Pengertian Resesi: Penyebab dan Kapan Terjadinya

Pengertian resesi ekonomi
Pengertian resesi

Pandemi Covid-19 yang terjadi sekarang ini menimbulkan dampak yang begitu luas, tak terkecuali di bidang ekonomi. Mulai dari pemotongan gaji, pemutusan hubungan kerja, bahkan mereka yang bekerja di sektor informal juga ikut terdampak.

Hal itu tentu berdampak pada daya beli masyarakat yang menurun. Dan akhirnya berujung pada kekhawatiran masyarakat tentang akan terjadinya resesi ekonomi. Apa itu resesi ekonomi?

Pengertian Resesi

Resesi adalah penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung selama dua kuartal atau lebih dalam setahun. Resesi atau kemerosotan dianggap sebagai bagian tak terhindarkan dari siklus bisnis suatu negara.

Para ahli menyatakan bahwa resesi terjadi ketika negara mendapatkan Produk Domestik Bruto (PDB) negatif, terjadi peningkatan angka pengangguran, penurunan penjualan ritel, dan kontraksi ukuran pendapatan dan manufaktur dalam waktu lama.

Jika resesi terjadi dalam jangka waktu yang panjang (misal bertahun-tahun), peristiwa itu bisa disebut sebagai depresi ekonomi. Sedangkan, penurunan drastis tingkat ekonomi yang biasanya disebabkan oleh depresi parah disebut kebangkrutan ekonomi.

Kapan Resesi Terjadi?

Titik yang menunjukkan bahwa ekonomi suatu negara telah jatuh ke dalam resesi tergantung pada beberapa faktor. Di Amerika Serikat, Biro Riset Ekonomi Nasional sebagai otoritas yang dipercaya untuk menentukan tanggal mulai dan selesainya resesi memiliki definisi tentang resesi.

Otoritas itu menyebut resesi sebagai penurunan drastis dalam kegiatan ekonomi yang tersebar di segala sektor dan berlangsung selama beberapa bulan. Penurunan ini dapat dilihat dari PDB riil, pendapatan riil, jumlah lapangan kerja, produksi barang, dan penjualan ritel.

Ekonomi Amerika Serikat resesi hingga negatif 32,9% pada periode April-Juni 2020 atau di Kuartal II-2020 akibat pandemi virus Corona yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga berbalik menjadi resesi akibat pandemi yang melanda seluruh dunia ini.

Kemerosotan ekonomi

Dalam sejarah, tak sedikit negara yang masuk ke dalam jurang resesi. Setidaknya 17 negara anggota Uni Eropa pada tahun 2008-2009 mengalami resesi ekonomi. Beberapa negara itu antara lain Prancis, Yunani, Siprus, Spanyol, Irlandia, dan Italia.

Pada 2010, Thailand juga sempat merasakan pahitnya kelesuan ekonomi karena tingkat pertumbuhan ekonominya negatif selama dua kuartal berturut-turut. Alasan utamanya adalah penurunan PDB Thailand yang terus merosot ketika itu.

Pada tahun 2015, Rusia mengalami resesi dipicu oleh PDB yang rendah sebab pasar modal dunia menolak perusahan-perusahaan Negeri Beruang Merah masuk. Akibatnya, terjadilah inflasi bahkan Rusia mengalami defisit anggaran.

Penyebab Resesi Ekonomi

Setelah tau pengertian resesi dan kapan terjadinya, tentu kita harus tau apa penyebabnya. Terjadinya resesi tentu memiliki sebab, mulai dari goncangan pada sektor ekonomi yang datang secara tiba-tiba hingga karena tidak terkendalinya inflasi di suatu negara.

  1. Guncangan ekonomi yang tiba-tiba muncul (semisal terjadinya pandemi)
  2. Utang berlebih yang mengakibatkan ketidakmampuan membayar tagihan yang harus dibayarkan
  3. Gelembung aset karena investasi berlebih di pasar saham atau real estate yang ketika terjadi penjualan dadakan, terjadilah resesi
  4. Tidak terkendalinya inflasi (harga naik), hingga terjadi inflasi yang berlebihan
  5. Tidak terkendalinya deflasi (harga turun)
  6. Perubahan teknologi yang melahirkan alat-alat canggih dan nantinya dapat mengganti banyak pekerjaan manusia

Jika sudah terjadi resesi, seharusnya pemerintah segera mencari cara mengatasi resesi ekonomi. Apa yang terjadi jika resesi berlangsung dalam waktu lama? Dampak resesi yang terlalu lama tentu buruk bagi perekonomian suatu negara.


Dapatkan berita terbaru! Ikuti kami di Google News dan dapatkan kabar terupdate langsung di genggaman.

Bagikan ke media sosial: