Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi? Pengertian pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang dinilai lebih baik selama jangka waktu tertentu.
Faktor Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi di sebuah negara tidak mungkin datar, bisa naik dan bisa turun. Maka, pembangunan ekonomi di suatu negara juga tidak tetap, karena pendapatan per kapita suatu saat bisa naik, tapi di saat lain akan turun.
Mengapa bisa terjadi hal seperti itu? Karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi naik turunnya pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di suatu negara. Berikut adalah faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
1. SDA (Sumber Daya Alam)
Pertama, faktor utama yang mempengaruhi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi adalah SDA. Sumber daya alam merupakan faktor dari alam yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
Jika sebuah negara memiliki sumber daya alam yang memadai yang kemudian dikelola dengan baik, tentu akan menghasilkan PDB yang tinggi dan diharapkan akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi.
Jadi faktor ini sangat dipengaruhi oleh produksi sumber daya alam.
2. SDM (Sumber Daya Manusia)
Sumber daya manusia merupakan faktor penting lainnya yang mampu memengaruhi tinggi rendahnya pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
Sebagai bukti, bila Indonesia dibandingkan dengan Jepang, Indonesia memiliki SDA yang lebih melimpah. Namun, Jepang bisa lebih makmur dibandingkan dengan Indonesia karena kualitas SDM mereka di sana lebih tinggi.
SDM merupakan faktor yang sangat penting karena dalam setiap proses produksi manusia berperan sebagai tenaga kerja sekaligus sebagai pengusaha yang bertugas meracik faktor-faktor produksi agar bisa menghasilkan barang dan jasa.
Selain itu, manusia pula yang berperan menciptakan teknologi baru yang lebih modern untuk mempermudah pekerjaan dan meningkatkan hasil produksi.
Maka, apabila sebuah negara ingin meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan ekonominya, negara tersebut harus lebih dulu meningkatkan kualitas SDM-nya dengan cara meningkatkan kualitas pembelajaran ilmu pengetahuan, teknologi, keterampilan, serta sikap dan pola pikir rakyatnya.
3. Teknologi
Semakin tinggi tingkat teknologi yang dikuasai oleh suatu negara, teknologi itu akan mempermudah negara yang bersangkutan untuk mengolah SDA yang dimiliki untuk meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
Dengan menggunakan teknologi tinggi, proses produksi bisa berjalan lebih cepat, mampu memproduksi lebih banyak, lebih baik, namun dengan harga lebih murah. Mengapa demikian? Karena dengan menggunakan teknologi tinggi, efisiensi dan efektivitas proses produksi dapat tercapai dengan baik.
4. Modal
Apabila suatu negara ingin meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, negara tersebut memerlukan modal, baik modal berupa barang maupun modal dalam bentuk uang.
Bagi negara berkembang seperti Indonesia, jumlah modal yang terbatas menjadi masalah. Di negara berkembang, tingkat pembentukan modal yang rendah disebabkan karena kemampuan menabung yang rendah.
Kemampuan menabung yang rendah disebabkan karena rendahnya tingkat pendapatan. Tingkat pendapatan rendah disebabkan karena tingkat produktivitas yang rendah.
Tingkat produktivitas yang rendah disebabkan karena tingkat pembentukan modal yang rendah, sehingga kegiatan investasi tidak bisa berkembang.
Demikian seterusnya hingga membentuk suatu lingkaran setan (vicious circle) yang tidak berujung dan saling berkaitan antara satu dengan lainnya seperti lingkaran. Lingkaran setan itu disebut juga dengan istilah lingkaran setan kemiskinan.
Jika suatu negara ingin memutus tali lingkaran setan tersebut, negara itu harus melakukan suatu hentakan besar agar lingkaran setan dapat putus dan lepas dari ikatannya.
Caranya antara lain dengan melakukan penanaman modal yang lebih besar, meningkatkan keahlian penduduk, dan menekan angka pertumbuhan penduduk melalui program KB (Keluarga Berencana).
Agar bisa melakukan investasi yang lebih besar, umumnya negara-negara berkembang melakukan pinjaman ke luar negeri. Pinjaman luar negeri akan sangat membantu negara-negara berkembang keluar dari kemiskinan, dengan catatan pinjaman tersebut dikelola dengan baik.
Sebaliknya, pinjaman luar negeri justru berdampak bila dikelola dengan tidak baik dan dikorupsi terus-menerus, tanpa melakukan hal-hal yang produktif. Pokok pinjaman yang besar dan bunga utang yang menumpuk pada akhirnya dapat memperparah kemiskinan yang ada.
5. Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak unik tersendiri terhadap pembangunan yang sedang dan akan dikerjakan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit dan pendorong proses pembangunan tetapi juga bisa menjadi batu sandungan.
Budaya yang dapat mendorong pembangunan di antaranya sikap berkerja keras, gotong royong, semangat memajukan daerah, dan sebagainya. Budaya yang dapat menghambat proses pembangunan antara lain KKN, malas, tidak menghiraukan kepentingan rakyat, mau menang sendiri, dan sebagainya.
6. Kewirausahaan
Para pengusaha memiliki perencanaan yang matang bahwa input yang dikombinasikan akan menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat atau menjadi barang yang akan dibutuhkan masyarakat nantinya.
Kemampuan mengombinasikan input dapat disebut sebagai kemampuan inovasi. Sejarah mencatat bahwa kemampuan berinovasi tidak selalu harus dikaitkan dengan teknologi tinggi. Contohnya produk Coca-Cola, salah satu minuman ringan terlaris di dunia dihasilkan oleh wirausahawan Amerika Serikat.
Itulah faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi pada sebuah negara. Semoga artikel ini berguna bagi kita semuanya.
Dapatkan berita terbaru! Ikuti kami di Google News dan dapatkan kabar terupdate langsung di genggaman.