Identifikasi merupakan proses yang kerap kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Konsep ini melibatkan pencarian identitas diri, di mana seseorang cenderung ingin menyerupai atau sama dengan individu lain.
Dalam menjalani kehidupan, hal ini menjadi hal yang tak terhindarkan bagi setiap individu. Karena itu, sosiologi dan psikologi mempelajari proses ini secara mendalam.
Proses pengenalan ini memiliki peran penting dalam dinamika interaksi sosial. Interaksi sosial mencakup relasi dinamis antara individu, individu dengan kelompok, maupun antar kelompok, yang dapat berupa kerjasama maupun persaingan.
Proses ini sepanjang hidup membentuk karakter dan kepribadian seseorang. Oleh karena itu, lingkungan yang positif sangatlah penting untuk membentuk karakter yang baik pada diri seseorang.
Definisi
Dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), identifikasi dijelaskan sebagai tanda pengenalan atau bukti identitas. Lebih lanjut, KBBI juga mendefinisikan proses ini sebagai proses penentuan atau pengenalan identitas seseorang, benda, atau hal lainnya.
Dalam ranah psikologi, identifikasi merujuk pada fenomena psikologis di mana seseorang, tanpa disadari, mulai membayangkan dirinya menyerupai orang yang mereka kagumi. Secara bertahap, mereka mulai meniru pola perilaku dari orang yang mereka kagumi tersebut.
1. Sudarsono
Identifikasi memiliki makna yang luas, mencakup tiga konsep utama. Pertama, sebagai bukti diri, yang menggambarkan cara seseorang memperlihatkan atau membuktikan identitasnya.
Kedua, merujuk pada proses psikologis di mana seseorang tanpa sadar mencitrakan dirinya sebagai orang yang mereka kagumi atau hormati.
Dan ketiga, berarti penentuan seseorang berdasarkan petunjuk atau bukti-bukti yang ada. Dalam konteks ini, proses tersebut menjadi suatu proses yang melibatkan penggunaan petunjuk untuk mengenali atau membedakan individu.
2. Arief Budiman
Identifikasi adalah proses dimana seseorang menemukan kesamaan antara dirinya dengan karakteristik objek atau individu di sekitarnya. Ini adalah cara di mana kamu menghubungkan atau mengaitkan dirimu dengan atribut-atribut yang terlihat dalam lingkunganmu.
3. Poerwadarminto
Proses ini merujuk pada proses peneguhan atau penentuan identitas individu atau objek. Proses ini melibatkan pengenalan dan pembedaan karakteristik yang membedakan satu entitas dari yang lain.
Dalam konteks yang lebih luas, hal ini bukan hanya sekedar mengenali seseorang atau sesuatu, tetapi juga menetapkan atribut-atribut yang membedakan entitas tersebut dari yang lainnya.
Jadi, ketika kamu mengidentifikasi sesuatu, kamu sedang mengonfirmasi atau menegaskan karakteristik yang membuatnya unik atau berbeda dari yang lain.
4. Chaplin
Identifikasi mencakup proses pengenalan dan penempatan objek atau individu ke dalam kelas tertentu berdasarkan karakteristik yang dimiliki.
Dalam konteks sosiologi, identifikasi sering kali terjadi melalui tindakan meniru orang yang dianggap sebagai teladan. Motivasi dan sugesti memainkan peran penting dalam proses ini.
Sebelum melakukan hal ini, biasanya seseorang akan melakukan tahap imitasi terlebih dahulu. Meskipun kedua proses ini seringkali tampak serupa, namun sebenarnya terdapat perbedaan yang signifikan di antara keduanya.
Pada tahap imitasi, seseorang hanya meniru aspek fisik dan tindakan dari objek yang diteladani. Namun, proses ini melibatkan upaya untuk menempatkan diri dalam posisi yang serupa dengan orang yang diidolakan.
Identifikasi memiliki dimensi yang lebih dalam karena berkaitan erat dengan pembentukan kepribadian melalui berbagai proses. Serangkaian tahapan tersebut mendorong seseorang untuk mengembangkan keinginan untuk menyamakan diri dengan tokoh yang diidolakannya.
Dalam bidang psikologi, identifikasi merupakan bentuk orientasi diri dan pengalaman emosional yang timbul dari ikatan yang kuat dengan objek tertentu. Proses ini seringkali terjadi tanpa disadari, di mana seseorang akan meniru pikiran, perasaan, dan perilaku dari objek yang diidentifikasikan.
Menurut APA Dictionary of Psychology, identifikasi adalah proses mengaitkan diri secara erat dengan karakteristik atau pandangan orang lain. Contohnya, anak mengadopsi kebiasaan orang tua mereka, atau remaja menunjukkan karakteristik yang serupa dengan kelompok sebaya mereka.
Contoh Identifikasi
Untuk memperdalam pemahamanmu tentang konsep identifikasi, mari kita telaah beberapa contoh proses tersebut:
- Seorang anak laki-laki yang memiliki kedekatan dengan ayahnya cenderung untuk meniru dan mengidentifikasi dirinya dengan ayahnya.
- Seorang anak laki-laki yang sangat mengidolakan Cristiano Ronaldo berambisi menjadi pemain sepak bola sukses seperti idolanya.
- Seseorang yang memuja seorang artis terkenal akan mengidentifikasi dirinya dengan gaya rambut, pakaian, dan bahkan kepribadian sang artis.
- Seorang pecinta menulis yang sangat mengagumi gaya penulisan J.K. Rowling akan meniru bahasa dan gaya bercerita sang penulis.
- Masyarakat Indonesia menaruh minat pada gaya blusukan yang digaungkan oleh Pak Jokowi, sehingga banyak pejabat yang meniru cara tersebut untuk mendapat dukungan masyarakat.
- Para penggemar K-Pop akan meniru perilaku idolanya sebagai bagian dari identifikasi dengan mereka.
- Seorang murid yang memuja gurunya akan menganggap karakter dan prinsip sang guru sebagai bagian hidupnya.
- Pengagum seorang calon presiden akan meniru gaya berpakaian, tutur kata, dan ideologi sang calon presiden.
- Seorang mahasiswa yang mengagumi dosennya berkeinginan untuk meneladani dan menjadi seperti dosen tersebut.
- Seorang wanita yang sangat terpesona oleh karakter boneka Barbie mungkin akan mengubah penampilannya agar menyerupai boneka idolanya. Obsesinya adalah mencapai penampilan yang identik dengan boneka yang ia kagumi.
Proses identifikasi memiliki peran dalam dinamika interaksi sosial. Karenanya, penting bagimu untuk mempererat hubungan dengan lingkungan yang positif dan menemukan panutan yang memberikan inspirasi positif. Hal ini akan membantu membentuk karakter dan kepribadian yang kuat dan baik.
Dapatkan berita terbaru! Ikuti kami di Google News dan dapatkan kabar terupdate langsung di genggaman.