Profil Negara Djibouti [Lengkap]

Profil Negara Djibouti

Djibouti adalah sebuah negara berdaulat yang terletak di Afrika Timur persisnya di Teluk Aden, pintu masuk Laut Mediterania dari Samudra Hindia. Merdeka pada 27 Juni 1977, daerah ini dulunya dikenal sebagai Wilayah Prancis Afar dan Issas.

Negara yang luas wilayahnya setara dengan Kabupaten Donggala ini memiliki peranan yang sangat penting bagi Ethiopia sebab 60% ekspornya dilepas melalui pelabuhan di negara ini.

Batas-batas wilayah Djibouti:

• Utara: Eritrea
• Selatan: Somalia dan Ethiopia
• Barat: Ethiopia
• Timur: Teluk Aden dan Yaman

Djibouti memiliki bendera dengan bentuk dan tampilan seperti berikut.

Pembagian Administratif

Ibukota Djibouti adalah Kota Djibouti. Negara ini dipartisi menjadi enam region administratif. Di bawah region tersebut terdapat dua puluh distrik.

1. Ali Sabieh
2. Arta
3. Dikhil
4. Djibouti
5. Obock
6. Tadjourah

Geografi

Letak geografis negara Djibouti adalah di kawasan Tanduk Afrika tepatnya di Teluk Aden dan Bab-el-Mandeb, pintu masuk ke Laut Merah dari Samudra Hindia. Letak astronomis negara Djibouti adalah di antara 10°LU hingga 13°LU dan 41°BT hingga 44°BT.

Garis pantai negara ini membentang sepanjang 403 kilometer. Luas wilayah Djibouti adalah 23.200 km². Perbatasannya sepanjang 528 km, 125 km dengan Eritrea, 342 km dengan Ethiopia, dan 61 km dengan Somalia. Negara ini adalah negara paling selatan yang berada di atas Lempeng Arab.

Negara ini memiliki 8 pegunungan dengan puncak lebih dari 1.000 meter. Pegunungan Mousa Ali dianggap sebagai pegunungan tertinggi di negara itu dengan puncak tertinggi (2.028 meter) berada di perbatasannya dengan Ethiopia dan Eritrea.

Negara ini juga memiliki sedikit lanskap Gurun Grand Bara di daerah Arta, Ali Sabieh, dan Dikhil. Wilayah negara ini secara umum berada di ketinggian yang relatif rendah di bawah 1.700 kaki.

Bahasa

Mayoritas populasi berbicara bahasa Somali (524 ribu jiwa) dan Afar (306 ribu jiwa) sebagai bahasa pertama. Ada tiga bahasa resmi di negara ini yakni bahasa Somali, Arab, dan Prancis.

Bahasa Arab adalah bahasa yang penting. Dalam kegiatan sehari-hari, sekitar 59 ribu populasi berbicara dengan dialek Arab Ta’izzi-Adeni yang juga dikenal sebagai Djibouti Arab.

Bahasa Prancis diwariskan sejak periode kolonial dan merupakan bahasa utama instruksi. Sekitar 17.000 orang di negara ini menggunakan bahasa Prancis sebagai bahasa pertama. Bahasa imigran termasuk Omani Arab (38.900 penutur), Amharik (1.400 penutur), Yunani (1.000 penutur), dan Hindi (600 penutur).

Agama

Populasi negara ini mayoritas beragama Islam. Islam dipeluk oleh sekitar 94% populasi (sekitar 740.000 pada 2012), sedangkan 6% sisanya adalah penganut Kristen.

Konstitusi menyebut Islam sebagai satu-satunya agama negara, dan juga menyediakan kesetaraan derajat warga dari semua agama (Pasal 1) dan kebebasan beragama (Pasal 11).

Keuskupan Djibouti melayani populasi Katolik negeri itu yang diperkirakan berjumlah sekitar 7.000 orang pada tahun 2006. Sebagian besar penganut Islam mengikuti denominasi Sunni.

Menurut Laporan Kebebasan Beragama Internasional 2008, sementara orang Muslim memiliki hak hukum untuk mengubah atau menikah lintas agama, kemurtadan mendapat reaksi negatif dari keluarga, klan, atau masyarakat. Banyak dari mereka ditekan untuk beragama Islam.

Dapatkan berita terbaru! Ikuti kami di Google News dan dapatkan kabar terupdate langsung di genggaman.