
Profil negara Georgia.
Nama | Georgia |
---|---|
Nama resmi | Georgia |
საქართველო | |
Sakartvelo (Georgia) | |
Ibu kota | Tbilisi |
Pusat Pemerintahan | Kutaisi |
Semboyan | ძალა ერთობაშია |
Dzala ertobashia | |
(Georgia: "Kekuatan Melalui Persatuan") | |
Lagu kebangsaan | თავისუფლება |
Tavisupleba | |
Bentuk Pemerintahan | Republik semi-presidensial |
Sistem Pemerintahan | Semi-presidensial |
Kemerdekaan | 9 April 1991 |
Kepala Negara | Presiden |
Kepala Pemerintahan | Perdana Menteri |
Badan Legislatif | პარლამენტი |
P'arlament'i | |
Bahasa Nasional | Georgia |
Agama | Orthodox Christian |
Islam | |
Armenian Apostolic | |
Roman Catholic | |
Mata Uang | Lari (GEL) |
Zona Waktu | Waktu Standar Georgia (GET) (UTC+4) |
Kode Telepon | +995 |
Domain | .ge dan .გე |
Situs Resmi | http://gov.ge/ |
Jumlah Penduduk | 3.997.000 (estimasi 2019) |
Georgia adalah salah satu negara yang dulunya menjadi bagian dari Uni Soviet. Sebuah negara yang berbatasan dengan Rusia, Turki, Armenia, Azerbaijan, dan Laut Hitam.
Luas wilayah negara Georgia adalah 69.700 km². Total populasi mencapai 3,75 juta jiwa (tidak termasuk Abkhazia dan Ossetia Selatan, wilayah yang diokupasi oleh Rusia).
Batas-batas wilayah negara Georgia:
- Utara: Rusia,
- Selatan: Armenia dan Turki,
- Barat: Laut Hitam,
- Timur: Azerbaijan.

Georgia memiliki bendera dengan bentuk dan tampilan seperti berikut.

Pembagian Administratif
Georgia dibagi menjadi 9 region, 1 kota, dan 2 republik otonom. Yang pada gilirannya dibagi lagi menjadi 67 distrik dan 12 kota mandiri. Georgia memiliki dua republik otonom, yang salah satunya telah menyatakan kemerdekaan.
Republik otonom Abkhazia telah mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 1999. Selain itu, region lain yang tidak secara resmi otonom juga telah menyatakan kemerdekaannya.
Ossetia Selatan secara resmi dikenal di Georgia sebagai Tskinvali, karena “Ossetia Selatan” menyiratkan ikatan politik dengan Ossetia Utara. Ossetia Selatan disebut Oblast Otonom Ossetia Selatan ketika Georgia menjadi bagian dari Uni Soviet. Status otonomnya dicabut pada tahun 1990.
Secara de facto, Ossetia Selatan terpisah sejak kemerdekaan Georgia. Tawaran dibuat untuk memberikan otonomi bagi Ossetia Selatan, tetapi pada tahun 2006 referendum yang tidak diakui di daerah itu menyatakan bahwa suara kemerdekaan menang.
Di Abkhazia dan Ossetia Selatan, banyak orang telah diberi paspor Rusia. Hal tersebut dilakukan sebagai pembenaran untuk invasi Rusia ke Georgia selama Perang Ossetia Selatan tahun 2008. Georgia menganggap wilayah tersebut telah diduduki Rusia secara paksa.

Berikut adalah daftar 12 region di Georgia.
- Abkhazia,
- Adjara,
- Guria,
- Imereti,
- Kakheti,
- Kvemo Kartli,
- Mtskheta-Mtianeti,
- Racha-Lechkhumi dan Kvemo Svaneti,
- Samegrelo-Zemo Svaneti,
- Samtskhe-Javakheti,
- Shida Kartli,
- Tbilisi.

Geografi
Letak astronomis negara Georgia adalah di antara 41°LU hingga 44°LU dan 40°BT hingga 47°BT. Letak geografis negara Georgia adalah di kawasan Kaukasus.
Georgia adalah sebuah negara yang sangat bergunung-gunung. Likhis Kedi membagi Georgia menjadi bagian timur dan barat. Secara historis, bagian barat Georgia dikenal sebagai Colchis sedangkan bagian timurnya disebut Iberia.

Etnis
Seperti kebanyakan etnis Kaukasia asli, orang Georgia tidak cocok dengan salah satu etnis utama Eropa atau Asia. Etnis Georgia membentuk sekitar 86,8 persen populasi Georgia saat ini atau sekitar 3.713.804 menurut sensus tahun 2014.
Bahasa Georgia bukanlah bahasa Indo-Eropa, Turki, atau Semitik. Saat ini bangsa Georgia atau Kartvelian diperkirakan berasal dari perpaduan etnis pribumi dengan imigran yang pindah ke Kaukasus bagian selatan dari arah Anatolia di zaman dahulu.
Kelompok etnis lainnya termasuk Abkhazia, Armenia, Asyur, Azerbaijan, Yunani, Yahudi, Kist, Ossetia, Rusia, Ukraina, dan Yezidi.

Agama
Sekarang, 83,4% populasi Georgia adalah jemaat Gereja Ortodoks Georgia. Gereja Ortodoks Georgia adalah salah satu lembaga gereja tertua di dunia dan mengklaim landasan apostolik Saint Andrew.
Pada paruh pertama abad ke-4, agama Kristen diadopsi sebagai agama negara Iberia (sekarang Kartli atau Georgia timur) mengikuti karya misionari Santo Nino dari Kapadokia.
Gereja memperoleh autocephaly pada awal Abad Pertengahan meski dihapuskan selama dominasi Rusia di Georgia, dipulihkan pada tahun 1917 dan sepenuhnya diakui oleh Patriark Ekumenis Konstantinopel pada tahun 1989.


