Riset keyword itu penting nggak penting. Penting bagimu yang ingin waktu dan sumber daya tidak terbuang percuma, dan tidak penting bagimu yang kejar target artikel tanpa pandang bulu.
Kali ini SemutAspal akan membagikan sebuah cara riset keyword terbaru yang bisa kamu pakai lengkap dengan cara mencari keyword turunan yang sesuai.
Mari kita mulai seri panjang ini dengan penggambaran keyword itu sendiri. Berikut adalah salah satu contoh keyword:
Jadi pada intinya kata kunci dalam SEO adalah sebuah teks yang digunakan untuk mencari dan mendata artikel dari berbagai macam halaman yang ada di internet.
Kamu sebagai pengelola website yang ingin websitenya tampil di halaman teratas, perlu meletakkan teks tersebut di dalam sebuah artikel agar websitemu bisa dirayapi mesin pencari.
Tapi perlu diingat, riset dan peletakan keyword yang tepat tidak menjamin sebuah konten mampu masuk ke halaman satu karena masih ada banyak faktor lain yang perlu diperhatikan.
Jika sebuah mesin pencari hanya mengandalkan kecocokan antara keyword yang diketikkan oleh pengguna dengan keyword yang ada di artikel, itu akan sangat mudah dimanipulasi, yaitu dengan cara:
- Keyword stuffing (penjejalan kata kunci yang berlebihan) pada konten.
- Menggunakan warna teks yang sama dengan warna background/transparant pada konten.
Mesin pencari terbesar di era sekarang ini, Google, sangat sulit untuk dimanipulasi. Kalau artikel tidak memiliki kualitas yang bagus di mata mesin itu, artikel itu tidak akan bisa masuk halaman pertama karena mereka mengejar sebuah kata yaitu relevan.
Google memenangkan persaingan karena dapat menunjukkan hasil yang paling relevan untukmu dalam setiap pencarian di internet. Sudah paham tentang penggambaran kata kunci secara umum, sekarang kita lanjut ke pembahasan yang sedikit rumit.
Riset Keyword
Ada banyak sekali keyword di dunia ini. Tapi perlu kamu tau, tidak semua keyword itu bernilai. Sebelum melakukan riset kata kunci, ada baiknya kamu memahami dulu tentang nilai sebuah keyword di artikel Search Intent.
Jika sudah membacanya, berarti kamu sudah punya arah untuk mencari kata kunci yang seperti apa. Di bawah ini adalah beberapa tools riset keyword gratis. Kamu tinggal memilih alat apa yang cocok untuk memenuhi kebutuhan.
- Cari kata kunci dengan Google Keyword Planner (GKP)
- LSI keyword di mesin pencari apapun
- LSI keyword YouTube
- SEMRush
- Ubersuggest
- Keywordtool
- Cari di dasbor Blogger
- Cari di laporan Google Analytics
- Cari di laporan Histats
- Cari di Analisis, Google Search Console (GSC)
- AnswerThePublic
- Moz Keyword Explorer
- Soovle Riset Keyword
- Keyword Shitter
- HitTail
Karena sangat banyak sekali pilihan di sini, saya akan bagikan beberapa cara riset kata kunci yang biasanya saya lakukan. Untuk alat lain silakan klik link yang tersedia di atas.
Note: Beberapa alat di atas juga bisa digunakan untuk melakukan cek keyword kompetitor.
1. Cari di Blogger
Bukalah halaman Blogger, buka menu statistik dan geserlah ke bawah hingga melihat bagian “Telusuri Kata Kunci”. Kalau beruntung, di sana terdapat keyword-keyword yang dipakai pengguna internet untuk mencapai konten di situsmu.
Jika di sana terdapat keyword yang tidak berkaitan dengan konten tetapi sesuai niche, itu adalah keyword potensial untuk blogmu.
Ingatlah topik bahasan keyword mapping agar kamu tidak sia-sia mengeluarkan keringat karena membuat konten tidak penting. Apabila tidak ada keyword potensial, kamu bisa melewati tahap ini.
Note: Cara mencari keyword yang tepat adalah dengan mengambil keyword-keyword potensial dan mengabaikan keyword-keyword di luar niche atau bertentangan dengan hukum.
Perihal persaingan keyword, saya tidak terlalu berpikir rendah tingginya sebab apa yang ditemukan melalui laporan statistik adalah yang paling keyword potensial untuk ditaklukkan.
2. Cari di Google Analytics
Tool riset keyword kedua, silakan buka Google Analytics yang menampilkan laporan lalu lintas blogmu. Belum menautkan blog ke Google Analytics?
Segeralah mendaftarkan blogmu ke sana dan jika bingung, bacalah artikel cara mendaftar ke Google Analytics. Bagi yang sudah menautkan Google Analytics dengan blog, klik akuisisi, saluran, lalu pilih organic search.
Cari keyword potensial dengan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan pada langkah riset kata kunci di dasbor Blogger.
3. Cari di Google Search Console
Buka properti di Search Console yang menampilkan performa website di mesin pencari. Belum mendaftarkan websitemu ke Search Console?
Daftarkanlah segera ke Google Search Console dan jika bingung, kamu bisa membaca panduannya di Cara Daftarkan Website ke Google.
Bagi yang sudah mendaftarkan blognya ke Search Console, silakan pilih properti lalu pilih kinerja. Kamu bisa membandingkan data di sini dengan 4 opsi:
- Urutkan berdasarkan jumlah klik konten di SERP.
- Urutkan berdasarkan RKT konten di SERP.
- Urutkan berdasarkan jumlah tayangan link pada SERP.
- Urutkan berdasarkan posisi konten di SERP.
Note: SERP akronim dari Search Engine Result Page atau dalam bahasa Indonesia adalah halaman hasil pencarian.
Memasukkan Keyword ke Konten
Setelah membahas tentang cara memilih keyword, sekarang mari kita melangkah ke tahap selanjutnya yakni peletakan kata kunci yang tepat di dalam konten. Kamu bisa meletakkan keyword-keyword itu ke dalam:
- Konten di situs sendiri
- Judul
- Permalink
- Deskripsi penelusuran
- Badan konten
- Tag alt dan title gambar
- File gambar yang dipakai dalam konten
- Konten di situs tanam backlink
- Semua hal di poin satu jika bisa
- Anchor text sesuai dengan keyword utama konten yang di backlink
Mari kita bahas satu per satu.
1. Judul
Untuk judul ada beberapa saran dari saya, antara lain:
- Letakkan keyword seawal mungkin
- Pakai minimal dua long tail keyword
- Usahakan menggunakan long tail keyword pada judul supaya bisa merangking banyak keyword. Jika bisa menembak dua long tail keyword, lakukan saja.
- Contoh: Rahasia halaman pertama Google dan membuat konten masuk halaman 1 dilebur menjadi menjadi Rahasia Halaman Pertama Google = Membuat Konten Masuk Halaman 1.
- Perhatikan penulisan huruf kapital
- Semua judul konten di blog saya, sebisa mungkin mematuhi aturan ini agar memudahkan pembaca memahami konten sebelum membaca konten itu secara utuh.
- Gunakan kata-kata yang padat
- Di poin nomor 2, saya akui bahwa judul itu terlalu panjang dan bertele-tele dan pada akhirnya judul itu tidak terlihat semua di SERP.
- Contoh judul yang bagus itu adalah What Are Backlinks? And How to Build Them in 2020.
- Gunakan tanda baca dan angka seefektif mungkin, tapi jangan pakai titik
- Kamu boleh menggunakan tanda koma (,), titik 2 (:), tanda seru (!), tanda tanya (?), semua jenis kurung ((…),[…], pagar (#), dan (&), plus (+), garis miring (/), dan tanda lain yang relevan.
- Pakai kata-kata yang menarik
- Mari kita belajar dari situs-situs semacam Hipwee yang menggunakan judul yang mengandung kata-kata menarik.
- Contoh: Buat Kamu yang Pengen Jadi Paskibraka, Kamu Harus Siap-siap Ngrasain 7 Hal Ini, Apalagi Nomor 4
Untuk penjelasan lebih banyak silakan kunjungi panduan pemilihan judul.
2. Permalink
Untuk permalink, saya memiliki tips seperti ini:
- Pakai keyword utama
- Buat permalink sependek mungkin
- Gunakan huruf kecil
- Pakai karakter strip “-” sebagai pengganti spasi.
Contoh: https://semutaspal.com/permalink/
3. Deskripsi Penelusuran
Untuk deskripsi penelusuran, ada beberapa hal andalan saya:
- Letakkan keyword sepadat mungkin
- Letakkan keyword utama seawal mungkin
- Gunakan kata-kata yang menarik
Contoh: Dapatkan informasi lowongan kerja dari 100 perusahaan terkemuka di Indonesia di sini. Tidak ada yang dirahasiakan.
Untuk penjelasan lebih lanjut silakan kunjungi panduan deskripsi penelusuran.
4. Badan Konten
Badan konten adalah bagian yang perlu benar-benar diperhatikan. Kamu harus mengerti kapan dan di mana keyword perlu dimasukkan. Oleh sebab itu, simak pembahasannya berikut ini.
a. Seratus Kata Pertama
Saya yakin dengan hal ini sebab berhasil membuat konten saya masuk ke halaman satu. Kamu bisa melihat artikel-artikel yang saya buat, hampir semuanya memuat keyword utama di 100 kata pertama.
b. Lebih dari 100 Kata Pertama
Kamu harus menyebarkan keyword-keyword itu di artikel. Semakin menyebar maka semakin baik, terlebih bila kaya variasi keyword. Jangan lupa coba kata kunci yang lebih panjang atau bahasa kerennya long tail keyword.
Cara menemukan variasi kata kunci yang lebih baik adalah dengan menggunakan LSI Keyword sebagai keyword turunannya.
Note: Jangan sampai terjebak pada teknik keyword stuffing. Perbanyak keyword sewajarnya saja.
5. Tag Alt dan Title Gambar
Ketika kamu memuat gambar dalam artikel jangan lupa tambahkan tag alt dan title pada gambar.
Kenapa harus begini? Karena mesin pencari belum mampu melihat gambar. Mereka hanya bisa melihat skrip. Maka untuk mendeskripsikan sebuah gambar, harus menggunakan tag alt dan title.
Kamu boleh menggunakan keyword atau keterangan asli gambar. Untuk WordPress bagaimana cara melakukan teknik ini? Hampir sama. Coba lihat gambar di bawah ini.
6. File Gambar
Kamu perlu memberi nama file yang hendak diupload dengan ketentuan seperti tag dan alt gambar. Jika masih memungkinkan, hindari penamaan file seperti ini 201708090076.png
7. Anchor Text Backlink
Kamu boleh menggunakan keyword artikel sebagai anchor text di website sendiri untuk menciptakan link juice yang baik. Selain itu, kamu juga bisa memakai keyword tersebut di website lain sebagai anchor text backlink.
Catatan
Panduan cara melakukan riset kata kunci sudah selesai tapi perjuanganmu baru saja di mulai. Semua teknik di atas, bisa saja saya jual dengan nominal sekian ratus ribu bahkan juta, tapi saya tidak mau.
Saya sadar bahwa apa yang saya nyatakan di atas masih bisa dikoreksi dan perbaiki. Namun, saya cukup yakin bahwa teknik ini bisa memberikan sedikit hasil di mesin pencari.
Dapatkan berita terbaru! Ikuti kami di Google News dan dapatkan kabar terupdate langsung di genggaman.