Nama | Eritrea |
---|---|
Nama resmi | Negara Eritrea |
ሃገረ ኤርትራ | |
Hagere Ertra (Tigrigna) | |
دولة إرتريا | |
Dawlat Iritrīyá (Arab) | |
Ibu kota | Asmara |
Semboyan | - |
Lagu kebangsaan | ኤርትራ ኤርትራ ኤርትራ |
Ertra, Ertra, Ertra | |
Bentuk Pemerintahan | Negara satu-partai |
Sistem Pemerintahan | Negara satu-partai |
Kemerdekaan | Kemerdekaan (de facto): 24 Mei 1991 |
Kemerdekaan (de jure): 24 Mei 1993 | |
Kepala Negara | Presiden |
Kepala Pemerintahan | Presiden |
Badan Legislatif | Hagerawi Baito |
Bahasa Nasional | Tigrigna dan Arab |
Agama | Kristen dan Islam |
Mata Uang | Nakfa (ናቕፋ) (ERN) |
Zona Waktu | Waktu Afrika Timur (EAT) (UTC+3) |
Kode Telepon | +291 |
Domain | .er |
Situs Resmi | Situs Pemerintah |
Jumlah Penduduk | 6.081.196 (estimasi Juli 2020) |
Profil Negara Eritrea
Eritrea adalah sebuah negara yang terletak di bagian timur laut Afrika. Kepulauan Dahlak dan Kepulauan Hanish masuk kedaulatan negara ini. Negara ini memiliki garis pantai di sepanjang Laut Merah. Luas wilayah Eritrea adalah 117.600 km².
Batas-batas wilayah Eritrea:
Eritrea memiliki bendera dengan bentuk dan tampilan seperti berikut.
Pembagian Administratif
Region di negara ini adalah divisi geografis utama tempat negara itu dikelola. Pada saat kemerdekaan pada tahun 1993, Negara ini diatur menjadi sepuluh provinsi. Provinsi ini mirip dengan sembilan provinsi yang beroperasi selama periode kolonial.
Pada tahun 1996, negara ini dikonsolidasikan dalam enam zobas. Batas wilayah baru ini didasarkan pada catchment basins. Negara ini dibagi menjadi enam region administratif. Region tersebut dibagi lagi menjadi 58 distrik.
- Tengah
- Anseba
- Gash-Barka
- Selatan
- Laut Merah Utara
- Laut Merah Selatan
Geografi
Letak geografis negara ini adalah di Tanduk Afrika, Afrika Timur. Negara tersebut berbatasan dengan Laut Merah di timur, Sudan di barat, Ethiopia di selatan, dan Djibouti di tenggara. Letak astronomis negara Eritrea adalah di antara 12°LU hingga 18°LU dan 36°BT hingga 44°BT.
Negara ini dapat dibagi menjadi tiga ekoregion. Di sebelah timur dataran tinggi adalah dataran pantai yang panas dan gersang. Dataran tinggi yang lebih sejuk dan subur memiliki habitat yang berbeda.
Titik tertinggi negara itu, Emba Soira, terletak di daerah tengah dengan ketinggian 3.018 meter di atas permukaan laut. Kepulauan Dahlak dan daerah pancingnya terletak di lepas pantai berpasir dan gersang.
Kota-kota utama negara itu adalah ibu kota Asmara, kota pelabuhan Asseb di tenggara, kota-kota Massawa di timur, Kota Keren di utara, dan Mendefera.
Demografi
Ada sembilan kelompok etnis yang diakui pemerintah. Sensus independen belum dilakukan, tetapi etnis Tigrinya adalah 55% populasi dan etnis Tigre adalah 30% populasi.
Kelompok etnis lain berasal dari komunitas berbahasa Afroasiatik dari cabang Kushitik, seperti Saho, Hedareb, Afar dan Bilen. Ada juga sejumlah etnis Nilotic.
Rashaida membentuk 2% populasi. Mereka tinggal di dataran rendah pesisir utara serta perbatasan Sudan. Rashaida tiba di negara ini pada abad ke-19 dari wilayah Hejaz. Selain itu, ada masyarakat Italia yang terkonsentrasi di Asmara dan etnis Ethiopia Tigrayan.
Bahasa
Negara ini tidak memiliki bahasa resmi karena Konstitusi menetapkan “persamaan semua bahasa”. Bahasa Tigrinya secara de facto berfungsi sebagai bahasa identitas nasional.
Dengan 2.540.000 penutur pada tahun 2006, bahasa Tigrinya adalah bahasa yang paling banyak digunakan terutama di bagian selatan dan tengah. Bahasa utama lainnya adalah bahasa Afar, Arab, Beja, Bilen, Kunama, Nara, Saho dan Tigre.
Tigrinya bersama bahasa Arab Standar Modern dan Inggris berfungsi sebagai bahasa kerja de facto. Bahasa Italia dituturkan oleh beberapa monolingual dan masih diajarkan di sekolah dasar dan menengah.
Sebagian besar bahasa yang dituturkan di negara ini adalah cabang Semit Etik dari keluarga Afroasiatik. Bahasa Afroasiatik yang termasuk dalam cabang Kushit juga banyak digunakan di negara ini misalnya bahasa Afar, Beja, Blin, dan Saho.
Ditemukan juga populasi penutur bahasa Afroasiatik lain seperti bahasa Dahlik dan Arab (dialek Hejazi oleh etnis Rashaida dan Hadhrami oleh etnis Hadhrami). Selain itu, bahasa Nilo-Sahara (Kunama dan Nara) dipakai oleh etnis minoritas Nilotic Kunama dan Nara yang tinggal di bagian utara dan barat laut.
Agama
Menurut Pew Research Center pada 2010, 62,9% populasi beragama Kristen, 36,6% adalah orang Islam, dan 0,4% mempraktikkan agama rakyat. Sisanya pengikut Yudaisme, Hindu, Buddha, dan agama lain (masing-masing < 0,1%), atau ateis (0,1%).
Departemen Luar Negeri AS memperkirakan bahwa pada tahun 2011, 50% populasi Eritrea beragama Kristen, 48% adalah orang Islam, dan 2% beragama lain termasuk kepercayaan tradisional dan animisme.
Sejak Mei 2002, pemerintah Eritrea secara resmi mengakui Gereja Ortodoks Tewahedo Eritrea, Islam Sunni, Gereja Katolik Eritrea, dan Gereja Evangelical Lutheran.
Semua agama dan denominasi diharuskan untuk menjalani proses pendaftaran ke pemerintah yang setidaknya mencakup pengiriman informasi pribadi mengenai keanggotaan agar bisa diakui negara.
Dalam laporan kebebasan beragama 2017, Departemen Luar Negeri AS mengecap Eritrea sebagai Negara Kepedulian Khusus (CPC). Pemerintah Eritrea menentang versi “reformasi” atau “radikal” dari sebuah agama.
Oleh karena itu, bentuk-bentuk Islam dan Kristen radikal seperti Saksi-Saksi Yehuwa, Baha’i, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, dan banyak denominasi Evangelikal non-Protestan lainnya tidak terdaftar dan tidak dapat beribadah dengan bebas.
Dapatkan berita terbaru! Ikuti kami di Google News dan dapatkan kabar terupdate langsung di genggaman.