Profil Negara Gambia [Lengkap]

Profil Negara Gambia

Republik Gambia adalah sebuah negara berdaulat di Afrika Barat. Wilayah negara terkecil di daratan Afrika ini tergolong unik karena bila Senegal dianggap mulut, maka Gambia adalah lidahnya.

Negara ini hanya berbatasan dengan Senegal dan Samudra Atlantik. Sungai Gambia membentang di tengah negeri ini dan mengalir ke Samudra Atlantik di sebelah barat.

Batas-batas wilayah Gambia:

• Utara: Senegal
• Selatan: Senegal
• Barat: Samudra Atlantik
• Timur: Senegal

Gambia memiliki bendera dengan bentuk dan tampilan seperti berikut.

Pembagian Administratif

Negara ini dibagi menjadi delapan wilayah pemerintahan lokal, termasuk ibu kota nasional, Banjul. Divisi di negara ini dibentuk oleh Komisi Pemilihan Umum Independen sesuai dengan Pasal 192 Konstitusi Nasional.

Wilayah pemerintah daerah dibagi lagi menjadi 43 distrik. Dari jumlah tersebut, Kanifing dan Kombo Saint Mary secara efektif merupakan bagian dari wilayah Banjul Besar.

Berikut daftar 8 pemerintahan daerah di negara ini:

1. Banjul
2. Kanifing
3. Brikama
4. Mansa Konko
5. Kerewan
6. Kuntaur
7. Janjanbureh
8. Basse

Geografi

Negara ini adalah negara kecil dan sempit yang perbatasannya didasarkan pada Sungai Gambia yang berliku. Letak astronomis negara Gambia adalah di antara 13°LU hingga 14°LU dan 13°BB hingga 17°BB.

Negara ini memiliki lebar kurang dari 50 km pada titik terlebar. Luas wilayah Gambia adalah 11.295 km². Sekitar 1.300 km² wilayah negara ini berupa perairan.

Perbatasan didefinisikan pada tahun 1889 oleh perjanjian antara Inggris dan Prancis. Selama negosiasi antara Prancis dan Inggris di Paris, Prancis pada awalnya memberi Inggris sekitar 320 km dari Sungai Gambia untuk dikontrol mereka.

Dimulai dengan penempatan penanda batas pada tahun 1891, butuh waktu hampir 15 tahun setelah pertemuan Paris untuk menentukan ujung negara ini.

Demografi

Etnis Mandinka adalah etnis terbesar di negara ini, diikuti oleh Fula, Wolof, Jola atau Karoninka, Serahule atau Jahanka, Serer, Manjago, Bambara, dan Aku Marabou.

Orang Krio yang juga dikenal sebagai Akus adalah salah satu etnis minoritas di negara ini. Mereka adalah keturunan orang-orang Sierra Leone dan secara tradisional tinggal di ibukota Gambia.

Sekitar 3.500 penduduk non-Afrika adalah orang Eropa dan Lebanon (0,23% populasi). Sebagian besar minoritas Eropa adalah orang Inggris.

Bahasa

Bahasa Inggris adalah bahasa resmi Gambia. Bahasa lain yang eksis adalah Mandinka, Wolof, Fula, Serer, Krio, dan Jola. Karena letak geografis negara itu, pengetahuan akan bahasa Prancis (bahasa resmi di sebagian besar Afrika Barat) relatif luas.

Pasal 25 konstitusi memberi hak beragama. Pada Desember 2015, Reuters mengabarkan bahwa negara ini dinyatakan sebagai negara Islam oleh Presiden Yahya Jammeh. Islam dipraktekkan oleh 95% populasi.

Mayoritas Muslim di negara ini adalah Sunni, meski ada juga orang Ahmadiyah. Sebagian besar Muslim di negara ini mengikuti sekolah Maliki. Muslim Syiah juga ada di negara ini yang banyak dipeluk oleh orang Lebanon dan imigran Arab lainnya.

Agama

Komunitas Kristen mewakili sekitar 4% populasi. Tinggal di bagian barat dan selatan negara ini, sebagian besar umat Kristen adalah jemaat Gereja Katolik Roma.

Kelompok Kristen lain juga ada, seperti Anglikan, Methodis, Baptis, Advent Hari Ketujuh, Saksi-Saksi Yehuwa, dan denominasi evangelis.

Tidak ada data mengenai keyakinan pribumi, seperti agama Serer. Setiap tahun, penganut agama Serer melakukan ziarah tahunan ke Sine, Senegal untuk upacara ramalan Xoy.

Seperti Serer, orang-orang Jola juga memiliki agama mereka sendiri. Salah satu upacara keagamaan utamanya Jola adalah Boukout. Karena ada sejumlah kecil imigran dari Asia Selatan, umat Hindu dan Baha’i juga hadir.

Dapatkan berita terbaru! Ikuti kami di Google News dan dapatkan kabar terupdate langsung di genggaman.