SemutAspal

Komitmen: Pengertian, Sumber, Bentuk, Contoh

Ilustrasi komitmen
Ilustrasi komitmen

Komitmen adalah keadaan di mana seseorang terikat pada suatu hal, menjadi kunci kesuksesan dalam berbagai hubungan seperti asmara, persahabatan, dan kerja. Selain dalam konteks hubungan pribadi, hal ini juga vital dalam organisasi dan keluarga.

Biasanya ditegakkan melalui perjanjian untuk mempertahankan hubungan. Namun, pemahaman terhadap konsep ini mungkin berbeda bagi beberapa orang.

Artikel ini menjelaskan konsep komitmen secara mendalam dan memberikan contoh serta pentingnya konsep ini di berbagai konteks. Jadi, ayo lanjutkan membaca untuk memperluas pemahamanmu!

Pengertian Komitmen

Asal-usul kata “komitmen” dapat ditelusuri ke bahasa Latin, yaitu “commiter”, yang mengandung makna menyatukan, mengerjakan, menggabungkan, dan mempercayai.

Dalam konteks Bisnis dan Kewirausahaan, komitmen merujuk pada sikap setia dan tanggung jawab seseorang terhadap orang lain, diri sendiri, organisasi, dan berbagai hal lainnya.

Promo garansi Shopee

Walaupun mengandung aspek tanggung jawab dan kesetiaan, inti dari konsep ini adalah memberikan jaminan. Jaminan ini sesuai dengan esensi komitmen dan tidak merubah masa depan.

Selain menaati perjanjian, konsep ini tercermin dalam tindakan nyata. Seseorang akan menegaskan komitmennya melalui tindakan yang dilakukannya.

Konsep ini menjadi kunci penting dalam dunia kerja, organisasi, dan hubungan interpersonal. Kemampuan untuk berkomitmen juga menjadi nilai yang dihargai dalam sebuah organisasi atau perusahaan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hal ini dapat diartikan sebagai perjanjian atau keterikatan untuk melakukan sesuatu, seperti kontrak.

Pengertian menurut Para Ahli

Di samping itu, sejumlah pakar juga menguraikan konsep dasarnya. Berikut adalah beberapa pemahaman yang dikemukakan oleh para ahli mengenai konsep tersebut.

1. Greenberg

Menurut Greenberg, komitmen adalah kesediaan karyawan untuk mendukung suatu organisasi. Hal tersebut dilakukan untuk mempertahankan keanggotaan dan keterlibatan dalam organisasi.

2. Steers dan Porter

Steers dan Porter menyatakan bahwa ini adalah kondisi di mana seseorang merasa terikat dengan tindakannya. Dampaknya menciptakan keyakinan yang mendukung aktivitas dan keterlibatanmu.

3. Welsch dan La Van

Welsch dan La Van menyatakan bahwa hal ini merupakan aspek perilaku yang signifikan, yang menjadi penanda seberapa erat hubungan seorang karyawan dengan perusahaan tempatnya bekerja.

4. Sri Kuntjoro

Menurut Sri Kuntjoro, konsep ini dalam sebuah organisasi mencakup identifikasi yang kuat, keterlibatan yang mendalam, dan loyalitas yang tulus yang diperlihatkan oleh individu terhadap organisasi tersebut.

Sumber

Jika membicarakan tentang komitmen, hal tersebut meliputi berbagai aspek yang sangat luas. Hal ini merupakan ikatan yang menghubungkan kepercayaan diri dan motivasi, keduanya menjadi elemen kunci dalam menjalankannya.

Selain itu, hal ini dapat berasal dari dua sumber utama, yaitu internal dan eksternal. Untuk memahami lebih lanjut tentang kedua sumber tersebut, kamu dapat menyimak penjelasannya di bawah ini.

1. Sumber Internal

Dedikasi internal adalah dorongan dari dalam dirimu sendiri, seperti rasa tanggung jawab dan motivasi. Dengan ini, kamu dapat menetapkan arah yang ingin diambil dalam hidupmu.

2. Sumber Eksternal

Dedikasi dari luar, yang berasal dari lingkungan kerja, memengaruhi tingkat tanggung jawab seseorang terhadap tugasnya. Ini mendorong kamu untuk menyelesaikan tugas-tugas dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.

Bentuknya dalam Hubungan

Secara garis besar, hal ini merujuk pada kesediaan seseorang untuk mematuhi janji atau kewajiban, baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain, yang tercermin dalam tindakan atau perilaku yang konsisten.

Komitmen dalam hubungan dapat beragam bentuknya, mulai dari tindakan konkret hingga bentuk-bentuk lainnya.

1. Ingin Serius

Menyepakati hubungan yang serius daripada terlibat dalam hubungan tanpa arah adalah wujud nyata hal ini dalam sebuah hubungan.

Penolakan terhadap ikatan serius tidak selalu menunjukkan ketakutan; ada beragam alasan yang mendasarinya. Saat kamu memilih berkomitmen, kamu akan lebih tekun dalam membangun ikatan yang kokoh dengan pasanganmu.

2. Memikirkan Masa Depan

Pada suatu saat, kamu mungkin akan mempertimbangkan apakah pasanganmu akan menjadi pasangan yang cocok di masa depan. Merenungkan jangka panjang dalam hubungan juga merupakan bagian dari komitmen.

Saat memikirkan masa depan hubungan, biasanya seseorang akan merencanakan langkah-langkah untuk memajukan hubungan tersebut ke tahap berikutnya, seperti pernikahan.

3. Tidak Banyak Mempertanyakan

Seorang yang mengambil sikap ini akan memiliki keyakinan yang kuat terhadap hubungan asmaranya. Mereka tidak terlalu banyak meragukan cinta pasangan atau kesiapan untuk menjalani hubungan serius.

Meskipun pertanyaan-pertanyaan tersebut wajar, individu yang berkomitmen tidak akan terus-menerus mempertanyakan hal tersebut hingga mengganggu kedekatan dengan pasangan.

4. Mau Membuat Rencana

Salah satu wujud dari konsep ini dalam hubungan adalah ketika kamu bersedia untuk merencanakan aktivitas bersama, seperti kencan di akhir pekan atau liburan.

Seseorang yang memiliki hal ini dalam hubungan akan penuh antusias dalam menyusun rencana bersama pasangan dan menikmati waktu yang dihabiskan bersama.

5. Tertarik secara Emosional

Ketika kamu merasakan ikatan emosional yang kuat dengan pasangan, kamu akan merasa sangat peduli dan enggan kehilangan mereka.

Kamu akan dengan senang hati melakukan segala hal untuk memperpanjang hubungan kalian. Tindakan ini mencerminkan komitmen yang mendalam dalam sebuah hubungan.

Contoh

Berikut adalah beberapa contoh sikap semacam ini dalam kehidupan sehari-hari.

1. Diri Sendiri

Penerapan konsep ini terhadap diri sendiri merupakan dedikasi yang muncul dari dorongan pribadi untuk meningkatkan berbagai aspek kehidupan.

Ini bisa berarti berhemat dalam berbelanja, konsisten dalam berolahraga untuk kesehatan optimal, mengikuti pola makan yang sehat untuk menjaga berat badan, dan segala upaya yang didasari oleh keinginan individu.

2. Keluarga

Contoh nyata penerapan konsep ini terhadap keluarga adalah kesungguhan untuk berhemat dan bekerja keras demi meningkatkan kualitas hidup. Sikap ini melampaui kepentingan pribadi dan melibatkan tanggung jawab terhadap kesejahteraan keluarga.

3. Kerja

Menurut buku “Human Resource Management Review” karya John Meyer dan Natalie Allen (1991), terdapat tiga model komitmen kerja seseorang pada perusahaan. Model-model tersebut meliputi cinta terhadap pekerjaan, takut kehilangan pekerjaan, dan rasa kewajiban terhadap pekerjaan yang dijalani.

4. Hubungan

Mengetahui arti komitmen penting dalam menjaga keberlangsungan hubungan, baik itu dalam pernikahan maupun saat pacaran. Saat berpacaran, kamu harus memastikan tetap memelihara hal ini agar hubungan tetap kokoh dan tidak berakhir.

5. Lingkungan

Individu yang menghargai lingkungan cenderung memahami arti komitmen. Kelompok pecinta alam, misalnya, merasa bertanggung jawab untuk menjaga lingkungan. Sikap ini bisa berasal dari afeksi, norma, bahkan continuance commitment.

Cara Menjaga Komitmen dengan Pasangan

Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan oleh pasangan untuk menjaga sikapnya.

1. Lakukan Terapi

Apabila kamu mengalami kesulitan untuk mempertahankan perasaan ini dalam hubungan, pertimbangkan untuk menjalani sesi terapi.

Hal ini dapat membantu kamu memahami akar masalahnya, seperti pengalaman buruk di masa lalu atau pola hubungan yang perlu diperbaiki. Terapi bersama pasangan juga bisa menjadi pilihan untuk memperkuat hubungan kalian.

2. Terbuka

Jika kamu merasa sulit untuk mempertahankan komitmen, penting untuk segera berkomunikasi dengan pasanganmu.

Menunjukkan perhatianmu pada pasangan dengan berbicara terbuka tentang ketakutan atau kekhawatiranmu akan membantu memperkuat hubungan. Lebih baik untuk berbagi perasaan daripada menyimpannya sendiri.

3. Latihan

Selain meluapkan perasaan kepada pasangan, salah satu cara untuk memperkuat komitmen adalah dengan melatihnya.

Praktikkan aksi-aksi yang menunjukkan komitmen, seperti menghabiskan waktu bersama di akhir pekan, merencanakan liburan bersama, dan menunjukkan kasih sayang di publik. Jika ada kekhawatiran atau kecemasan yang muncul, berdiskusilah dengan pasangan untuk mencari solusi bersama.

4. Bangunlah Kepercayaan

Membangun kepercayaan adalah kunci utama dalam menjaga komitmen dalam sebuah hubungan. Hal ini menjadi aspek yang krusial yang harus ditanamkan sejak awal dalam menjalin hubungan dengan pasangan.

Ketika hubungan tidak didasarkan pada rasa saling percaya, maka komitmen yang telah terbentuk akan terancam rusak.

5. Perbanyak Kenangan

Salah satu cara untuk memperkuat komitmen dalam hubungan adalah dengan menciptakan lebih banyak kenangan bersama pasangan. Sebagai contoh, melalui liburan ke destinasi favorit kamu berdua. Kenangan yang indah ini akan menjadi penguat saat menghadapi tantangan dalam hubungan.

6. Selesaikan Konflik

Ketika ada konflik antara kamu dan pasangan, penting untuk menyelesaikannya dengan bijaksana dan dalam suasana yang damai. Hindari pertengkaran dan saling menyalahkan. Dengarkan kritik dengan terbuka, bersikap rendah hati, dan bersedia memaafkan.

Kerjasama dan komunikasi yang baik akan membantu menemukan solusi. Dalam menjalani hubungan, komitmen menjadi landasan yang kokoh. Dengan memegang teguh komitmen, kamu dan pasangan dapat menghadapi tantangan dan mengatasi masalah dengan baik demi mencapai tujuan bersama.

7. Menjadi Pasangan Ideal

Mempertahankan komitmen dalam hubungan melibatkan kesesuaian dengan kebutuhan pasanganmu. Kadang-kadang, menjadi sosok yang kokoh diperlukan. Kesetiaan, konsistensi, dan keandalan sangat penting. Menunjukkan kebaikan, gotong royong, serta saling menghargai, bahkan dalam ketiadaannya.

8. Saling Setia dan Terbuka

Kesetiaan adalah ekspresi dari komitmen dalam hubungan, karena komitmen mencerminkan ikatan yang kuat. Ketika kamu merasakan keterikatan emosional dengan pasangan, penting bagi kamu dan pasangan untuk saling berkomunikasi secara terbuka dan jujur, baik dalam hal-hal umum maupun pribadi.

Penutup

Itulah uraian mengenai konsep komitmen, termasuk strategi untuk mempertahankan komitmen dalam hubungan. Semoga semua informasi tersebut dapat memberikan manfaat bagi kamu.

Baca juga artikel terkait di SemutAspal:


Dapatkan berita terbaru! Ikuti kami di Google News dan dapatkan kabar terupdate langsung di genggaman.

Promo garansi Shopee
Yosua Herbi
Herbi adalah seorang Web Developer asal Jawa Tengah lulusan D-3 Manajemen Informatika. Memiliki pengalaman dan kecintaan di bidang geopolitik, keuangan, pemrograman, digital marketing, dan sosial.