Berbicara tentang tubuh, tak lengkap rasanya jika tak membahas organ dan sistem organ. Suatu organ yang ada dalam tubuh makhluk hidup memiliki peranan sangat penting. Jika itu tiada, makhluk hidup yang berkaitan akan lebih susah menyesuaikan diri dengan alam.
Pada manusia, sistem organ merupakan sekumpulan organ yang saling mendukung dan bekerja sama agar tubuh tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Kesehatan tubuh manusia ditentukan pada baik atau tidaknya fungsi sistem tersebut berjalan.
Sekumpulan sel dengan fungsi yang sama menyusun sebuah jaringan, sekumpulan jaringan yang berbeda menyusun suatu organ, dan pada gilirannya akan menyusun suatu sistem organ.
Pengertian Organ
Apa yang dimaksud dengan organ? Dalam biologi, pengertian dari organ adalah kumpulan jaringan yang menjalankan suatu fungsi tertentu. Berlangsungnya kehidupan makhluk hidup bergantung pada banyak organ yang bekerja sama dalam sebuah sistem.
Secara umum, jaringan yang menyusun organ dapat digolongkan menjadi stroma dan parenkim.
- Stroma adalah jaringan yang mengerjakan fungsi pendukung, pengikat, struktural, atau tambahan.
- Parenkim merupakan jaringan yang khas dan yang melakukan pekerjaan khusus organ tersebut.
Misalnya, dalam kelenjar, stroma meliputi jaringan saraf yang menginervasi parenkim, pembuluh darah yang menyuplai oksigen dan nutrisi serta membawa limbah metaboliknya, ditambah jaringan ikat yang menyediakan tempat dan menjaga posisinya.
Sedangkan jaringan yang menghasilkan hormon adalah parenkim. Jaringan utama yang membentuk suatu organ cenderung memiliki asal-usul embriologis yang sama, seperti muncul dari lapisan tubuh yang sama.
Organ tersebar di sebagian besar makhluk hidup yang terdiri dari banyak sel. Organ berongga merujuk pada struktur internal berbentuk tabung atau kantong seperti lambung, usus, atau kandung kemih.
Di dalam organisme bersel tunggal, seperti bakteri, konsep yang setara dengan fungsi organ dikenal sebagai organel.
Macam-Macam Organ
1. Hewan
Hewan non-Placozoa, termasuk manusia, memiliki beragam organ yang jumlahnya dalam suatu organisme bergantung pada definisi yang digunakan. Beberapa pandangan menyatakan bahwa manusia memiliki sebanyak 78.
Pada tahun 2017, muncul penemuan baru yang menambah jumlahnya menjadi 79, yaitu mesenterium. Temuan lainnya juga dilaporkan beberapa bulan yang lalu.
Penting untuk dicatat bahwa tidak semuanya diperlukan untuk kelangsungan hidup, dan dari sekian banyak yang ada, hanya lima di antaranya dianggap vital bagi manusia.
Organ vital tersebut mencakup otak, jantung, hati, setidaknya satu paru-paru, dan minimal satu ginjal. Selain itu, ada berbagai organ lainnya yang mendukung fungsi tubuh manusia, seperti:
- Sistem saraf: otak kecil, otak besar, batang otak, sumsum tulang belakang.
- Sekitar wajah: mata, telinga, hidung, mulut, lidah, gigi, kelenjar liur, kelenjar air mata.
- Di dada: esofagus, paru-paru, jantung, kelenjar tiroid, timus.
- Daerah perut: hati, lambung, usus halus, usus besar, rektum, anus, pankreas, limpa, ginjal, ureter.
- Pelvis dan genitalia eksternal: kandung kemih, uretra, testis, ovarium, rahim, vagina, penis, uterus.
- Kulit
2. Tumbuhan
Tumbuhan yang berada pada tingkat rendah umumnya tidak menunjukkan perbedaan yang jelas. Mereka hanya memiliki satu tipe struktur yang dikenal sebagai talus.
Sebaliknya, pada tumbuhan yang lebih maju dengan pembuluh, terdapat organisasi yang melibatkan beberapa organ yang seringkali memiliki fungsi yang saling melengkapi.
Sistem tersebut melibatkan proses-proses vital seperti fotosintesis dan transportasi nutrisi, sistem respirotranspirasi, reproduksi, penguatan struktur, pengaturan pertumbuhan, ekskresi dan akumulasi zat, serta mekanisme perlindungan diri.
Organ yang terlibat dalam sistem ini mencakup akar, batang, bunga, daun, buah, dan biji. Selain itu, ada organ tambahan seperti trikoma (rambut daun atau batang), duri, dan sulur, juga tempat penyimpanan cadangan makanan seperti umbi, rimpang, dan stolon.
Semuanya ini bersinergi untuk menjalankan fungsi-fungsi yang penting dalam siklus kehidupan dan adaptasi tumbuhan terhadap lingkungan mereka.
Macam Organ berdasarkan Letak
Sistem organ dalam tubuh manusia menghadirkan kompleksitas yang mencakup organ vital seperti jantung, hati, dan ginjal. Sebaliknya, organ luar seperti hidung dan kulit memberikan interaksi langsung dengan lingkungan eksternal.
Dalam konteks studi anatomi, terminologi “viskus” digunakan untuk merujuk pada organ dalam, dengan “viscera” sebagai bentuk jamaknya, membawa pemahaman yang lebih mendalam tentang struktur dan fungsionalitas organ ini dalam kerangka sistem tubuh manusia.
Budaya Masyarakat
Berbagai komunitas telah mengembangkan sistem donor organ, di mana organ dari para pendonor, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal, diambil dan ditransplantasikan ke penerima yang membutuhkan.
Proses transplantasi seringkali melibatkan penggunaan imunosupresan guna menghindari penolakan organ atau terjadinya penyakit graft-versus-host.
Tantangan besar di seluruh dunia saat ini adalah upaya untuk mengembangkan teknologi organ buatan atau melakukan penanaman organ di laboratorium.
Inisiatif ini muncul sebagai respons terhadap kebutuhan yang terus meningkat akan transplantasi dan bertujuan untuk mengatasi masalah keterbatasan pasokan dari donor konvensional.
Asal dan Evolusi
Tingkat organisasi organ pada hewan dapat ditelusuri pertama kali pada cacing pipih dan filum yang diturunkan. Taxa yang kurang maju (seperti Placozoa, Spons dan Radiata) tidak menunjukkan konsolidasi jaringan mereka ke dalam organ.
Hewan yang lebih kompleks terdiri dari organ berbeda dan telah berevolusi. Misal, hati pada vertebrata berevolusi selama lebih dari 500 juta tahun. Sedangkan usus dan otak lebih purba, muncul dari nenek moyang vertebrata, serangga, dan cacing selam lebih dari 600 juta tahun.
Mengingat asal mula sebagian besar organ vertebrata, para peneliti telah mencari sistem model organ yang berevolusi baru-baru ini, dan idealnya telah berevolusi beberapa kali secara independen.
Model luar biasa untuk jenis penelitian ini adalah plasenta, yang telah berevolusi lebih dari 100 kali secara independen pada vertebrata, relatif baru berevolusi pada beberapa garis keturunan, dan ada dalam bentuk peralihan pada taxa yang masih ada.
Studi tentang evolusi plasenta telah mengidentifikasi berbagai proses genetik dan fisiologis yang berkontribusi terhadap pengetahuan tentang asal-usul dan evolusi organ ini, termasuk:
- Penggunaan kembali jaringan hewan yang ada.
- Akuisisi sifat fungsional baru oleh jaringan tersebut.
- Interaksi baru dari jenis jaringan yang berbeda.
Pengertian Sistem Organ
Apakah yang dimaksud sistem organ? Pengertian sistem organ adalah kelompok organ yang bekerja sama membentuk suatu fungsi yang berguna dan unik.
Pada tubuh hewan dan manusia, sistem organ dibedakan menjadi sepuluh sesuai fungsinya, yakni pencernaan, pernapasan, peredaran darah, ekskresi, rangka, saraf, otot, kelenjar, reproduksi, dan integument.
1. Sistem Rangka
Pengertian sistem rangka adalah sebuah sistem yang berfungsi untuk memberikan bentuk tubuh dan menyokong tubuh makhluk hidup. Ini terdiri atas tulang-tulang yang berada dalam seperti tengkorak, tulang dada, tulang rusuk, dan tulang anggota gerak bagian bawah.
2. Sistem Otot
Sistem otot yang ada pada tubuh berfungsi sebagai alat gerak aktif makhluk hidup. Ini terdiri atas otot polos, otot lurik, dan otot jantung seperti yang telah dijabarkan pada jaringan hewan vertebrata.
3. Sistem Pernapasan
Sistem pernapasan berfungsi dalam proses memperoleh oksigen, mengolahnya dalam tubuh, dan mengeluarkan karbon dioksida sebagai sisa metabolisme. Ini terdiri atas hidung, trakea, faring, laring, bronkus, dan paru-paru.
Sistem pernapasan adalah salah satu sistem yang memiliki peran vital bagi kelangsungan hidup manusia. Proses penyerapan dan pengolahan oksigen untuk dialirkan ke seluruh sel dan jaringan tubuh berlangsung di dalam paru-paru.
4. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan berfungsi untuk mencerna makanan agar dapat digunakan oleh tubuh. Penyusun sistem pencernaan antara lain lidah, gigi, kerongkongan, kelenjar air liur, lambung, hati, pankreas, usus, dan empedu.
Mulut
Proses pencernaan makanan dimulai melalui rongga mulut yang dilakukan secara mekanis dan kimiawi. Organ yang bekerja di dalam mulut antara lain lidah, gigi, dan kelenjar ludah. Pencernaan mekanik makanan yang dilakukan ketika mengunyah didukung oleh lidah dan gigi.
Kerongkongan
Makanan kemudian ditelan setelah diproses di mulut. Esofagus atau kerongkongan adalah tabung berotot pada vertebrata yang dilalui makanan. Kerongkongan menghubungkan mulut dengan lambung. Makanan bergerak melalui esofagus menggunakan proses peristaltik.
Lambung
Lambung, sebagai komponen penting dalam sistem pencernaan, memiliki kemampuan mengembang seperti kantung yang berfungsi sebagai tempat utama pencernaan dan penyerapan sejumlah kecil sari-sari makanan.
Secara anatomis, lambung terletak di bagian atas rongga perut sebelah kiri dan memiliki bentuk yang menyerupai huruf J.
Hati
Hati atau hepar merupakan sebuah kelenjar yang “terbesar” di tubuh manusia dan terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Hati juga termasuk sebagai alat ekskresi karena membantu fungsi ginjal.
Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama, yakni menghasilkan enzim pencernaan (fungsi eksokrin) dan menghasilkan beberapa hormon (fungsi endokrin).
Pankreas terletak pada kuadran kiri atas abdomen atau perut dan bagian kaput atau kepalanya menempel pada duodenum atau usus dua belas jari. Produk enzim akan disalurkan dari pankreas ke duodenum melalui saluran pankreas utama.
Usus Halus
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan di antara lambung dan usus besar. Usus halus terdiri atas tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Pada duodenum terdapat dua saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu.
Usus Besar
Usus besar atau kolon dalam anatomi tubuh manusia adalah bagian antara usus buntu dan rektum. Fungsi utama usus besar adalah menyerap air dari feses.
Pada mamalia, kolon terdiri atas kolon menanjak (ascending), kolon melintang (transverse), kolon menurun (descending), kolon sigmoid, dan rektum. Bagian kolon dari usus buntu hingga pertengahan kolon melintang sering disebut dengan “kolon kanan” dan bagian sisanya disebut “kolon kiri”.
Anus
Anus adalah sebuah bukaan dari rektum ke lingkungan luar tubuh yang terletak di bagian posterior peritoneum. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Otot sphinkter terdiri dari dua jenis yaitu bagian dalam dan luar. Otot ini membantu menahan feses saat defekasi.
Salah satu otot sphinkter adalah otot polos yang bekerja tanpa perintah, sedangkan lainnya adalah otot rangka. Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi yang merupakan fungsi utama anus.
5. Muskuloskeletal dan Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri atas semua sel saraf dalam tubuh, baik saraf sensorik maupun saraf motorik. Banyak saraf tersebut terhubung ke otak, sumsum tulang belakang, dan sistem saraf tepi.
Hal tersebut membuat manusia dapat merasakan, memahami, dan memberi respons terhadap lingkungan di sekitarnya. Sistem saraf juga berperan dalam proses gerak tubuh bersama dengan sistem muskuloskeletal.
Sistem muskuloskeletal meliputi otot (muskulo) dan tulang (skeletal). Secara umum, sistem ini berfungsi pada proses gerak tubuh, menjaga postur dan keseimbangan, menghasilkan panas tubuh melalui metabolisme, serta melindungi organ.
6. Sistem Urogenital
Sistem urogenital ini berfungsi untuk menyaring racun, cairan, dan elektrolit yang berlebihan (misal kalium dan natrium) di dalam darah. Itu terdiri atas ginjal, kandung kemih, saluran kemih, dan uretra.
Setelah proses penyaringan, darah yang ada akan diserap kembali untuk diedarkan kembali, sedangkan sisa limbah dan zat beracun yang telah tersaring akan dikeluarkan dalam wujud urine.
Selain untuk membuang urine, sistem ini juga bertugas untuk mengatur kadar elektrolit dan cairan tubuh, serta memastikan tingkat asam-basa atau pH darah berada pada kadar yang semestinya.
7. Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi berfungsi untuk membuang zat sisa metabolisme dan zat-zat berbahaya lainnya. Ini terdiri dari ginjal, kandung kemih, ureter, dan uretra.
Racun dan zat limbah di tubuh dapat dikeluarkan melalui sistem ekskresi yang terdiri dari kelenjar keringat di kulit, urine yang dihasilkan oleh sistem urogenital yang telah dijelaskan sebelumnya, serta tinja atau feses yang dihasilkan dalam proses pencernaan.
Kulit
Kulit merupakan alat ekskresi yang mengeluarkan zat sisa berupa keringat yang mengandung produk limbah terutama garam. Struktur kulit manusia terdiri atas epidermis, dermis, dan hypodermis.
Hati
Hati merupakan bagian dari sistem pencernaan yang berfungsi menghasilkan empedu. Empedu adalah cairan kehijauan dan terasa pahit, berasal dari hemoglobin sel darah merah yang telah tua dan disimpan dalam kantong empedu atau diekskresi ke duodenum.
Paru-paru
Paru-paru adalah organ vital yang bertanggung jawab terhadap proses pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam tubuh. Normalnya, manusia memiliki dua kantong paru-paru di sisi kanan dan kiri rongga dada.
Ginjal
Ginjal menyaring darah, memungkinkan residu dalam darah dikeluarkan dalam bentuk urin. Urin yang dikeluarkan tersebut merupakan hasil dari sistem perkemihan yang bertugas menjaga kadar keseimbangan cairan dan tingkat pH dalam tubuh.
8. Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi makhluk hidup berfungsi untuk proses perkembangbiakkan. Untuk banyak makhluk hidup termasuk manusia, sistem reproduksi yang dimiliki akan bergantung pada jenis kelamin individu tersebut.
Pada manusia, sistem reproduksi pria meliputi penis, testis, epididimis, dan vas deferens. Sedangkan, struktur pada sistem reproduksi perempuan terdiri atas vagina, rahim, ovarium, dan tuba falopi.
Hanya terdapat 2 jenis sistem reproduksi yaitu, sistem reproduksi pria dan wanita.
Alat Reproduksi Pria
Alat reproduksi pria dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu alat reproduksi luar dan alat reproduksi dalam. Alat kelamin luar terdiri atas penis, testis, dan skrotum. Alat kelamin dalam terdiri dari kelenjar prostat, vas deferens, dan uretra.
Alat Reproduksi Wanita
Alat reproduksi wanita dapat dikelompokkan menjadi dua struktur, yaitu alat reproduksi luar dan alat reproduksi dalam. Struktur eksternal terdiri atas labia mayora, labia minora, kelenjar bartholin, dan klitoris. Struktur internal terdiri atas vagina, ovarium, saluran tuba, serviks, dan rahim.
9. Sistem Endokrin
Sistem endokrin terdiri dari semua kelenjar penghasil hormon dalam tubuh yang berfungsi untuk mengatur metabolisme. Berbagai kelenjar tubuh yang termasuk sistem endokrin adalah kelenjar adrenal, kelenjar tiroid, pankreas, testis, dan ovarium.
10. Sistem Integumen
Sistem integumen merupakan suatu kompleks perlindungan tubuh yang berfungsi untuk menjaga organisme dari pengaruh lingkungan sekitar.
Komponen-komponen utama dari sistem ini melibatkan kulit, kuku, dan rambut pada manusia, bulu pada burung, serta sisik pada hewan.
Dengan beragam struktur ini, sistem integumen tidak hanya berperan sebagai penghalang fisik terhadap kondisi lingkungan, tetapi juga memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan termal, memberikan perlindungan mekanis, dan menunjang fungsi sensorik organisme.
11. Sistem Indra
Sistem indra pada manusia terdiri dari 5 indra atau yang biasa disebut pancaindra. Ini terdiri dari mata yang berfungsi untuk melihat, telinga dipakai untuk mendengar, hidung untuk mengenali bau, lidah untuk mengecap, dan kulit sebagai indra peraba.
Selain berfungsi sebagai indra peraba, kulit juga berfungsi sebagai pelindung tubuh dari mikroorganisme dan bahan kimia berbahaya, mengatur suhu tubuh, dan menjaga kadar cairan dalam tubuh.
12. Kardiovaskular atau Sistem Peredaran Darah
Sistem kardiovaskular bertanggung jawab untuk memastikan sirkulasi darah berjalan lancar, yakni dengan memompa dan mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Sistem kardiovaskular terdiri atas jantung (kardio) dan pembuluh darah (vaskular).
Darah sendiri merupakan sarana pendistribusian oksigen, nutrisi, dan zat penting lain seperti hormon, untuk diedarkan ke sel-sel di seluruh tubuh. Selain itu, darah dipakai untuk membawa zat beracun seperti karbon dioksida ke paru-paru agar segera dikeluarkan dari tubuh.
Sistem peredaran darah manusia sebagai sistem peredaran darah tertutup akan mengalirkan darah menggunakan pembuluh darah dan melewati jantung dua kali. Oleh sebab itu, sistem peredaran darah merupakan sirkuit ganda yang memiliki elemen-elemen berikut ini.
Sirkuit Sistematik
Sirkuit sistematik atau biasa disebut sirkuit utama merupakan aliran darah kaya oksigen dari bilik kiri jantung (ventrikel) ke jaringan tubuh. Oksigen ditukar dengan karbon dioksida dan kemudian diangkut lagi menuju atrium kanan jantung.
Sirkulasi Paru
Sirkulasi paru merupakan sistem peredaran darah dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung. Darah yang kaya karbon dioksida dari ventrikel kanan disalurkan melalui arteri pulmonalis ke paru-paru, kemudian ditukar dengan darah yang kaya oksigen melalui vena pulmonalis ke atrium kiri jantung.
13. Sistem Imunitas
Sistem kekebalan tubuh atau imun merupakan sistem yang meliputi sel-sel khusus seperti sel darah putih dan limfosit, serta sistem limfatik yang terdiri atas limpa, hati, kelenjar timus, dan kelenjar getah bening.
Imunitas berperan dalam mendeteksi keberadaan zat berbahaya atau beracun, sel kanker, serta berbagai penyebab infeksi seperti virus, bakteri, jamur, maupun parasit. Selanjutnya, sistem ini akan memproduksi antibodi untuk menghancurkannya.
Dapatkan berita terbaru! Ikuti kami di Google News dan dapatkan kabar terupdate langsung di genggaman.