Profil Negara Suriname [Lengkap]

Profil Negara Suriname

Republik Suriname adalah sebuah negara di pantai timur laut Amerika Selatan. Luas wilayah Suriname 163.821 km², menjadikannya sebagai negara berdaulat terkecil di Amerika Selatan.

Suriname dianggap sebagai negara budaya Karibia dan merupakan anggota Masyarakat Karibia (CARICOM). Suriname adalah satu-satunya negara yang berdaulat di luar Eropa di mana bahasa Belanda dituturkan oleh mayoritas penduduk.

Batas-batas wilayah Suriname:

• Utara: Samudra Atlantik
• Selatan: Brasil
• Barat: Guyana
• Timur: Guyana Prancis (Departemen Seberang Laut Prancis)

Negara ini memiliki bendera dengan bentuk dan tampilan seperti berikut.

Pembagian Administratif

Negara ini dibagi menjadi sepuluh distrik administratif yang masing-masing dipimpin oleh seorang komisaris distrik yang diangkat dan diberhentikan oleh presiden. Negara ini dibagi lagi menjadi 62 resor. Distrik administratif di negara ini:

1. Brokopondo
2. Commewijne
3. Coronie
4. Marowijne
5. Nickerie
6. Para
7. Paramaribo
8. Saramacca
9. Sipaliwini
10. Wanica

Geografi

Terletak di Guiana Shield, letak astronomis negara Suriname adalah di antara 1°LU hingga 6°LU dan 54°BB hingga 58°BB. Negara ini dapat dibagi menjadi dua wilayah geografis dominan, yakni:

1. Daerah pantai utara yang berupa dataran rendah yang bisa dibudidayakan. Sebagian besar populasi negara ini tinggal di pantai utara.
2. Bagian selatan terdiri dari hutan hujan tropis dan sabana yang jarang dihuni. Kawasan ini mencakup sekitar 80% dari permukaan daratan negara ini.

Negara ini memiliki Pegunungan Bakhuys dan Pegunungan Van Asch Van Wijck. Julianatop adalah gunung tertinggi di negara ini dengan ketinggian mencapai 1.286 meter di atas permukaan laut.

Gunung lain yang ada di negara itu antara lain Tafelberg (1.026 meter), Gunung Kasikasima (718 meter), Goliathberg (358 meter), dan Voltzberg (240 meter).

Bahasa

Bahasa Belanda adalah satu-satunya bahasa resmi dan dipakai oleh semua bidang kehidupan di negara ini. Lebih dari 60% populasi mampu berbicara bahasa Belanda dengan lancar.

Pada tahun 2004, negara ini resmi menjadi anggota asosiasi Serikat Bahasa Belanda. Negara ini adalah satu-satunya negara berbahasa Belanda di Amerika Selatan serta satu-satunya negara berdaulat di Amerika yang mayoritas populasinya berbicara bahasa Belanda.

Negara ini adalah salah satu dari dua negara yang tidak berbahasa Romawi di Amerika Selatan. Hal tersebut menjadikannya negara non-Amerika Latin bersama dengan Guyana yang berbahasa Inggris.

Di Paramaribo, bahasa Belanda adalah bahasa utama di dua pertiga populasi. Pengakuan “Surinaams-Nederlands” (“Belanda Suriname”) sebagai dialek nasional memiliki status yang sama dengan “Nederlands-Nederlands” (“Dutch Dutch”) dan “Vlaams-Nederlands” (“Flemish Dutch”).

Hal tersebut diungkapkan pada tahun 2009 oleh publikasi dari Woordenboek Surinaams Nederlands (Kamus Suriname-Belanda). Sranan adalah bahasa yang paling banyak digunakan di jalanan sesuai dengan keadaan yang terjadi.

Hindi atau Sarnami, sebuah dialek Bhojpuri, adalah bahasa ketiga yang paling banyak digunakan. Bahasa ini diucapkan oleh para pekerja kontrak Asia Selatan dari India Inggris kala itu.

Sebagian penduduk negara ini bisa bahasa Jawa. Bahasa-bahasa Maroon yang agak dapat dimengerti oleh penutur Sranan adalah Saramaka, Paramakan, Ndyuka (juga disebut Aukan), Kwinti, dan Matawai.

Bahasa Amerindian dituturkan oleh orang Amerindian, misalnya Karib dan Arawak. Hakka dan Kanton dituturkan oleh keturunan pekerja kontrak dari Tiongkok.

Bahasa Mandarin juga dituturkan oleh beberapa imigran Tionghoa dewasa ini. Meski bukan bahasa utama, bahasa Inggris dan Portugis juga bisa kita dengar di negara ini.

Agama

Menurut sensus 2012, 48,4% beragama Kristen dari beragam denominasi dan 21,6% adalah Katolik Roma. Hindu adalah mayoritas agama kedua yang dianut 22,3% populasi, nomor tiga dari negara manapun di Belahan Bumi Barat setelah Guyana serta Trinidad dan Tobago.

Islam merupakan 13,9% populasi yang secara proporsional merupakan kelompok Islam terbesar di Amerika. Dalam sensus 2012, 7,5% dari populasi menyatakan mereka ateis. Sementara 3,2% sisanya tidak memberikan jawaban.

Kelompok agama lain ada Winti (1,8%), agama Afro-Amerika kebanyakan dipraktikkan oleh leluhur Maroon, Kejawen (0,8%), dan berbagai tradisi pribumi yang sering dimasukkan ke dalam salah satu agama dominan (biasanya Kristen).

Dapatkan berita terbaru! Ikuti kami di Google News dan dapatkan kabar terupdate langsung di genggaman.