Benua Afrika | |
---|---|
Luas Wilayah | 30.370.000 km² |
Populasi | 1.275.920.972 |
Kepadatan Populasi | 36,4/km² |
PDB | $7,16 triliun |
PDB (nominal) | $2,45 triliun |
PDB per kapita | $1.930 |
Demonim | African |
Negara | 54 (dan 2 dipertentangkan) |
Dependensi | 8 |
Bahasa | 1250-3000 bahasa lokal |
Zona Waktu | UTC -1 hingga UTC +4 |
Profil Benua Afrika
Afrika, yang merupakan benua kedua terluas dan terpadat setelah Asia, memiliki luas mencapai 30,3 juta kilometer persegi, mencakup sekitar 20% total daratan di dunia dan 6% permukaan bumi.
Populasinya mencapai 1,3 miliar jiwa pada tahun 2018, berkontribusi sekitar 16% populasi global.
Afrika dikelilingi Laut Tengah di bagian utara, berbatasan dengan Laut Merah dan Tanah Genting Suez di timur laut, Samudra Hindia di sebelah tenggara, serta Samudera Atlantik di bagian barat.
Selain daratan utamanya, benua ini juga memasukkan Madagaskar dan beberapa pulau di sekitarnya. Afrika terdiri dari 54 negara merdeka, delapan teritori, dan 2 negara yang secara de facto merdeka namun memiliki pengakuan terbatas.
Benua ini juga merupakan tempat yang kaya akan keragaman budaya, bahasa, dan etnis. Pada masa kolonialisme abad ke-19, hampir seluruh wilayah Afrika menjadi jajahan negara-negara Eropa.
Penting untuk dicatat bahwa negara-negara di Afrika membentuk Uni Afrika, yang memiliki markas besar di Addis Ababa, Ethiopia, sebagai upaya untuk mengatasi berbagai tantangan dan mempromosikan perkembangan di seluruh benua.
Etimologi
Afri adalah istilah Latin yang merujuk pada populasi di wilayah utara Afrika yang terletak di sisi barat aliran Sungai Nil.
Secara lebih luas, kata ini digunakan untuk menggambarkan wilayah selatan Mediterania, yang pada masa lalu dikenal sebagai Libya Kuno.
Asal mula istilah ini berkaitan dengan suku pribumi Libya yang merupakan leluhur dari masyarakat Berber modern. Pada awalnya, istilah Afri sering dikaitkan dengan bahasa Fenisia “afar” yang bermakna “debu”.
Namun, hipotesis yang muncul pada tahun 1981 mengindikasikan bahwa kata tersebut berasal dari bahasa Berber yaitu “ifri” yang berarti “gua”.
Kata tersebut ditemukan pada nama kaum Ifran di Tripolitania dan Aljazair, suku Berber dari daerah Yafran (disebut juga “Ifrane”) di Libya barat laut.
Pada masa Romawi, Kartago dipilih sebagai ibu kota yang selanjutnya dikenal sebagai Africa Proconsularis setelah Kartago kalah ketika Perang Punisia Ketiga pada tahun 146 SM.
Dalam bahasa Latin, imbuhan “-ica” kadang digunakan untuk merujuk pada suatu wilayah (seperti Celtica dari kata Celtae). Bagi Romawi, Afrika di sisi barat Mesir dan istilah “Asia” dipakai untuk menyebut Anatolia dan wilayah di sisi timur.
Pemisahan dua benua, yaitu Eropa dan Afrika, didefinisikan oleh Ptolemy (85 sampai 165 Masehi), yang menggarisbawahi Alexandria sebagai titik meridian utama serta menetapkan Laut Merah dan Suez sebagai batas antara Afrika dan Asia.
Hipotesis Lain
Ada beberapa hipotesis etimologis yang telah diajukan untuk asal-usul nama awal “Afrika”. Beberapa di antaranya termasuk:
- Isidorus Seville pada abad ke-7 mengusulkan bahwa “Afrika” berakar dari bahasa Latin “aprica” yang artinya “cerah”.
- Menurut Flavius Josephus, seorang sejarawan Yahudi abad pertama, daerah ini disebut Epher, cucu dari Abraham, yang keturunannya dikaitkan dengan invasi Libya.
- Michele Fruyt pada 1976 mengaitkan kata Latin “Afrika” dengan “africus,” yang berarti “angin selatan” dalam bahasa Umbria dan awalnya mengacu pada “angin hujan”.
- Seorang penulis bernama Massey pada 1881 berpendapat bahwa “Afrika” mungkin dari kata Mesir “af-rui-ka” yang bermakna “berbalik ke pembukaan Ka”. Dalam konteks Mesir, Ka merujuk pada energi ganda setiap individu sedangkan “pembukaan Ka” mungkin merujuk pada rahim, menjadikan “Afrika” sebagai “tempat kelahiran”.
- Ibn Khallikan mengklaim bahwa “Afrika” bermula dari Raja Himyar Afrikin ibn Kais ibn Saifi, yang juga disebut sebagai “Afrikus Putra Abrahah” yang mengalahkan Ifriqiya.
- Robert R. Stieglitz dari Universitas Rutgers (1984) berpendapat bahwa nama “Afrika” mungkin terkait dengan istilah Latin *Aphir-ic-a dan memiliki kesamaan dengan kata Ibrani Ophir.
Semua hipotesis ini mencoba menjelaskan asal-usul nama “Afrika” dengan berbagai penafsiran yang berbeda.
Geografi
Benua Afrika dibatasi Laut Tengah di utara, Samudra Selatan di selatan, Samudera Atlantik di barat, serta Benua Asia dan Samudera Hindia di sebelah timur.
Afrika terpisah dari Eropa karena Laut Mediterania, benua itu terhubung dengan Asia di timur laut oleh Isthmus of Suez (Terusan Suez) selebar 163 km.
Secara geopolitik, Semenanjung Sinai Mesir di sebelah timur Terusan Suez dianggap merupakan bagian dari Afrika. Garis pantai Afrika sepanjang 26.000 km.
Letak astronomis Benua Afrika dan letak geografis Benua Afrika dapat dijabarkan sebagai berikut:
- Dari titik paling utara, Ras ben Sakka di Tunisia (37°21’LU), ke titik paling selatan, Tanjung Agulhas di Afrika Selatan (34°51’15″LS), berjarak sekitar 8.000 km.
- Tanjung Verde (17°33’22″BB), titik paling barat, berjarak setidaknya 7.400 km dari Ras Hafun (51°27’52″BT), titik paling timur yang berbatasan dengan Tanjung Guardafui, ujung Tanduk Afrika.
Negara terluas di Benua Afrika yaitu Aljazair, serta negara dengan luas wilayah terkecil adalah Seychelles, suatu kepulauan terpisah di timur Afrika.
Lalu, negara terkecil di daratan benua adalah Gambia. Salah satu negara di Benua Afrika yang terpisah dengan Benua Afrika adalah Madagaskar.
Iklim
Afrika memiliki beragam iklim yang mencakup rentang dari tropis sampai sub-arktik, terutama di daerah pegunungan tertinggi.
Bagian utara sebagian besar didominasi oleh gurun kering, sementara bagian tengah dan selatan terdiri dari hutan yang lebat dan sabana.
Selain itu, terdapat berbagai zona transisi, seperti stepa dan sahel, yang menghadirkan pola vegetasi yang khas. Penting untuk dicatat bahwa Afrika merupakan benua dengan suhu tertinggi di dunia, dan lebih dari separuh permukaannya terdiri dari gurun kering.
Sejarah mencatat rekor suhu tertinggi terjadi di negara Libya pada 1922, dengan suhu mencapai 58°C. Karakteristik Benua Afrika lainnya adalah memiliki wilayah gurun terluas di dunia, yaitu Gurun Sahara serta aliran sungai terpanjang di dunia, yaitu Sungai Nil.
Nama tanjung di ujung Benua Afrika adalah Tanjung Agulhas yang terletak 150 km tenggara Tanjung Harapan, Afrika Selatan.
Bahasa
Menurut sebagian besar perkiraan, lebih dari seribu bahasa (UNESCO memperkirakan sekitar dua ribu) digunakan di Afrika. Sebagian besar adalah bahasa asli Afrika, meskipun beberapa berasal dari Eropa atau Asia.
Afrika adalah benua paling multibahasa di dunia, dan banyak individu yang lancar berbicara tidak hanya beberapa bahasa Afrika, tetapi satu atau lebih bahasa Eropa juga.
Afrika memiliki empat keluarga bahasa utama yang mencerminkan keragaman linguistik benua ini:
- Keluarga bahasa Afroasiatik, yang berisi lebih dari 240 bahasa dan digunakan oleh sekitar 285 juta orang. Bahasa-bahasa Afroasiatik tersebar di seluruh Tanduk Afrika, Asia Barat Daya, Sahel, dan Afrika Utara.
- Keluarga bahasa Nilo-Sahara, mencakup lebih dari 100 bahasa yang digunakan oleh sekitar 30 juta orang. Keluarga bahasa Nilo-Sahara dipertuturkan di negara-negara seperti Chad, Ethiopia, Kenya, Nigeria, Sudan, Sudan Selatan, Uganda, dan Tanzania bagian utara.
- Keluarga bahasa Niger-Kongo, yang mencakup sebagian besar wilayah Afrika Sub-Sahara. Ini adalah keluarga bahasa dominan di Afrika dan salah satu bahasa dengan penutur terbanyak di dunia.
- Bahasa Khoisan, berisi setidaknya lima puluh bahasa yang digunakan oleh sekitar 400.000 orang di Afrika Selatan. Banyak bahasa Khoisan menghadapi risiko kepunahan, dan kelompok etnis San dan Khoi merupakan penduduk asli wilayah ini.
Setelah periode kolonialisme, banyak negara di Benua Afrika memakai bahasa dari luar benua, seperti Inggris, Prancis, Arab, Portugis, Afrikaans, dan Spanyol.
Di ruang publik, bahasa Prancis dan Inggris umumnya digunakan, sementara beberapa negara juga memberikan pengakuan hukum untuk bahasa asli mereka, seperti Swahili, Yoruba, Igbo, dan Hausa.
Ini mencerminkan keragaman budaya dan linguistik yang memadukan berbagai bahasa di seluruh benua Afrika. Bahasa Italia dituturkan oleh beberapa bekas koloni Italia di Afrika. Di Namibia, bahasa Jerman banyak digunakan.
Beberapa tarian yang berasal dari Benua Afrika adalah tari Kpanlogo yang berasal dari Ghana dan ditarikan oleh etnis Ga, Muchongoyo yang berasal dari Zimbabwe, serta Utmeye yang ditarikan oleh para Xhosa.
Agama
Di Afrika, masyarakat menganut beragam kepercayaan agama, dan mencatat statistik yang akurat tentang agama bisa menjadi tugas yang rumit karena kompleksitas populasi dengan beragam keyakinan.
Menurut sumber-sumber seperti World Book Encyclopedia, Kristen dan Islam merupakan agama mayoritas di Afrika.
Dalam laporan dari Encyclopædia Britannica, dapat ditemukan bahwa sekitar 45% populasi mengidentifikasi diri sebagai Kristen, sekitar 40% mengikuti Islam, dan sekitar 10% masih mempraktikkan agama-agama tradisional.
Selain itu, komunitas kecil penganut agama-agama seperti Hindu, Buddha, Baha’i, Konghucu, atau Yahudi di beberapa wilayah. Tidak ketinggalan, terdapat pula sejumlah individu di Benua Afrika yang memilih untuk tidak memiliki afiliasi agama tertentu.
Daftar Negara di Afrika
“Tulislah negara-negara di Benua Afrika sesuai dengan regionnya masing-masing!”
Berikut adalah daftar lengkap negara-negara di Afrika. Untuk melihat profil masing-masing negara, silakan diklik tombol kuning di sebelahnya.
Negara | Ibu Kota |
---|---|
Afrika Utara | |
Tunisia | Tunis |
Maroko | Rabat |
Libya | Tripoli |
Sahara Barat | Tifariti |
Sudan | Khartoum |
Aljazair | Aljir |
Mesir | Kairo |
Afrika Barat | |
Niger | Niamey |
Senegal | Dakar |
Gambia | Banjul |
Guinea | Conakry |
Burkina Faso | Ouagadougou |
Mali | Bamako |
Ghana | Accra |
Tanjung Verde | Praia |
Guinea-Bissau | Bissau |
Togo | Lomé |
Sierra Leone | Freetown |
Nigeria | Abuja |
Liberia | Monrovia |
Benin | Porto Novo |
Mauritania | Nouakchott |
Cote d'Ivoire | Yamoussoukro |
Afrika Timur | |
Mauritius | Port Louis |
Uganda | Kampala |
Seychelles | Victoria |
Burundi | Bujumbura |
Rwanda | Kigali |
Ethiopia | Addis Ababa |
Kenya | Nairobi |
Komoro | Moroni |
Somalia | Mogadishu |
Eritrea | Asmara |
Zambia | Lusaka |
Mozambik | Maputo |
Tanzania | Dodoma |
Malawi | Lilongwe |
Sudan Selatan | Juba |
Zimbabwe | Harare |
Djibouti | Djibouti |
Madagaskar | Antananarivo |
Afrika Tengah | |
Angola | Luanda |
Guinea Khatulistiwa | Malabo |
Chad | N'Djamena |
Kamerun | Yaoundé |
Sao Tome dan Principe | São Tomé |
RD. Kongo | Kinshasa |
Kongo | Brazzaville |
Gabon | Libreville |
Afrika Tengah | Bangui |
Afrika Selatan | |
Lesotho | Maseru |
Namibia | Windhoek |
Eswatini | Mbabane |
Botswana | Gaborone |
Afrika Selatan | Pretoria (eksekutif) |
Bloemfontein (yudisial) | |
Cape Town (legislatif) |
FAQ
Mengapa Benua Afrika disebut Benua Hitam?
Benua Afrika dikenal sebagai Benua Hitam karena anggapan yang tumbuh dari penjelajahan dan kedatangan bangsa Eropa ke Benua Afrika. Anggapan tersebut berkaitan dengan iklim, lingkungan, perilaku, dan budaya.
Dapatkan berita terbaru! Ikuti kami di Google News dan dapatkan kabar terupdate langsung di genggaman.