Apa itu laba ditahan? Pengertian laba ditahan adalah laba dari operasi dibagikan dan menjadi tambahan penyertaan pemegang saham. Definisi laba ditahan adalah sejumlah uang yang secara yuridis dapat digunakan untuk pembagian dividen.
Transaksi yang mempengaruhi laba ditahan, Retained Earnings, atau R/E dalam akuntansi adalah:
- Pembagian dividen
- L/R bersih operasi
- Koreksi pembukuan atas laba (rugi) tahun-tahun yang lalu
Laporan laba rugi bisa disajikan bersama maupun terpisah dari laporan perubahan modal. Sebaliknya, laporan laba ditahan biasanya ada dalam laporan perubahan modal, sebab perubahan laba ditahan termasuk di dalamnya.
Standar akuntansi harus membedakan berbagai macam transaksi dan kejadian-kejadian yang mempengaruhi laba rugi dalam laporan laba rugi, dengan berbagai macam transaksi dan kejadian-kejadian yang mempengaruhi laba ditahan dalam laporan laba ditahan.
Lalu, bagaimana cara menghitung laba ditahan?
Perbedaan Laba Rugi dan Laba Ditahan
Laba Rugi (L/R) | Laba Ditahan (R/E) |
---|---|
1. Elemen-elemen L/R adalah pendapatan, biaya, laba dan laba rugi, elemen-elemen itu tidak dapat didebetkan atau dikreditkan ke dalam R/E | 1. Elemen-elemen yang dapat didebetkan atau dikreditkan ke dalam R/E adalah: |
a. Penutupan saldo rekening ikhtisar L/R - Rugi laba (D) - Laba bersih (K) | |
b. Distribusi kepada pemegang saham (kas, properti, atau saham) - Deklarasi dividen (D) - Laba ditahan (K) | |
c. Perubahan prinsip akuntansi - Penyesuaian retroaktif negatif (rugi dan biaya) (D) - Penyesuaian retroaktif Positif (laba, pendapatan) (K) | |
d. Koreksi kesalahan periode sebelumnya - Penyesuaian periode sebelumnya (rugi dan biaya) (D) - Penyesuaian periode sebelumnya (laba dan pendapatan) (K) | |
e. Penyisihan laba yang ditahan untuk tujuan-tujuan tertentu (perluasan pabrik, pelunasan utang, dll) - Pencadangan (D) - Pembatalan cadangan (K) | |
f. Transaksi saham treasury - Penyesuaian negatif transaksi saham treasury (D) - Laba ditahan (K) | |
g. Quasi reorganisasi - Penghapusan untuk nilai buku aktiva menjadi nilai pasar (D) - Untuk menjadikan bersaldo nol dengan mengkredit sejumlah tertentu dari modal disetor (K) |
Note: Penyesuaian periode sebelumnya adalah kesalahan yang dilakukan pada periode sebelumnya yang diketahui dan dikoreksi pada periode sekarang, kecuali penyesuaian terhadap perubahan umur aktiva tetap, nilai residu, dan perubahan jumlah taksiran kerugian piutang.
Penyesuaian akan nampak sebagai berikut:
R/E, saldo awal | XXXX |
Koreksi kesalahan periode sebelumnya | (XXXX) |
Laba ditahan setelah penyesuaian, saldo awal | XXXX |
R/E sangat erat hubungannya dengan dividen. Dimana dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham atas hak kepemilikan lembar saham perusahaan.
Macam-Macam Dividen
Setelah mengetahui apa yang dimaksud laba ditahan dan perbedaannya dengan laba rugi, ketahui juga macam-macam dividen:
1. Dividen Kas
Dividen yang paling umum dibagikan oleh PT adalah dividen kas. Satu hal perlu diperhatikan oleh pimpinan PT sebelum membuat pengumuman adanya dividen kas yaitu apakah tersedia sejumlah uang yang mencukupi pembagian dividen tersebut.
2. Dividen Aktiva selain Kas
Aktiva yang dibagikan bisa berbentuk surat-surat berharga perusahaan lain yang dimiliki oleh PT, barang dagangan atau aktiva-aktiva lain. Pemegang saham akan melakukan catat dividen yang diterimanya sebesar harga pasar aktiva tersebut.
3. Dividen Utang
Dividen utang timbul apabila laba tidak dibagi itu saldonya mencukupi untuk pembagian dividen, tetapi saldo kas yang ada tidak cukup. Sehingga pimpinan akan mengeluarkan scrip dividends yaitu perjanjian tertulis untuk membayar sejumlah uang di waktu yang akan datang.
4. Dividen Likuidasi
Dividen likuidasi adalah dividen yang sebagian merupakan pembagian modal.
Apabila PT membagi dividen likuidasi, maka PT wajib memberitahu pemegang saham mengenai jumlah pembagian laba dan berapa yang merupakan pengembalian modal, sehingga para pemegang saham dapat mengurangi rekening investasinya.
5. Dividen Saham
Dividen saham adalah pembagian tambahan saham, tanpa dipungut pembayaran kepada para pemegang saham, sebanding dengan sahamsaham yang dimilikinya. (Baridwan, 2000 : 434)
Tiga tanggal penting dalam pembagian dividen di antaranya adalah sebagai berikut:
Kejadian | Keterangan | Jurnal |
---|---|---|
Tanggal Pengumuman | Dewan direksi mengumumkan pembagian dividen sehingga perusahaan mempunyai kewajiban untuk membayar dividen. | R/E (D) Hutang Dividen (K) |
Tanggal Pencatatan (Date of record) | Pada tanggal ini ditentukan pemegang saham yang akan menerima pembayaran dividen. | Tidak diperlukan jurnal hanya diperlukan catatan memo untuk pemegang saham yang berhak dalam buku pembantu |
Tanggal Pembayaran (Date of payment) | Kas (atau aktiva lain) didistribusikan kepada pemegang saham yang berhak. | Hutang dividen (D) Kas (K) |
Pencadangan Laba Ditahan
Kadang-kadang manajemen perusahaan bermaksud menggunakan sumber-sumber perusahaan untuk tujuan-tujuan khusus tertentu sehingga tidak dapat membagikan dividen. Sehingga untuk memberitahukan kepada pemakai laporan tentang maksud tersebut dibentuklah pencadangan R/E.
Contoh:
- Untuk perluasan perluasan pabrik dilakukan dengan mentransfer dari laba ditahan Rp1000.000 selama 5 tahun. Jurnal untuk mencatat pencadangan tersebut setiap tahun selama 5 tahun adalah sebagai berikut:
- R/E Rp1000.000 (D)
- Laba ditahan yang dicadangkan untuk perluasan pabrik Rp1000.000 (K)
- Pada akhir tahun kelima saldo cadangan berjumlah Rp5000.000. Apabila perluasan pabrik telah selesai dan pencadangan tersebut sudah tidak diperlukan, maka jumlah tersebut ditransfer kembali ke laba ditahan:
- Laba ditahan yang dicadangkan untuk perluasan pabrik Rp5000.000 (D)
- R/E Rp5000.000 (K)
Quasi Reorganisasi
Apabila perusahaan menderita rugi, rekening laba ditahan dalam laporan keuangan akan bersaldo negatif atau defisit. Menurut undang-undang quasi reorganisasi meliputi 3 langkah berikut ini:
- Semua aktiva dinilai kembali pada nilainya sekarang (biasanya nilai bersih yang dapat direalisasi) sehingga perusahaan tidak dibebani biaya yang tinggi pada tahun-tahun berikutnya karena nilai aktiva yang terlalu tinggi.
- Agio harus dibentuk paling tidak sama dengan jumlah defisit, dengan cara donasi dari pemegang saham perusahaan, pengurangan nominal saham, atau cara-cara lainnya.
- Jumlah defisit kemudian dibebankan ke agio saham hingga bersaldo nol.
Karakteristik quasi reorganisasi:
- Adanya bagian atau elemen hak-hak pemegang saham yang dicatat dengan nilai terlalu tinggi
- Adanya aktiva-aktiva yang dinilai tinggi menurut ukuran yang berlaku pada waktu itu
- Terbentuknya institusi menajamen baru
Contoh:
Posisi modal pemegang saham PT. Liesti sebelum quasi reorganisasi adalah sebagai berikut.
Saham biasa, 10.000 lembar nominal Rp150 | Rp 1.500.000 |
Agio Saham | Rp300.000 |
R/E | (Rp 500.000) |
Jumlah modal pemegang saham | Rp1.300.000 |
Dalam rangka quasi reorganisasi dilakukan langkah-langkah berikut ini:
a. Diadakan revaluasi (penilaian kembali) terhadap aktiva-aktiva perusahaan: | ||||
Persediaan barang dinaikkan sebesar | Rp.100000 | |||
Intangible Assets | Rp.200000 | |||
Aktiva tetap diturunkan | Rp.100000 | |||
Persediaan | 100000 | |||
R/E | 200000 | |||
Intangible | 200000 | |||
Aktiva Tetap | 100000 | |||
(R/E ? ((Intangible + AT)-Persediaan)) = 200.000 | ||||
b. Nilai nominal saham diturunkan dari Rp150/lembar menjadi Rp50/lembar | ||||
Jurnal penurunan nilai nominal saham | ||||
Modal saham biasa | 500000 | |||
Agio Saham Biasa | 500000 | |||
(10.000lb x Rp 50 = Rp 500.000) | ||||
c. Penghapusan defisit | ||||
Agio saham biasa | 500000 | |||
R/E | 500000 | |||
(Nilai R/E awal) | ||||
Posisi modal pemegang saham PT. Liesti setelah quasi reorganisasi adalah sebagai berikut: | ||||
Saham biasa, 10.000 lembar nominal Rp50 | 500000 | |||
Agio saham | 300000 | |||
R/E | 0 | |||
Jumlah modal pemegang saham | 800000 |
Dapatkan berita terbaru! Ikuti kami di Google News dan dapatkan kabar terupdate langsung di genggaman.