Alat hitung digunakan untuk mengkonversi angka dalam sistem angka Arab ke angka dalam sistem angka Romawi, dan sebaliknya. Angka Arab yang dimaksud dalam konversi ini adalah 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 0.
Romawi ke AngkaTranslate Angka Romawi
Untuk mengubah bilangan Romawi menjadi angka Arab, kamu dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini:
- Klik tombol “Reverse”.
- Masukkan bilangan Romawi pada kolom yang disediakan.
- Klik tombol “Konversi”.
Sementara itu, untuk mengubah angka Arab menjadi bilangan Romawi, kamu bisa melakukan langkah-langkah berikut:
- Masukkan angka Arab pada kolom yang disediakan.
- Klik tombol “Konversi”.
Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, kamu dapat dengan mudah mengonversi antara bilangan Romawi dan angka Arab.
Apa Itu Angka Romawi?
Angka Romawi adalah sebuah sistem penomoran yang berasal dari peradaban Romawi kuno. Sistem ini menggunakan huruf Latin untuk merepresentasikan angka numerik dari sebuah bilangan.
Simbol-simbol dalam angka Romawi terdiri dari I, V, X, L, dan C, yang masing-masing menggambarkan bilangan 1, 5, 10, 50, dan 100.
Meskipun usianya sudah sangat tua, sistem penomoran ini masih sering digunakan dalam berbagai konteks, seperti pada jam, penomoran kelas, rumah, hingga dalam undang-undang.
Salah satu hipotesis mengenai asal mula angka Romawi menyatakan bahwa sistem ini mungkin awalnya digunakan oleh para penggembala di wilayah Dalmasia dan Italia pada abad ke-19.
Meskipun menggunakan huruf Romawi dalam penulisannya, sistem angka ini sebenarnya memiliki akar yang lebih dalam. Angka Romawi awalnya diadopsi dari simbol-simbol numerik dalam bahasa Etruscan kuno, yang kemudian dipengaruhi oleh simbol-simbol numerik Yunani Attic.
Contohnya, angka Etruscan menggunakan simbol seperti 𐌠, 𐌡, 𐌢, ⋔, 𐌚, dan ⊕ untuk merepresentasikan I, V, X, L, C, dan M.
Simbol
Ketika menuliskan angka dari 1 hingga 1000, kamu akan menggunakan tujuh simbol yang berbeda. Simbol-simbol yang digunakan dapat dilihat sebagai berikut:
Simbol | Angka |
---|---|
I | 1 (Satu) |
V | 5 (Lima) |
X | 10 (Sepuluh) |
L | 50 (Lima puluh) |
C | 100 (Seratus) |
D | 500 (Lima ratus) |
M | 1000 (Seribu) |
- I : simbol angka romawi 1
- V : simbol angka romawi 5
- X : simbol angka romawi 10
- L : simbol angka romawi 50
- C : simbol angka romawi 100
- D : simbol angka romawi 500
- M : simbol angka romawi 1.000
Penulisan Bilangan dari 1-10
- I : 1
- II : 2
- III : 3
- IV : 4
- V : 5
- VI : 6
- VII : 7
- VIII : 8
- IX : 9
- X : 10
Tahun:
- MMXIX : Bilangan romawi tahun 2019
- MMXX : Bilangan romawi tahun 2020
- MMXXI : Bilangan romawi tahun 2021
Catatan: Tulisan angka 1 sampai 1000 dibahas di bagian bawah artikel.
Cara Penulisan Angka Romawi
Dari informasi sebelumnya, kamu bisa melihat bahwa bilangan romawi tersusun dari 7 simbol dengan mengikuti beberapa aturan tertentu. Terdapat setidaknya 4 aturan yang digunakan dalam penulisan bilangan romawi, termasuk pengulangan, pengurangan, penjumlahan, dan penggabungan.
1. Pengulangan
Dalam penulisan bilangan romawi, terdapat aturan terkait penggunaan simbol yang boleh diulang dan yang tidak boleh diulang. Simbol yang diizinkan untuk diulang adalah I, X, C, dan M, sementara V, L, dan D tidak boleh diulang.
Tidak hanya itu, simbol yang boleh diulang hanya diperbolehkan untuk diulang maksimal 3 kali. Oleh karena itu, angka 4 dalam bilangan romawi ditulis sebagai IV, bukan IIII. Berikut adalah contoh-contoh pengulangan yang diperbolehkan dalam penulisan bilangan romawi:
- 2 = II
- 3 = III
- 30 = XXX
- 200 = CC
- 300 = CCC
2. Pengurangan
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, bilangan romawi tidak boleh diulang lebih dari 3 kali. Oleh karena itu, salah satu cara untuk menuliskan bilangan romawi yang melibatkan pengulangan lebih dari 3 kali adalah dengan menggunakan sistem pengurangan.
Pengurangan dalam penulisan bilangan romawi diterapkan ketika terdapat angka yang lebih kecil di depan angka yang lebih besar.
Sebagai contoh, bilangan romawi 4 ditulis sebagai IV. Dalam sistem bilangan romawi, simbol I memiliki nilai 1 dan simbol V memiliki nilai 5. Karena simbol I berada sebelum simbol V, maka dilakukan pengurangan, yaitu 5 – 1, sehingga hasilnya adalah IV yang memiliki nilai 4.
Berikut adalah contoh lain dari penerapan sistem pengurangan dalam penulisan bilangan romawi:
- IX = 10 – 1 = 9
- XL = 50 – 10 = 40
- XC = 100 – 10 = 90
- CD = 500 – 100 = 400
- CM = 1000 – 100 = 900
3. Penjumlahan
Dengan menerapkan sistem pengurangan, konsep penjumlahan dalam bilangan romawi juga diterapkan. Penjumlahan dalam bilangan romawi terjadi ketika angka yang lebih kecil berada di sebelah kanan angka yang lebih besar.
Jika terdapat bilangan romawi yang terdiri dari setidaknya dua angka, dan angka di sebelah kiri memiliki nilai yang lebih besar atau sama dengan angka di sebelah kanannya, maka bilangan tersebut direpresentasikan menggunakan sistem penjumlahan.
Sebagai contoh, jika kita ambil kasus angka VI yang memiliki nilai 6. Angka 6 didapatkan dengan menjumlahkan V yang memiliki nilai 5 dan I yang memiliki nilai 1. Sistem penjumlahan dalam bilangan romawi dapat menggunakan angka yang berulang sesuai dengan aturan yang disebutkan sebelumnya.
Berikut adalah contoh cara penulisan penjumlahan bilangan romawi:
- VII = 7 (5 + 2)
- VIII = 8 (5 + 3)
- XV = 15 (10 + 5)
- XXVII = 27 (20 + 5 + 2)
- LX = 60 (50 + 10)
- CII = 102 (100 + 2)
- CX = 110 (100 + 10)
- CL = 150 (100 + 50)
4. Penggabungan
Penggabungan dalam penulisan bilangan romawi melibatkan kombinasi dari tiga metode yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu pengulangan, pengurangan, dan penjumlahan. Prinsip penggabungan ini berlaku baik untuk penulisan angka kecil maupun angka besar dalam sistem bilangan romawi.
Berikut adalah contoh cara penulisannya:
- XIX = 19 (10 + 10 – 1)
- XIV = 14 (10 + 5 – 1)
- CXIX = 119 (100 + 10 + 10 – 1)
- MCMXCIX = 1999 (1000 + 1000 – 100 + 100 – 10 + 10 – 1)
- MMCM = 2900 (1000 + 1000 + 1000 – 100)
Tabel Angka Romawi 1 sampai 100
Untuk melihat contoh angka lainnya, kamu dapat merujuk pada tabel bilangan romawi di bawah ini yang menampilkan penulisan bilangan romawi yang benar dari 1 hingga 100.
Tabel 1.000 – 10.000
Di bawah ini disajikan tabel lengkap bilangan romawi dari 1.000 hingga 10.000.
Angka Biasa | Angka Romawi |
---|---|
1000 | M |
2000 | MM |
3000 | MMM |
4000 | MMMM |
5000 | V |
6000 | VI |
7000 | VII |
8000 | VIII |
9000 | IX |
10000 | X |
Simbol Ribuan di Bilangan Romawi
Perhatikan kembali tabel di atas. Terdapat beberapa bilangan romawi yang memiliki garis di atasnya. Simbol-simbol tersebut mewakili nilai ribuan yang dapat diterapkan pada 7 simbol utama bilangan romawi.
Sebagai contoh, jika terdapat angka X dengan garis di atasnya, itu menandakan nilai 10.000 (sepuluh ribu). Untuk contoh lainnya, kamu dapat melihat tabel berikut ini.
Angka Biasa | Angka Romawi |
---|---|
5000 | V |
10000 | X |
50000 | L |
100000 | C |
500000 | D |
1000000 | M |
Penggunaan Bilangan Romawi
Meskipun terkadang tampak kompleks, penggunaan bilangan romawi masih cukup umum dalam berbagai situasi, termasuk di lingkungan sekolah, perguruan tinggi, bahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu contoh penerapan yang sederhana adalah penggunaan angka romawi pada jam dinding atau jam tangan yang mungkin sering kamu jumpai.
Selain memiliki nilai fungsional untuk menyampaikan informasi waktu, penggunaan bilangan romawi pada jam juga dianggap dapat menambah nilai estetika atau keindahan tampilan. Bilangan romawi seringkali juga digunakan untuk berbagai keperluan lainnya.
1. Penulisan Tahun
Bilangan romawi seringkali digunakan dalam penulisan tahun, seperti pada tahun angkatan atau tahun pada dokumen tertentu. Contoh-contoh penulisan tahun yang menggunakan bilangan romawi antara lain:
Tahun | Angka Romawi |
---|---|
1990 | MCMXC |
1991 | MCMXCI |
1992 | MCMXCII |
1993 | MCMXCIII |
1994 | MCMXCIV |
1995 | MCMXCV |
1996 | MCMXCVI |
1997 | MCMXCVII |
1998 | MCMXCVIII |
1999 | MCMXCIX |
2000 | MM |
2001 | MMI |
2002 | MMII |
2003 | MMIII |
2004 | MMIV |
2005 | MMV |
2006 | MMVI |
2007 | MMVII |
2008 | MMVIII |
2009 | MMIX |
2010 | MMX |
2011 | MMXI |
2012 | MMXII |
2013 | MMXIII |
2014 | MMXIV |
2015 | MMXV |
2016 | MMXVI |
2017 | MMXVII |
2018 | MMXVIII |
2019 | MMXIX |
2020 | MMXX |
2021 | MMXXI |
2022 | MMXXII |
2023 | MMXXIII |
2024 | MMXXIV |
2025 | MMXXV |
2. Urutan Gelar
Biasanya, bilangan romawi digunakan dalam penamaan gelar bangsawan, termasuk gelar bagi raja, ratu, atau adipati. Contoh penggunaan bilangan romawi dalam gelar bangsawan termasuk Pakubuwana VI, Hamengkubuwana IX, dan Elizabeth II.
3. Nomor Surat
Kadang-kadang, saat kamu melihat surat resmi, perhatikanlah bagian nomornya. Umumnya, pengirim surat menggunakan bilangan romawi untuk menunjukkan tahun penerbitan, bulan terbit, atau menyebutkan nomor seri acara tertentu.
Tidak hanya itu, bilangan romawi juga sering digunakan dalam undang-undang serta penulisan bab atau halaman pada beberapa bagian skripsi, makalah, atau tesis yang ditulis oleh para akademisi.
4. Penamaan Event dan Karya
Event olahraga seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) di Indonesia mengadopsi penggunaan bilangan romawi untuk menandai urutan penyelenggaraannya. Sebagai contoh, PON I diselenggarakan pada tahun 1948, PON X pada tahun 1981, PON XVIII pada tahun 2012, dan PON XX pada tahun 2021.
Penggunaan bilangan romawi tidak terbatas hanya pada event olahraga. Mereka juga dapat ditemui dalam judul film, seismologi, fotografi, teologi, dan berbagai mata pelajaran khusus lainnya.
Romawi ke Angka
ReverseUntuk mengubah bilangan romawi menjadi angka arab, kamu dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini:
- Masukkan bilangan romawi pada kolom yang tersedia.
- Klik tombol “Konversi”.
Sementara itu, untuk mengubah angka arab menjadi bilangan romawi, langkah-langkahnya sebagai berikut:
- Klik tombol “Reverse”.
- Masukkan angka arab pada kolom yang disediakan.
- Klik tombol “Konversi”.
Sekarang, kamu telah mempelajari pembahasan lengkap mengenai angka romawi dari 1 hingga 10000. Dengan mengetahui simbol-simbol ini, kamu dapat menggunakan sistem angka romawi untuk berhitung dan menyatakan nilai secara tradisional.
Dapatkan berita terbaru! Ikuti kami di Google News dan dapatkan kabar terupdate langsung di genggaman.