SemutAspal

Jangka Sorong: Pengertian dan Cara Membaca

Jangka sorong
Jangka sorong

Apakah kamu masih baru dengan alat ukur jangka sorong? Mungkin kamu sudah akrab dengan penggunaan penggaris, jam, atau timbangan berat badan sebagai alat ukur. Nah, jangka sorong punya peran penting dalam mengukur diameter luar atau dalam suatu benda.

Bedanya dengan penggaris yang cocok untuk permukaan datar, alat ukur ini mampu mengukur panjang benda yang tidak berbidang datar.

Ketika kamu memerlukan pengukuran yang lebih detail untuk panjang suatu benda, jangka sorong menjadi pilihan. Dalam pembelajaran fisika, penggunaan alat ini bahkan sudah diajarkan sejak SMP.

Jangan ragu untuk menggunakannya, karena artikel ini akan membahas segala hal tentang jangka sorong, mulai dari pengertian, fungsi, jenis, bagian-bagian, cara penggunaan, hingga contoh soal untuk latihan.

Pengertian

Jangka sorong adalah alat ukur yang memungkinkan kamu menentukan panjang, diameter luar, dan diameter dalam suatu benda. Selain itu, jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur kedalaman lubang atau struktur tertentu seperti tabung.

Namun, penting untuk dicatat bahwa alat ukur ini biasanya digunakan untuk mengukur benda-benda dengan ukuran relatif kecil.

Perbedaan dengan penggaris adalah tingkat ketelitian yang lebih tinggi; jangka sorong memiliki skala terkecil sebesar 0,01 cm atau 0,1 mm, sementara penggaris memiliki skala terkecil sebesar 0,1 cm atau 1 mm.

Keunggulan ini membuat jangka sorong menjadi pilihan utama para profesional di bidang teknik, terutama karena portabilitasnya yang tinggi.

Alat ini pertama kali ditemukan oleh ilmuwan Prancis, Pierre Vernier, pada tahun 1631, yang kemudian dikenal sebagai Vernier calipers. Skala pada jangka sorong dinamai sesuai dengan penemuannya, dengan nama Vernier.

Fungsi

Dalam prakteknya, jangka sorong memiliki peranan yang signifikan dalam membantu manusia mengukur panjang suatu benda.

Alat ini dirancang untuk menangani tantangan yang belum terpecahkan sebelumnya, seperti mengukur bentuk benda selain dari permukaan datar seperti penggaris. Kita memerlukan alat ukur yang lebih akurat dan presisi. Berikut adalah beberapa fungsi penting dari jangka sorong:

  1. Mengukur luar benda dengan cara mengapitnya.
  2. Mengukur bagian dalam benda, seperti lubang pada pipa, dengan cara mengulurnya.
  3. Menentukan kedalaman celah atau lubang pada benda dengan menusukkan bagian alat ukur.
  4. Mengukur ketebalan benda.
  5. Mengukur diameter dalam benda menggunakan rahang tetap dan rahang geser atas.
  6. Mengukur kedalaman suatu benda dengan menggunakan tangkai ukur bagian bawah, misalnya pada tabung atau lubang kecil.
  7. Dilengkapi dengan dua skala, yaitu skala utama dan nonius.

Jenis

Alat ukur ini memiliki beragam fungsi dan jenis yang sesuai dengan kebutuhanmu. Penting untuk mengetahui jenis-jenisnya agar bisa memilih yang tepat. Berikut adalah beberapa jenis jangka sorong yang perlu kamu ketahui sebagai referensi sebelum menggunakannya:

1. Jangka Sorong Analog

Tipe ini sering digunakan dalam praktikum di sekolah atau laboratorium. Meskipun hanya untuk keperluan praktik, penggunaannya masih memerlukan kehati-hatian karena manual. Setelah melakukan pengukuran, kamu perlu melakukan perhitungan untuk mendapatkan hasilnya.

2. Jangka Sorong Digital

Jenis ini merupakan perkembangan dari versi analog atau manual sebelumnya. Kamu mungkin sulit menemukan ini di sekolah atau laboratorium. Perangkat ini dilengkapi dengan layar yang menampilkan nilai ukuran benda secara otomatis, tanpa perlu perhitungan manual.

Penggunaannya akan memudahkan dan mempercepat proses pengukuran, terutama untuk objek dalam jumlah besar. Namun, meskipun lebih efisien, jangka sorong digital cenderung memiliki harga yang lebih tinggi dibanding versi analognya.

3. Jangka Sorong Arloji

Jangka sorong arloji merupakan varian khusus yang memanfaatkan jarum pengukuran analog yang terpasang di wajahnya atau menggunakan stopper.

Perangkat ini menggantikan skala nonius dengan jam ukur saat melakukan interpolasi antara garis indeks dan skala batang pengukur. Dengan demikian, memudahkanmu dalam melakukan pengukuran yang tepat dan akurat.

4. Jangka Sorong Ketinggian

Jangka sorong ketinggian adalah salah satu alat pengukur yang digunakan untuk menentukan tinggi suatu objek. Alat ini memiliki rahang pengukur yang dapat bergerak secara vertikal di sepanjang batang yang berskala tegak lurus dengan dasarnya.

Rahang pengukur tersebut disesuaikan secara paralel dengan permukaan dasar untuk memastikan garis pengukuran tegak lurus dengan permukaan tempat alat tersebut diletakkan. Oleh karena itu, penggunaan jangka sorong ini memerlukan permukaan rata sebagai referensi, seperti meja yang datar.

Bagian-Bagian

Untuk mengoperasikan alat ukur ini dengan baik, kamu perlu memahami komponen-komponen jangka sorong beserta fungsinya. Dengan pemahaman ini, kamu akan lebih lancar mengukur diameter atau kedalaman suatu benda.

Berikut adalah komponen-komponen penting yang perlu kamu ketahui saat menggunakan jangka sorong.

1. Rahang Dalam

Rahang geser dan tetap merupakan bagian utama dari alat ini yang berguna untuk mengukur dimensi dalam suatu objek, seperti diameter lubang atau jarak antar bagian dalam suatu bentuk benda. Dengan menggunakan alat ini, kamu dapat melakukan pengukuran dengan presisi yang tinggi.

2. Rahang Luar

Alat ini terdiri dari dua rahang, yaitu rahang yang bisa digeser dan rahang yang tetap, yang berperan dalam mengukur dimensi luar suatu objek, seperti diameter, lebar, atau panjangnya. Kamu dapat menggunakan alat ini untuk mengukur berbagai bentuk benda dengan presisi.

3. Tangkai Kedalaman

Bagian ini berperan dalam menentukan kedalaman lubang pada suatu objek.

4. Skala Utama

Fungsi bagian ini adalah untuk mengindikasikan hasil pengukuran utama, yang sering kali disampaikan dalam satuan sentimeter atau inci. Panjang skala utamanya biasanya berkisar antara 15 hingga 17 sentimeter. Kamu dapat melihat hasil ukuran utama dengan jelas di sini.

5. Skala Nonius

Pada jangka sorong, bagian ini memiliki peran penting dalam meningkatkan akurasi pengukuran, yang umumnya dilakukan dalam satuan inchi atau milimeter.

6. Baut Pengunci

Baut pengunci pada jangka sorong memiliki peran penting dalam menjaga agar rahang tetap stabil dan skalanya tidak bergeser saat melakukan pengukuran, sehingga objek yang diukur dapat diamankan dengan baik tanpa risiko pergeseran atau kehilangan posisi.

Cara Membaca Jangka Sorong

Setelah memahami definisi, fungsi, jenis, dan komponen jangka sorong, kamu harus menguasai teknik mengukur dan membaca hasilnya. Tanpa kemampuan ini, pengukuran akan sia-sia. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Persiapkan objek yang akan diukur, seperti kelereng atau koin.
  2. Buka rahang geser hingga rapat dan skala menunjukkan nol untuk menghindari kesalahan.
  3. Kendorkan baut pengunci dan letakkan benda di antara rahang.
  4. Pastikan posisi benda tepat, lalu kunci rahang geser.
  5. Amati garis yang sejajar dengan skala nonius.
  6. Jumlahkan angka pada skala utama dan nonius untuk mendapatkan hasil akhir.

Cara Kerja

Saat menggunakan alat ukur ini, prinsip utamanya adalah saat kunci dilepas, papan skala nonius bisa bergerak sesuai kebutuhan. Objek yang diukur akan dijepit di antara dua rahang dengan akurasi tinggi.

Hasilnya dibaca dari skala utama hingga sepuluh cm dan ditambah dengan pembacaan skala nonius hingga seribu cm. Kalibrasi dilakukan dengan menyentuh rahang geser ke rahang atas sehingga posisi nol sesuai di kedua skala.

Meskipun demikian, alat ukur ini memiliki kelebihan dan kekurangan saat digunakan untuk mengukur objek tertentu.

Kelebihan

Kelebihan menggunakan jangka sorong:

  • Memiliki tingkat akurasi bacaan yang tinggi, dengan kemampuan mencapai ketelitian 0.05-0.01 mm.
  • Mampu mengukur diameter luar dengan mudah menggunakan metode dijahit.
  • Mampu mengukur diameter dalam dengan mudah menggunakan metode diulur.
  • Mampu mengukur kedalaman secara akurat.
  • Harganya terjangkau dibanding alat ukur lainnya, namun tetap memberikan hasil yang presisi dan akurat.

Kekurangan

Kelemahan memakai jangka sorong:

  • Tidak dapat mengukur benda berukuran besar.
  • Mungkin mengalami perluasan pada material alat ukur jika tidak terawat.
  • Kontak langsung dengan benda kerja dapat menyebabkan goresan atau benturan, mengakibatkan ketidakrataan pada sensor atau rahang.

Jika kamu memilih untuk membeli alat ini sesuai kebutuhanmu, penting untuk memperhatikan perawatannya. Meskipun ukurannya kecil, alat ini memerlukan perawatan agar tahan lama. Suhu ruangan dan cara penyimpanan bisa memengaruhi keawetan alat ini.

Penyimpanan yang tidak tepat dapat menyebabkan alat ukur ini mengalami perubahan dimensi atau kerusakan fisik.

Oleh karena itu, disarankan untuk menyimpannya di tempat dengan suhu stabil, seperti dalam kotak penyimpanan khusus. Usai digunakan, pastikan untuk membersihkan alat dan menyimpannya kembali dengan baik.


Dapatkan berita terbaru! Ikuti kami di Google News dan dapatkan kabar terupdate langsung di genggaman.

Yosua Herbi
Herbi adalah seorang Web Developer asal Jawa Tengah lulusan D-3 Manajemen Informatika. Memiliki pengalaman dan kecintaan di bidang geopolitik, keuangan, pemrograman, digital marketing, dan sosial.