SemutAspal

Struktur Sosial dalam Masyarakat

Struktur sosial
Struktur sosial

Pengertian

Apa yang dimaksud dengan struktur sosial? Dasarnya, struktur merujuk pada pengaturan atau format suatu entitas. Struktur ini tak hanya mengacu pada aspek fisik, tetapi juga berlaku dalam konteks relasi.

Struktur sosial dalam ranah sosiologi mengacu pada tata susunan yang membentuk berbagai kelompok sosial di dalam masyarakat.

Konfigurasi ini dapat mengambil bentuk horizontal atau vertikal, berperan penting dalam memahami interaksi dan organisasi sosial.

Definisi menurut Ahli Sosiologi

Para ahli ilmu sosiologi telah memberikan berbagai definisi terkait struktur sosial:

  • George Simmel mendefinisikan struktur sosial sebagai kumpulan individu beserta pola perilaku yang mereka tunjukkan.
  • William Kornblum menjelaskan struktur sosial sebagai susunan yang terbentuk melalui pengulangan perilaku individu.
  • George C. Homans menggambarkan struktur sosial sebagai sesuatu yang erat kaitannya dengan perilaku dasar keseharian.
  • Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa struktur sosial merupakan hasil dari hubungan antar posisi dan peranan sosial.

Hakikat

Suatu sistem sosial tidak hanya berupa kumpulan individu tetapi juga berupa hubungan-hubungan sosial dan sosialisasi yang membentuk nilai-nilai dan adat istiadat sehingga terjalin kesatuan hidup bersama yang teratur dan berkesinambungan.

Struktur sosial merupakan kerangka organisasi yang mendasari bagaimana individu dan kelompok dalam masyarakat berinteraksi secara berulang, yang dapat dipahami melalui hubungan yang terbangun antara norma sosial, institusi sosial, dan hierarki sosial.

Dari definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa setiap struktur sosial yang muncul dalam masyarakat dapat terjadi akibat unsur-unsur sebagai berikut:

1. Individu

Individu sebagai pembentuk masyarakat pada hal ini juga bertindak sebagai pembentuk struktur sosial. Tidak ada struktur sosialpun yang yang dapat berdiri sendiri tanpa peranan individu-individu dalam masyarakat.

2. Interaksi

Walaupun sederhana, ternyata pola interaksi antar individu dalam masyarakat juga membentuk struktur sosial.

Di sinilah akan ditentukan apakah struktur sosial yang terbentuk akan mengarah pada integrasi atau disintegrasi. Adapun elemen dasar dari struktur sosial itu adalah sebagai berikut:

a. Status Sosial

Status sosial merupakan posisi atau kedudukan sosial seseorang dalam kelompok masyarakat. Status sosial terbagi menjadi tiga yaitu:

  • Ascribed Status
    • Posisi yang diperoleh secara otomatis atau dengan sendirinya, karena kelahiran atau keturunan.
    • Contoh: gelar kebangsawanan, jenis kelamin.
  • Achieved Status
    • Posisi yang diperoleh melalui usahanya sendiri.
    • Contoh: gelar kependidikan.
  • Assigned Status
    • Status yang didapatkan melalui jasa-jasanya yang tertentu.
    • Contoh: pemberian gelar kepahlawanan, piagam penghargaan, dll.

b. Peran Sosial

Peran sosial adalah seperangkat harapan terhadap seseorang yang menempati suatu posisi atau status sosial tertentu.

c. Kelompok

Kelompok adalah sejumlah orang yang memegang norma-norma, nilai-nilai, harapan yang sama, serta secara sadar dan teratur saling interaksi.

d. Institusi atau Lembaga

Pengertian institusi adalah pola terorganisasi dan kepercayaan dan perilaku yang dipusatkan pada kebutuhan tertentu.

Ciri-Ciri

1. Terdapat pada Masyarakat

Susunan sosial adalah fenomena yang muncul ketika sekelompok individu memiliki beragam peran dan status. Peran dan status individu hanya dapat dikenali ketika mereka berinteraksi dalam suatu kelompok atau komunitas.

Dalam sistem sosial, kita menemukan beragam jenis peran dan status yang dimiliki oleh individu. Perbedaan status ini mencerminkan variasi hak serta kewajiban yang dimiliki oleh masing-masing individu dalam kelompok tersebut.

2. Berhubungan dengan Budaya

Kelompok masyarakat yang berlangsung seiring waktu akan membentuk beragam kebudayaan. Tiap kebudayaan ini memiliki struktur sosial uniknya sendiri.

Di Indonesia, karena adanya berbagai daerah dengan keberagaman budaya, terdapat berbagai macam struktur sosial muncul sesuai dengan kebudayaannya. Faktor-faktor yang membentuk struktur sosial warga Indonesia meliputi:

  • Keadaan Geografis
    Karena terbagi dalam banyak pulau, penduduknya mulai mengembangkan perilaku, bahasa, dan ikatan budaya yang beragam dan unik di setiap wilayah.
  • Pekerjaan
    Masyarakat Indonesia terlibat dalam berbagai jenis pekerjaan, termasuk bertani, menekuni profesi sebagai nelayan, dan berkontribusi di industri.
  • Pembangunan
    Pengembangan kawasan di Indonesia bisa memiliki dampak yang signifikan pada struktur sosial masyarakatnya. Contohnya, ketidakmerataan pembangunan antara berbagai daerah dapat menghasilkan ketimpangan ekonomi yang menciptakan segmen masyarakat yang kaya dan sebaliknya, segmen yang miskin.

3. Berkembang

Masyarakat adalah entitas yang dinamis karena terdiri atas sejumlah individu yang bersifat dinamis. Masyarakat dapat mengalami perubahan dan pertumbuhan yang sesuai tuntutan dan perkembangan zaman.

Dengan demikian, struktur yang terdapat di masyarakat tersebut memiliki fleksibilitas untuk mengalami perubahan dan penyesuaian seiring perkembangan zaman yang terus berlangsung. Ada juga ciri struktur sosial menurut ahli lain di antaranya:

  • Bersifat abstrak
  • Terdapat dimensi horizontal dan vertikal
  • Sebagai landasan sebuah proses sosial dalam suatu masyarakat

Klasifikasi menurut Sifatnya

  • Struktur Sosial Kaku
    Suatu susunan sosial yang tidak dapat diubah dan anggota masyarakat menghadapi mobilitas sosial.
  • Struktur Sosial Luwes
    Suatu struktur sosial dimana para anggota masyarakat mempunyai kebebasan dalam melakukan mobilitas sosial serta perubahan.
  • Struktur Sosial Formal
    Sebuah struktur sosial resmi yang diakui keberadaannya oleh pihak berwenang.
  • Struktur Sosial Informal
    Sebuah struktur sosial nyata tetapi tidak memiliki ketetapan hukum serta tidak diakui lembaga dan pihak berwenang.
  • Struktur Sosial Homogen
    Jenis struktur sosial yang memiliki dampak atau posisi yang setara terhadap lingkungan eksternal.
  • Struktur Sosial Heterogen
    Struktur sosial yang berbeda dalam pengaruh atau kedudukannya terhadap lingkungan eksternal.
  • Struktur Sosial Mekanis
    Jenis struktur sosial yang memerlukan kesetaraan posisi di antara semua anggotanya guna memastikan kelancaran pelaksanaan fungsi-fungsi yang ada.
  • Struktur Sosial Status
    Struktur sosial yang efektif memerlukan pemenuhan kebutuhan individu dalam kelompok sebelum berfungsi secara optimal.

Fungsi Struktur Sosial

Struktur sosial memiliki fungsi yang berguna bagi masyarakat. Berikut adalah beberapa fungsi adanya struktur sosial pada masyarakat.

1. Identitas

Identitas di sini berarti bahwa struktur sosial berperan penting dalam mengonfirmasi identitas suatu kelompok, bertindak sebagai alat yang digunakan untuk memperkuat pengenalannya.

Ketika anggota kelompok memiliki latar belakang yang serupa, mereka cenderung membentuk struktur sosial khas yang membedakan mereka dari kelompok lain.

2. Kontrol

Dalam aspek kehidupan sosial, seringkali kita dapat mengamati bahwa individu memiliki kecenderungan untuk melanggar nilai, norma, atau peraturan dalam masyarakat.

Namun, ketika individu tersebut secara sadar mempertimbangkan peran dan status mereka, ada kemungkinan bahwa mereka akan menghindari pelanggaran aturan.

Pelanggaran semacam itu berpotensi menghadirkan konsekuensi yang tidak menguntungkan bagi individu tersebut.

3. Pembelajaran

Seseorang dapat memperoleh pengetahuan dan wawasan dari interaksi dalam struktur sosial masyarakatnya.

Karena masyarakat adalah arena penting bagi interaksi manusia, berbagai aspek penting seperti sikap, kebiasaan, keyakinan, dan kedisiplinan dapat dipelajari dan diperoleh dari berbagai elemen struktur sosial tersebut.

Bentuk

Susunan sosial dapat dibagi jadi dua konsep utama, yakni stratifikasi sosial serta diferensiasi sosial, yang memiliki karakteristik khas yang membedakan satu sama lain.

1. Stratifikasi

Stratifikasi sosial merupakan sistem organisasi dalam suatu masyarakat yang memisahkan anggota masyarakat ke berbagai lapisan berdasarkan faktor seperti kekayaan, keturunan, tingkat pendidikan, atau pengaruh dan kekuasaan yang dimiliki.

Dengan kata lain, stratifikasi sosial menggambarkan hierarki atau susunan tingkatan yang ada dalam masyarakat, di mana individu atau kelompok ditempatkan pada posisi tertentu sesuai dengan faktor-faktor tersebut.

Max Weber mengidentifikasi bahwa stratifikasi sosial terbentuk berdasarkan munculnya perbedaan dalam hal hak istimewa, kekuasaan, dan tingkat penghargaan dalam masyarakat.

Faktor-faktor seperti kekayaan, tingkat pendidikan, latar belakang keturunan, dan tingkat kekuasaan menyebabkan individu-individu dikelompokkan dalam hierarki sosial, di mana ada yang menduduki posisi puncak dan yang lainnya berada di lapisan bawah.

a. Stratifikasi Sosial menurut Sifat

Stratifikasi sosial terdiri dari tiga tingkat yang berbeda:

1) Stratifikasi Tertutup

Jenis stratifikasi sosial ini menggambarkan tidak adanya kemungkinan mobilitas atau perpindahan posisi bagi kelompok maupun individu. Contoh penerapan stratifikasi tertutup ini bisa ditemukan pada sistem kasta masyarakat Bali Indonesia.

2) Stratifikasi Terbuka

Jenis stratifikasi sosial ini menggambarkan adanya kemungkinan mobilitas sosial bagi kelompok maupun individu ke tingkatan di atasnya atau di bawahnya. Biasanya, stratifikasi sosial modern berkembang dan muncul dalam masyarakat saat ini.

Contoh penerapan stratifikasi terbuka adalah seseorang yang awalnya buruh pekerja kemudian memulai usaha dan berhasil sebagai pengusaha besar, dan sebaliknya saat pengusaha besar mengalami kerugian hingga bangkrut.

3) Stratifikasi Campuran

Stratifikasi campuran terjadi ketika ada penggabungan antara sistem stratifikasi yang memungkinkan mobilitas sosial (stratifikasi terbuka) dengan sistem yang membatasi mobilitas (stratifikasi tertutup).

Stratifikasi campuran dapat diilustrasikan melalui contoh masyarakat Hindu di Bali. Seperti yang diketahui, sistem pengkastaan masyarakat Hindu di Bali dianggap sebagai sesuatu yang tidak bisa diubah.

Tetapi, ketika seseorang dari kasta yang lebih rendah pindah ke Jakarta dan mencapai kesuksesan sebagai pengusaha, mencapai prestasi dalam pendidikan dan ekonomi, maka status sosialnya meningkat, meskipun tetap berada dalam kasta yang sama.

Dalam kehidupan masyarakat terkadang tingkatan individu dapat mengalami perubahan karena adanya mobilitas sosial. Beberapa bentuk mobilitas yang dapat terjadi meliputi

  • Mobilitas Horizontal
    Perpindahan tidak mengubah status individu.
  • Mobilitas Vertikal
    Ada dua jenis mobilitas vertikal yang bisa terjadi, yaitu:
    • Vertikal naik
      Mobilitas tipe ini menghasilkan peningkatan status dan posisi individu.
    • Vertikal turun
      Kedudukan individu mengalami penurunan setelah terjadi mobilitas.
  • Mobilitas Antargenerasi
    Situasi ini sering terjadi pada dua orang dari generasi berbeda, yang mengakibatkan perbedaan dalam pandangan dan nilai-nilai mereka.
  • Mobilitas Intergenerasi
    Ini hanya melibatkan satu individu, yang dilihat dari perubahan status dan kedudukannya dari satu waktu ke waktu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi stratifikasi sosial atau kriteria yang dijadikan ukuran untuk mengelompokkan anggota masyarakat antara lain sebagai berikut:

b. Stratifikasi Sosial menurut Ekonomi dan Kekayaan

Masyarakat dapat diklasifikasikan menurut ekonomi yang mereka miliki menjadi:

  • Golongan Atas
    Golongan atau kelas atas adalah mereka yang memiliki penghasilan atau kekayaan yang cukup besar sehingga mereka dapat dengan mudah memenuhi semua kebutuhan hidup mereka. Dalam kelompok ini terdapat individu-individu yang termasuk orang kaya, penguasa politik, pengusaha sukses, atau mereka yang memperoleh pendapatan yang signifikan.
  • Golongan Menengah
    Golongan atau kelas menengah merujuk kepada individu-individu yang memiliki penghasilan dan kekayaan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, namun mungkin terbatas dalam kemampuan mereka untuk memenuhi kebutuhan tambahan. Terdiri dari sekelompok individu yang terdiri dari para profesional di kantor, para petani yang memiliki tanah, dan pedagang yang berdagang.
  • Golongan Bawah
    Golongan atau kelas bawah adalah mereka yang memiliki keterbatasan sumber daya ekonomi sehingga mereka hanya bisa memenuhi kebutuhan hidup dasar, mereka tidak memiliki kemampuan finansial yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tambahan atau lebih dari itu. Terdiri dari pekerja pertanian yang bekerja di bawah kondisi kerja yang buruk serta individu yang diperbudak.

c. Stratifikasi Sosial menurut Pendidikan

Urutan sosial umumnya disusun berdasarkan tingkat pendidikan, dengan orang yang memiliki pendidikan rendah berada pada peringkat bawah, sementara mereka yang telah berpendidikan tinggi cenderung berada di posisi lebih tinggi dalam hierarki sosial.

Status seseorang juga ditentukan oleh penguasaan atau keahlian khusus lain seperti dalam bidang agama, ketrampilan, dan kesaktian.

d. Stratifikasi Sosial berdasarkan Tingkat Kekuasaan

Stratifikasi sosial ini adalah hasil dari hubungan yang erat antara tingkat kekuasaan dan otoritas yang dimiliki individu.

Semakin tinggi kekuasaan atau wewenang yang dimiliki oleh seseorang, makin tinggi juga posisi sosialnya. Salah satu contoh paling mencolok dari fenomena ini terlihat dalam ranah politik.

e. Stratifikasi Sosial menurut Keturunan

Keturunan yang dimaksud adalah keturunan yang berdasarkan kebangsawanan atau kehormatan bukan kekayaan atau kekuasaan. Keturunan bangsawan biasanya akan menempati lapisan atas.

f. Dampak Stratifikasi

Dampak Positif

Individu pada posisi terendah akan merasa terdorong dan termotivasi untuk meningkatkan kualitas diri mereka dan mencapai tingkat sosial lebih tinggi melalui mobilitas sosial.

Dampak Negatif

Menciptakan ketidaksetaraan dalam masyarakat. Unsur yang memegang peranan penting dalam konsep stratifikasi adalah status. Status merujuk pada posisi, kedudukan, maupun tempat yang dimiliki oleh individu maupun kelompok dalam masyarakat.

Status dapat didapatkan sejak awal kelahirannya, dapat diberikan berdasarkan jasa-jasanya, atau dapat dicapai melalui prestasi dan upayanya.

Dalam masyarakat modern, seringnya lebih banyak penghargaan diberikan kepada individu yang mencapai status lewat prestasi atau usaha keras mereka, sedangkan dalam masyarakat feodal, status yang didapat sejak lahir cenderung lebih dihargai.

Status menurut kelas sosial:

  • Sebuah kelompok individu dengan status sosial yang serupa
  • Mengikuti pola kehidupan khusus
  • Memiliki kesadaran akan keuntungan yang mereka nikmati
  • Mendapatkan pengakuan tertentu dalam masyarakat

Status menurut simbolnya:

  • Simbol “sesuatu” merujuk pada tanda atau lambang yang diberikan oleh individu untuk menyampaikan makna tertentu.
  • Tanda pada individu atau kelompok sebagai penanda relatif dari status mereka meliputi berbagai aspek, seperti gaya berpakaian, komunikasi, kebiasaan berbelanja, desain rumah, penggunaan waktu luang, partisipasi dalam organisasi, lokasi tempat tinggal, bahasa, peralatan sehari-hari, akses terhadap informasi, dan lain sebagainya.

Apa dampak yang timbul akibat perbedaan status sosial dalam struktur lapisan masyarakat?

  • Perbedaan dalam cara hidup mencakup perbedaan dalam cara berpikir, merasakan, dan bertindak, serta mencakup sikap politik, tingkat kepedulian sosial, dan tingkat keterlibatan pada kelompok.
  • Terdapat variasi dalam prestise sosial, yang mencakup perbedaan dalam tingkat gengsi atau kehormatan yang diakui oleh masyarakat.
  • Hak istimewa dapat memainkan peran dalam perbedaan dalam cara hidup, dengan beberapa individu memiliki akses ke hak yang tidak dimiliki oleh yang lain.
  • Peluang hidup juga dapat berbeda antara individu, menciptakan kesenjangan dalam kemungkinan mencapai tujuan dan cita-cita hidup mereka.

2. Diferensiasi Sosial

Dilansir situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, diferensiasi sosial merupakan penggolongan masyarakat secara sejajar atau horizontal berdasarkan ciri-ciri tertentu, misalnya perbedaan suku, agama, ras, bahasa, dan lain-lain.

Diferensiasi sosial terlihat dari ciri fisik, sosial, dan budaya. Ciri fisik adalah diferensiasi sosial ketika terdapat perbedaan bentuk fisik antar individu dalam masyarakat. Contoh ciri fisik yang dilihat adalah warna kulit, muka, rambut, hidung, maupun mata.

Ciri sosial adalah diferensiasi sosial ketika terdapat perbedaan status sosial yang dimiliki. Contoh dari ciri sosial ini adalah peran sosial, status sosial, prestige, kekuasaan, dsb.

Ciri budaya adalah diferensiasi sosial ketika terdapat perbedaan budaya antar individu. Contoh dari ciri budaya adalah agama, kepercayaan, bahasa, kesenian, profesi, pakaian, dsb.

Adzan wahiddien menjelaskan pengelompokan dalam masyarakat terbentuk atas delapan diferensiasi, antara lain:

a. Diferensiasi Ras

Diferensiasi ras merupakan pengelompokan manusia berdasarkan ciri-ciri fisik bawaan yang serupa. Ini mengarah pada pengidentifikasian kelompok manusia dengan karakteristik fisik yang serupa.

Secara umum, manusia dapat diklasifikasikan ke dalam berbagai ras, seperti yang diuraikan di bawah ini:

Menurut pendapat A. L. Krober

  • Mongoloid
  • Austroloid
  • Kaukasoid
  • Negroid
  • Ras khusus

Menurut pendapat Ralph Linton

  • Negroid
  • Mongoloid
  • Kaukasoid

Indonesia didiami banyak sub ras, antara lain:

  • Negrito
  • Veddoid
  • Neo Melanosoid
  • Melayu

b. Diferensiasi Etnis

Hassan Shadily MA berpendapat bahwa etnis atau suku bangsa merupakan kelompok masyarakat yang dianggap memiliki hubungan darah.

Diferensiasi jenis ini mengacu pada pengelompokan manusia menurut ciri tubuh yang serupa, seperti ras. Kelompok suku bangsa juga berbagi kesamaan dalam aspek budaya yang meliputi:

  • Bahasa daerah
  • Ciri fisik
  • Adat-istiadat
  • Kesenian

Berikut adalah beberapa suku bangsa yang mendiami Indonesia:

Batak, Minangkabau, Melayu, Sunda, Jawa, Dayak, Banjar, Bugis, Toraja, Minahasa, Toil-Toli, Makassar, Gorontalo, Bali, Flores, Timoer, Rote, Ternate, Dani, dan Asmat.

c. Diferensiasi Klan

Klan, yang juga dikenal sebagai keluarga besar atau kerabat luas, adalah sebuah entitas yang menggabungkan faktor-faktor genealogis, keyakinan agama atau spiritual, dan tradisi adat.

Sistem sosial klan ini sering kali dibentuk oleh hubungan darah yang sama, dan dapat ditemukan dalam berbagai masyarakat, baik yang mendasarkan sistemnya pada garis keturunan ayah atau ibu.

  • Klan yang ditentukan oleh garis keturunan ayah (sistem patrilineal) ada di:
    • Masyarakat Batak menyebutnya marga.
    • Masyarakat Minahasa menyebutnya fam.
    • Masyarakat Ambon menyebutnya fam.
    • Masyarakat Flores menyebutnya fam.
  • Sistem keturunan matrilineal ditemukan di berbagai masyarakat
    • Orang Minangkabau menyebutnya suku. Dalam budaya ini, kelompok-kelompok atau klan dibentuk berdasarkan garis keturunan dari pihak ibu.
    • Suku Ngadu di Flores juga memakai sistem matrilineal.

d. Diferensiasi Agama

Diferensiasi agama adalah pengelompokan menurut agama atau kepercayaannya. Di Indonesia kita sama-sama tau ada 6 agama yang diakui oleh pemerintah yakni agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghuchu, dan kepercayaan lainnya.

e. Diferensiasi Profesi

Diferensiasi profesi merujuk pada proses pengelompokan individu dalam masyarakat berdasarkan jenis pekerjaan yang mereka geluti. Profesi ini sering kali memerlukan penguasaan keterampilan yang sangat spesifik.

Sebagai contoh, pertimbangkan profesi seorang guru. Seorang guru perlu memiliki sejumlah keterampilan khusus, misal kemampuan berbicara yang baik, kemampuan untuk membimbing siswa, tingkat kesabaran yang tinggi, dan dedikasi yang tulus.

Perbedaan profesi akan mempengaruhi pola sikap dan perilaku dalam masyarakat. Komunitas guru berbeda dengan komunitas pedagang, dokter, atau profesi lainnya.

f. Diferensiasi Gender

Jenis kelamin adalah sebuah kategori sosial yang dibentuk berdasarkan perbedaan biologis antara individu, termasuk organ reproduksi, morfologi tubuh, dan karakteristik vokal.

Dalam masyarakat, jenis kelamin ini membagi individu menjadi dua kelompok utama, yaitu laki-laki dan perempuan.

g. Diferensiasi Asal Daerah

Penggolongan manusia berdasarkan tempat tinggal mereka, baik itu di desa maupun kota, dikenal sebagai diferensiasi geografis. Dalam diferensiasi ini, manusia dibagi menjadi beberapa kelompok menurut lokasi geografis atau asal daerah mereka.

Masyarakat desa merujuk kepada sekelompok individu yang mendiami daerah pedesaan atau memiliki akar dan latar belakang dari desa tersebut.

Di sisi lain, masyarakat kota mencakup orang yang mendiami wilayah perkotaan atau memiliki hubungan dengan lingkungan perkotaan.

Perbedaan antara penduduk desa dan penduduk kota dapat diidentifikasi melalui berbagai aspek berikut:

  • Tutur kata
  • Perilaku
  • Hiasan rumah
  • Cara berpakaian

h. Diferensiasi Partai

Diferensiasi semacam ini adalah variasi dalam aktivitas politik masyarakat dalam mengelola kekuasaan, yang mencakup berbagai kelompok sosial, ideologi, dan aliran yang berbeda.

Pengaruh Struktur Sosial pada Masyarakat

Pengaruh stratifikasi sosial antara lain:

  • Cara berpakaian
  • Tempat tinggal
  • Cara berbicara
  • Pendidikan
  • Kegemaran dan rekreasi

Pengaruh diferensiasi sosial antara lain:

  • Rasialisme
  • Etnosentrisme
  • Kesombongan religius
  • Primordialisme
  • Sektarian (politik aliran)

Unsur Sosial

Unsur-unsur sosial yang pokok dalam struktur sosial yang pokok menurut Soerjono Soekanto adalah sebagai berikut:

  1. Kelompok sosial
  2. Kebudayaan
  3. Lembaga sosial
  4. Stratifikasi sosial
  5. Kekuasaan dan wewenang

Oleh sebab itu, struktur sosial sesungguhnya merupakan alat bagi masyarakat untuk menata kehidupan sehingga struktur sosial tersebut memiliki fungsi. Itulah pembahasan mengenai pengertian dan contoh struktur sosial yang harus kamu pelajari di sekolah.

Baca juga artikel lain yang terkait di SemutAspal:


Dapatkan berita terbaru! Ikuti kami di Google News dan dapatkan kabar terupdate langsung di genggaman.

Yosua Herbi
Herbi adalah seorang Web Developer asal Jawa Tengah lulusan D-3 Manajemen Informatika. Memiliki pengalaman dan kecintaan di bidang geopolitik, keuangan, pemrograman, digital marketing, dan sosial.