SemutAspal

Karya Ilmiah: Definisi, Tujuan, dan Contoh

Karya ilmiah
Karya ilmiah

Seringkah kamu menulis artikel atau makalah mengenai fenomena tertentu? Karya tulis ilmiah, yang dikenal sebagai artikel atau makalah, memerlukan proses penulisan yang teratur serta logika berpikir yang tepat.

Dalam artikel ini, kita akan merangkum secara komprehensif tentang karya ilmiah, termasuk definisi, tujuan, ciri, jenis, serta struktur dan kaidah kebahasaannya. Jangan lewatkan informasi penting ini!

Pengertian Karya Ilmiah

Menurut definisi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, karya ilmiah adalah suatu penulisan yang dibangun atas dasar prinsip-prinsip ilmiah, mengandalkan data dan fakta yang diperoleh melalui observasi, eksperimen, serta telaah literatur.

Dalam substansi, karya ilmiah menggali informasi, menyajikan fakta, dan menawarkan solusi terhadap permasalahan yang diangkat. Isu yang disajikan dalam karya ilmiah cenderung bersifat objektif dan didasarkan pada realitas yang ada.

Oleh karena itu, kita dapat menyimpulkan bahwa karya ilmiah adalah narasi yang memaparkan fenomena atau kejadian berdasarkan pada fakta empiris.

Tujuan Karya Ilmiah

Setelah memahami konsep karya tulis ilmiah, kamu mungkin bertanya-tanya tentang tujuannya. Beberapa tujuan penting karya ilmiah antara lain:

  1. Menjadi wadah untuk mengembangkan ide-ide baru.
  2. Memfasilitasi transfer pengetahuan antara institusi pendidikan dan masyarakat.
  3. Membentuk kemampuan berpikir kritis dengan menguji pengetahuan dan potensi ilmiah siswa.
  4. Menjadi alat pembuktian dalam menghadapi serta menyelesaikan berbagai permasalahan.
  5. Mengasah keterampilan dasar dalam melakukan riset dan analisis.

Ciri-Ciri Karya Ilmiah

Karya ilmiah melambangkan dedikasi dan keuletan seseorang dalam merangkai pemikiran dan hasil penelitiannya. Manfaat penelitian terpancar melalui karya ilmiah yang mempertegas temuan dan kontribusinya terhadap keilmuan. Sejumlah ciri khas yang melekat pada karya ilmiah meliputi:

1. Sistematis

Secara sistematis, sebuah karya diatur dengan struktur yang terorganisir dan terinci, memastikan kelancaran pemahaman dan penyerapan informasi yang lebih efektif.

2. Logis

Dalam konteks karya ilmiah, penting bagi kamu untuk memastikan bahwa isi yang disajikan dapat dipahami dan diterima secara logis serta rasional. Hal ini menandakan bahwa argumen dan penalaran yang kamu sampaikan dapat dibenarkan oleh akal sehat dan logika yang kokoh.

3. Objektif

Objektifitas mengisyaratkan pada fondasi teoritis yang menjadi pijakan, bukan semata pandangan subjektif penulisnya.

4. Faktual

Kamu harus menulis karya ilmiahmu dengan berpegang pada fakta yang kredibel dan terverifikasi, bukan mengandalkan imajinasi semata.

Jenis-Jenis Karya Ilmiah

Ada tiga jenis karya ilmiah yang penting untuk kamu pahami, yakni populer, semiformal, dan formal. Setiap jenis memiliki ciri khas dan kegunaannya masing-masing. Ayo, simak penjelasannya secara lengkap!

1. Jenis Karya Ilmiah Populer

Karya ilmiah populer biasanya dirancang dengan bahasa yang lebih santai namun tetap mempertahankan esensi penelitian. Gaya penulisan ini cenderung memanfaatkan kalimat sederhana yang mudah dicerna, sehingga menarik bagi banyak orang dan cocok untuk disajikan di media massa.

2. Jenis Karya Ilmiah Semiformal

Karya ilmiah semiformal tetap memegang teguh standar formal dalam penyajian, meskipun lebih mudah dipahami. Contohnya dapat berupa laporan atau makalah yang disusun dengan rapi. Jangan ragu untuk memilih bentuk yang sesuai dengan kebutuhan penelitianmu, ya!

3. Jenis Karya Ilmiah Formal

Karya ilmiah formal, seperti skripsi, tesis, atau disertasi, harus memenuhi persyaratan akademis secara rinci dan menyeluruh.

Struktur Karya Ilmiah

Terdapat beragam bentuk penyajian dalam karya ilmiah, dan masing-masing memiliki struktur yang berbeda-beda. Secara umum, karya ilmiah dapat dibagi menjadi tiga jenis, yakni bentuk populer, semiformal, dan formal. Apa saja perbedaan antara ketiganya?

1. Struktur Karya Ilmiah Populer

Karya ilmiah jenis ini sering dikenal dengan sebutan karya ilmiah populer. Formatnya lebih santai dan bisa disampaikan dalam bentuk yang ringkas. Bahasanya lebih ramah (populer) dan biasanya ditemui di berbagai media massa, seperti koran atau majalah.

2. Struktur Karya Ilmiah Formal

Berikut adalah susunan formal dalam sebuah karya ilmiah yang perlu kamu perhatikan:

  1. Judul: Identifikasi topik penelitian secara jelas dan menarik.
  2. Tim Pembimbing: Daftar nama-nama orang yang membimbing penelitianmu.
  3. Abstrak: Bagian abstrak ini berisi ringkasan singkat tentang tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan penelitian.
  4. Daftar Isi: Bagian ini berisi daftar isi dari semua bagian yang ada dalam karya ilmiah.
  5. Bab Pendahuluan: Paparkan latar belakang, tujuan, dan relevansi penelitian.
  6. Bab Kerangka Teoritis: Tinjauan teoritis yang mendukung dan memperkuat penelitian.
  7. Bab Metode Penelitian: Jelaskan prosedur dan pendekatan yang kamu gunakan dalam penelitian.
  8. Bab Pembahasan dan Hasil Penelitian: Analisis dan interpretasi data serta hasil yang didapatkan.
  9. Bab Simpulan dan Rekomendasi: Ringkasan dari temuan utama dan saran untuk penelitian selanjutnya.
  10. Daftar Pustaka: Daftar semua sumber yang kamu gunakan dalam penelitian, dengan format yang sesuai.
  11. Lampiran: Dokumen atau data tambahan yang mendukung penelitianmu.
  12. Riwayat Hidup Penulis atau Peneliti: Rangkuman tentang pengalaman, pendidikan, dan kualifikasi penulis atau peneliti.

3. Struktur Karya Ilmiah Semiformal

Karya ilmiah semiformal memiliki struktur yang terdiri dari beberapa bagian penting, antara lain:

  1. Judul: Menjadi identitas utama karyamu.
  2. Pendahuluan: Pengantar yang memperkenalkan topik dan tujuan penelitian.
  3. Kerangka Teoritis: Meninjau literatur yang relevan dan teori yang mendukung penelitianmu.
  4. Metodologi penelitian: Menjelaskan langkah-langkah yang akan kamu ambil dalam melakukan penelitian.
  5. Pembahasan: Tempat menganalisis hasil penelitian dan menghubungkannya dengan kerangka teoritis.
  6. Simpulan dan Saran: Merangkum temuan utama dan memberikan rekomendasi untuk penelitian masa depan.
  7. Daftar pustaka: Mencantumkan sumber-sumber yang kamu gunakan dalam penelitianmu.

Cara Membuat Karya Ilmiah

Mengenal tahapan-tahapan dalam proses pembuatan karya ilmiah penting untuk menjamin keberhasilannya. Mari kita telaah bersama langkah-langkahnya.

1. Persiapan atau Perencanaan

Langkah awal yang krusial adalah tahap perencanaan. Di sini, kamu perlu memikirkan dengan matang segala aspek yang akan dibahas dan diteliti agar dapat disampaikan secara efektif.

Buatlah rencana yang terperinci, mencakup topik masalah, tujuan yang dirumuskan, audiens yang dituju, serta cakupan dari karya ilmiah yang akan dibuat.

2. Pengumpulan Informasi

Lanjutkan perjalananmu dengan memasuki tahap pengumpulan informasi yang penting. Sumber-sumber informasi untuk karya ilmiahmu dapat kamu peroleh dari berbagai sumber seperti:

  1. Kunjungi perpustakaan untuk akses pada literatur terkini.
  2. Manfaatkan internet untuk mencari informasi dari beragam sumber yang dapat dipercaya.
  3. Gunakan bahan-bahan pustaka yang relevan dengan topik penelitianmu.
  4. Buat ringkasan atau parafrase dari literatur yang kamu temui.
  5. Sertakan kutipan yang mendukung argumenmu.
  6. Lakukan wawancara, observasi, atau ajukan pertanyaan untuk mendapatkan data yang lebih spesifik.

3. Penulisan Draf

Setelah kamu mengumpulkan informasi yang cukup, langkah berikutnya adalah memulai menulis draf. Ungkapkan ide-ide tersebut ke dalam tulisan kasar, dan kembangkan ide-ide kreatif yang sudah muncul menjadi sebuah tulisan yang lebih lengkap.

Namun, perlu diingat bahwa pada tahap ini tulisan masih bisa mengalami perubahan atau revisi lebih lanjut.

4. Revisi

Setelah menyelesaikan drafnya, langkah selanjutnya adalah tahap revisi yang penting. Kamu dapat memperbaiki drafmu dengan menambahkan, mengurangi, atau mengubah isinya agar sesuai dengan kebutuhan pembaca.

Bacalah ulang drafmu dan referensi yang kamu punya untuk memastikan tulisanmu menjadi lebih baik dan lebih sesuai dengan tujuanmu.

5. Penyuntingan

Meningkatkan kualitas karya ilmiahmu dengan memeriksa dan mengevaluasi aspek mekaniknya. Termasuk di dalamnya adalah pengecekan huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, pemilihan istilah, pengayaan kosakata, dan kesesuaian format karangan.

6. Publikasi

Setelah kamu menganggap karya ilmiahmu sudah sempurna dan bebas dari kesalahan, langkah selanjutnya adalah mempublikasikannya di berbagai platform yang tersedia.

Sebuah tulisan akan memiliki nilai dan manfaat yang lebih besar ketika dibagikan dan dibaca oleh orang lain. Oleh karena itu, penting untuk memilih dengan bijak media publikasi yang sesuai dengan tujuanmu.

Kaidah Kebahasaan Karya Ilmiah

Sebelum memulai pembuatan karya ilmiah, penting bagi kamu untuk memahami aturan dan norma kebahasaan yang berlaku di dalamnya. Mari, kita jelajahi bersama!

1. Ketentuan Penulisan Judul

Penulisan judul dalam karya ilmiah perlu mematuhi aturan yang telah ditetapkan. Judul terdiri dari frasa tanpa tanda baca akhir, dengan penulisan huruf kapital untuk kata-kata yang tidak termasuk kata penghubung dan kata depan di bagian anak judul.

Contoh:

PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PERUSAHAAN X

(Analisis Korelasi antara Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Kinerja Karyawan di Perusahaan X)

2. Kata Impersonal

Kata impersonal adalah kata yang bersifat abstrak dan tidak terkait secara langsung dengan individu tertentu. Dalam penggunaannya, kata-kata ini lebih cenderung merujuk pada konsep umum atau keadaan yang tidak memiliki hubungan langsung dengan individu tertentu.

Contoh:

  • Pengguna
  • Penulis
  • Peneliti

3. Kata Denotasi

Denotasi adalah istilah yang merujuk pada makna literal suatu kata atau rangkaian kata, tanpa adanya penambahan interpretasi atau makna tambahan.

Contoh: Indonesia memiliki banyak ragam bahasa daerah dan karya sastra lokal yang beragam.

4. Kata Baku

Kata baku merujuk pada kata-kata yang mematuhi aturan yang tercantum dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia dan termasuk dalam entri resmi Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Contoh: 

  • Menulis (tidak baku: nulis)
  • Mengajar (tidak baku: ngajar)
  • Sekolah (tidak baku: sekolahan)

5. Pendefinisian Istilah

Dalam penulisan karya ilmiah, penting untuk memperkenalkan definisi istilah sebelum menggunakan istilah tersebut dalam konteks yang lebih luas. Istilah-istilah ini merujuk pada konsep-konsep yang khas dalam suatu disiplin ilmu atau bidang tertentu.

Contoh: Pendidikan inklusif adalah konsep yang didefinisikan sebagai pendekatan dalam sistem pendidikan yang memungkinkan setiap siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus, untuk belajar bersama di lingkungan yang inklusif.

Contoh Karya Ilmiah

PENGARUH INTEGRASI TEKNOLOGI TERHADAP PEMBELAJARAN DI ERA DIGITAL: SEBUAH TINJAUAN LITERATUR

(Analisis Terhadap Dampak Penerapan Teknologi dalam Proses Pembelajaran di Era Digital)

Indira P. Safira

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun dengan baik. Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi baik dalam bentuk materi maupun gagasan untuk pembuatan makalah ini.

Makalah ini berjudul “Pengaruh Integrasi Teknologi terhadap Pembelajaran di Era Digital: Sebuah Tinjauan Literatur” merupakan hasil analisis mendalam tentang dampak penerapan teknologi dalam proses pembelajaran pada zaman digital.

Dengan segala keterbatasan yang ada, penulis berharap makalah ini dapat memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan bagi pembaca.

Tentunya, penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk perbaikan ke depannya.

Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menjadi pijakan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di masa yang akan datang.

Jakarta, April 2024

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Perumusan Masalah

1.3 Tujuan Penelitian

1.4 Manfaat Penelitian

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konteks Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran

2.2 Manfaat Integrasi Teknologi dalam Proses Pembelajaran

2.3 Tantangan yang Dihadapi dalam Penggunaan Teknologi

2.4 Peluang dan Tantangan Masa Depan

2.5 Implikasi untuk Praktisi Pendidikan

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era digital yang semakin berkembang pesat, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.

Dalam konteks pendidikan, integrasi teknologi dalam proses pembelajaran telah menjadi suatu keharusan untuk menjawab tantangan dan peluang yang muncul. Pesatnya perkembangan teknologi memungkinkan pembelajaran menjadi lebih dinamis, interaktif, dan terbuka bagi akses yang lebih luas.

Namun, meskipun integrasi teknologi menawarkan berbagai potensi positif, tantangan yang tidak bisa diabaikan juga muncul. Kesenjangan akses terhadap teknologi, kurangnya keterampilan dalam penggunaan teknologi, serta gangguan fokus dan distraksi menjadi beberapa masalah yang perlu diatasi.

Oleh karena itu, pemahaman mendalam mengenai pengaruh integrasi teknologi terhadap pembelajaran di era digital sangatlah penting.

Dalam tinjauan literatur ini, akan dilakukan analisis terhadap berbagai penelitian dan artikel ilmiah terkait untuk menjelaskan secara komprehensif mengenai dampak penerapan teknologi dalam proses pembelajaran.

Diharapkan, pemahaman yang lebih mendalam tentang hal ini dapat memberikan arahan bagi pengembangan kebijakan dan praktik pendidikan yang lebih efektif di masa yang akan datang.

1.2 Perumusan Masalah

Penerapan teknologi dalam pembelajaran di era digital telah menjadi fokus perhatian utama dalam konteks pendidikan. Namun, sejumlah masalah yang muncul perlu diperjelas untuk memandu penelitian ini. Beberapa pertanyaan yang relevan termasuk, namun tidak terbatas pada:

  • Apa dampak integrasi teknologi terhadap efektivitas pembelajaran?
  • Bagaimana kesenjangan akses terhadap teknologi mempengaruhi proses pembelajaran?
  • Apa tantangan utama yang dihadapi dalam mengimplementasikan teknologi dalam pembelajaran?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

  • Menganalisis dampak integrasi teknologi terhadap proses pembelajaran di era digital.
  • Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penerapan teknologi dalam pembelajaran.
  • Menyajikan rekomendasi untuk meningkatkan efektivitas penggunaan teknologi dalam konteks pembelajaran.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain:

  • Memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pengaruh integrasi teknologi terhadap pembelajaran di era digital.
  • Memberikan panduan bagi para praktisi pendidikan dalam merancang strategi pembelajaran yang efektif.
  • Menyediakan dasar untuk pengembangan kebijakan pendidikan yang lebih sesuai dengan tuntutan zaman.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konteks Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran

Dalam era di mana teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berkembang dengan pesat, integrasi teknologi dalam pembelajaran menjadi semakin penting.

Berbagai platform pembelajaran daring, aplikasi mobile, dan perangkat lunak pembelajaran telah mengubah cara kita mengakses, berbagi, dan memproses informasi.

Konteks penggunaan teknologi ini mencakup evolusi perangkat keras dan perangkat lunak, serta transformasi dalam metodologi pengajaran dan pembelajaran.

2.2 Manfaat Integrasi Teknologi dalam Proses Pembelajaran

Integrasi teknologi dalam proses pembelajaran menawarkan berbagai manfaat yang signifikan.

Di antaranya adalah peningkatan keterlibatan siswa melalui penggunaan konten multimedia interaktif, fleksibilitas waktu dan tempat pembelajaran dengan adopsi model pembelajaran jarak jauh, serta akses yang lebih luas terhadap sumber daya belajar dari berbagai sumber.

Selain itu, penggunaan teknologi juga dapat meningkatkan kreativitas dan kolaborasi di antara siswa serta memfasilitasi personalisasi pembelajaran.

2.3 Tantangan yang Dihadapi dalam Penggunaan Teknologi

Meskipun memiliki potensi besar, penggunaan teknologi dalam pembelajaran juga dihadapi dengan sejumlah tantangan. Salah satu tantangan utama adalah kesenjangan akses terhadap teknologi di kalangan siswa, yang dapat memperburuk kesenjangan pendidikan.

Kurangnya keterampilan penggunaan teknologi di kalangan pendidik dan siswa juga menjadi hambatan, sementara gangguan fokus dan distraksi dalam lingkungan digital menjadi masalah serius yang perlu diatasi.

2.4 Peluang dan Tantangan Masa Depan

Masa depan integrasi teknologi dalam pembelajaran menjanjikan berbagai peluang yang menarik, namun juga dihadapkan pada sejumlah tantangan.

Peluang tersebut meliputi pengembangan teknologi pendidikan yang lebih canggih, penyesuaian kurikulum dengan perkembangan teknologi, serta potensi untuk meningkatkan akses dan kualitas pembelajaran bagi semua.

Namun, tantangan seperti perlunya penanganan masalah keamanan dan privasi data, serta kesinambungan akses terhadap infrastruktur teknologi, tetap menjadi fokus dalam upaya menuju pembelajaran yang inklusif dan berkelanjutan.

2.5 Implikasi untuk Praktisi Pendidikan

Pemahaman mendalam tentang integrasi teknologi dalam pembelajaran memberikan implikasi yang signifikan bagi praktisi pendidikan.

Para pendidik perlu memperhatikan perubahan dalam paradigma pembelajaran, yang sekarang semakin mengarah pada penggunaan teknologi sebagai alat pembelajaran yang efektif. Mereka juga harus memperhatikan pengembangan keterampilan teknologi di antara siswa dan diri mereka sendiri.

Praktisi pendidikan harus merancang strategi pembelajaran yang memanfaatkan teknologi dengan bijak, memperhatikan karakteristik individual siswa dan tujuan pembelajaran.

Mereka juga perlu aktif dalam mengikuti perkembangan teknologi pendidikan terbaru dan memanfaatkannya secara optimal dalam proses pembelajaran.

Selain itu, kolaborasi antara praktisi pendidikan, pengembang teknologi, dan pemangku kepentingan lainnya menjadi kunci dalam merancang solusi pembelajaran yang inovatif dan berkelanjutan.

Dengan demikian, praktisi pendidikan dapat memainkan peran penting dalam memastikan bahwa integrasi teknologi dalam pembelajaran memberikan manfaat yang maksimal bagi siswa dan proses pendidikan secara keseluruhan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Dari tinjauan literatur yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa integrasi teknologi dalam pembelajaran di era digital memiliki dampak yang signifikan terhadap proses pendidikan.

Meskipun terdapat manfaat yang besar seperti peningkatan keterlibatan siswa, fleksibilitas pembelajaran, dan akses yang lebih luas terhadap sumber belajar, tantangan seperti kesenjangan akses, kurangnya keterampilan teknologi, dan gangguan fokus juga perlu diatasi.

Peluang untuk pengembangan teknologi pendidikan yang lebih baik dan peningkatan akses terhadap pembelajaran harus diimbangi dengan upaya untuk menangani tantangan-tantangan tersebut.

3.2 Saran

Berdasarkan simpulan tersebut, beberapa saran dapat diusulkan untuk memperbaiki integrasi teknologi dalam pembelajaran di masa depan:

  1. Pengembangan program pelatihan dan pendidikan bagi pendidik dan siswa untuk meningkatkan keterampilan teknologi dan literasi digital.
  2. Penyediaan akses yang lebih luas terhadap perangkat dan infrastruktur teknologi, terutama di daerah yang kurang berkembang.
  3. Pengembangan pedagogi yang memanfaatkan teknologi dengan bijak, menggabungkan antara pengalaman belajar tradisional dan inovasi digital.
  4. Kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, industri teknologi, dan masyarakat untuk merancang solusi pembelajaran yang inklusif dan berkelanjutan.
  5. Penelitian lanjutan untuk memahami lebih dalam dampak integrasi teknologi terhadap pembelajaran dan mengevaluasi efektivitas berbagai strategi pembelajaran berbasis teknologi.

Dengan menerapkan saran-saran ini, diharapkan integrasi teknologi dalam pembelajaran dapat menjadi lebih efektif dan berdampak positif bagi pengalaman belajar siswa di era digital.

DAFTAR PUSTAKA

Allen, L.Q., & Corde, R.M. (Eds.). (1975). Handbook of Contrastive Linguistics. Mouton de Gruyter.

Johnson, L., Adams Becker, S., Estrada, V., & Freeman, A. (2015). NMC Horizon Report: 2015 Higher Education Edition. The New Media Consortium.

Kozma, R. (1994). Will media influence learning? Reframing the debate. Educational Technology Research and Development, 42(2), 7-19.

OECD. (2015). Students, computers and learning: Making the connection. OECD Publishing.

Prensky, M. (2001). Digital Natives, Digital Immigrants Part 1. On the Horizon, 9(5), 1-6.

Selwyn, N. (2016). Education and Technology: Key Issues and Debates. Bloomsbury Publishing.

Yıldırım, S., & Şimşek, H. (2016). Sosyal bilimlerde nitel araştırma yöntemleri. Seçkin Yayıncılık.

Itulah tadi penjabaran tentang makna, karakteristik, variasi, susunan, dan norma kebahasaan dalam karya ilmiah, beserta ilustrasinya. Semoga materi ini bermanfaat dan memperkaya pemahamanmu tentang topik ini!


Dapatkan berita terbaru! Ikuti kami di Google News dan dapatkan kabar terupdate langsung di genggaman.

Promo garansi Shopee
Yosua Herbi
Herbi adalah seorang Web Developer asal Jawa Tengah lulusan D-3 Manajemen Informatika. Memiliki pengalaman dan kecintaan di bidang geopolitik, keuangan, pemrograman, digital marketing, dan sosial.
Logo SemutAspal