SemutAspal

Tari Yapong: Asal, Gerakan, dan Keunikan

Jika ada pertanyaan mengenai asal-usul tari yapong, sebagian besar orang mungkin akan menganggapnya serupa dengan tari Jaipong dari Jawa Barat.

Namun, kenyataannya, kedua tarian ini memiliki perbedaan yang signifikan. Tari yapong berasal dari tradisi Betawi dan merupakan tarian tradisional yang memiliki sejarahnya sendiri.

Pada awalnya, yapong tidak termasuk dalam kategori tarian sosial layaknya jaipong. Namun, tarian ini seiring waktu dipopulerkan sebagai tarian sosial yang sering tampil dalam acara-acara bertema Betawi.

Tari yapong dikenal dengan ciri khas pengiringnya yang menggunakan alat musik yang menghasilkan suara “pong… pong… pong…” yang khas.

Gambar tari yapong
Gambar tari yapong (ARIEF RAHARDJO, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons)

Asal Usul dan Sejarah

Asal tari yapong bermula ketika dikembangkan pada 1977, dari sebuah karya seni yang diinspirasi oleh perayaan HUT Jakarta ke-450.

Promo garansi Shopee

Inisiatif untuk menciptakan tarian ini berasal dari Dinas Kebudayaan DKI Jakarta dan diwujudkan oleh seniman ternama Bagong Kussudiarjo. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa tari yapong merupakan hasil karya dari Bagong Kussudiarjo.

Kisah yang diangkat dalam pertunjukan ini mengisahkan perjuangan Pangeran Jayakarta, dan tarian tersebut disajikan dalam bentuk sendratari. Proses kreatifnya melibatkan penelitian dan observasi mendalam terhadap budaya masyarakat Betawi.

Pertunjukan perdana tari yapong dilaksanakan pada 20 dan 21 Juni 1977 di Balai Sidang Senayan. Lebih dari 300 seniman, termasuk penari dan musisi, bergabung dalam penyelenggaraan sendratari ini.

Dengan informasi ini, kamu sekarang memiliki pengetahuan yang cukup untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait tari yapong, misal:

  • Apa tari yapong dari Jawa Timur?
  • Apa tari yapong dari Jawa Barat?
  • Apa tari yapong adalah tari kreasi?
  • Siapakah pencipta tari yapong?

Perkembangan

Pada mulanya, tarian yapong merupakan bagian integral dari sebuah pertunjukan sendratari yang saat itu dipentaskan.

Saat penampilan penari wanita yang ceria menyambut Pangeran Jayakarta mendapatkan respons positif, bagian ini kemudian dipisahkan dari sendratari dan dipersembahkan sebagai sebuah tarian independen.

Karena mendapat sambutan hangat dan dianggap menarik, bagian ini diisolasi untuk dipentaskan sebagai tarian berdiri sendiri.

Kemudian, tugas penyempurnaan dan pengembangan tarian ini diberikan kepada Bagong Kussudiarjo agar dapat menjadi pertunjukan yang lebih menarik saat dipentaskan secara independen.

Tarian yapong sering ditampilkan dalam berbagai acara adat, pesta rakyat, dan pertunjukan seni sebagai bagian penting dari warisan budaya Betawi.

Nama “yapong” berasal dari suara yang dihasilkan oleh penari ketika mereka bergerak dan merayakan tari, yaitu “ya… ya… ya…”, serta musik pengiring yang terdengar “pong… pong… pong…”. Nama tarian ini diciptakan dari penggabungan kedua suara itu.

Secara umum, fungsi tari yapong sendiri adalah sebagai hiburan dalam acara ulang tahun provinsi DKI Jakarta, pesta rakyat di Jakarta, serta menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Musik

Pada awalnya, pertunjukan tari merupakan bagian integral dari seni pertunjukan sendratari Betawi. Dalam pertunjukan ini, tarian diiringi oleh berbagai alat musik tradisional Betawi, yang sebagian besar terdiri dari jenis rebana.

Dalam konteks ini, terdapat tiga varian rebana yang dipakai, yaitu rebana ketimpring, rebana hadroh, dan rebana biang.

Pada masa ketika pertunjukan tari masih menjadi bagian dari sendratari, pengiring yang dipakai mencakup alat-alat seperti gamelan khas Jawa Tengah, gamelan khas Jawa Barat, serta alat musik tradisional Betawi.

Gerakan

Gerakan dalam tarian ini mencakup berbagai variasi gerak, misal gerak jalan megol lembehan kanan, singgetan ngigel, gerak yapong, dan enjer loncat.

  • Gerak jalan megol lembehan kanan menggambarkan posisi berjalan di tempat, dengan tangan kiri berada di dada dan ibu jari menempel di pinggul untuk penari pria, atau di dada untuk penari wanita.
  • Enjer loncat merupakan gerakan di mana satu tangan ditekuk sementara tangan yang lain tetap lurus, dan penari melompat kecil ke arah tangan yang dilipat.
  • Singgetan ngigel merupakan gerakan tangan yang berputar di depan mata.
  • Yapong merupakan gerakan ketika tangan berada di atas kepala dengan telapak tangan terbuka, lalu digerakkan ke kanan dan ke kiri seperti menyapu angin.

Kostum yang Dikenakan

Kostum yang dikenakan oleh penari menarik inspirasi dari tarian topeng Betawi dalam hal desain pakaian dan aksesori. Ini terlihat dengan jelas dalam elemen-elemen seperti detail pakaian dan aksesoris, seperti selempang merah yang melintasi dada (toka-toka) dan hiasan kepala.

Tidak hanya itu, pengaruh Tionghoa juga dapat ditemukan dalam kostum tari yapong melalui penggunaan motif naga warna merah. Motif ini sering digunakan sebagai pakaian opera Tionghoa, menambahkan dimensi budaya yang lebih kaya pada kostum tersebut.

Keunikan Tari Yapong

Pentas tari yapong sangat populer di kalangan masyarakat karena menawarkan sejumlah keunikan yang menarik perhatian. Di bawah ini adalah beberapa aspek khusus yang membuat tari yapong begitu istimewa:

  1. Mayoritas Penarinya adalah Wanita
    Dalam sebagian besar pentas, penari wanita mendominasi dengan jumlah berkisar antara 5 hingga 10 penari per pertunjukan. Meskipun demikian, bukan berarti tari yapong tidak memungkinkan partisipasi penari pria.
  2. Kecantikan yang Murni dari Gerakan Tari
    Berbeda dengan banyak tarian kontemporer yang mengandalkan properti dan aksesori untuk menambah estetika, tari yapong tampil tanpa menggunakan properti apapun. Hal ini membuat keindahan pertunjukan sepenuhnya berasal dari gerakan tari yang dilakukan oleh para penari, menjadikannya pertunjukan yang sangat murni dalam hal ekspresi seni tari.

Bentuk Akulturasi Budaya

Tarian ini merupakan suatu bentuk tari yang berbeda dengan tarian tradisional lainnya yang telah ada sejak lama. Makna tari yapong sendiri menggambarkan kegembiraan warga ketika menyambut kedatangan Pangeran Jayakarta.

Tarian ini merupakan produk dari era modern yang tetap mempertahankan elemen budaya masyarakat Betawi, dan fenomena ini menunjukkan adanya proses akulturasi budaya yang berlangsung.


Dapatkan berita terbaru! Ikuti kami di Google News dan dapatkan kabar terupdate langsung di genggaman.

Promo garansi Shopee
Yosua Herbi
Herbi adalah seorang Web Developer asal Jawa Tengah lulusan D-3 Manajemen Informatika. Memiliki pengalaman dan kecintaan di bidang geopolitik, keuangan, pemrograman, digital marketing, dan sosial.