SemutAspal

Translate Bahasa Jawa Indonesia, Ngoko, Krama

Hasil terjemahan:

Selain aplikasi translate Jawa ke Indonesia, pakai juga alat terjemahan lainnya di SemutAspal:

Alat translate bahasa Jawa ke Indonesia dan sebaliknya untuk belajar bahasa Jawa ngoko dan krama. Terjemahkan secara online ke bahasa krama dan ngoko. Ketahui arti dari bermacam kosakata dasar bahasa Jawa yang sering kamu dengar.


Translate Jawa ke Indonesia

  1. Cari pasangan bahasa yang dibutuhkan pada aplikasi translate Jawa krama alus atau ngoko.
  2. Terdapat 2 fitur terjemahan: Indonesia ke Jawa dan Jawa ke Indonesia.
  3. Ketikkan kalimat atau kata pada kotak yang tersedia untuk belajar bahasa Jawa online.
  4. Klik tombol translate, hasil terjemahan bahasa bisa dilihat.
Translate Jawa Krama ke bahasa Indonesia
Aplikasi translate bahasa Jawa

Alih Bahasa Manual

Kamu mungkin tidak selalu terhubung ke internet untuk menjalankan aplikasi alih bahasa, tapi tips dari SemutAspal membantu penerjemah bahasa Indonesia ke bahasa Jawa, termasuk belajar bahasa Jawa ngoko.

Cara translate bahasa Jawa ke Indonesia secara manual itu mudah. Sedikit tips dari SemutAspal untuk translate bahasa Indonesia ke bahasa Jawa.

  1. Imbuhan di dalam bahasa Jawa sama dengan bahasa Indonesia, misal dikumbah = dicuci
  2. Imbuhan ke dalam bahasa Jawa dipakai seperti bahasa Indonesia, misal kepangan = termakan
  3. Akhiran en sama dengan akhiran lah, misal ombenen = minumlah
  4. Akhiran ne/no/ke sama dengan akhiran kan, misal bukakno = bukakan
  5. Akhiran ne juga bisa dipakai seperti partikel nya, misalnya udanne = hujannya
  6. Bahasa Jawa krama kerap memakai imbuhan dipun- dan -ipun

Itu merupakan langkah-langkah untuk menerjemahkan bahasa Indonesia menjadi ngoko lugu dan ngoko andhap.

Translate Bahasa Jawa

Aplikasi ini dapat melakukan alih bahasa dari Jawa ngoko, ngoko alus, krama lugu, krama alus menjadi bahasa Indonesia. Cocok untuk memahami urutan bahasa Jawa dan belajar bahasa Jawa online.

  • Memahami kosakata bahasa Jawa dalam percakapan sehari hari
  • Alih bahasa menjadi Jawa krama
  • Belajar bahasa Jawa dan artinya
Terjemahan bahasa Jawa ngoko, krama
Terjemahan bahasa Jawa ke bahasa Indonesia

Definisi

Bahasa Jawa (disebut juga “basa Jawa”) dipakai mayoritas suku Jawa bertutur kata dalam interaksi sehari hari, termasuk dalam belajar bahasa Jawa ngoko atau krama. Sejarahnya dibagi menjadi dua fase: bahasa Jawa Baru dan Jawa Kuno.

Bahasa ini merupakan bahasa daerah dengan jumlah penutur terbanyak di Indonesia, kurang lebih 42% populasi. Mayoritas penuturnya menempati Pulau Jawa, terutama di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Bahasa Jawa, yang termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia, memiliki penyebaran luas di dunia. Bahasa ini memiliki hubungan kekerabatan yang paling erat dengan bahasa-bahasa yang digunakan di wilayah tetangganya, seperti bahasa Madura, Sunda, dan Bali.

Negara yang sebagian penduduknya menggunakan bahasa Jawa:

Jika kamu hendak mengutarakan kata kata cinta dengan bahasa daerah satu ini, buka artikel tentang Bahasa Jawa Aku Cinta Kamu.

Secara sederhana, sejarah perkembangan bahasa ini dapat dikelompokkan jadi dua fase berbeda, yakni Jawa Kuno & Jawa Baru.

Tingkatan Bahasa Jawa: Ngoko, Madya, Krama

Dalam bahasa Jawa, terdapat tingkatan bahasa seperti ngoko, madya, dan krama. Ini penting untuk memahami tingkatan bahasa Jawa dan aplikasi translate Jawa krama alus.

1. Ngoko Lugu

Ngoko lugu adalah ragam bahasa Jawa yang umumnya digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Lazim terjadi dalam interaksi antar individu dengan status setara atau lebih tinggi yang berkomunikasi dengan individu berstatus lebih rendah.

Bentuk bahasa ini mencerminkan kedekatan dan keakraban dalam pergaulan sehari-hari, menciptakan ruang komunikasi yang santai dan akrab di antara mereka yang terlibat dalam percakapan.

Ngoko lugu biasanya dihindari dalam interaksi dengan orang tua karena bisa dianggap tidak sopan. Namun kerap dipakai ketika berinteraksi dengan orang yang lebih muda.

2. Ngoko Alus

Bahasa Jawa ngoko alus adalah bentuk bahasa yang mencakup kata-kata ngoko namun diselipi dengan unsur kata krama.

Gaya berbicara ini kerap diadopsi dalam interaksi dengan individu asing atau memerlukan penunjukan rasa hormat tambahan, di mana pelafalan kata-kata ngoko diimbangi dengan penyisipan elemen bahasa krama.

Pendekatan ini mencerminkan upaya untuk menyesuaikan diri dengan tingkat sopan-santun yang diharapkan dalam percakapan, menciptakan suasana komunikasi yang lebih ramah dan penuh taktis.

Dengan demikian, ngoko alus bukan hanya sebagai bentuk ekspresi linguistik, melainkan juga strategi efektif untuk menjaga kesopanan dan harmoni dalam berkomunikasi dengan beragam lapisan masyarakat.

3. Krama Inggil

Pengertian krama inggil (disebut juga “krama alus”) merupakan bahasa Jawa yang paling sopan. Inggil dalam bahasa Jawa berarti tinggi.

Bahasa Jawa halus ini digunakan untuk berbicara kepada orang yang disegani. Contoh bahasa krama inggil dalam keseharian:

  • Murid sekolah berbicara pada guru
  • Anak pada orang tua
  • Individu atau kelompok yang perlu dihormati
  • Orang berstrata rendah kepada orang berstrata tinggi

Bagi orang yang pertama kali belajar bahasa Jawa bingung membedakan bahasa Jawa krama alus dan krama lugu. Sebuah ciri krama alus bisa dilihat dari penggunaan diksi “panjenengan” yang berarti “Anda“.

4. Krama Lugu

Kramantara (disebut juga “krama lugu”) merupakan krama versi terbaru dengan tingkat kesopanan lebih rendah dari krama alus.

Kramantara dipakai oleh orang yang setara secara latar belakang, kedudukan, atau pangkat berkomunikasi, misal:

  • Orang yang saling tidak mengenal karena baru bertemu
  • Orang tua ke orang yang lebih muda

Penggunaan krama lugu dalam interaksi terlihat pada penggunaan kata “sampeyan” sebagai kata ganti orang kedua.

Orang yang berinteraksi dengan bahasa ini dapat berubah menjadi krama alus atau turun menjadi ngoko setelah mengetahui profil lawan bicara.

Lihat kamus bahasa Jawa Indonesia untuk menerjemahkan kata dalam bahasa Jawa.

Contoh Kalimat Bahasa Jawa

Simak contoh penggunaan bahasa krama lugu dan krama alus untuk lebih memahami, sekaligus melatih belajar bahasa Jawa ngoko atau krama.

  • Bahasa Jawa krama alus: Panjenengan saking pundi?
  • Kalimat krama lugu: Sampeyan saking pundi?
  • Contoh ngoko alus: Sampeyan seko ngendi?
  • Contoh ngoko lugu: Kowe seko ngendi?
  • Bahasa Indonesia: Kamu dari mana?
Hasil terjemahan bahasa Jawa
Terjemahan bahasa Indonesia ke Jawa

Dialek Bahasa Jawa: Timur, Tengah, Barat

Definisi dialek daerah merupakan kelompok bahasa menurut budaya, karakter, dan wilayah. Penulis Studies in Javanese morfology membagi bahasa Jawa menjadi 3 kelompok, yaitu:

  • Kelompok timur (disebut juga “Jawa Timuran”) yang mayoritas dipakai masyarakat Jawa Timur, seperti di Kota Surabaya dan Malang.
  • Kelompok tengah yang dianggap sebagai bahasa Jawa standar. Wilayah yang masuk kelompok ini adalah D.I. Yogyakarta dan Surakarta.
  • Dialek barat (disebut juga “dialek Ngapak”) yang mayoritas dituturkan di Banyumas dan Pekalongan.

Sistem Aksara

Jawa modern dapat ditulis memakai tiga sistem penulisan yakni abjad Pegon, aksara Jawa, dan huruf Latin.

1. Aksara Jawa

Lihat hasil terjemahan bahasa Jawa
Translate Indonesia ke Jawa

Aksara Jawa, dari rumpun Brahmi, muncul sebagai hasil turunan aksara Pallawa melalui perantaraan aksara Kawi ketika abad ke-16 selama masa puncak dan akhir Kerajaan Majapahit.

Kamu bisa menggunakan alat translate aksara Jawa dari SemutAspal untuk belajar aksara ini. Selain itu, kamu juga bisa membaca Pepak Basa Jawa untuk membantu.

Gambar di atas hanya menampilkan aksara dasar tanpa pasangan, tanda baca, angka, dan atribut vokal seperti pepet maupun taling tarung.

2. Abjad Pegon

Bahasa Jawa krama pasar
Aplikasi translate bahasa Jawa

Bersamaan dengan masuknya Islam ke Jawa, abjad Pegon dengan keterkaitannya pada abjad Jawi, mengadopsi huruf Arab standar dan menambahkan beberapa huruf baru.

Perkembangan sistem penulisan ini terjadi selama periode kejayaan Demak hingga Pajang di Jawa.

Huruf Pegon tanpa memiliki harakat disebut sebagai Gundhil. Sistem penulisan ini merupakan mata pelajaran yang wajib diajarkan di pesantren-pesantren Jawa.

Istilah “Pegon” sendiri mengandung makna “menyimpang”, yang mengindikasikan bahwa penggunaan abjad Arab untuk menulis bahasa Jawa merupakan hal yang tidak biasa.

3. Alfabet Latin

Translate Indonesia ke Jawa
Translate Indonesia ke Jawa

Proses Latinisasi di Nusantara telah dimulai sejak masa kolonial, namun baru mulai mengalami perkembangan signifikan ketika abad ke-17 ketika teknologi percetakan menjadi populer di Hindia Belanda.

Walaupun demikian, penggunaan alfabet tidak langsung memfasilitasi pemerintah pada masa itu untuk menulis dalam bahasa daerah. Standar transkripsi pertama untuk aksara Jawa ke huruf Latin yaitu Paugeran Sriwedari, yang diciptakan di Surakarta tahun 1926.

4. Aksara Lain

Di masa lalu, Jawa Kuna memanfaatkan aksara Nagari dan Kawi sebagai metode penulisan utamanya. Ini ditemukan dalam berbagai prasasti yang berasal dari periode antara abad ke-8 sampai abad ke-16 Masehi.

Sistem penulisan tersebut terus mengalami perkembangan, baik dalam hal bentuk maupun tipografinya.

Kamus Bahasa Jawa dan Artinya

Kamus bahasa Jawa untuk menerjemahkan kata
Kamus bahasa Jawa lengkap

Lihat juga tabel berisi kata atau frasa umum untuk menerjemahkan bahasa Jawa ke Indonesia.

Bahasa IndonesiaNgokoKrama Madya / Krama LuguKrama Inggil / Krama Alus
SayaAkuKulaDalem
KamuKoweSampeyanPanjenengan
KitaAwakedheweKitaKula lan panjenengan
DiaDewekePiyambakePiyambakipun
IniIkiNikiPuniki
ItuKuiNikaPunika
ApaApaPunapaPunapa
KapanKapanKala punapaKala punapa
DimanaNgendhiIng pundhiWonten pundhi
Yang ManaSingndhiPundhiIngkang pundhi
SiapaSapaSintenSinten
Mengapa, kenapaNgapaMenapaKadhos menapa
BagaimanaPiyePripunKadhos pundhi
YaIyaInggihInggih
TidakOraMbotenMboten
BarangkaliMenawaMenawiMenawi
SatuSijiSetunggalSetunggal
DuaLoroKalihKalih
TigaTeluTigaTiga
EmpatPapatSekawanSekawan
LimaLimaGangsalGangsal
EnamEnemEnemEnem
TujuhPituPituPitu
DelapanWoluWoluWolu
SembilanSangaSangaSanga
SepuluhSepuluhSedasaSedasa
SebelasSewelasSewelasSewelas
Dua belasRolasKalihwelasKalihwelas
Tiga belasTelulasTigawelasTigawelas
Empat belasPatbelasSekawanwelasSekawanwelas
Lima belasLimalasGangsalwelasGangsalwelas
Enam belasNembelasNembelasNembelas
Tujuh belasPitulasPitulasPitulas
Delapan belasWolulasWolulasWolulas
Sembilan belasSangalasSangalasSangalas
Dua puluhRongpuluhKalihdasaKalihdasa
Dua puluh satuSelikurSelikurSelikur
Dua puluh duaRolikurRolikurRolikur
Dua puluh tigaTelulikurTelulikurTelulikur
Dua puluh empatPatlikurPatlikurPatlikur
Dua puluh limaSelaweSelangkungSelangkung
Dua puluh enamNemlikurNemlikurNemlikur
Dua puluh tujuhPitulikurPitulikurPitulikur
Dua puluh delapanWolulikurWolulikurWolulikur
Dua puluh sembilanSangalikurSangalikurSangalikur
Tiga puluhTelungpuluhTigangdasaTigangdasa
Empat puluhPetangpuluhSekawandasaSekawandasa
Lima puluhSeketSeketSeket
Enam puluhSuwidakSuwidakSuwidak
Tujuh puluhPitungpuluhPitungdasaPitungdasa
Delapan puluhWolungpuluhWolungdasaWolungdasa
Sembilan puluhSangangpuluhSangangdasaSangangdasa
SeratusSatusSetunggalatusSetunggalatus
Lima ratusLimangatusLimangatusLimangatus
Enam ratusNematusNematusNematus
SeribuSewuSetunggalewuSetunggalewu
OrangUwongTiyangPiyantun
Laki-lakiLanangJalerKakung
PerempuanWedhok/WadhonEstriPutri
AyahBapakBapaRama
IbuIbuBiyungIbu
AnakLarePutraPutra
NamaJenengAsmaAsmanipun
UangDuwitArthoArtho
Kamar kecil(Kamar) Mburi(Kamar) Wingking(Kamar) Wingking
AirBanyuToyaToya
JalanDalanMergiMergi
SemuaKabehSedayaSedanten
Terima kasihNuwun, suwunMaturnuwun, matursuwunMaturnuwun, matursuwun
Selamat jalanSugeng tindakSugeng tindakSugeng tindak
BelumDurungDerengDereng
KarenaSebabe/mergoAmargiAmargi
TetapiNingAnangingAnanging
BisaIsaSagedSaged
PunyaDuweGadhahKagungan
AdaAnaWontenWonten
MauGelemKersaKersa
JanganOjoAmpunAmpun
PergiLungoTindhakTindhak
DatangTekoRawuhRawuh
BerjalanMlakuMlampahTindak
BicaraOmongWicantenNgendika, ngendikan
BilangNgomongDawuhDawuh
LihatNdelokNingaliMirsani
MengertiNgertiNgertosNgertos
MakanManganNedhaDhahar
MinumNgombeNgunjukNgunjuk
DengarKrunguMirengMidhanget
TahuNgertiNgertosNgertos
MemberiNgekeki, AwehNyukani, WenehiMaringi
SukaSenengRemenRemen
CintaSenengRemenTresna
BeliTukuTumbasMundhut
PasarPasarPekenPeken
JauhAdohTebihTebih
DekatCedakCerakCerak
SemutSemutSemutSemut
YaituYaikuYaikuInggih punika
Setiap hariSaben dinoSaben dintenSaben dinten
IkutMelu, AnutTumutDherek
Mau, AkanArep, Meh, AmehAjengKersa
BenarBenerLeresKasinggihan
DuluMbiyenRiyin, Kala mbenRumiyin
TinggiDhuwurInggilLuhur
Lupa, KelupaanLali, KelalenKesupenKalimengan
SakitLaraGerahSakit
DudukLinggihLenggahPinarak
LewatLiwatLangkungMiyos
SembuhMariMantunDhangan
BergunaKanggoKanggeKangge
Sama-samaPodho-podhoSami-samiSami-sami
Kira-kiraKiro-kiroKinten-kintenKinten-kinten
LebihLuihLangkungLangkung
Sangat, sekaliBangetSangetSanget
DariSekoSakingSaking
SekarangSaikiSakpunikaSakpunika
BaruAnyarEnggalEnggal
TuaTuoSepuhSepuh
PanjangDowoPanjangPanjang
PendekCendekCendakCendak
MurahMurahMirahMirah
MahalLarangAwisAwis
PanasPanasBentherBenther
DinginAdem, atisAsrepAsrep
KemarinWingiKala wingiKala wingi
DuluMbien, ndek mbenKala mbenKala mben
BesokSesukMbenjangMbenjing
AtasNduwurInggilInggil
BawahNgisorAndapAndap
LaparNgelihLuweLuwe
BahagiaSenengRahayuRahayu
MaafNgapuntenNgapuraNgapura
PagiEsukInjingInjing
SiangAwanSiangSiang
SoreSoreSontenSonten
MalamWengiDaluDalu
BerapaPiroPintenPinten
SilakanMonggoMonggoMonggo
Lagi apa?
Sedang apa?
Lagi ngopo?Nembe napa?Nembe napa?
Apa kabar?
Bagaimana kabarnya?
Piye kabare?Pripun kabare?Kadhos pundhi kabare?
SemangatSemangatSemangatSemangat
GantengGanteng, bagusGanteng, bagusGanteng, bagus
PepayaKatesKatesKates
RumahOmahGriyaPadaleman
PermisiAmitKulo nuwunKulo nuwun
PacarYangPacarPacar
MandiAdusSiramSiram
AnjingKirikSegawonSegawon
Selamat ulang tahunSugeng ambal warsaSugeng ambal warsaSugeng ambal warsa
Sama sama, terima kasih kembaliPodho-podhoSami-samiSami-sami
Setelah, setelahnyaSak bareSak lajengipunSak lajengipun
DanKaro, mbek, lanKalihKalih
AirBanyuToyaToya
Utara, ke utaraLor, ngalorLer, ngalerLer, ngaler
Barat, ke baratKulon, ngulonKilen, ngilenKilen, ngilen
Selatan, ke selatanKidul, ngidulKidul, ngidulKidul, ngidul
TimurEtan, ngetanWetan, ngetanWetan, ngetan
Sana, ke sanaMrono, ronoMrikaMrika
Sini, ke siniMrene, reneMrikiMriki
AnjingKirik, asu (anak anjing)SegawonSegawon
Dah, sudahWis, uwisPun, sampunPun, sampun
Seratus lima puluhSatus seketSetunggalatus seketSetunggalatus seket

Baca juga artikel terkait Jawa lainnya di SemutAspal:


Dapatkan berita terbaru! Ikuti kami di Google News dan dapatkan kabar terupdate langsung di genggaman.

Promo garansi Shopee
Yosua Herbi
Herbi adalah seorang Web Developer asal Jawa Tengah. Pada tahun 2019, dia menyelesaikan program studi D-3 Manajemen Informatika.
Logo SemutAspal