Sepertinya sudah banyak yang mengetahui bahwa Bumi adalah satu-satunya planet yang dihuni oleh manusia dan beragam bentuk kehidupan.
Hal ini disebabkan oleh lingkungan Bumi yang mampu mendukung kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, Bumi dapat dikatakan sebagai planet istimewa dalam tata surya.
Komposisi Bumi sangat kompleks, dengan berbagai lapisan yang melindungi manusia dan makhluk hidup lainnya dari sinar matahari. Setiap lapisan ini membentuk permukaan yang memungkinkan manusia dan makhluk hidup untuk berjalan dan melakukan berbagai aktivitas.
Secara singkat, kita sebagai manusia memang seharusnya tinggal di Bumi. Sulit membayangkan apa yang akan terjadi jika seluruh manusia tidak tinggal di sini. Bumi berada di posisi ketiga dari Matahari, dengan jarak sekitar 149,6 juta km. Planet ini merupakan salah satu planet yang mengelilingi Matahari.
Seperti planet-planet lain di tata surya, Bumi juga berputar pada porosnya dan mengelilingi Matahari. Kedua gerakan ini disebut rotasi dan revolusi Bumi. Apakah kamu sudah memahami rotasi dan revolusi Bumi? Mari simak penjelasan berikutnya tentang rotasi dan revolusi Bumi.
Pengertian Rotasi Bumi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), rotasi bumi adalah perputaran bumi pada porosnya dari barat ke timur yang berlangsung selama sehari (24 jam), menyebabkan terjadinya siang dan malam.
Ketika melihat globe, pernahkah kamu bertanya-tanya bagaimana bumi bisa berputar pada porosnya? Proses ini dikenal sebagai rotasi bumi. Waktu yang diperlukan bumi untuk menyelesaikan satu putaran penuh pada porosnya adalah sekitar 23 jam 56 menit.
Namun, agar lebih mudah dipahami, waktu rotasi ini dibulatkan menjadi 24 jam. Perhitungan rotasi bumi dimulai dari matahari terbit hingga matahari terbit lagi keesokan harinya. Karena rotasi ini, matahari tampak bergerak dari timur ke barat, padahal sebenarnya bumi yang berputar.
Menariknya, rotasi bumi terjadi dengan kemiringan 23,5 derajat. Artinya, bumi tidak berotasi dalam posisi tegak lurus, melainkan dalam keadaan miring.
Kemiringan ini disebabkan oleh tabrakan bumi dengan bongkahan luar angkasa atau meteorit yang hampir seukuran planet Mars sekitar 4 miliar tahun yang lalu, ketika bumi masih sangat muda.
Pengertian Revolusi Bumi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), revolusi Bumi adalah peredaran Bumi dan planet-planet lain mengelilingi Matahari. Singkatnya, revolusi adalah pergerakan Bumi mengelilingi Matahari.
Bumi, sebagai tempat tinggal kita, tidak hanya berotasi tetapi juga berevolusi. Kecepatan Bumi saat berevolusi sekitar 30 km/detik, sangat cepat, bukan?
Bumi membutuhkan waktu 365 ¼ hari atau satu tahun kalender masehi untuk menyelesaikan satu kali revolusi. Proses revolusi ini menyebabkan gerak semu Matahari, sehingga dari permukaan Bumi, posisi Matahari tampak bergerak.
Jika rotasi Bumi menyebabkan siang dan malam, maka revolusi Bumi menyebabkan perubahan musim. Oleh karena itu, revolusi Bumi menjadi dasar pembuatan kalender masehi, yang menghitung satu kali putaran revolusi Bumi sebagai 365 ¼ hari.
Akibat Rotasi Bumi
Rotasi Bumi menyebabkan berbagai peristiwa yang memengaruhi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
1. Siang dan Malam
Siang dan malam yang kita alami adalah hasil dari rotasi bumi. Proses pergantian ini merupakan fenomena alam yang istimewa karena kamu dapat melihat perubahan dari matahari menjadi bulan. Selain itu, perbedaan suhu antara pagi dan malam juga disebabkan oleh pergantian siang dan malam.
Suhu di siang hari biasanya lebih panas, sedangkan suhu di malam hari cenderung lebih dingin. Dengan demikian, rotasi bumi menyebabkan bagian yang menghadap matahari mengalami siang hari, sementara bagian yang tidak menghadap matahari mengalami malam hari.
2. Arah Angin dan Laut
Rotasi Bumi menyebabkan arah angin berbelok, yang juga mempengaruhi arah arus laut. Angin yang berbelok saat berpindah dari satu daerah ke daerah lain sangat bermanfaat karena memberikan kesejukan.
Selain itu, pembelokan angin mengurangi kecepatannya, sehingga potensi kerusakan yang disebabkan oleh angin juga berkurang.
Arus laut bergerak sesuai dengan arah angin yang berbelok. Misalnya, di belahan bumi bagian barat, arus laut bergerak berlawanan dengan arah jarum jam, sedangkan di belahan bumi bagian utara, arus laut bergerak searah jarum jam.
3. Gerak Semu Harian Matahari
Dinamakan gerak semu matahari karena matahari tampak bergerak sepanjang hari. Misalnya, matahari terbit di timur pada pagi hari, berada di atas kepala kita saat siang, dan terbenam di barat pada sore hari.
Meskipun matahari terlihat seolah-olah bergerak, sebenarnya matahari tetap diam. Gerak semu harian matahari ini disebabkan oleh rotasi bumi.
4. Zona Waktu
Rotasi bumi menyebabkan perbedaan zona waktu di berbagai wilayah. Di Indonesia, terdapat tiga zona waktu: Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah (WITA), dan Waktu Indonesia Timur (WIT). Setiap zona waktu tersebut berjarak satu jam.
Misalnya, jika di WIB pukul 9 pagi, maka di WITA pukul 10 pagi, dan di WIT pukul 11 pagi. Perbedaan zona waktu ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Hal ini disebabkan oleh rotasi bumi yang membagi dunia menjadi 24 zona waktu dengan pusatnya di kota Greenwich, Inggris.
Baca juga artikel terkait berikut:
5. Bumi Tidak Bulat Sempurna
Saat Bumi berotasi, berbagai gaya akan muncul dan bergerak menjauhi pusat Bumi. Gaya-gaya ini menyebabkan Bumi tidak berbentuk bulat sempurna. Akibatnya, bentuk Bumi di daerah kutub menjadi pepat, sedangkan di wilayah khatulistiwa bentuknya lebih mengembang.
Akibat Revolusi Bumi
Revolusi Bumi memengaruhi terjadinya berbagai peristiwa dan aktivitas yang berhubungan dengan kehidupan dan lingkungan manusia.
1. Durasi Siang dan Malam
Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa durasi siang dan malam berbeda di berbagai lokasi di Bumi? Di beberapa tempat, terutama di Kutub Utara dan Kutub Selatan, bisa mengalami siang atau malam yang berlangsung selama 24 jam.
Hal ini disebabkan oleh revolusi Bumi dan kemiringan sumbunya terhadap bidang ekliptika, yang mempengaruhi panjangnya siang dan malam di berbagai wilayah.
a. 21 Maret – 23 September
Mulai tanggal 21 Maret hingga 23 September, terjadi beberapa fenomena akibat posisi Bumi terhadap Matahari:
- Kutub Utara mendapat paparan sinar Matahari lebih banyak sementara Kutub Selatan lebih jauh.
- Belahan utara mendapatkan siang lebih panjang dibandingkan selatan.
- Matahari bergeser ke utara.
- Di sekitar Kutub Utara, beberapa daerah mengalami siang selama 24 jam, sementara di sekitar Kutub Selatan, beberapa daerah mengalami malam 24 jam.
- Pada 21 Juni, Kutub Utara paling dekat dengan Matahari dan pengamat di khatulistiwa melihat pergeseran matahari sebesar 23,5 derajat ke utara.
b. 23 September – 21 Maret
Mulai 23 September hingga 21 Maret:
- Kutub Utara dekat dengan Matahari, sementara Kutub Selatan jauh dari Matahari.
- Belahan bumi selatan mendapat sinar matahari lebih lama dibandingkan belahan bumi utara.
- Belahan bumi selatan mengalami siang lebih lama dibandingkan belahan bumi utara.
- Matahari bergerak ke arah selatan bumi.
- Daerah dekat Kutub Utara mengalami malam 24 jam, sementara daerah dekat Kutub Selatan mengalami siang 24 jam.
- Pada 22 September, Kutub Selatan berada pada posisi terdekat dengan Matahari, menyebabkan pergeseran 23,5° ke arah selatan terlihat dari khatulistiwa.
c. 21 Maret – 23 Desember
Pada tanggal 21 Maret hingga 23 Desember:
- Jarak antara kutub utara dan selatan ke matahari sama.
- Sinar matahari diterima secara merata di belahan bumi utara dan selatan.
- Durasi siang dan malam sama di semua wilayah bumi.
- Di khatulistiwa, matahari tampak berada tepat di atas kepala.
2. Gerak Semu Tahunan Matahari
Tahukah kamu tentang gerak semu tahunan matahari? Ini adalah perubahan posisi matahari sepanjang tahun. Selain itu, Bumi juga berotasi. Sumbu rotasinya tidak sejajar dengan sumbu revolusi, yang miring 23,5°, menyebabkan pergeseran posisi matahari.
Rotasi dan revolusi Bumi memengaruhi pencahayaan dan musim di berbagai belahan dunia. Misalnya, selama setengah tahun, matahari lebih mendekati belahan utara, dan setengah tahun berikutnya, mendekati belahan selatan.
3. Perubahan Musim
Rotasi Bumi menghasilkan variasi musiman. Perbedaan sinar matahari yang diterima akibat gerakan revolusi menyebabkan musim berbeda di seluruh dunia.
Daerah belahan utara dan selatan mengalami empat musim: panas, gugur, semi, dan dingin, tergantung pada bulan-bulan tertentu. Sementara itu, wilayah di sekitar khatulistiwa seperti Indonesia hanya memiliki dua musim: hujan dan kemarau.
4. Perubahan Rasi Bintang
Perhatikan apakah pernah melihat rasi bintang? Rasi bintang adalah formasi bintang yang membentuk pola tertentu.
Dari Bumi, kamu bisa melihat berbagai rasi bintang seperti Cancer (Kepiting), Pisces (Ikan), Scorpio (Kalajengking), dan masih banyak lagi. Gerakan revolusi Bumi menyebabkan perubahan pola yang terlihat pada rasi bintang tersebut.
5. Gerhana Bulan
Bumi jauh lebih kecil dari Matahari. Saat Bumi, Matahari, dan Bulan sejajar, bayangan inti Bumi membentuk kerucut, menciptakan wilayah gelap disebut umbra, dan wilayah terang disebut penumbra. Ketika Bulan berada di penumbra, terjadi gerhana bulan sebagian, berlangsung sekitar enam jam.
Saat Bulan masuk ke umbra, terjadi gerhana bulan total, berlangsung sekitar 40 menit. Gerhana bulan total diawali dan diakhiri oleh gerhana bulan sebagian.
6. Gerhana Matahari
Gerhana matahari terjadi saat Bulan berada di antara Bumi dan Matahari. Meskipun Bulan lebih kecil dari Matahari, namun posisinya yang lebih dekat dengan Bumi memungkinkannya menutupi sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Hal ini mengakibatkan terjadinya gerhana matahari.
Gerhana matahari dapat dibagi menjadi:
- Gerhana matahari total terjadi ketika matahari terhalang sepenuhnya selama fase puncak gerhana.
- Pada gerhana matahari sebagian, kamu akan melihat bahwa piringan matahari terhalangi sebagian saja selama fase puncak gerhana.
- Gerhana matahari cincin terjadi ketika Bulan berada di antara Bumi dan Matahari, sehingga piringan Bulan tampak lebih kecil dari piringan Matahari, membentuk cincin bercahaya di sekelilingnya.
- Gerhana matahari hibrid terjadi di wilayah-wilayah tertentu di Bumi. Meskipun tampak sebagai gerhana total di beberapa daerah, di tempat lain, gerhana matahari terlihat sebagai gerhana cincin.
7. Kalender Masehi
Apakah kamu tahu bahwa kalender Masehi ditentukan oleh revolusi Bumi? Gerakan revolusi Bumi ini yang menentukan susunan kalender yang umum kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Manfaat Rotasi Bumi
Setelah memahami definisi dan konsekuensi dari rotasi Bumi, kita akan membahas manfaatnya. Apakah kamu sudah mengetahui manfaat yang dapat kamu peroleh dari rotasi Bumi? Berikut adalah beberapa manfaatnya.
a. Kehidupan Lebih Terpadu
Manfaat pertama dari rotasi bumi adalah integrasi hidup yang lebih baik. Pergantian siang dan malam memungkinkan kamu untuk beraktivitas pada siang hari dan beristirahat di malam hari, membantu tubuh dalam menjalani rutinitas sehari-hari dengan lebih teratur.
Dengan kata lain, rotasi bumi membantu kamu dalam mengatur waktu dengan efektif.
b. Melihat Waktu
Jika kamu sedang bepergian tanpa jam atau alat penunjuk waktu, kamu masih bisa mengetahui jam dengan memanfaatkan gerak semu matahari. Cukup berdiri menghadap sinar matahari, bayanganmu akan muncul di belakangmu, dan dari sana, kamu bisa mengetahui perkiraan waktu.
Dengan sederhana, gerak semu matahari yang berasal dari rotasi bumi sangat membantu dalam menentukan waktu.
c. Alat Komunikasi
Rotasi Bumi menyebabkan perbedaan waktu di berbagai daerah, sehingga komunikasi seringkali sulit dilakukan. Namun, dengan kemajuan teknologi saat ini, alat komunikasi memungkinkanmu untuk berhubungan dengan orang di berbagai daerah bahkan negara yang berbeda.
Sebagai hasilnya, rotasi Bumi memungkinkan fungsi yang efektif dari alat komunikasi modern. Hal ini juga membawa kebahagiaan karena memungkinkanmu terhubung dengan orang-orang yang jauh dari tempatmu berada.
d. Transportasi
Bukan hanya komunikasi yang berfungsi optimal, tetapi juga transportasi, khususnya pesawat udara. Penggunaan pesawat sangat menguntungkan bagi penumpang dan industri penerbangan. Rotasi bumi menciptakan perbedaan waktu; siang di satu tempat, malam di tempat lain.
Namun, pesawat memungkinkanmu bepergian dengan cepat. Bahkan, dari pagi bisa sampai pada hari yang sama.
Manfaat Revolusi Bumi
Barangkali kamu tak menyangka bahwa proses revolusi Bumi memiliki manfaat besar bagi kehidupan kita. Berikut ini beberapa manfaat penting dari revolusi Bumi.
a. Pergantian Musim
Pergantian musim yang disebabkan oleh revolusi Bumi memiliki dampak positif pada lingkungan, terutama dalam menjaga stabilitas suhu yang penting bagi kesehatan tubuh.
Selain itu, pergantian musim juga meningkatkan kebahagiaan dan mengurangi kebosanan. Bayangkan jika Bumi tidak mengalami pergantian musim, dampaknya bisa fatal bagi kesehatan manusia.
Namun, pergantian musim ini sangat tergantung pada kestabilan iklim. Saat ini, kerusakan iklim mengancam proses revolusi Bumi. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk menjaga keberlangsungan revolusi Bumi agar tetap optimal.
b. Sistem Penanggalan
Revolusi Bumi berfungsi sebagai dasar penanggalan kalender, membantu menentukan hari dan tanggal. Tanpanya, akan sulit bagi kita untuk mengorganisir waktu. Proses revolusi Bumi memakan waktu sekitar 365 ¼ hari, yang membentuk satu tahun dalam kalender Masehi dengan 365 hari.
c. Rasi Bintang
Melalui revolusi Bumi, kamu dapat memahami pola rasi bintang yang berbeda, membentuk zodiak. Bagi sebagian orang, zodiak dianggap berkaitan erat dengan kepribadian individu.
Perbedaan Rotasi dan Revolusi Bumi
Rotasi dan revolusi Bumi memiliki perbedaan mendasar. Kamu mungkin bertanya-tanya apa perbedaannya. Agar lebih mudah dipahami, tabel perbandingan antara rotasi dan revolusi Bumi telah disusun.
Rotasi Bumi
Rotasi Bumi adalah perputaran Bumi pada porosnya sendiri. Proses ini memakan waktu sekitar 23 jam 56 menit. Rotasi menyebabkan terjadinya pergantian antara siang dan malam. Selain itu, fenomena ini juga memicu pembelokan arus laut dan arah angin. Rotasi Bumi terjadi satu kali dalam sehari.
Revolusi Bumi
Revolusi Bumi menggambarkan berbagai fenomena astronomi yang berkaitan dengan perputaran planet ini mengelilingi Matahari. Proses ini memakan waktu sekitar 365 ¼ hari, menentukan panjangnya siang dan malam serta menyebabkan terjadinya fenomena seperti gerhana matahari dan gerhana bulan.
Dapatkan berita terbaru! Ikuti kami di Google News dan dapatkan kabar terupdate langsung di genggaman.