Batik adalah warisan budaya negeri ini yang sangat luhur, kualitas arti dan maknanya sangat tinggi. Motifnya pun beragam menurut daerah, fungsi, dan kegunaannya masing-masing. Cara pembuatannya pun beragam, dan inilah yang membedakan batik satu dengan yang lain.
Cara Membedakan Batik Tulis, Cap, dan Print
Setidaknya ada 3 jenis batik yang beredar di pasaran menurut cara pembuatannya. Ketiga teknik tersebut antara lain batik tulis, batik cap, dan batik print atau cetak. Masing-masing teknik memiliki ciri khas yang istimewa.
Jika kamu tertarik mempelajarinya, berikut adalah cara membedakan batik tulis, batik cap, dan batik print.
1. Batik Tulis
Batik tulis menawarkan prestise lebih bagi pemiliknya dibanding batik cap dan batik print. Proses pembuatannya yang menggunakan tangan tentu akan membuatnya unik dan berbeda antara satu kain dengan kain yang lain.
Harganya pun cukup mahal sebab proses pembuatannya yang lebih rumit. Proses pembuatan batik tulis cukup lama hingga memakan waktu sekitar 2-3 bulan tergantung tingkat kerumitan sebuah motif.
Ciri Ciri Batik Tulis
- Goresan lilin terasa saat menyentuh motif-motif yang ada.
- Motif terkesan tidak tersusun dengan rapi sebab dikerjakan secara manual. Gambar satu motif berulang pun tidak sama persis.
- Mungkin akan ada motif-motif kecil yang hanya ada di beberapa ruang.
- Terdapat tetesan malam yang lebih tebal di ujung motif atau corak.
- Warna motif bagian depan dan belakang sama persis karena proses membatik di kedua sisi.
- Aroma khas lilin atau malam menyerbak dengan lembut karena menggunakan pewarna alami.
- Kain yang digunakan biasanya berukuran 2 x 1,25 meter.
- Harga batik tulis per kainnya dimulai dari Rp300.000. Batik Tulis Lasem bahkan terjual dengan harga pulah juta rupiah.
- Khusus batik-batik kuno, terdapat inisial nama pembatik yang biasanya terdapat di ujung kain.
2. Batik Cap
Batik cap adalah peralihan antara batik tulis dan batik print. Sebab meski masih menggunakan malam, motifnya terbentuk dengan bantuan lempengan besi yang memiliki pola-pola baku. Tantangan perajin batik cap adalah menjaga kesinambungan pola antar proses pengecapan.
Dengan teknik yang seperti ini tentu memangkas waktu pembuatan hingga 2-3 hari saja pada setiap prosesnya.
Ciri-Ciri Batik Cap
- Goresan lilin terasa saat menyentuh motif-motif yang ada.
- Motifnya tersusun lebih rapi dan memiliki ukuran yang sama apabila merupakan motif berulang.
- Terdapat perbedaan warna antara bagian depan dan belakang sebab yang dicap hanya sisi depan saja.
- Aroma khas malam cenderung lebih kuat dibandingkan batik tulis.
- Kain yang digunakan umumnya memiliki ukuran 2 x 1 meter.
- Harganya dimulai dari Rp150.000 per kainnya.
- Pilihan motif lebih beragam tergantung kreatifitas perajin batik cap.
3. Batik Print
Batik print adalah inovasi yang dilakukan para pengusaha batik untuk memenuhi pesanan dan mempercepat produksi batik. Proses pembuatannya yang mudah dan relatif lebih cepat otomatis mempengaruhi harganya menjadi lebih murah dibanding batik cap maupun batik tulis.
Ciri-Ciri Batik Print
- Motif batik sangat rapi dan hampir tidak ada kesalahan dibandingkan batik cap apalagi batik tulis.
- Warna kain di bagian belakang cenderung putih dengan sedikit warna yang tembus dari bagian depan.
- Aroma lilin atau malam tidak dapat tercium karena yang dipakai adalah tinta kimia.
- Warna batik relatif lebih meriah dan beragam.
- Harganya relatif murah, berkisar antara 50 hingga 80 ribu rupiah.
Dengan mengerti cara membedakan masing-masing batik di atas, setidaknya kamu bisa mengetahui saat penjual batik mencoba untuk mengelabuimu dengan kata-kata semacam, “Ini batik tulis kualitas premium, kak.” padahal yang dijual adalah batik cap.
Kain-kain batik biasanya digunakan sebagai bahan baku membuat berbagai jenis pakaian termasuk gamis, tunik, dress, blouse, dan kemeja.
Dapatkan berita terbaru! Ikuti kami di Google News dan dapatkan kabar terupdate langsung di genggaman.