluang untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang lain, seperti budaya, politik, dan militer.
2. Efisiensi dan Spesialisasi
Perdagangan internasional dapat mengakibatkan suatu negara fokus pada spesialisasi dalam satu sektor ekonomi tertentu.
Ini berarti bahwa negara-negara yang terlibat dalam kerja sama semacam itu akan memiliki populasi dengan keahlian khusus yang berbeda dari negara lainnya. Dengan demikian, mereka dapat menghasilkan produk atau layanan yang memiliki nilai jual tinggi dan dapat diekspor ke negara lain.
3. Memakmurkan Negara
Keterlibatan dalam perdagangan internasional dapat membawa kemakmuran bagi suatu negara yang terlibat dalam kerja sama tersebut. Kemakmuran ini tercermin melalui aktivitas ekonomi dari produsen, pemerintah, dan konsumen.
Ketiga pihak tersebut akan mendapatkan manfaat dari perdagangan internasional. Sebagai contoh, produsen akan merasakan kemakmuran ketika berhasil meningkatkan penjualan produknya ke luar negeri, sedangkan konsumen akan merasakan kemakmuran dengan mudahnya mendapatkan barang.
Di sisi lain, pemerintah juga akan mendapat manfaat berupa pemasukan devisa negara melalui aktivitas perdagangan tersebut. Dengan demikian, kerja sama perdagangan internasional memberikan dampak positif yang merata bagi semua pihak terlibat.
4. Mengurangi Pengangguran
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ketika produsen menerima banyak pesanan dan permintaan dari konsumen, mereka perlu menambah jumlah pekerja untuk dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
Hal ini menyebabkan produsen akan membuka lowongan pekerjaan baru, yang pada gilirannya dapat membantu mengurangi tingkat pengangguran di negara tersebut.
5. Transfer Teknologi
Melalui perdagangan internasional, kamu dapat menjual barang-barang dengan teknologi canggih seperti mesin atau peralatan modern kepada negara-negara yang membutuhkannya.
Hal ini memungkinkan transfer teknologi yang lebih cepat ke negara-negara importir, membantu dalam penyebaran inovasi dan kemajuan teknologi di seluruh dunia.
6. Menstabilkan Harga
Tidak langsung, perdagangan internasional bisa membantu menstabilkan harga-harga di pasar domestik suatu negara. Hal ini dilakukan dengan mengatasi kelangkaan barang melalui impor.
Misalnya, jika barang tertentu langka dan harganya melonjak di pasar dalam negeri, impor barang tersebut dapat membantu menjaga harga tetap terjangkau. Sebaliknya, jika suatu negara memiliki surplus barang tertentu, ini bisa menyebabkan harga barang tersebut turun.
Untuk mengatasi hal ini, negara dapat melakukan ekspor barang yang berlebihan ke pasar internasional, membantu menjaga keseimbangan harga di dalam negeri dan meningkatkan penerimaan dari perdagangan internasional.
Kerugian
Berikut adalah beberapa dampak negatif yang mungkin kamu alami jika terlibat dalam perdagangan internasional.
Ketersediaan produk impor yang mudah di pasar domestik dapat menghambat pertumbuhan industri dalam negeri karena produk impor seringkali lebih murah dan mudah diperoleh daripada produk lokal. Hal ini dapat mempengaruhi daya saing industri dalam negeri.
Keberadaan barang impor yang memiliki kualitas tinggi namun harga murah juga dapat mendorong perilaku konsumtif di kalangan masyarakat, karena mereka lebih memilih produk impor daripada produk lokal.
Dalam upaya memenuhi permintaan pasar global, seringkali terjadi eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan, karena perusahaan cenderung fokus pada produksi untuk ekspor tanpa memperhatikan dampak lingkungan.
Selain itu, terlalu bergantung pada teknologi dan modal asing dapat menghambat pertumbuhan industri dalam negeri yang mandiri, karena banyak perusahaan lokal yang kurang berkembang dan bergantung pada teknologi dan investasi dari luar.
Persaingan industri yang tidak sehat, terutama dengan masuknya produk impor yang lebih murah, dapat menyebabkan gulung tikarnya usaha kecil dan menengah yang tidak mampu bersaing secara ekonomis dengan produk impor tersebut.
Contoh
Untuk memperdalam pemahamanmu tentang perdagangan internasional, berikut beberapa contoh aktivitas perdagangan internasional yang dapat kamu amati.
1. Ekspor
Kegiatan ekspor merupakan salah satu aktivitas yang sering dilakukan oleh Indonesia. Selain lobster dan sumber daya alam lainnya, seperti kelapa sawit, rempah-rempahan, kopi, dan pasir, diekspor ke negara tetangga.
Ekspor tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi juga oleh perusahaan swasta dan usaha mikro. Sebagai contoh, ada ekspor pakaian dengan desain khusus yang diproduksi oleh pengusaha lokal.
Pengiriman barang ke luar negeri juga semakin mudah dilakukan oleh perusahaan kecil berkat layanan pengiriman yang tersedia dan penggunaan platform jual-beli online yang membantu memasarkan produk.
2. Impor
Berbeda dengan ekspor, impor dalam perdagangan internasional adalah ketika suatu negara membeli barang atau jasa dari negara lain. Indonesia, selain aktif dalam kegiatan ekspor, juga sering melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan domestik.
Meskipun kontroversial, Indonesia mengimpor sejumlah bahan pangan, termasuk buah-buahan dan beras, untuk memastikan pasokan yang memadai bagi penduduknya.
3. Barter
Barter adalah cara untuk mendapatkan barang atau jasa yang kamu inginkan dengan menukarnya dengan barang atau nilai yang setara.
Contohnya, saat sebuah negara menukar hasil sumber daya alamnya dengan barang yang tidak diproduksi atau sulit didapatkan di negara tersebut, seperti menukar kelapa sawit dengan produk militer. Barter dalam perdagangan internasional melibatkan kesepakatan antar negara yang bekerja sama.
4. Konsumsi
Perdagangan internasional konsumsi merupakan kegiatan perdagangan di pasar bebas di mana kamu menitipkan barang untuk dijual. Konsumsi di sini tidak hanya mencakup barang konsumsi langsung, tetapi juga produk lain yang tidak langsung dikonsumsi.
Sebagai contoh, lelang merupakan metode perdagangan di mana produk dilelang kepada pihak yang menawarkan harga tertinggi. Pemenang lelang berhak memperoleh produk tersebut untuk diperdagangkan secara bebas.
Itulah beberapa contoh perdagangan internasional yang dapat dikenali. Untuk melaksanakan perdagangan internasional, negara-negara memberlakukan peraturan dan ketentuan kepada importir dan eksportir.
Ada beberapa kebijakan dalam perdagangan internasional yang perlu kamu ketahui. Berikut penjelasannya.
Kebijakan
Ada delapan kebijakan perdagangan internasional yang berpengaruh pada aktivitas ekspor dan impor. Salah satunya adalah tarif, yang merupakan bentuk pajak yang dikenakan pada barang-barang yang diimpor.
Kemudian, ada subsidi ekspor yang merupakan pembayaran kepada perusahaan atau individu yang menjual barang ke luar negeri untuk mendorong aktivitas ekspor. Selain itu, terdapat pembatasan impor yang merupakan aturan langsung untuk membatasi jumlah barang yang dapat diimpor.
Ada juga pengekangan ekspor secara sukarela, yang merupakan kesepakatan sukarela untuk mengendalikan jumlah ekspor.
Persyaratan kandungan lokal juga menjadi faktor penting dalam kebijakan perdagangan, di mana aturan ini mengatur persentase bagian tertentu dari produk yang harus diproduksi secara lokal.
Subsidi kredit ekspor juga menjadi bagian dari kebijakan, di mana pemerintah memberikan pinjaman yang disubsidi kepada pembeli barang ekspor.
Pengendalian pemerintah dan hambatan birokrasi juga menjadi faktor dalam kebijakan perdagangan, di mana pemerintah memberlakukan pembatasan dan prosedur yang rumit untuk mengatur aktivitas impor.
Faktor Penggerak
Perdagangan internasional melibatkan lebih dari sekadar kegiatan ekspor dan impor barang. Ini juga mencakup penggunaan jasa-jasa terkait perdagangan seperti transportasi, pembayaran internasional, serta kebijakan pemerintah negara lain.
Untuk terwujudnya perdagangan internasional, diperlukan kepercayaan dan saling menguntungkan antara negara-negara yang terlibat. Berikut adalah faktor-faktor yang mendorong terjadinya perdagangan internasional:
- Permintaan dan Penawaran: Negara-negara memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, dan perdagangan internasional memungkinkan mereka memenuhi kekurangan dan mengakses barang dan jasa yang tidak tersedia secara lokal.
- Perbedaan Komparatif: Konsep perbedaan komparatif, seperti yang dikemukakan oleh David Ricardo, menjelaskan bahwa perdagangan internasional terjadi ketika suatu negara lebih efisien dalam produksi suatu barang dibandingkan negara lain.
- Teknologi dan Transportasi: Kemajuan teknologi dan transportasi telah memudahkan aliran barang dan jasa lintas batas, mengurangi hambatan perdagangan.
- Kebijakan Pemerintah: Kebijakan perdagangan, seperti tarif, kuota, dan perjanjian perdagangan bebas, memainkan peran penting dalam mengatur aliran barang dan jasa antarnegara.
- Globalisasi: Fenomena globalisasi telah mempercepat interkoneksi antarnegara, mendorong pertumbuhan perdagangan internasional.
Dengan memahami faktor-faktor ini, kita dapat melihat kompleksitas dan dinamika yang melatarbelakangi terjadinya perdagangan internasional serta pentingnya kerjasama antarnegara dalam konteks ekonomi global.
Faktor Penghambat
Walaupun perdagangan internasional telah ada selama bertahun-tahun, namun masih terdapat berbagai kendala yang dihadapi dalam menjalankannya.
Secara umum, ada banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya hambatan dalam perdagangan internasional. Berikut adalah beberapa faktor penghambat perdagangan internasional.
1. Nilai Tukar Berbeda
Setiap negara memiliki mata uangnya sendiri dan setiap mata uang mengalami fluktuasi nilai berdasarkan mekanisme pasar. Oleh karena itu, mata uang suatu negara hanya sah digunakan di dalam negara tersebut.
Kondisi ini dapat menyulitkan kamu dalam melakukan transaksi dan pembayaran lintas negara, sehingga perdagangan internasional menjadi terhambat.
2. Kebijakan Ekonomi
Beberapa negara telah mengadopsi sistem perdagangan bebas. Namun, jika suatu negara menerapkan kebijakan pembatasan impor, hal ini dapat menghambat perdagangan internasional. Artinya, kebijakan pembatasan impor dapat menghalangi masuknya produk impor ke dalam negeri.
3. Konflik
Apabila terjadi konflik di suatu negara, seperti kekacauan politik, peperangan, atau kerusuhan, hal ini dapat mengganggu proses perdagangan internasional.
4. Proses Lama
Kegiatan ekspor dan impor memainkan peran krusial dalam perdagangan internasional. Namun, proses ini terkendala oleh bea impor dan ekspor di setiap negara, yang menyebabkan penundaan dalam pelaksanaannya. Penundaan ini menjadi salah satu hambatan utama dalam perdagangan internasional.
5. Kualitas Tenaga Kerja
Kualitas SDM yang unggul akan meningkatkan efisiensi proses produksi. Jika suatu negara memiliki keterbatasan sumber daya alam, SDM yang berkualitas dapat dioptimalkan untuk mengatasi hal tersebut. Kekurangan SDM yang baik menjadi hambatan dalam perdagangan internasional.
6. Organisasi Regional
Saat ini, banyak organisasi ekonomi regional telah mengalami perkembangan yang signifikan. Namun, hal ini dapat menjadi kendala dalam proses perdagangan internasional karena hanya negara-negara anggota organisasi tersebut yang mendapatkan akses preferensial saat melakukan perdagangan lintas negara.
Artinya, ketika melakukan perdagangan, negara-negara di luar keanggotaan organisasi tersebut akan menghadapi hambatan dan sulit mendapatkan akses yang sama.
Dapatkan berita terbaru! Ikuti kami di Google News dan dapatkan kabar terupdate langsung di genggaman.