SemutAspal

Senam Lantai: Pengertian dan Macam-Macam

Pengertian senam lantai menurut para ahli
Pengertian senam lantai menurut para ahli

Senam lantai merupakan sebuah bentuk senam yang dilakukan di atas permukaan lantai yang datar, seringkali dengan menggunakan matras sebagai alasnya guna mengurangi risiko cedera yang mungkin terjadi selama latihan.

Pemilihan matras sebagai alat bantu ini tidaklah sembarangan, karena dalam senam lantai, tubuh langsung bersentuhan dengan permukaan lantai, sehingga keberadaan matras menjadi sangat penting untuk meminimalkan dampak fisik yang mungkin terjadi.

Beragam gerakan kompleks menjadi inti dari senam lantai, yang meliputi aksi-aksi seperti berguling, melompat, berputar, bertumpu dengan tangan, kaki, punggung, bahkan hingga kepala.

Meskipun demikian, senam lantai dapat dilakukan di berbagai tempat tanpa batasan, namun dalam konteks pertandingan resmi, biasanya dilakukan di dalam ruangan dengan ukuran standar sekitar 12×12 meter.

Asal usul senam lantai berasal dari istilah bahasa Inggris “gymnastic”, yang menekankan pentingnya latihan performa dalam ruangan khusus untuk mengekspresikan gerakan, kecepatan, koordinasi, dan kekuatan tubuh secara optimal.

Kombinasi-kombinasi gerakan yang dijalankan dalam senam lantai tidak hanya berdampak secara fisik, tetapi juga memberikan manfaat signifikan secara mental.

Selanjutnya, akan diuraikan lebih lanjut pandangan para ahli mengenai konsep dan jenis-jenis senam lantai. Ayo, mari kita sambut dengan antusias ulasan yang akan menyajikan perspektif yang mendalam!

Pengertian Senam Lantai menurut Para Ahli

Beragam perspektif dari para ahli mengenai esensi senam lantai menjadi pengetahuan yang kaya dan mendalam. Yusup Hidayat (2010) menegaskan bahwa senam lantai merupakan suatu regimen fisik yang melibatkan serangkaian gerakan yang terstruktur dengan cermat untuk mencapai tujuan tertentu.

Sementara itu, menurut Muhajir (2013), senam lantai merupakan salah satu varian dari senam yang menonjolkan variasi gerakan yang dilakukan secara mendatar di permukaan lantai.

Pendapat Muhajir (2010) semakin memperkaya pemahaman kita akan senam lantai dengan menyoroti gerakan-gerakan khas seperti mengguling, melenting, menjaga keseimbangan, dan melompat. Ia menegaskan bahwa latihan yang konsisten diperlukan untuk menguasai senam lantai ini.

Menyokongnya, Sayuti Sahara (2010) menafsirkan senam atau gymnastic sebagai suatu sistem latihan yang didesain untuk memperbaiki kemampuan fisik tubuh melalui gerakan tubuh yang terencana.

Budi Sutrisno (2010), pada sisi lain, melihat senam lantai sebagai gabungan harmonis dari setiap bagian tubuh, menekankan pada aspek-aspek seperti kecepatan, kekuatan, keseimbangan, dan kelenturan.

Dalam definisinya, ia menggarisbawahi betapa pentingnya penggabungan berbagai elemen ini dalam praktik senam lantai. Dengan demikian, dari sekumpulan pandangan ahli ini, tergambar kompleksitas dan manfaat dari senam lantai sebagai sebuah disiplin olahraga yang mendalam.

Macam-Macam Gerak Senam Lantai

Senam lantai mempersembahkan sejumlah ragam gerakan yang dilakukan di atas matras dengan keanggunan dan kekuatan yang mengagumkan. Tak dapat disangkal, senam lantai dikenal akan kepiawaiannya dalam menyatukan serangkaian gerakan yang mengalir dalam sebuah pertunjukan.

Inilah beberapa varian yang memperkaya senam lantai:

1. Gerak Sikap Lilin

Salah satu latihan senam lantai yang populer untuk meningkatkan keseimbangan dan ketenangan tubuh adalah sikap lilin, juga dikenal sebagai shoulder stand. Dalam gerakan ini, kaki ditegakkan ke atas sementara bagian atas tubuh, termasuk kepala, lengan, dan punggung, berada di bawah.

Dengan menumpu pada punggung bagian atas dan siku tangan, sikap lilin menghasilkan posisi yang memungkinkan pinggul tetap tegak lurus. Untuk mencapai sikap lilin dengan benar, ada beberapa langkah yang perlu diikuti:

  1. Mulailah dengan berbaring di atas matras atau alas yang empuk.
  2. Perlahan-lahan angkat kaki sampai pinggul ke atas, menggunakan kekuatan tubuh bagian bawah.
  3. Gunakan telapak tangan untuk menopang pinggul, memastikan agar kaki tetap lurus ke atas.
  4. Pastikan lengan dan punggung atas memberikan dukungan yang cukup untuk mencegah jatuhnya tubuh.
  5. Setelah mencapai posisi yang tepat, pastikan untuk menjaga postur dengan menguatkan kaki hingga mencapai pinggul. Tahan posisi ini selama yang diinginkan, sambil tetap bernapas dengan tenang.

Dengan memperhatikan langkah-langkah tersebut, kamu dapat melakukan sikap lilin dengan aman dan efektif, membantu memperkuat keseimbangan dan ketenangan dalam tubuh.

2. Gerak Headstand

Melakukan gerakan senam lantai headstand merupakan tantangan yang cukup menguji kemampuan fisik seseorang. Posisi ini membutuhkan kepala dan telapak tangan sebagai titik tumpuan utama, yang memungkinkan tubuh untuk berdiri tegak lurus dengan seimbang.

Dalam headstand, tubuh berada dalam posisi terbalik, di mana kepala menjadi titik tertinggi dan telapak tangan berada di bawah, sementara anggota tubuh lainnya menghadap ke atas secara vertikal.

Tidak hanya sebagai gerakan fisik yang menantang, headstand juga memiliki manfaat kesehatan yang signifikan. Dengan posisi terbalik ini, aliran darah dan oksigen dapat mengalir lebih lancar ke otak, memperbaiki sirkulasi dan merangsang sistem saraf otak untuk bekerja lebih efisien.

Untuk melakukan headstand dengan benar, langkah-langkah berikut bisa diikuti:

  1. Persiapkan matras di dekat tembok untuk memberikan dukungan tambahan.
  2. Berdiri menghadap tembok dengan jarak yang cukup.
  3. Letakkan telapak tangan dan kepala di atas matras dengan menjaga jarak yang sesuai dengan tembok.
  4. Buka bahu sedikit lebih lebar untuk memberikan pondasi yang kuat bagi tubuh.
  5. Angkat punggung perlahan ke atas, diikuti dengan mengangkat kaki satu per satu.
  6. Gunakan tembok sebagai penopang keseimbangan tubuh.
  7. Setelah berada dalam posisi headstand, tahan sebisa mungkin dan ulangi latihan ini secara berkala untuk meningkatkan kestabilan dan kekuatan tubuh.

3. Gerak Handstand

Gerakan handstand merupakan suatu teknik yang menuntut kekuatan dan keseimbangan yang tinggi, sedikit mirip dengan gerakan headstand namun jauh lebih sulit. Perbedaannya terletak pada fokus tumpuan yang hanya terletak pada telapak tangan.

Dengan demikian, tidak hanya lengan dan telapak tangan yang harus kuat untuk menopang tubuh, tetapi juga harus memperhatikan agar kepala tidak lagi menjadi tumpuan.

Selain itu, gerakan ini memiliki tujuan yang sejalan dengan headstand dan sikap lilin, yaitu untuk meningkatkan aliran darah dan oksigen menuju bagian atas tubuh dengan efisiensi yang optimal. Untuk berhasil melakukan handstand, langkah-langkah berikut dapat diikuti:

  1. Persiapkan matras di dekat dinding untuk memberikan penyangga dan keamanan ekstra;
  2. Dengan hati-hati, tekuk tubuh ke depan dan letakkan telapak tangan di atas matras dengan posisi yang kokoh;
  3. Lanjutkan dengan mengangkat kaki kanan diikuti oleh kaki kiri dengan cepat dan mantap untuk mempercepat proses naik;
  4. Ketika kedua kaki telah terangkat, pastikan untuk menjaga keseimbangan tubuh dengan mempergunakan lengan dan telapak tangan sebagai penyangga. Gunakan dinding sebagai penyangga tambahan jika diperlukan;
  5. Tahan posisi handstand sebisa mungkin, dan jangan ragu untuk mengulanginya lagi untuk meningkatkan kekuatan dan keseimbangan.

4. Gerak Roll Depan

Gerakan guling ke depan, atau yang sering disebut sebagai forward roll, merupakan salah satu fondasi utama dalam senam lantai yang melibatkan koordinasi tubuh secara keseluruhan. Gerakan ini memulai perjalanan dari tengkuk, meluncur melalui punggung, pinggang, hingga mencapai panggul.

Pada intinya, forward roll menekankan pada penggunaan otot tangan dan kaki secara sinergis untuk mencapai gerakan yang lancar dan terkendali. Untuk menguasai gerakan ini, langkah-langkah berikut dapat diikuti dengan teliti:

  1. Mulailah dengan posisi jongkok di atas matras, mempersiapkan tubuh untuk gerakan selanjutnya.
  2. Letakkan tangan dengan tepat di samping tubuh, menyentuh permukaan matras untuk memberikan dukungan yang cukup.
  3. Angkat pinggul secara perlahan sambil meluruskan kaki, sementara kepala condong ke depan untuk memulai gerakan guling.
  4. Ketika tubuh mulai berguling, pastikan tengkuk kepala menyentuh matras terlebih dahulu, diikuti oleh bagian punggung, pinggang, panggul, dan akhirnya kaki.
  5. Setelah kaki menyentuh matras dan tubuh kembali pada posisi jongkok, pastikan untuk meluruskan tangan guna menjaga keseimbangan yang optimal.

Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut dengan penuh kesadaran dan ketelitian, kamu akan mampu menguasai gerakan forward roll dengan baik dan mengembangkan keahlian senam lantaimu secara menyeluruh.

5. Gerak Roll Belakang

Gerak guling ke belakang, juga dikenal sebagai backward roll, adalah suatu teknik yang hampir serupa dengan gerakan guling ke depan. Namun, perbedaannya terletak pada titik tumpuan yang tidak lagi terletak di tangan dan tengkuk kepala, melainkan beralih ke bokong dan panggul.

Tidak hanya sekadar gerakan fisik, backward roll memiliki tujuan yang lebih dalam, yakni melatih keseimbangan serta kelenturan tubuh secara keseluruhan. Sebagaimana diketahui, melakukan guling ke belakang merupakan tantangan yang lebih besar daripada gerakan sebaliknya.

Untuk memahami teknik yang tepat dalam melakukan backward roll, ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan:

  1. Mulailah dengan posisi tubuh jongkok, menghadap ke belakang matras, sambil menjadikan bokong dan panggul sebagai titik tumpuan utama.
  2. Saat melakukan gerakan, pastikan untuk menjaga keseimbangan dengan menggunakan telapak tangan untuk menopang beban tubuh.
  3. Agar dapat meluncur dengan lancar, angkat kaki dan paha dengan cepat, sambil memastikan paha menyentuh dada untuk memuluskan pergerakan.
  4. Gunakan tangan untuk membantu menahan dan mendorong tubuh agar dapat meluncur ke belakang dengan baik. Pastikan kedua kaki tetap berada di dekat dada.
  5. Setelah berhasil melakukan putaran, kembalilah ke posisi jongkok dan luruskan tangan untuk mendukung keseimbangan tubuh secara sempurna.

6. Gerak Push Up

Gerak push up, sebuah gerakan yang tidak asing lagi bagi kita dan seringkali dilakukan, merupakan salah satu latihan yang mendasar namun efektif dalam membentuk kekuatan otot tubuh. Gerakan ini menitikberatkan pada pemakaian telapak tangan dan jari kaki sebagai titik penopang utama.

Ketika dilakukan, hanya lengan yang bergerak secara naik turun, sementara seluruh tubuh dijaga dalam posisi lurus dengan kaki sebagai titik tumpuan.

Tidak hanya melatih kekuatan otot tubuh secara umum, gerakan push up juga memiliki manfaat yang spesifik dalam menguatkan otot-otot tertentu seperti otot dada, trisep, dan bahu. Untuk melakukan push up dengan benar, langkah-langkah berikut dapat diikuti:

  1. Mulailah dengan posisi tubuh menghadap matras, bertumpu pada kedua kaki dan tangan.
  2. Luruskan lengan dan pastikan mereka membentuk sudut yang selebar bahu. Pastikan juga kedua kaki rapat dan punggung tetap lurus.
  3. Saat mulai melakukan gerakan push up, tekuk lengan hingga membentuk sudut 90 derajat di siku. Pastikan agar tubuh tidak menyentuh matras.
  4. Angkat tubuh kembali ke posisi awal sambil mengatur napas. Gerakan ini dapat diulang berkali-kali untuk hasil yang optimal.

7. Gerak Kayang

Melakukan gerakan kayang bisa menjadi tantangan yang cukup menantang karena melibatkan posisi tubuh terbalik dengan tangan dan kaki sebagai penyangga utama. Ada dua cara umum untuk memulai gerakan ini: dari posisi berdiri atau dari posisi tidur.

Namun, untuk pemula, disarankan memulai dari posisi tidur karena dianggap lebih aman untuk mencegah cedera. Berikut adalah langkah-langkah detail untuk melakukan gerakan kayang dengan benar:

  1. Mulailah dengan berbaring telentang di atas matras, siapkan tubuhmu dengan nyaman.
  2. Letakkan tanganmu di samping kepalamu dengan siku sedikit terangkat, sementara telapak tanganmu berada di sebelah kanan dan kiri telinga. Pastikan kaki-kakimu siap untuk memberikan dukungan tambahan kepada tanganmu.
  3. Gunakan kekuatan tangan dan kaki untuk mengangkat tubuhmu dari matras. Dorong perut dan pinggangmu ke atas untuk mempermudah proses pengangkatan. Beri tekanan yang kuat pada tangan dan kaki untuk mendukung gerakan.
  4. Jika berhasil, tubuhmu akan membentuk lengkungan seperti huruf “n”, yang menandakan keberhasilan dalam gerakan ini. Cobalah untuk mempertahankan posisi ini sebanyak mungkin, sesuai dengan kemampuanmu.

Dengan praktik dan kesabaran, gerakan kayang ini bisa menjadi lebih mudah dan dapat memberikan manfaat yang besar bagi kekuatan dan fleksibilitas tubuhmu.

8. Gerak Plank

Gerakan plank menyerupai posisi awal untuk melakukan push up, tetapi dalam plank, kamu hanya perlu menahan tubuh dengan posisi yang sama tanpa melakukan gerakan berlebihan.

Fokus utama plank adalah pada penguatkan otot inti, peningkatan postur tubuh, dan potensi untuk membentuk otot perut yang kuat, sering disebut sebagai six-pack.

Meskipun gerakan plank terlihat sederhana dan kurang rumit dibandingkan dengan beberapa latihan senam lainnya, tidak semua orang mampu menahan posisi plank untuk waktu yang lama.

Ini membutuhkan energi yang signifikan untuk menopang berat tubuh dengan menggunakan lengan dan kaki. Untuk melakukan plank dengan benar, langkah-langkahnya sebagai berikut:

  1. Mulailah dengan tubuh menghadap ke lantai dan berada di atas matras untuk kenyamanan.
  2. Letakkan tanganmu di bawah bahu, membentuk sudut 90 derajat, atau bersandarlah pada siku. Pastikan kaki juga ditempatkan secara tepat untuk mendukung tubuh dengan baik.
  3. Angkat tubuhmu dari lantai dengan bantuan lengan dan kaki. Pastikan tubuhmu membentuk garis lurus dari kepala hingga kaki, tanpa ada bagian yang melengkung atau mengendur.
  4. Setelah mencapai posisi plank, tahan sebisa mungkin. Untuk pemula, disarankan untuk mulai dengan menahan selama 10 hingga 20 detik sambil bernapas dengan normal.
  5. Secara bertahap, tingkatkan durasi menahan plank seiring dengan peningkatan kekuatan ototmu. Semakin lama kamu bisa menahan, semakin besar manfaatnya untuk memperkuat ototmu.

Dengan mempraktikkan plank secara teratur dan dengan teknik yang benar, kamu dapat merasakan manfaatnya dalam memperkuat tubuh dan meningkatkan kesehatan fisikmu secara keseluruhan.

9. Gerak Jembatan

Gerakan jembatan, serupa dengan plank namun dengan area penopang yang lebih luas mulai dari kepala hingga lengan dan kaki, merupakan salah satu latihan yang menciptakan bentuk tubuh menyerupai struktur jembatan.

Termasuk dalam repertoar dasar latihan yoga, gerakan ini tidak hanya meningkatkan kelenturan tubuh, tetapi juga melibatkan koordinasi anggota tubuh yang bertindak sebagai penyangga untuk bagian-bagian kunci seperti perut, pinggang, pinggul, dan bokong.

Fokus dari gerakan ini adalah pada penguatan tulang di paha, bokong, serta otot-otot pinggul dan punggung bagian bawah. Dengan melakukan gerakan jembatan secara teratur, kita dapat memperoleh manfaat kesehatan yang signifikan bagi tubuh kita.

Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan gerakan jembatan:

  1. Berbaringlah di atas matras dengan lutut ditekuk dan kaki dibuka selebar bahu. Pastikan lengan lurus di samping tubuh.
  2. Berikan tekanan pada lengan untuk mengangkat pinggul dan paha ke atas.
  3. Tahan posisi tersebut sekuat mungkin.
  4. Kembali ke posisi awal dengan kontrol. Ulangi gerakan ini secara berkala untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan tubuh.

10. Gerak Bicycle Crunch

Gerakan yang disebut “bicycle crunch” mirip dengan aksi mengayuh sepeda, namun dilakukan dengan posisi telentang di lantai. Meskipun relatif mudah, gerakan ini membutuhkan kekuatan yang signifikan, mirip dengan mengayuh sepeda konvensional.

Tujuan utama gerakan ini adalah membakar lemak, terutama di bagian perut. Melalui pembakaran lemak ini, perut dapat menjadi lebih ramping dan otot-ototnya pun lebih terdefinisi. Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan gerakan bicycle crunch:

  1. Mulailah dengan berbaring telentang di atas matras.
  2. Gunakan punggung sebagai titik tumpuan, dan pegang kepala dengan tangan sambil mengangkat bahu.
  3. Angkat kedua kaki dan tekuk mereka menuju dada, membentuk sudut sekitar 45 derajat.
  4. Mulailah mengayuh kaki seperti saat mengayuh sepeda, sambil memutar tubuh ke kanan dan kiri.
  5. Lakukan gerakan ini secara berulang untuk memaksimalkan pembakaran lemak.

Di atas telah dijabarkan definisi serta variasi gerak dalam senam lantai. Bagi yang tertarik untuk mencoba senam ini, disarankan untuk memperhatikan dengan seksama setiap gerakan yang dijelaskan dan mengikutinya secara teliti.

Dengan demikian, kamu dapat memahami dengan lebih baik serta memperoleh manfaat yang optimal dari latihan senam lantai tersebut.


Dapatkan berita terbaru! Ikuti kami di Google News dan dapatkan kabar terupdate langsung di genggaman.

Yosua Herbi
Herbi adalah seorang Web Developer asal Jawa Tengah lulusan D-3 Manajemen Informatika. Memiliki pengalaman dan kecintaan di bidang geopolitik, keuangan, pemrograman, digital marketing, dan sosial.