“Buatlah teks anekdot tentang makanan!”
Kalimat di atas tertulis pada soal bahasa Indonesia yang kamu kerjakan. Pertama, kita harus tau pengertian anekdot secara umumnya dulu.
Apa itu teks anekdot? Pengertian teks anekdot adalah sebuah teks yang dibuat untuk kepentingan humor atau menyindir secara halus. Teks ini relatif singkat, padat, dan dipenuhi lelucon.
Anekdot dapat kita temui di surat kabar maupun situs web internet. Teks tersebut biasanya juga memuat amanat, pesan moral, dan kebenaran secara umum. Kali ini kita akan membahas mengenai anekdot mulai dari pengertian, struktur, kaidah, hingga ciri-ciri teks anekdot secara lengkap.
Ciri Ciri Anekdot
Berikut adalah beberapa ciri-ciri yang membedakannya dari jenis teks lainnya.
- Pada umumnya mengulas tentang makhluk hidup (seperti hewan dan figur manusia) atau benda mati yang diibaratkan makhluk hidup.
- Mirip dengan dongeng namun dibumbui humor.
- Dibumbui cerita humor, lelucon, dan bualan.
- Dapat diisi sindiran dan kritik pada individu atau kelompok tertentu.
- Ditujukan pada orang-orang yang menurut penulis penting.
- Ceritanya cukup realistis meski terdapat humor yang disisipkan.
Struktur Teks Anekdot
Sama seperti jenis teks lain, jenis teks ini memiliki struktur yang menjamin kekhasannya dan untuk membuat teks lebih rapi.
- Abstraksi, sebuah bagian di awal paragraf yang berisikan gambaran awal tentang isi teks.
- Orientasi, sebuah bagian yang berisikan latar belakang atau kejadian yang ada dalam teks
- Krisis, sebuah bagian yang berisi sebuah masalah.
- Reaksi, sebuah bagian penyelesaian masalah yang timbul dalam bagian krisis.
- Koda, menjelaskan perubahan yang terjadi pada tokoh.
- Re-orientasi, bagian ini bertugas untuk menutup teks tersebut.
Kaidah Kebahasaan
Berikut adalah beberapa kaidah bahasa yang terkandung dalam jenis teks ini.
- Latar waktu yang dipakai adalah masa lalu.
- Banyak menggunakan konjungsi untuk menyusun kalimat kompleks.
- Terdapat beberapa kalimat perintah.
- Menggunakan kalimat retotik, sebuah pertanyaan yang tidak harus dijawab.
- Tentu juga menggunakan kata kerja.
- Cerita yang dituliskan urut berdasarkan waktu.
Tujuan Teks Anekdot
Sama seperti jenis teks yang lainnya, jenis teks ini dibuat oleh penulisnya untuk tujuan tertentu. Tujuan itu bisa bermacam-macam, mulai dari sekedar hiburan hingga memberikan kritik terhadap seserang.
Jika sebuah teks dimaksudkan untuk memberi kritik pada salah satu pihak, biasanya kritik tersebut tersamarkan oleh humor yang diberikan.
Contoh Teks Anekdot beserta Strukturnya
Anekdot merupakan sebuah cerita singkat yang lucu dan menghibur yang mungkin merupakan cerita pengalaman pribadi.
Jika kamu diminta untuk membuat narasi lucu, berikut adalah beberapa contoh yang bisa kamu bagikan kepada orang di sekitarmu. Kumpulan teks ini dihimpun dari berbagai sumber. Semoga lucu dan sesuai dengan selera humormu.
1. Contoh Teks Anekdot Narasi Singkat
Bersedekah
Ada seorang kakek duduk di kursi roda sedang meminta-minta pada satu orang anak muda. “Nak, sedekahnya, Nak,” ucap kakek itu.
Anak muda itu lalu mengambil selembar uang sepuluh ribuan dari sakunya dan memberi pada kakek itu sambil berujar, “Kembalikan dua ribu ya, kek.”
Sesaat setelahnya, kakek itu kemudian menjulurkan mangkuk yang berisi uang kembalian. “Ini, Nak, kembaliannya buatmu,” kata kakek itu. “Lho, Pak, kembaliannya kok tujuh ribu?” tanya si pemuda keheranan. “Oh, iya. Anggap saja saya sedekah.”
2. Contoh Teks Anekdot Hukum dan Sosial
Pencuri Talok dan Koruptor
Di suatu persidangan, seorang hakim memberikan putusan 5 tahun penjara bagi pemuda berusia 19 tahun yang kedapatan mencuri talok di rumah milik seorang tokoh masyarakat.
Pemuda tersesat: “Tunggu dulu, talok yang saya curi harganya tidak sampai lima puruh ribu. Kenapa saya harus dipenjarakan 5 tahun? Para tikus berdasi yang mengantongi uang rakyat saja bisa jalan-jalan ke mall.”
Hakim: “Anda telah merugikan seseorang dengan nilai jauh lebih besar daripada koruptor. Anggap ada korupsi dana sebesar 5M, bagi dengan 250 juta. Itu hanya 20 rupiah. Anda mengambil Rp50.000 dari pak Tono. Manakah yang lebih besar?”
Pemuda tersesat: *mengambil kunci penjara.*
3. Contoh Teks Anekdot Pendidikan
Tanda-Tanda Orang Pintar
Di kelas, seorang guru mengadakan tanya jawab dengan murid-muridnya tentang sebuah pelajaran.
Pak guru: “Anak-anak, apa tandanya seseorang dapat dikatakan pintar?”
Bagus: “Dia rajin membaca, pak.”
Pak guru: “Benar. Ada lagi?”
Rendi: “Rajin menulis juga, pak.”
Pak guru: “Ya. kamu juga betul, ren.”
Andi: “Dan yang rajin menyontek, pak.”
Pak guru: (Terkejut) “Kok begitu?”
Andi: “Iya, pak. Kalau tidak menyontek, kita tidak bisa apa-apa. Contohnya, membuat pesawat dari kertas. Tanpa menyontek, kita tidak akan bisa membuat pesawat. Betul kan, pak?”
Pak guru: “Oh iya. Betul kamu.”
Andi: “Yes! Ini berarti kita boleh menyontek agar kita jadi pintar! Terima kasih, pak!”
Pak guru: *Bingung.*
4. Contoh Teks Anekdot Dialog Tema Politik
Membuat Undang-Undang
Pada suatu hari Denny dan Dono berangkat sekolah bersama menaiki sepeda motor. Jam sudah menunjukan pukul 06.55 WIB artinya waktu masuk kelas sudah dekat. Padahal jarak antara rumah keduanya dan sekolah cukup jauh.
Mengetahui itu Dono kebut-kebutan naik motor. Hingga di pertigaan Dono menerobos lampu merah. Meski jalannya lengang, Denny khawatir dan mengingatkan temannya tersebut, namun tak dihiraukan.
Dono dan Denny telah tiba di sekolah. Denny terus mengomel karena temannya menerobos lampu merah.
Denny: “Kamu gila ya. Kenapa menerobos lampu merah? Itu bahaya loh. Kalau ada polisi kita bisa kena tilang terus telat.”
Dono: “Tenang saja kawan. Kita bisa kok membuat undang-undang sesuai kehendak kita.”
Denny: “Ngaco deh kamu. Yang buat undang-undang kan DPR.”
Dono: “Kita bisa kok. Caranya begini” Andi menunjukan dompet
Denny: “Yaelah.”
5. Contoh Teks Anekdot Sindiran
Negara yang Lucu
Dua orang sahabat lintas negara, Tania dan Masha sedang berbincang tentang kelucuan suatu negara.
Tania: “Swiss itu negara yang lucu.”
Masha: “Mengapa?”
Tania: “Sebab punya angkatan laut, padahal tak punya laut!”
Sampai sini mereka tergelak. Namun kemudian, Masha berhenti tertawa.
Masha: “Kalau begitu, negaramu lebih lucu dong.”
Tania: “Lho, mengapa?”
Masha: “Sebab punya kementerian keuangan, padahal tak punya uang!”
Tania: *Menutup muka karena malu.*
6. Anekdot Lingkungan Sekolah
Contoh Teks Anekdot Sekolah
Di suatu hari, petugas penilaian adiwiyata datang ke sebuah sekolah untuk menjalankan tugasnya. Mereka berkeliling melihat lingkungan di sekolah tersebut.
Sesekali bertanya pada siswa yang ditemui tentang lingkungan sekolah tempatnya belajar. Salah seorang siswa yang ditanyai, ternyata membuat pernyataan yang polos.
Petugas: Mas, menurutmu adiwiyata di sekolahmu seperti apa?
Siswa: Kayak ujian, pak.
Petugas: Loh, kok bisa? Kenapa?
Siswa: Begini, pak. Persiapan adiwiyata di sekolah ini baru mulai kemarin pak, kayak belajar sebelum ujian.
Petugas: Weladalah.
7. Anekdot tentang Kesehatan
Merokok Membunuhmu
Suatu hari, seorang anak sedang menonton berita di televisi bersama ibunya.
“Selamat pagi, jumpa lagi dengan saya Jeremy Tetanus, di berita gelap. Berita dibuka dengan kabar duka, artis kenamaan negeri ini, Oni-Oni tutup usia setelah bergelut melawan penyakit kanker yang dideritanya,” kata pembaca berita.
Mendengar itu, anak tersebut lantas bertanya pada ibunya, “Kanker membunuh banyak orang. Apa kanker itu bahaya, bu?” tanya anak itu. Dijawab dengan anggukan oleh sang ibu.
“Tapi bu, lebih bahaya mana, kanker sama hachim-hachim,” tanya si anak. “Lebih bahaya kanker, lah,” jawab ibunya.
Beberapa hari setelahnya, anak kecil itu membuat kampung. Anak tersebut lari-lari sambil teriak minta tolong. Warga yang mendengar anak itu bertanya apa masalahnya.
“Ayahku, ayahku mau bunuh diri!” kata anak itu. “Innalillahi. Ayo cepat kita kesana, sebelum semuanya terlambat!” ajak seorang warga. Mereka lantas berlari menuju rumah anak itu.
Sesampainya di rumah seorang warga berteriak, “Pak, tolong apapun kondisi yang sedang dihadapi, jangan memilih jalan singkat”
Namun ketika didapatinya sang ayah, ternyata dia sedang membaca koran dan menghisap rokok. “Siapa yang mau bunuh diri?” tanya ayah anak itu yang ikut panik. Suasanapun rumah itupun menjadi hening meski ramai dipenuhi warga sekampung.
Anak: “Yah, udah. Tolong hentikan.”
Warga: “Berhenti apa?”
Anak: “Merokok.”
Warga: “Katamu tadi ayah mau bunuh diri? Terus apa hubungannya dengan merokok.”
Anak polos tersebut lantas pergi ke arah ayahnya, kemudian mengambil bungkus rokok di tangan ayahnya, dan menunjukkan bagian belakang bungkus rokok tersebut. “Lihat, di sini ada gambar kanker dan tulisan merokok membunuhmu.”
8. Anekdot tentang Layanan Publik
Obat Penurun Panas
Dokter rumah sakit jiwa melihat pasiennya membuat kopi lalu memasukkan sebutir obat ke dalamnya.
Dokter: “Obat apa yang kamu masukkan ke kopimu?”
Pasien: “Obat penurun panas biar kopi cepet dingin!”
Dokter: “Tapi kok belum dingin?”
Pasien: “Dasar dokter setres.”
Dokter: “Tolong buatkan kopi untuk saya juga!”
Pasien: “Nggak mau. Kopinya sudah habis.”
Dokter: “Kok habis? Tadi saya lihat masih banyak.”
Pasien: “Tadi saya masukin semuanya.”
Dokter: “Buatin teh aja deh.”
Pasien: “Oke.”
9. Contoh Anekdot tentang Budaya
Budaya Bahasa Indonesia
Pada suatu hari, 3 anak dari 3 daerah yang berbeda berada di sebuah perumahan yang sedang dibangun.
Kuncung dari Jawa Tengah, Reno dari Jakarta, dan Dadang dari Jawa Barat. Ketika sedang asik bermain, Dadang tiba-tiba terperosok ke lubang yang rencananya akan dijadikan sumur.
Kuncung: “Eh Dang, ngopo ning kunu?”
Dadang: “Tulung. Tulung!”
Reno: “Eh Cung, ape katanye?”
Kuncung: “Ndak mudeng. Minta tolong paling.”
Reno: “Ape Dang? Kagak kedengeran.”
Dadang: “Tulungan atuh euy.”
Reno: “Hah? Coba cari tali yang panjang sana Cung!”
Kuncung: “Njeh Ren. Tunggu sik Dang.”
Dadang: “Atuh euy. Tulung! Taraje mana taraje?”
Reno: “Hah, ape Dang? Ntar aje?”
Kuncung: “Iki taline Ren”
Reno: “Kagak jadi Cung. Katanye ntar aje.”
Kuncung: “Oh. Rapopo? Yowis dolanan neh.”
Reno dan Kuncung pun bermain lagi sedangkan Dadang mengira mereka pergi mencari bantuan. Keesokan harinya, orang tua Dadang menemukan anaknya sedang masak lele dalam sumur.
10. Contoh Anekdot Sosial
Pendapat Kakak dan Adik
Pada suatu malam ada kakak beradik yang sedang menonton suatu berita di saluran tv terkenal. Pada salah satu berita yang disajikan, mereka bersilang pendapat. Berita itu tentang organisasi istri pejabat yang tengah berlibur ke Hong Kong.
Kakak: “Lihatlah apa yang ibu-ibu itu pakai, itu semua barang-barang mahal.”
Adik: “Memangnya kenapa? Bukannya itu wajar? Toh mereka mampu beli.”
Kakak: “Iya sih berkelas tapi lihatlah rambut dan pakaianya seperti ayam hias.”
Adik: “Kakak taunya ayam terus.”
11. Contoh Anekdot Tentang Hukum
Pencuri Talok dan Koruptor
Di suatu persidangan, seorang hakim memberikan putusan 5 tahun penjara kepada seorang pemuda berusia 22 tahun yang kedapatan mencuri talok milik seorang tokoh masyarakat.
Pemuda: “Tunggu dulu, talok yang saya curi harganya tidak lebih dari lima puruh ribu. Kenapa saya harus dipenjarakan 5 tahun? Para tikus berdasi yang mencuri uang rakyat saja bisa jalan-jalan ke mall.”
Hakim: “Anda telah merugikan seseorang yang nilainya jauh lebih besar daripada koruptor. Anggap sebuah korupsi 5M, bagi dengan 250 juta. Itu hanya 20 rupiah. Anda mengambil Rp50.000 milik pak Tono. Manakah yang lebih besar?”
Pemuda: *mengambil kunci penjara*
12. Contoh Anekdot Berbentuk Narasi
Konser Musik
Pada suatu hari, Cokelat, Anang, dan Gigi menjadi bintang tamu dalam sebuah konser musik di Senayan. Namun, karena suatu hal Anang ngambek tidak mau manggung.
Panitia jadi bingung mengapa Anang tiba-tiba berubah sikap seperti itu. Padahal sudah banyak fans yang datang untuk menyambutnya.
Selidik punya selidik, ternyata di ada sebuah spanduk besar yang membuat Anang ngambek. Spanduk itu bertuliskan “SAKSIKAN! GIGI ANANG COKELAT DALAM KONSER MALAM INI!
13. Contoh Teks Anekdot Dialog dan Menyindir
Lupa Diet
Sepasang sahabat sedang mengobrol di warmindo saat hujan deras.
Zacky: Wakil rakyat bukannya memakmurkan rakyatnya malah menggemukkan badannya.
Daniel: Parah sekali memang, tidak sedikit yang akhirnya pakai rompi oranye.
Zacky: Iya memang parah banget. Kita aja tiap hari terpaksa diet.
Daniel: Hmm. Tapi coba kita pikir lagi. Wakil rakyat itu kan mewakili kita di parlemen.
Zacky: Iya, seperti itu. Lalu kenapa?
Daniel: Kalau kita ingin kaya berarti kita sudah diwakili oleh mereka di dunia nyata.
Zacky: Wkowkeowkowkok!!
Setelah obrolan yang tidak panjang itu, hujan reda dan keduanya pulang ke rumah masing-masing.
Itulah contoh teks anekdot yang bisa kamu jadikan referensi. Kamu pun dapat membaca bahwa beberapa contoh tak hanya sekedar kelakar dan lelucon. Ada sedikit kritik dan sindiran yang ditujukan bagi satu pihak tertentu.
Dapatkan berita terbaru! Ikuti kami di Google News dan dapatkan kabar terupdate langsung di genggaman.