Banyak orang sangat susah membedakan antara singkatan dan akronim. Apakah kamu salah satu di antaranya? Tenang, saya akan bagikan cara penulisan akronim dan singkatan yang benar di artikel ini.
Aturan Penggunaan Singkatan
Singkatan artinya adalah sebuah susunan kata atau kalimat yang dipendekkan menjadi satu huruf atau lebih.
- Singkatan nama orang, sapaan, gelar, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik. Misalnya: Dokter disingkat menjadi dr. atau dokter gigi disingkat menjadi drg.
- Singkatan nama resmi badan, organisasi, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik. Contoh: BUMD (Badan Usaha Milik Daerah)
- Singkatan umum yang terdiri dari tiga huruf atau lebih diikuti dengan satu tanda titik. Tetapi, singkatan umum yang terdiri hanya dari dua huruf diberi tanda titik setelah masing-masing huruf.
- Lambang kimia, satuan ukur, takaran, timbangan, dan mata uang asing tidak perlu tanda titik.
Masih bingung? Huruf besar yang dijadikan pola singkatan tersebut adalah huruf-huruf awal pada setiap kata. Pada singkatan ini tidak perlu memakai tanda titik. Contoh:
- APBD = Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
- BBG = Bahan Bakar Gas
- NPWP = Nomor Pokok Wajib Pajak
- PTKP = Penghasilan Tidak Kena Pajak
- STNK = Surat Tanda Nomor Kendaraan
- CV = Curriculum vitae
- KTP = Kartu Tanda Penduduk
- KK = Kartu Keluarga
1. Gelar Kesarjanaan dan Sapaan
Singkatan dapat terdiri atas huruf awal kata atau bisa juga berbentuk akronim. Tanda titik digunakan pada setiap huruf besar hasil singkatan. Contoh:
- S.Ag. = Sarjana Agama
- S.Psi. = Sarjana Psikologi
- S.Pd. = Sarjana Pendidikan
- M.Pd. = Magister Pendidikan
- M.Kom. = Magister Komputer
- K.H. = Kyai Haji
- M.H. = Magister Hukum
- M.Si. = Magister Sains
- R.A. = Raden Ajeng
Untuk mengetahui penulisan singkatan yang benar bisa kunjungi: Penulisan nama gelar yang benar.
2. Singkatan 2 Kata Huruf Kecil
Singkatan tersebut berasal dari huruf awal kata. Dalam pembentukannya harus menggunakan tanda titik di antara huruf-huruf pembentuk singkatan itu. Contoh penulisan singkatan yang benar:
- a.n. = atas nama
- y.l. = yang lalu
- d.a. = dengan alamat
- u.p. = untuk perhatian
- a.l. = antara lain
- s.d. = sampai dengan
3. Singkatan 3 Kata Huruf Kecil
Singkatan dibuat dari huruf pada kata yang terdiri atas tiga huruf kecil dan dibubuhi tanda titik pada akhir singkatan. Contoh:
- dkk.<de-ka-ka> = dan kawan-kawan
- dsb.<de-es-be> = dan sebagainya
- yad.<ye-a-de> = yang akan datang
- dll.<de-el-el> = dan lain-lain
- ybs.<ye-be-es> = yang bersangkutan
- yth.<ye-te-ha> = yang terhormat
4. Lambang Kimia dan Ukuran
Aturan baku singkatan ini dibuat pada kata yang merupakan lambang kimia, satuan ukuran baik internasional atau bukan, mata uang, dan besaran-besaran lainnya. Tanda titik tidak diimbuhkan pada pola singkatan ini. Contoh:
- Rp1000 = seribu rupiah
- 2km = dua kilometer
- 1l = seliter
- 1000000 Hz = sejuta hertz
- H = Hidrogen
Tata Cara Penggunaan Akronim
Akronim adalah kependekan yang berupa gabungan huruf awal, suku kata, ataupun huruf dan suku kata dari deret kata yang ditulis, dilafalkan, dan, diperlakukan sebagai kata umum yang wajar. Misal panwas untuk panitia pengawas. Akronim dapat dibuat namun dengan beberapa syarat. Yaitu:
- Jumlah suku kata akronim jangan melebihi jumlah suku kata yang lazim di Indonesia (2 suku kata).
- Akronim disusun dengan memperhatikan keserasian kombinasi vokal dan konsonan yang tetap sesuai dengan kaidah pembentukan kata Indonesia yang lazim.
- Karena akronim sering dilafalkan sebagai kata yang wajar, maka akronim dapat diberi imbuhan. Contoh penulisan akronim yang benar:
- Tilang (bukti pelanggaran) – menilang, ditilang, penilangan, dll
- Tapol (tahanan politik) – ditapolkan
- PHK (putus hubungan kerja) – mem-PHK, di-PHK-kan, dll
Aturan penulisan akronim:
- Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.
- Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf paling awal adalah huruf kapital.
- Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun huruf dan suku kata dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kecil.
- Singkatan dan akronim (pada judul) sebaiknya digunakan jika hal tersebut jauh lebih terkenal daripada kepanjangannya (misalnya AIDS vs. Acquired Immune Deficiency Syndrome, radar vs. Radio Detection and Ranging).
Masih bingung? Ini ada beberapa contohnya.
1. Akronim Huruf Awal
Contoh:
- SIM = Surat Izin Mengemudi)
- ABRI = Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
- BIN = Badan Intelijen Negara
- HUT = Hari Ulang Tahun
- PAM = Perusahaan Air Minum
2. Akronim Bukan Huruf Pertama
Terkadang akronim dapat dibuat bukan hanya dengan huruf pertama kata saja. Hal ini disusun sedemikian rupa dengan tujuan:
a. Bisa dieja sebagai akronim dan bukan singkatan.
Contoh:
- WALHI = Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, alih-alih menggunakan WLHI.
- MURI = Museum Rekor Indonesia, alih-alih menggunakan MRI.
- AKABRI = Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, alih-alih menggunakan AABRI.
b. Membedakan dengan akronim yang huruf penyusunnya sama.
Contoh:
- WITA = Waktu Indonesia Tengah, untuk membedakan dengan WIT, Waktu Indonesia Timur.
- MTs = Madrasah Tsanawiyah, untuk membedakan dari singkatan dua huruf MT-MT yang lain.
3. Akronim seperti Kata
Singkatan ini terdiri atas huruf-huruf yang membentuk kata dan dilafalkan sebagai sebuah kata. Huruf awal akronim ditulis dengan huruf besar. Contoh:
- Bappeda = Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
- Kemendikbud = Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
- Gestok = Gerakan Satu Oktober
- Kapolresta = Kepala Kepolisian Resor Kota
- Cawabub = Calon Wakil Bupati
- Satpam = Satuan Pengamanan
- Panwaslu = Panitia Pengawas Pemilu
4. Akronim Huruf Kecil
Akronim yang keseluruhan katanya boleh ditulis dengan huruf kecil karena bukan nama diri ataupun organisasi. Contoh:
- Radar = radio detection and ranging
- Tilang = bukti pelanggaran
- Toserba = toko serba ada
- Pilpres = pemilihan presiden
Sampai di sini kita tahu bahwa penulisan akronim dan singkatan tetap memperhatikan tentang penulisan huruf kapital.
Huruf dan Angka
Selain 2 hal di atas, ternyata juga sering kita jumpai singkatan dengan menggunakan angka. Kurang lebih ada 4 jenis singkatan huruf dan angka (numeronim).
1. Angka Melambangkan Jumlah Huruf
Singkatan ini terdiri dari gabungan huruf dan angka yang melambangkan jumlah huruf yang disebut sebelum angka. Contoh:
- P2KP = PPKP yaitu Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan
- P3DT = PPPDT yaitu Proyek Peningkatan Pembangunan Desa Tertinggal
- P3AD = PPPAD yaitu Pusat Pendidikan Perwira Angkatan Darat
- P4 = PPPP yaitu Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila
- P3GB = PPPGB yaitu Pusat Pengembangan Pendidikan Guru Bahasa
- P3K = PPPK yaitu Pertolongan pertama pada kecelakaan
2. Angka yang Melambangkan Waktu
Singkatan jenis ini menggunakan angka untuk melambangkan waktu. Biasanya digunakan untuk menandai dan mengingat peristiwa bersejarah. Contoh:
- UUDS50 = Undang-Undang Dasar Sementara tahun 1950
- UUD45 = Undang-Undang Dasar tahun 1945
- G30S = Gerakan 30 September
3. Angka yang Melambangkan Jenjang
Singkatan jenis ini digunakan untuk melambangkan tingkatan yang ditulis sebelum angka. Penulisan yang benar adalah dengan menambahkan tanda hubung sebelum angka dan sesudah huruf. Contoh:
- D-3 = Diploma III untuk Ahli Madya
- D-4 = Diploma IV untuk Ahli
- S-1 = Strata I untuk Sarjana
- S-2 = Strata II untuk Magister
- S-3 = Strata III untuk Doktor
4. Angka untuk Memendekkan Kata
Dalam bahasa inggris, teknik penyingkatan ini sangat lazim. Angka melambangkan jumlah huruf yang disingkat atau dihilangkan. Contoh:
- i18n = internationalization – internasionalisasi
- l10n = localization – pelokalan
- v11n = versification – versifikasi
Jika diperlukan, akan lebih baik aturan penulisan ini dipakai pada saat kamu membuat artikel.
Gaya Penyingkatan Kata: Kontraksi
Penyingkatan untuk memendekkan kata (mengurangi jumlah suku kata) dengan menggunakan petik tunggal. Contoh: b’lum, t’rang, dan s’lamat
Penghilangan/pelesapan swarabakti, khususnya “/ɘ/” pada suku kata yang diikuti dengan konsonan “/r/”. Tidak menggunakan petik tunggal. Contoh: sebrang, negri, dan trima
Bentuk penyingkatan yang sebagian katanya berasal dari bahasa asing. Dalam singkatan ini tidak diperlukan tanda titik. Contoh:
- Memo = memorandum
- Konsen = konsentrasi
- Nego = negosiasi
- Matre = materialistis
- Seleb = selebritis
- Lab = laboratorium
- Resto = restoran
- Promo = promosi
- Kafe = kafetaria
- Info = informasi
Penulisan Singkatan dan Akronim
Seringkali suatu singkatan yang terkenal kepanjangannya berbahasa asing sehingga penutur bahasa Indonesia yang terbiasa mengucapkan akronim atau singkatan yang telah diserap dalam bahasa Indonesia tersebut lebih terbiasa dengan singkatannya.
Contohnya adalah ASEAN vs. Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.
Untuk beberapa judul artikel, pembaca dalam bahasa Indonesia mungkin akrab dengan lebih dari satu varian nama, misalnya PBB, Perserikatan Bangsa-Bangsa, UN, United Nations, yang semuanya menunjuk ke entitas yang sama.
Jika kepanjangan suatu akronim berakar dari bahasa inggris hendak dijadikan judul artikel maka perlu dicarikan padanannya kata dalam bahasa Indonesia. Misalnya kepanjangan UNESCO vs. Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Akronim atau singkatan yang terdiri dari dua atau tiga huruf disarankan tidak dijadikan judul artikel, kecuali untuk kasus-kasus istimewa. Untuk mengetahui lebih lengkap tentang masalah judul silakan cara pembuatan judul yang bagus.
Karena akronim dan singkatan terdiri dari dua atau tiga huruf dapat memiliki kepanjangan lebih dari satu dalam bahasa-bahasa yang berbeda.
Inilah beberapa contoh dari akronim dan singkatan, meliputi gelar pendidikan, provinsi, badan dan organisasi, serta singkatan lain yang sering digunakan masyarakat:
Kependekan | Kepanjangan | Kependekan | Kepanjangan |
---|---|---|---|
A.M.v.B. | Algemene Maatregel van Bestuur | M.A. | Master of Arts |
a.n. | Atas nama | M.Ag. | Magister Agama |
ABRI | Angkatan Bersenjata Republik Indonesia | M.B.A. | Master of Business Administration |
AD | Angkatan Darat | M.Hum. | Magister Humaniora |
adm. | Administrasi | M.Kes. | Magister Kesehatan |
Agrobis | Agrobisnis | M.Kom. | Magister Komunikasi |
AIPDA | Ajun Inspektur Polisi Dua | M.M. | Magister Manajemen |
AIPTU | Ajun Inspektur Polisi Satu | M.P. | Magister Pertanian |
AKABRI | Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia | M.P.A. | Master of Public Administration |
Akua | Akuades | M.P.H. | Master of Public Health |
AL | Angkatan Laut | M.Pd. | Magister Pendidikan |
Angkot | Angkutan kota | M.Ph. | Master of Philosophy |
Anjal | Anak jalanan | M.Sc. | Master of Science |
APBD | Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah | M.Si. | Magister Sains |
APBN | Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara | M.Sn. | Magister Seni |
art. | Artikel | M.T. | Magister Teknik |
AS | Amerika Serikat | Makasih | Terima kasih |
ASEAN | Association of South-East Asian Nations | Manipol | Manifesto Politik |
Aspal | Asli tapi palsu | Memo | Memorandum |
ATM | Anjungan Tunai Mandiri | Mens | Menstruasi |
AU | Angkatan Udara | Metro | Metropolitan |
AURI | Angkatan Udara Republik Indonesia | Mgr. | Monseignor |
B.A. | Bachelor of Arts | mph, m.p.h. | Miles per hour |
B.B.A. | Bachelor of Business Administration | Mr.: | Meester in de rechten |
B.Ch.E | Bachelor of Chemical Engineering | Mrs. | Mistress |
B.Sc. | Bachelor of Science | Muntaber | Muntah berak |
Balita | Bawah lima tahun | n.b., NB | Notabene |
Balon | Bakal calon | Napi | Narapidana |
Bandara | Bandar udara | Neg'ri | Negeri |
Batagor | Bakso tahu goreng | Nn. | Nona |
Batita | Bawah tiga tahun | no. | Nomor |
B'lum | Belum | NTB | Nusa Tenggara Barat |
Bpk., Bp. | Bapak | NTT | Nusa Tenggara Timur |
B'rani | Berani | Ny. | Nyonya |
B'ri | Beri | org. | Orang |
Brigjen | Brigadir Jenderal | p.m. | Post Meridiem |
Brimob | Brigade Mobil | p.p. | Pulang pergi, Per Procurationem (latin: atas nama) |
Bripda | Brigade polisi dua | Pasutri | Pasangan suami istri |
Briptu | Brigade polisi satu | Patas | Cepat terbatas |
bulog | Badan Urusan Logistik | Pemilu | Pemilihan umum |
BUMD | Badan Usaha Milik Daerah | Pengacara | Pengangguran banyak acara |
BUMN | Badan Usaha Milik Negara | Ph.D. | Philosophiae doctor, |
Caba | Calon bintara | pjs. | Pejabat sementara |
Cah'ya | Cahaya | Poleksosbud | Politik ekonomi sosial budaya |
Capa | Calon perwira | Ponsel | Telepon seluler |
Capeg | Calon pegawai | Pop | Populer |
Cawu | Catur wulan | PPN | Pajak Pertambahan Nilai |
Cekal | Cegah tangkal | PPn. | Pajak pendapatan |
Cerbung | Cerita bersambung | Pramuka | Praja Muda Karana |
Cergam | Cerita bergambar | Prof | Profesor |
Cerpen | Cerita pendek | Psi. | Psikologi |
Co. | Company | psw. | Pesawat (telepon) |
Curanmor | Pencurian kendaraan bermotor | Puebi | Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia |
Curas | Pencurian dengan kekerasan | Pungli | Pungutan liar |
d.a. | Dengan alamat | Puskesmas | Pusat Kesehatan Masyarakat |
D.Sc. | Doctor of Science | R.A. | Raden Ajeng, Raden Ayu |
Daring | Dalam jaringan | r.p.m. | Revolutions per minute |
Demo | Demonstrasi | r.p.s. | Revolutions per second |
DIY | Daerah Istimewa Yogyakarta | Rekap | Rekapitulasi |
DKI | Daerah Khusus Ibukota | rhs. | Rahasia |
dkk. | Dan kawan-kawan | rpm | Rotasi per menit |
dll. | Dan lain-lain | Rr. | Raden Roro |
Dr. | Doktor | Rudal | Peluru kendali |
Dr.h.c | Doctor Honoris Causa | S.Ag. | Sarjana Agama |
Dr.Phil. | Doctor Philosophiae, Doctor of Philosophy | s.d. | Sampai dengan |
Dr.Th. | Doctor Theologiae | S.E. | Sarjana Ekonomi |
Dra. | Doktoranda | S.H. | Sarjana Hukum |
Drg. | Doktor gigi | S.Hut. | Sarjana Kehutanan |
drh. | Dokter hewan | S.K.M. | Sarjana Kesehatan Masyarakat |
Drs. | Doktorandus | S.Kedg. | Sarjana Kedokteran Gigi |
ds. | Dominus | S.Kedh. | Sarjana Kedokteran Hewan |
dsb. | Dan lain sebagainya, dan sebagainya | S.Kom. | Sarjana Komunikasi |
dst. | Dan seterusnya | S.Pd. | Sarjana Pendidikan |
dto | Data transfer object | S.Pol. | Sarjana Ilmu Politik |
Dubes | Duta besar | S.Psi. | Sarjana Psikologi |
e.g. | Exempli gratia (latin: sebagai contoh) | S.S. | Sarjana Sastra |
E.Z. | Economische Zaken | S.Si. | Sarjana Sains |
etc. | Et cetera | S.Sn. | Sarjana Seni |
eyd | Ejaan yang disempurnakan | S.Sos. | Sarjana Ilmu Sosial |
Faks | Faksmile | S.T. | Sarjana Teknik |
Fr. | Frater | S.Tekp. | Sarjana Teknologi Pertanian |
ft. | Foot, feet | S.Th. | Sarjana Theologi |
Gerpol | Gerakan politik | Satpam | Satuan Pengamanan |
gg. | Gang | Sebrang | Seberang |
G'lap | Gelap | Seb'lum | Sebelum |
G'nap | Genap | Seg'nap | Segenap |
Golput | Golongan putih | Seg'ra | Segera |
H. | Haji | Sendratari | Seni drama dan tari |
Hj. | Hajah | Serbaneka | Serba aneka |
hlm. | Halaman | S'gala | Segala |
Humas | Hubungan masyarakat | S'karang | Sekarang |
i.c. | In casu | S'lalu | Selalu |
i.e. | Id est | S'lama | Selama |
Info | Informasi | S'lamat | Selamat |
Intel | Intelijen | S'luruh | Seluruh |
Intro | Introduksi | S'perti | Seperti |
ipoleksosbudhankam | Ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya, pertahanan-keamanan | ssk. | Satuan saham kolektif, satuan setingkat kompi |
Ir. | Insinyur | SDN | Sekolah Dasar Negeri |
Jabar | Jawa Barat | SMPN | Sekolah Menengah Pertama Negeri |
Jateng | Jawa Tengah | SMAN | Sekolah Menengah Atas Negeri |
Jatim | Jawa Timur | SMKN | Sekolah Menengah Kejuruan Negeri |
jln., jl. | Jalan | Sulbar | Sulawesi Barat |
Jr. | Junior | Sulsel | Sulawesi Selatan |
K. | Kiai | Sulteng | Sulawesi Tengah |
K.H. | Kiai Haji | Sultra | Sulawesi Tenggara |
ka. | Kepala | Sulut | Sulawesi Utara |
kab. | Kabinet, kabupaten | Sumbar | Sumatera Barat |
Kajati | Kepala Kejaksaan Tinggi | Sumsel | Sumatera Selatan |
Kalbar | Kalimantan Barat | Sumut | Sumatera Utara |
Kalsel | Kalimantan Selatan | T. | Teuku |
Kalteng | Kalimantan Tengah | Tap. | Ketetapan |
Kaltim | Kalimantan Timur | tel. | Telepon |
kapt. | Kapten | Tentram | Tenteram |
Kar'na | Karena | th., thn. | Tahun |
kec. | Kecamatan | Tilang | Bukti pelanggaran |
kel. | Kelurahan, keluarga | T'lah | Telah |
kep. | Keputusan | Toserba | Toko Serba Ada |
Kilo | Kilogram dan/atau kilometer | T'rima | Terima |
Km | Kilometer | T'rus | Terus |
kp. | Kampung | UNICEF | United Nations Children's Fund |
kva | Kilovolt-ampere | Valas | Valuta asing |
Lab | Laboratorium | vs | Versus |
lamp. | Lampiran | vol. | Volume |
Lansia | Lanjut usi | wib | Waktu Indonesia Barat |
Latma | Latihan bersama | www | World Wide Web |
LL.B | Legum Baccalaureus | ybs. | Yang bersangkutan |
LL.D | Legum Doctor | ytc. | Yang tercinta |
ltd. | Limited | yth. | Yang terhormat |
Luring | Luar jaringan |
Mari Belajar
Semua pedoman penulisan akronim dan singkatan sudah saya jelaskan di atas, kamu bisa pakai akronim dan singkatan manapun yang dibutuhkan. Ingat jangan sampai salah dalam penambahan kata depan maupun imbuhan karena itu bisa mengakibatkan makna ganda.
Dapatkan berita terbaru! Ikuti kami di Google News dan dapatkan kabar terupdate langsung di genggaman.