“Aku tahu pentingnya investasi dan pengen melakukannya, tapi kok aku bingung harus bagaimana.”
Jika pertanyaan itu saat ini ada di kepalamu, artinya kamu perlu mengenal berbagai jenis instrumen investasi yang menguntungkan.
Tapi, investasi itu apa sih? Pengertian investasi adalah sebuah aktivitas yang berkaitan dengan keuangan dan bertujuan mendapat keuntungan.
Saat ini terdapat banyak cara berinvestasi. Kamu bisa memilihnya sesuai kebutuhan dan kondisi keuanganmu. Tapi karena menjalankan kegiatan investasi juga memiliki risiko maka ketika memilih produk investasi harus berhati-hati.
Sudah tau apa itu investasi? Ayo lanjut.
Wajar sebagai anak muda sudah mulai berpikir untuk berinvestasi. Tapi sebagai pemula, tentu saja ada kebingungan mau pilih investasi yang mana. Investasi jangka pendek, investasi jangka panjang, investasi untuk dana pensiun, atau investasi apa.
Supaya kamu tidak bingung, berikut dijelaskan berbagai jenis investasi menguntungkan yang perlu kamu ketahui, termasuk investasi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Yuk mulai membahasnya!
Jenis Investasi Jangka Pendek
Berikut adalah jenis-jenis investasi dan penjelasannya. Jenis investasi ini ada di sekitar kita dan bisa dimanfaatkan sekarang.
1. Tabungan Bank
Contoh investasi jangka pendek adalah memakai produk tabungan. Banyak orang sudah melakukannya, mulai dari yang hidup minimalis hingga yang super mampu.
Berinvestasi dengan cara menabung di bank tidak dituntut untuk memasukkan dana yang sama besarnya pada setiap kurun waktu tertentu. Kamu dibebaskan mengisi saldo berapapun jumlahnya ke rekening dan kapanpun waktunya.
Cara ini merupakan metode investasi termudah yang bisa dilakukan oleh semua orang. Saya rasa semua orang di masa sekarang ini harus sudah memiliki tabungan di bank karena berbagai transaksi yang dilakukan secara online.
Kamu juga mudah mengambil uang tunai dengan bantuan mesin ATM jika membutuhkan. Dengan menyimpan uang di tabungan maka kamu akan mendapatkan suku bunga yang besarnya mengikuti kebijakan bank bersangkutan.
Tapi harus diingat bahwa instrumen investasi ini memberi presentase keuntungan yang sangatlah kecil.
2. Deposito
Kamu bisa mencoba investasi deposito jika mengharapkan presentase bunga dan return yang lebih banyak daripada tabungan tapi tetap aman.
Kekurangan deposito adalah keuntungan hanya bisa ditarik sesuai ketentuan yang berlaku. Jika tidak, kamu akan mendapat pinalti dan diwajibkan membayar denda.
Prosedur untuk memulai investasi deposito tidak jauh berbeda dengan ketika membuka tabungan. Perbedaannya terletak pada setoran awal senilai Rp5.000.000. Jenis investasi semacam ini banyak dilakukan oleh pelaku usaha menengah.
3. Forex Trading
Forex trading merupakan aktivitas perdagangan mata uang. Resiko cukup besar karena nilai mata uang asing di Indonesia menganut sistem free float yaitu benar-benar tergantung pada permintaan dan penawaran di pasar.
Hal ini membuat nilai mata uang rupiah sangat fluktuatif. Meskipun memiliki resiko yang relatif besar, ternyata banyak orang masih saja tertarik melakukannya sebab semakin berisiko maka return-nya semakin tinggi.
Valuta asing disingkat valas merupakan jenis investasi jual beli mata uang. Banyak mata uang asing yang bisa dijadikan alat investasi, mulai dari dollar AS, dollar Singapura, hingga Euro.
Cara melakukan investasi ini sangat sederhana yaitu dengan membeli dan menjual mata uang sesuai hitung-hitungan yang telah dilakukan. Investasi ini terlihat seperti permainan yang menantang.
Kamu tak usah khawatir karena kini banyak broker yang juga membagikan tips trading. Di banyak broker, mereka biasanya memberikan akun demo untuk dipakai sebagai tempat latihan. Akun demo dibuat agar kamu bisa melakukan pemanasan.
4. Saham
Jenis investasi jangka pendek berikutnya adalah saham. Dengan kamu memiliki saham, berarti kamu juga ikut memiliki sebagian aset suatu perusahaan. Kepemilikan tersebut tentu mendatangkan keuntungan jika kinerjanya bagus yang biasa disebut deviden.
Deviden adalah pembagian laba kepada setiap pemegang saham berdasarkan presentase saham yang dimiliki. Sebaliknya, jika kinerja perusahaan buruk maka kamu akan merugi.
Nah, buat kamu yang pengen investasi saham, kamu harus punya kemampuan untuk menganalisis kira-kira perusahaan mana yang memiliki prospek bagus supaya bisa mendapatkan keuntungan sesuai dengan tujuan investasi yang dimiliki.
Saham merupakan bukti kepemilikan atau penyertaan di dalam perusahaan. Dengan membeli saham maka kamu membeli sebagian kepemilikan atas perusahaan yang mengeluarkannya.
Saham berwujud surat dari perusahaan yang menyatakan bahwa nama tercantum adalah pemilik sebesar presentase penyertaan.
Jika perusahaan sehat maka nilai sahamnya akan naik. Investor bisa menjual dengan harga yang lebih mahal untuk mendapatkan keuntungan.
Dibandingkan dengan Yang Lain
Dibandingkan dengan obligasi yang memberikan keuntungan pasti, keuntungan investasi saham tidak menentu. Hal ini dikarenakan nilai saham senantiasa berubah setiap harinya.
Investasi saham cocok untuk kamu yang memiliki profil risiko agresif, berpengalaman, serta memiliki pengetahuan cukup untuk menganalisa pergerakan harga saham.
Seperti yang sudah saya jabarkan di atas, investasi saham menawarkan keuntungan yang relatif tinggi daripada instrumen investasi lainnya. Saham itu high risk, high return.
Pergerakan harga saham cukup drastis dalam waktu cepat. Instrumen investasi saham biasa dikelompokkan menjadi dua, yaitu saham pertumbuhan dan saham dividen.
Investasi Jangka Panjang
Beberapa jenis investasi yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan masa depan agar lebih baik lagi.
1. Emas
Contoh dari investasi jangka panjang adalah investasi dengan emas. Sebagai logam yang diminati orang banyak, emas adalah instrument investasi yang menguntungkan karena nilainya stabil.
Kamu bisa menghasilkan keuntungan karena nilai emas yang terus naik setiap tahunnya. Emas merupakan aset likuid yang mudah dijual meski emas sulit dalam penyimpanannya.
Investasi emas bisa dibilang sebagai jenis investasi klasik. Metode investasi ini populer di masyarakat Asia sejak dulu. Harga emas biasanya dipicu oleh peristiwa tertentu.
2. Investasi Bangunan dan Tanah
Selain emas, objek yang bernilai tinggi dan memberi keuntungan adalah bangunan dan tanah. Properti bisa menguntungkan karena harganya bisa terus naik.
Bahkan di beberapa daerah di Jakarta peningkatan harganya bisa mencapai hampir dua kali lipat dalam kurun waktu kurang dari lima tahun.
Apalagi jika fasilitas dan lokasinya semakin baik, kenaikannya menjadi tidak terbendung dan membuat investasi properti sangat menjanjikan.
Tapi masalahnya, investasi ini memerlukan dana besar, terlebih harga rumah bisa hingga miliaran rupiah. Investasi jenis ini cocok buat kamu yang memiliki modal yang cukup banyak.
Properti tersebut nantinya tentu juga perlu perawatan agar nilai jualnya semakin tinggi pada masa mendatang. Jika memilih investasi properti, kamu punya dua opsi untuk mendapatkan hasil.
Pertama, kamu bisa menunggu nilai properti itu naik lalu menjualnya. Dan yang kedua, properti dapat disewakan supaya kamu bisa mendapatkan passive income setiap jangka waktu tertentu.
Kamu bisa mulai membeli tanah atau bangunan yang nyata, seperti rumah, ruko, atau apartemen untuk memulai investasi ini. Untuk membeli properti yang cocok, kamu harus benar-benar perhitungan.
3. Asuransi
Bila kamu mau memperkecil resiko akibat suatu peristiwa maka asuransi adalah pilihan yang tepat. Selain perlindungan, kamu juga akan mendapat sebuah model investasi. Asuransi yang seringnya dimanfaatkan sebagai investasi adalah unit link dan dwiguna.
4. Reksa Dana
Reksadana adalah surat berharga berupa bukti aset. Reksa dana bisa menguntungkan dengan beberapa keunggulannya. Keunggulan reksa dana terdapat pada beragamnya pilihan bagi investor.
Secara sederhana, dengan membeli reksa dana berarti kamu berinvestasi di berbagai instrument investasi seperti obligasi, saham, atau deposito, melalui institusi profesional yang disebut dengan Manajer Investasi.
Manajer investasi mengumpulkan dana dari banyak investor sepertimu untuk kemudian dikelola dananya dengan strategi khusus.
Karena reksa dana menggabungkan danamu dengan investor lainnya, artinya kamu tidak harus memulai berinvestasi reksa dana dengan dana yang besar.
Bila mendapat keuntungan atau kerugian, nantinya akan dibagi secara rata untuk para investor. Cukup dengan Rp.100.000 kamu sudah bisa mulai berinvestasi di reksa dana.
Selain itu, karena reksa dana dikelola oleh Manajer Investasi yang memang sudah ahli dan professional di bidang investasi, maka kamu dapat berinvestasi walau tidak memiliki pengalaman.
Bisa dibilang, reksa dana cocok untuk kamu yang baru belajar investasi dan belum berpengalaman. Jika sudah lebih berpengalaman, kamu bisa mulai investasi berisiko tinggi seperti saham.
Di masa sekarang juga sudah banyak jenis investasi syariah yang bisa dilakukan, salah satunya dengan reksa dana. Ini merupakan salah satu instrumen investasi yang menguntungkan.
5. Obligasi
Tahukah kamu, di Indonesia obligasi merupakan metode investasi yang diminati setelah saham. Ketika membeli obligasi, artinya kamu sedang meminjamkan uang kepada perusahaan atau pemerintah.
Instansi tersebut akan memberi imbal hasil lengkap dengan bunga pinjaman kamu. Pembayaran tersebut dilakukan sesuai periode yang telah disepakati, misal dalam 6 bulan sekali.
Daya tarik utama obligasi adalah keamanan berinvestasi dengan “meminjamkan uang”. Jika kamu membeli obligasi dari pemerintah maka investasimu bisa dikatakan tanpa risiko.
Dengan keamanan dan stabilitas dari obligasi, tentu saja berbanding lurus dengan sisi lemahnya yaitu rendahnya potensi return sehingga bisa dikatakan obligasi merupakan kendaraan investasi yang memberi return rendah.
Obligasi adalah surat hutang yang merupakan bukti bahwa kita memberi hutang kepada perusahaan tertentu atau pemerintah. Hal ini dilakukan untuk menambah modal perusahaan ataupun membiayai suatu proyek pemerintah.
Karena sifatnya yang mirip dengan deposito maka agar lebih menarik investor, suku bunga obligasi biasanya sedikit lebih tinggi dibandingkan suku bunga deposito.
Selain itu, seperti saham kepemilikan, obligasi bisa juga dijual kepada pihak lain dengan harga yang lebih tinggi maupun lebih rendah daripada ketika membelinya.
6. Peer-to-Peer Lending
Peer-to-peer lending adalah pinjaman dana yang diberikan investor kepada peminjam (borrower). Setiap investor memberikan suku bunga efektif mencapai 18% setiap tahun.
Peer-to-peer lending juga memberi investor kesempatan untuk memilih tingkat risikonya, dari low risk sampai high risk. Masing-masing tingkatan resiko tentu memiliki bunga yang berbeda.
Ayo Investasi Sekarang!
Jenis-jenis investasi di atas dapat kamu jadikan pilihan. Pertimbangkan dengan baik sebelum memutuskan investasi apa yang akan kamu pilih.
Sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi finansialmu dan ingat tidak ada investasi yang bebas dari risiko kerugian. Jadi tunggu apa lagi? Ayo mulai investasi!
Dapatkan berita terbaru! Ikuti kami di Google News dan dapatkan kabar terupdate langsung di genggaman.