SemutAspal

Cara Menemukan Ide Kreatif untuk Blog

Kamu kehabisan ide? Kamu harus segera tau bagaimana cara menemukan ide kreatif. Bagaimana para pengikutmu. Mereka selalu menunggu postingan baru darimu. Namun tenang, saya punya solusi untukmu tentang bagaimana cara menemukan ide itu.

Tidak cuma ide yang biasa-biasa saja. Tapi sebuah ide yang cemerlang dan hebat. Dan setelah kamu menemukan ide tersebut, kamu dapat tuangkan ide itu dalam sebuah konten yang hebat nantinya.

Cara Menemukan Ide Kreatif

Cara menemukan ide
Cara menemukan ide

1. Bersantai

Untuk menemukan ide kreatif, kamu bisa mencoba untuk bersantai sejenak. Cari tempat bersantai, ke mana saja yang penting di tempat itu kamu bisa bersantai dan bebas. Saat akan bersantai, jangan lupa membawa sebuah kertas dan bolpoin.

Kertas dan bolpoin ini berguna untuk mencatat semua hal yang terlintas di pikiran serta di hadapanmu. Jangan menyepelekan apa yang kamu lihat. Catat semua yang terlihat.

Mungkin yang kamu kira hal-hal sepele seperti melihat ayam yang berjalan bersama-sama dengan anak-anaknya seperti berbaris itu tidak penting.

Namun pada nantinya, bisa saja akan menemukan sebuah ide yang cemerlang saat membaca coret-coretan tersebut.

Lalu setelah itu kamu bisa membuat sebuah pos dengan judul, “Mengejutkan! Ayam dan Anak-anaknya Bisa Baris”. Atau bisa juga dengan melihat ayam berbaris tadi, kamu mendapat sebuah gambaran mengenai sebuah masalah.

Seperti, seorang penulis besar akan memiliki pengikut sama seperti induk ayam tersebut.

Intinya. Tuhan di dunia ini menciptakan segala sesuatunya dengan maksud dan tujuan. Jika peka terhadap keadaan sekitar, kamu akan mendapat banyak ide, masalah, bukti, dan realita yang bisa dikupas.

Rahasia Saya:

Cara terbaik saya menemukan ide kreatif adalah dengan berjalan kaki, entah jalan ke sekolah, atau ke mana yang penting jalan. Karena dengan saya berjalan, otak saya terus bekerja. Selama saya berjalan sendiri, otomatis otak saya berpikir ke sana ke mari.

Dan entah mengapa setiap kali saat saya berjalan saya mendapat banyak ide soal variasi baris-berbaris. Mungkin kamu sekali-sekali harus mencoba hal ini.

Karena saya beranggapan bahwa dengan berjalan menuju tempat tujuan, waktu akan berjalan lebih lama dari biasanya. Berbeda dengan naik mobil atau pun motor dan bahkan sepeda.

Karena berjalan kecepatannya lebih lambat dari semua transportasi tersebut, maka konsentrasi kita tidak terlalu banyak untuk memperhatikan jalanan.

2. Perbanyak Membaca

Jika masih belum mendapatkan sebuah ide lanjutkan dengan cara ini. Bacalah sebuah buku atau apapun juga yang bisa dibaca. Terkadang manusia memang harus melihat contoh terlebih dahulu.

Dengan membaca sebuah artikel di dalam buku, mungkin kamu tertarik untuk membahasnya dalam sebuah pos.

Sebagai contoh ada buku yang menjelaskan tentang masalah percintaan. Di buku itu membahas tentang langkah-langkah mendekati wanita, dari kenalan sampai menikah.

Kamu boleh kok mengambil buku itu sebagai referensimu untuk membuat pos, namun jangan asal ketik. Apa yang kamu baca dan tulis harus berbeda. Maksudnya, bedakan bahasa penyampaiannya.

Pakailah gaya bahasamu, jangan sampai sama cara penyampaiannya seperti yang ada di buku. Supaya kamu tidak mendapat masalah di kemudian hari.

3. Perbanyak Komunikasi

Dengan membaca referensi masih belum bisa menemukan sebuah ide? Oke. Coba berinteraksi dengan orang lain.

  • Dimulai dengan berinteraksi lewat media sosial.

Boleh berinteraksi dengan teman jauh, teman dekat, forum ini, forum itu. Yang penting berinteraksi, jangan berpatokan harus berinteraksi dengan topik ini, atau bahasan itu.

Ide dan inspirasi itu datang dari segala arah. Saat ide itu datang, segera tulis di Notepad ataupun kertas. Jangan sampai ide itu hilang lagi.

  • Berinteraksi dengan orang-orang di sekitarmu.

Terkadang Tuhan memberikan kita sebuah ide melalui orang-orang yang tidak kita duga sebelumnya.

Sebagai contoh,

Banyak ide-ide saya di dunia nyata yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan baris-berbaris. Seperti mendengarkan cerita dari si “dia” atau berbicara dengan orang di jalan yang tersesat bahkan hanya dengan melihat anak-anak menangis.

Namun karena itulah saya bisa membuat sebuah alur gerakan variasi formasi yang murni dari pikiran saya. Itu contoh berhubungan dengan variasi formasi pada PBB.

Lalu apa persamaannya dengan membuat konten? Membuat konten dan membuat variasi formasi itu hampir-hampir mirip.

Di baris-berbaris sebuah variasi formasi yang dinilai memang kekompakan serta alur dari tahap satu ke tahap lainnya. Namun, jika variasi formasi tersebut adalah hasil tiruan (salinan) maka variasi formasi tersebut tidak akan dianggap hebat oleh penikmat PBB.

Sama kan dengan konten? Jika sebuah konten dianggap tiruan dari blog lain maka jangan harap dibaca oleh pembaca.

4. Datang kepada Tuhan

Jika semua cara tersebut ternyata belum menghantarkan kamu pada sebuah ide. Datanglah kepada Tuhan. Mungkin dengan doa atau pergi ke tempat ibadah sesuai dengan agamamu. Yang penting, kamu mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa.

Mungkin saja, saat merenungkan sebuah bacaan di dalam kitab agama, kamu menemukan sebuah gagasan dan bahkan kamu mendapat sebuah semangat untuk menulis tentang hal ini atau hal yang itu.

Dalam menemukan ide haruslah bersabar. Tuhan pasti datang dan menolong kita tepat pada waktunya. Dia tidak pernah terlambat.

Kesimpulan

Apakah sekarang kamu sudah mendapatkan sebuah ide? Jika sudah. Cepat ambil bolpoin dan kertas, lalu buat konten terbaikmu. Dan bagikan kepada saya, saya dengan senang hati akan membacanya.

Dan jika belum contoh blog yang menarik dan kunjungi postingan konten kompetitor. Apakah kamu mempunyai alternatif lain dalam menemukan ide cemerlang? Marilah berbagi dengan kami di sini melalui kolom komentar.


Dapatkan berita terbaru! Ikuti kami di Google News dan dapatkan kabar terupdate langsung di genggaman.

Promo garansi Shopee
Yosua Herbi
Herbi adalah seorang Web Developer asal Jawa Tengah lulusan D-3 Manajemen Informatika. Memiliki pengalaman dan kecintaan di bidang geopolitik, keuangan, pemrograman, digital marketing, dan sosial.
Logo SemutAspal