SemutAspal

Pengertian Opini: Ciri, Jenis, Contoh

Pengertian opini
Pengertian opini

Bicara tentang dunia menulis tak pernah lekang, karena menulis memiliki peran sentral dalam kehidupan, baik untuk diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Menulis dapat menjadi alat untuk mengubah dunia menjadi lebih baik dan meningkatkan ketenaran seseorang.

Tidak sedikit yang percaya bahwa menulis dapat memperbaiki kehidupan, baik secara spiritual maupun ekonomi. Setiap tulisan memiliki penggemar yang beragam, dari fakta hingga opini, bahkan fiksi.

Dengan internet yang terus berkembang, tulisan dapat dengan mudah disebarkan melalui media sosial. Bagi yang ingin memulai menulis, menulis opini adalah langkah awal yang baik. Mempelajari pengertian, ciri, jenis, dan teknik penulisan opini dapat membantu memperkuat kemampuan menulis.

Pengertian Opini

Asal muasal opini berasal dari kata bahasa Inggris “opinion” yang merujuk pada pendapat atau tanggapan terhadap suatu hal, bisa disampaikan secara lisan maupun tertulis. Dalam menyampaikan opini, orang dapat memilih antara berbicara langsung atau menuliskannya.

Beragam sudut pandang menghasilkan pendapat yang bisa setuju atau tidak setuju terhadap suatu hal, mencerminkan keragaman pandangan. Namun, penting diingat bahwa opini hanyalah perspektif pribadi yang bisa berubah sesuai dengan situasi dan perasaan.

Pendapat yang kuat seringkali didukung oleh fakta dan data, meningkatkan kepercayaan orang lain. Sebaliknya, opini tanpa dukungan tersebut mungkin dianggap lemah. Karenanya, dalam membaca atau mendengarkan pendapat, kehati-hatian dan kecermatan diperlukan.

Pengertian opini adalah hasil dari pemikiran, pengetahuan, dan pola pikir seseorang dalam merespons suatu fenomena, yang dapat diekspresikan melalui berbagai bentuk komunikasi.

Ciri-Ciri Opini

Untuk mempermudah pemahaman dan ekspresi opini, penting untuk mengenali karakteristiknya. Berikut adalah beberapa ciri yang dapat membantu dalam mengidentifikasi opini:

1. Subjektif

Pendapat yang kita saksikan atau kita baca seringkali bersifat subjektif karena cenderung memihak pada satu pihak. Hal ini mengakibatkan informasi yang disajikan menjadi tidak seimbang. Namun, beberapa mungkin tetap netral atau seimbang, tergantung pada sudut pandang pembuatnya.

Karena bersifat subjektif, berbagai pandangan dapat muncul dalam menyikapi suatu peristiwa, dipengaruhi oleh latar belakang individu dalam menginterpretasi masa lalu, masa kini, dan masa depan.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mempertimbangkan latar belakang penulis guna mendapatkan sudut pandang yang lebih netral.

2. Pendapat Pribadi

Pendapat seseorang sering kali didasari oleh pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya, serta konteksnya sebagai ahli, akademisi, atau individu lainnya. Pembuat juga membentuk pandangan mereka terhadap suatu fenomena atau peristiwa.

Dengan memperoleh berbagai sudut pandang, kita dapat memperluas pemahaman kita tentang peristiwa tertentu dan menjadi lebih terbuka terhadap perbedaan pendapat. Melalui paparan pendapat dari berbagai sumber, perspektif kita akan semakin beragam dan luas.

3. Spesifik

Bicara tentang opini, informasi yang disampaikan biasanya berkisar pada aspek tertentu. Ini bisa melibatkan fenomena atau objek tertentu, sering kali dipicu oleh tren saat itu.

Dalam konteks ini, berbagai individu menyampaikan pandangan atau pendapat mereka tentang fenomena atau objek tersebut, membentuk pendapat yang beragam.

Di tengah tren yang sedang berlangsung, beragam pendapat bermunculan, memberikan kita kebebasan untuk memilih pendapat yang paling menarik atau relevan bagi kita.

4. Belum Pasti

Pendapat, yang bersifat subjektif dan seringkali didasarkan pada pandangan pribadi, menjadikan kebenaran informasi yang disampaikan melalui opini tersebut belum pasti. Oleh karena itu, bijaksana untuk tidak langsung percaya pada suatu opini.

Penting untuk memeriksa kebenaran dari sebuah opini sebelum menarik kesimpulan. Ketidakpastian kebenaran opini seringkali muncul karena ketidakjelasan atau keraguan terhadap informasi atau data yang disajikan.

Oleh karena itu, perlu diuji kebenarannya untuk menghilangkan keraguan. Biasanya, ketidakpastian ini tercermin melalui penggunaan kata-kata seperti “agak”, “mungkin”, “paling”, dan sejenisnya.

Ciri-Ciri Kalimat Opini

Setelah meneliti karakteristik pendapat secara umum, kami akan mengulas ciri-ciri kalimat opini sebagai berikut:

  1. Biasanya berakar dari sudut pandang personal tanpa terlalu mengandalkan sumber eksternal.
  2. Frekuensi penggunaan kata “saya” tinggi, menunjukkan aspek subjektivitas dalam ekspresi.
  3. Penggunaan kalimat deduktif lebih umum dipakai.
  4. Seringkali mengandung unsur argumen persuasif dan ajakan.
  5. Kalimat sering diawali dengan frasa seperti “rasanya”, “saya rasa”, dan sejenisnya saat mendiskusikan informasi yang belum pasti.
  6. Karena dominan dalam menyampaikan pendapat pribadi, kalimat ini sering kali menanggapi pertanyaan “apa”, “bagaimana”, dan sejenisnya.
  7. Mengulas tanggapan terhadap peristiwa atau fenomena tertentu.
  8. Penggunaan kata-kata seperti “mungkin”, “seperti”, “sebaiknya”, dan sejenisnya lebih sering dipakai.
  9. Cenderung menunjukkan keberpihakan pada satu sisi dengan penambahan saran, penjelasan, dan pendapat tambahan.

Jenis

Di bawah ini terdapat jenis jenis opini yang dapat dibagi menjadi beberapa kategori yang berbeda.

1. Pribadi

Opini pribadi adalah evaluasi atau penilaian subjektif yang berasal dari pengalaman, pengetahuan, dan pemikiran individu terhadap suatu fenomena, tanpa adanya pengaruh dari pihak lain.

2. Kelompok

Opini kelompok merujuk pada pandangan atau respons yang dibentuk oleh sekelompok orang saat mengamati atau menanggapi suatu peristiwa yang tengah berlangsung. Jenis ini mencerminkan kolaborasi dan konsensus dalam penilaian.

3. Publik

Opini publik merujuk pada pendapat yang diungkapkan oleh individu setelah melakukan diskusi atau berinteraksi dengan orang lain dalam merespons suatu peristiwa atau situasi tertentu.

4. Umum

Opini umum merujuk pada sudut pandang atau evaluasi yang telah diterima luas oleh masyarakat, menjadi pandangan yang umum dan diakui secara luas.

5. Politik

Opini politik merujuk pada sudut pandang, keyakinan, dan pendapat yang terbentuk dalam pikiran seseorang terkait isu-isu politik dan tata kelola pemerintahan.

Langkah Menulis Opini

Secara umum, setiap individu memiliki pendekatan unik dalam menyusun pendapat. Bagi para pemula yang ingin mengekspresikan pendapatnya, mengikuti panduan langkah-langkah berikut dapat menjadi langkah awal yang bermanfaat. Jangan ragu untuk mengeksplorasi langkah-langkahnya sekarang.

1. Mengumpulkan Data

Tahapan awal dalam menulisnya adalah melakukan pengumpulan data. Sebelum melakukan penelitian, penting untuk mengumpulkan beragam informasi yang dapat menguatkan kebenaran pendapat yang akan disampaikan.

Sumber data dapat berasal dari berbagai media, seperti artikel online, majalah, surat kabar, dan lainnya. Dengan mengumpulkan data secara cermat, kamu akan memiliki referensi yang beragam dan kuat sebagai landasan pendukung.

2. Melakukan Riset Data

Tahap kedua melibatkan proses riset data yang sangat signifikan. Melalui riset data, pendapat yang dibentuk akan didasarkan pada fakta yang terverifikasi secara jelas. Selain itu, riset data mempermudah penentuan arah dan tema yang akan disusun dengan lebih terarah dan informatif.

3. Menentukan Argumen

Setelah melakukan pengumpulan dan penelitian data, langkah berikutnya adalah merumuskan argumen yang kokoh. Pendapat, sebagai ekspresi pribadi dalam menafsirkan fenomena, menuntut pembentukan argumen yang kuat dan orisinal, tanpa sekadar mengikuti pandangan orang lain.

4. Menentukan Perspektif

Tahap keempat adalah menetapkan sudut pandang yang menjadi landasan. Disarankan untuk memilih sudut pandang pribadi demi memastikan keaslian tulisan.

Proses ini memungkinkan pendapat menjadi lebih bermakna sesuai dengan identitas dan karakter penulis. Oleh karena itu, penting untuk memahami karakter diri sendiri sebelumnya.

5. Mulai Menulis

Setelah menyelesaikan empat tahapan sebelumnya, langkah berikutnya adalah menuangkan pendapat ke dalam tulisan. Langkah ini tak kalah pentingnya karena segala persiapan sebelumnya akan sia-sia tanpa implementasi dalam bentuk pendapat tertulis.

Secara sederhana, gagasan hanya akan menjadi karya ketika diwujudkan dalam tulisan. Oleh karena itu, penting untuk tidak menunda-nunda dalam menulis. Semakin melatih diri untuk menulis, semakin terampil pula kamu dalam mengungkapkan pemikiran secara tertulis.

6. Cek Lagi Tulisan Opini

Tahapan terakhir melibatkan proses pengecekan ulang. Proses ini penting untuk memastikan kepercayaan diri terhadap pendapat yang disampaikan.

Selain itu, pengecekan juga membantu dalam mengidentifikasi potensi kesalahan baik dalam pemilihan kata maupun struktur kalimat. Melalui tahapan ini, hasil akhir pendapat akan lebih terstruktur, rapi, dan menarik.

Contoh Kalimat

Contoh contoh kalimat opini yang beragam dapat ditemukan dalam berbagai konteks. Berikut adalah beberapa contoh:

  1. Bagi saya, penting bagi setiap anak untuk mendapat pengawasan orang tua agar tidak menimbulkan kerugian bagi orang lain.
  2. Dengan melihat awan mendung, saya meramalkan bahwa hujan akan segera turun.
  3. Saya merasa tambahan perasan jeruk nipis dapat meningkatkan kenikmatan soto.
  4. Umumnya, kurangnya olahraga menjadi penyebab kegemukan seseorang.
  5. Kehadiran rasa pedas merupakan hal penting dalam makanan.
  6. Saya percaya bahwa mengaduk bubur membuatnya lebih lezat daripada tidak diaduk.
  7. Pengalaman saya menunjukkan bahwa menggunakan motor Honda nyaman dan hemat bahan bakar.
  8. Rasanya, minum jus alpukat lebih memuaskan dibandingkan dengan jus buah lainnya.
  9. Bagi saya, film action lebih menghibur daripada film drama.
  10. Menurut pandangan saya, tempat wisata A kurang menarik karena kurangnya fasilitas yang nyaman.

Kesimpulan

Menulis opini memiliki beragam wadah, termasuk media sosial, artikel daring, serta media cetak. Dalam menyusunnya, menggabungkan pandangan pribadi dengan fakta pendukung akan menegaskan informasinya. Untuk menulis opini yang kredibel, penting memberikan landasan faktual yang kuat.

Awalnya, menulis opini mungkin terasa sulit bagi yang belum berpengalaman. Namun, melalui latihan terus-menerus, kemampuan menulis akan berkembang. Keterampilan ini bisa menjadi ladang rejeki, dengan kesempatan menghasilkan banyak karya yang menguntungkan secara finansial.


Dapatkan berita terbaru! Ikuti kami di Google News dan dapatkan kabar terupdate langsung di genggaman.

Promo garansi Shopee
Yosua Herbi
Herbi adalah seorang Web Developer asal Jawa Tengah lulusan D-3 Manajemen Informatika. Memiliki pengalaman dan kecintaan di bidang geopolitik, keuangan, pemrograman, digital marketing, dan sosial.
Logo SemutAspal