SemutAspal

Hewan Ovipar: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contoh

Hewan ovipar
Hewan ovipar

Kita sering mendengar apa saja hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur, namun sebagian dari kita jarang mendengar istilah hewan ovipar.

  • Apa itu hewan ovipar?
  • Hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur disebut ….
  • Apa saja ciri ciri hewan ovipar?

Pada kesempatan ini, saya ingin membagikan sedikit pengetahuan tentang binatang yang berkembang biak dengan cara bertelur (ovipar).

Agar kita semua memahami apa itu hewan ovipar. Baiklah, Saya akan segera memberikan penjelasan tentang hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur.

Definisi Hewan Ovipar

Hewan ovipar merupakan hewan yang menghasilkan keturunan dengan meletakkan telur sebagai salah satu bagian dari siklus reproduksi mereka. Kata “ovipar” memiliki asal kata dari “ovum,” yang merujuk pada telur.

Setelah telur diletakkan, induk akan memperhatikan dan merawatnya selama jangka waktu tertentu hingga telur itu menetas, menghasilkan individu baru yang memiliki karakteristik serupa dengan sang induk.

Selama proses penetasan pada hewan ovipar, embrio tumbuh dengan memanfaatkan sumber makanan pada telur.

Pada intinya, fungsi pengeraman telur pada hewan ovipar adalah agar calon individu mendapatkan kondisi yang ideal dan dapat berkembang dengan baik hingga menetas.

Ciri-Ciri Hewan Ovipar

Ciri-ciri hewan ovipar secara fisik bisa dilihat dan diketahui bersama adalah binatang ini memiliki kemampuan untuk berkembang biak dengan cara berterlur.

Adapun ciri-ciri ovipar lainnya yang perlu kita ketahui dan pelajari agar kita dapat mengidentifikasi bahwa seekor hewan adalah ovipar dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ciri ciri hewan bertelur:

  1. Tidak memiliki daun telinga
  2. Tidak mempunyai kelenjar susu
  3. Betina tidak bisa menyusui
  4. Telur berada di luar tubuh induknya
  5. Calon embrio pada hewan ovipar dilindungi telur
  6. Berkembang biak di luar tubuh induknya
  7. Fertilisasi internal (di dalam)
  8. Berdarah panas
  9. Berbulu atau bersisik

Contoh-Contoh Hewan Ovipar

Kita bersama-sama telah memahami secara rinci definisi dan karakteristik hewan-hewan yang bertelur (ovipar). Sekarang saatnya mengetahui apa saja sih hewan ovipar yang ada di dunia agar kita tidak salah mengidentifikasikan binatang tersebut.

1. Ayam

Ayam adalah jenis unggas yang umumnya didomestikasi dan dipelihara manusia karena memiliki banyak manfaat penting dalam kehidupan manusia. Apakah ayam termasuk ovipar? Ya, ayam termasuk hewan ovipar.

Pada 2003, populasi ayam di seluruh dunia mencapai 24 miliar ekor. Ini merupakan jumlah yang lebih besar daripada total populasi burung. Ayam memiliki dua sumber utama protein, yaitu dalam daging dan telurnya.

Selain itu, ayam juga merupakan hewan peliharaan yang memiliki kemampuan adaptasi yang sangat baik. Mereka dapat dengan mudah beradaptasi dengan berbagai lingkungan, sehingga dapat dianggap sebagai binatang yang sangat adaptif.

Asalkan lingkungan tempat tinggal menyediakan sumber makanan yang cukup bagi ayam yang akan menetaskan telur.

Pembuahan terjadi di dalam ayam betina, dan produksi telur bervariasi tergantung pada jenis ayam serta usia ayam betina tersebut. Secara umum, semakin tua betina, semakin banyak telur yang dapat mereka hasilkan.

Setelah telur tersebut dikeluarkan, ayam biasanya memerlukan waktu setidaknya 21 hari mengerami telur-telur tersebut sebelum menetas.

2. Angsa

Angsa adalah unggas yang dapat hidup di alam. Hewan yang bertelur ini biasanya ditemukan di habitat perairan dan termasuk dalam genus Cygnus.

Angsa merupakan salah satu burung terbesar dalam keluarga Anatidae, dan memiliki kemampuan yang luar biasa dalam berenang dan terbang. Tiga spesies angsa terbesar adalah angsa trompet, angsa putih, serta angsa whooper.

Spesies-spesies ini panjang tubuhnya sekitar 60 inci dengan berat badan setidaknya 50 pound. Mereka ditandai dengan leher yang panjang dan adanya selaput di antara jari-jari kaki mereka.

Angsa seringnya hidup di suatu tempat yang beriklim sedang. Ada lima spesies angsa yang dapat ditemukan di wilayah utara Bumi, satu jenis berhabitat di Australia, sementara sisanya dapat ditemui di Benua Amerika.

Angsa, meskipun tergolong hewan herbivora yang biasanya memakan tumbuhan dan rerumputan, kadang-kadang juga memakan binatang air kecil di sekitar lingkungan mereka.

Angsa betina biasanya menghasilkan sekitar 3 hingga 8 telur dalam satu masa bertelur. Dalam satu pengeraman telur, setidaknya 4-6 telur angsa dapat menetas.

Proses pengeraman telur angsa memerlukan waktu lebih lama daripada pengeraman telur ayam, yakni sekitar 1 bulan.

3. Burung Puyuh

Hewan ovipar berikutnya yang akan kita bahas adalah hewan bernama burung puyuh, yang memiliki tubuh berukuran relatif kecil dan berperut gemuk.

Secara umum, burung puyuh merupakan jenis unggas kecil yang cenderung mengkonsumsi biji-bijian sebagai makanan utamanya. Namun, mereka juga dapat memakan serangga serta hewan kecil lainnya yang ada di sekitarnya.

Burung puyuh memiliki kemampuan untuk menyusun sarang dan biasanya tinggal di permukaan tanah. Meskipun memiliki kemampuan terbang yang cukup cepat, jarak terbang burung puyuh cenderung tidak jauh.

4. Bebek

Itik, yang sering disebut sebagai bebek, adalah contoh hewan ovipar berikutnya. Bebek termasuk dalam kelompok burung dan memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil daripada angsa.

Itik termasuk dalam keluarga Anatidae, yang merupakan sekelompok spesies burung, dan seringkali ditemukan di sekitar lingkungan kita.

Bebek memiliki kemampuan untuk beraktivitas baik di daratan maupun di perairan air tawar, namun, lebih sering ditemukan di lingkungan air tawar.

Mereka memiliki tubuh yang berbentuk lekuk dengan leher yang relatif panjang, serta paruh yang lurus ke depan dan lebar.

Bebek, sebagai hewan omnivora, memiliki pola makan yang sangat bervariasi, mencakup rerumputan, ikan, cacing, serangga, dan berbagai jenis tanaman air.

Itik berkembang biak dengan cara bertelur, sama seperti yang dilakukan oleh angsa dan ayam. Pengeraman itik lebih lama daripada ayam, yakni 28 hari.

Hal yang menarik tentang itik adalah bahwa itik tidak mengerami telur mereka sendiri, melainkan seringkali telur-telur ini dierami ayam atau bahkan oleh mentok.

5. Ikan

Ikan adalah jenis hewan yang memiliki ketergantungan terhadap air sebagai lingkungan hidupnya, termasuk air tawar maupun air asin.

Mereka memiliki alat pernafasan yang disebut insang yang memungkinkan mereka bernafas di dalam air. Ikan masuk dalam kelompok vertebrata berdarah dingin.

Di seluruh dunia, ada sekitar 27 ribu spesies ikan yang beragam dalam ukuran tubuhnya, mulai dari yang seukuran jempol hingga seukuran perahu.

Namun, penting untuk dicatat bahwa ada juga binatang air yang kadang-kadang disalahartikan sebagai ikan, misalnya cumi-cumi dan ikan duyung.

6. Katak

Katak adalah hewan amfibi yang berkembang biak dengan cara ovipar, yaitu dengan bertelur. Mangsa utama katak berupa serangga dan hewan kecil lain di ekosistemnya.

Ketika berada di dalam air, katak memiliki kemampuan berenang yang sangat baik, sementara ketika berada di darat, mereka berpindah tempat dengan cara melompat.

Katak memiliki ciri khas, seperti tubuh yang diselubungi lendir dan memiliki lidah yang cukup panjang. Dalam hal perkembangbiakannya, katak mampu menghasilkan sejumlah besar telur dalam satu kali pembuahan.

Telur-telur ini kemudian akan dijaga oleh katak induk selama sekitar 12 minggu hingga mereka bermetamorfosis menjadi katak dewasa secara sempurna.

7. Penyu

Penyu memiliki penampilan serupa dengan kura-kura laut dan dapat ditemukan berenang di seluruh samudera di seluruh dunia. Dalam pandangan ilmuwan, penyu telah eksis sejak zaman dinosaurus, yaitu antara 145 sampai 208 juta tahun lalu.

Penyu merupakan hewan ovipar. Telur dikeluarkan melalui kloaka. Penyu mengalami berbagai siklus reproduksi yang berlangsung sekitar setiap 208 tahun.

Jantan penyu biasanya menjalani seluruh hidupnya di laut, sementara betina penyu kadang-kadang kembali ke pantai dan meletakkan telur. Biasanya, pantai yang dipilih oleh penyu betina untuk bertelur merupakan pantai yang tenang dengan pasir.

8. Capung

Sebagai contoh berikutnya, kita dapat melihat proses reproduksi capung yang membutuhkan waktu yang cukup lama.

Capung menghabiskan minimal 4-6 minggu untuk mengalami tahapan dari telur hingga menjadi capung dewasa. Tahapannya meliputi fase telur, larva (nifma), dan akhirnya menjadi capung dewasa.

Capung adalah kelompok serangga Odonata. Habitat capung menyebar di daerah hutan, kebun, sawah, dan pekarangan rumah.

Serangga ini hidup di daerah berair. Capung menggunakan tempat itu sebagai tempat meletakkan telur dan mencari mangsanya setiap hari.

Awalnya, capung betina dan jantan melakukan proses pembuahan, dengan betina biasanya meletakkan telur-telurnya di ranting tanaman yang berada di dalam air. Namun, beberapa spesies capung meletakkan telur mereka langsung di dalam air.

Setelah 1-2 minggu, telur ini akan menetas menjadi larva atau nimfa, yang kemudian akan terus tumbuh dan berkembang menjadi capung dewasa dalam sekitar 6 minggu.

Namun, masa hidup capung dewasa hanya berkisar antara 4-6 bulan, setelah itu, mereka akan secara alami mati.

9. Cicak

Hewan yang bertelur atau ovipar selanjutnya yang akan dibahas adalah cicak. Hewan yang satu ini memiliki ciri khusus yang membedakannya dengan banyak hewan lainnya yakni kemampuannya menempel di dinding.

Cicak termasuk hewan insektivora yang makanan favoritnya nyamuk, dan serangga kecil lainnya. Cecak memiliki mekanisme pertahanan diri yang unik yaitu dengan memutus ekornya ketika terancam.

Di dunia, terdapat 2000 spesies cicak yang berbeda. Proses perkembangbiakan cicak melibatkan produksi sejumlah telur, biasanya antara 4 hingga 10 telur.

Jumlah telur ini bervariasi tergantung pada umur dan jenis spesies cicak yang bersangkutan. Sebelum telur cicak menetas, induk cicak akan menyimpan telur-telur tersebut di tempat tersembunyi yang tidak dapat ditemukan oleh predatornya.

Telur cicak berwarna putih dan memiliki ukuran yang relatif kecil. Biasanya, proses menetas telur cicak memerlukan waktu sekitar 30 hingga 80 hari tergantung pada faktor-faktor tertentu.

10. Tokek

Apakah tokek termasuk hewan ovipar? Tokek merupakan kerabat cicak, memiliki tubuh yang mirip dengan cicak dengan perbedaan utama berupa ukuran dan warna.

Tokek termasuk hewan reptil yang hidup di sekitar kita. Binatang ini dikenal memiliki panggilan yang kuat dan berisik.

Tokek cenderung mendiami area dengan ruang yang terbatas. Hingga kini, populasi tokek semakin menurun karena beberapa individu telah mengambilnya untuk digunakan dalam pembuatan obat-obatan.

Namun, sudah ada beberapa orang yang sadar bahwa tokek bisa dibudidayakan demi mendapatkan lebih banyak keuntungan itu. Cara berkembang biak tokek adalah bertelur.

Tokek betina secara umum menghasilkan sekitar 2 hingga 4 telur untuk satu siklus reproduksinya. Pada umumnya, seekor tokek akan bertelur sebanyak 3 hingga 4 kali dalam setahun.

Waktu pengeraman berlangsung selama sekitar 90 hingga 120 hari, meskipun dalam beberapa kasus, jangka waktu ini dapat memanjang hingga mencapai 200 hari. Hal itu dipengaruhi oleh suhu ruangan yang digunakan untuk menyimpan telur.

11. Kadal

Cara berkembang biak kadal adalah bertelur. Kadal adalah anggota keluarga hewan reptil yang memiliki kedekatan hubungan dengan cicak dan tokek.

Kadal memperoleh makanannya dengan menggunakan lidah panjang yang mereka julurkan. Ditambah, kadal mempunyai ciri-ciri fisik yang mencakup tubuh yang kecil dan ditutupi oleh sisik-sisik.

12. Lebah

Lebah adalah serangga yang hidup secara sosial dalam kelompok. Mereka memiliki banyak manfaat penting baik untuk manusia maupun tumbuhan. Lebah menciptakan sarang hexagonal yang merupakan tempat tinggal mereka sendiri.

Sarang-sarang ini biasanya ditemukan di berbagai lokasi seperti di pohon, bukit, bahkan di rumah. Apakah lebah termasuk hewan ovipar? Iya, lebah adalah hewan ovipar. Mereka menyimpan telur dalam sarang yang dibuatnya.

13. Kumbang

Lalu, hewan yang berkembang biak dengan cara ovipar adalah kumbang. Binatang ini adalah anggota dari ordo Coleoptera, yang merupakan kelompok serangga.

Kumbang adalah hewan bersayap yang memiliki kemampuan terbang, meskipun terbatas dalam jarak dan ketinggian jika dibandingkan dengan burung yang memiliki sayap.

14. Kura-kura

Kura-kura merupakan hewan berkaki empat yang termasuk dalam golongan reptil, memiliki tubuh yang dilapisi oleh sisik dan memiliki ciri khas tempurung keras di atasnya.

Tempurung ini berfungsi sebagai tempat perlindungan ketika kura-kura merasa terancam. Tempurung kura-kura terdiri dari dua bagian, yaitu tempurung atas yang dinamai kerapas dan tempurung bawah yang disebut plastron.

Kerapas adalah bagian yang melindungi punggung kura-kura, sementara plastron melindungi perutnya. Permukaan luar tempurung ini terdiri dari sisik-sisik besar yang mempunyai tekstur keras.

Apakah kura-kura termasuk hewan ovipar? Tentu. Kura-kura mengerami telurnya dengan cara dipendam dalam tanah. Tergantung suhu temperatur inkubator, telur kura-kura biasanya akan menetas dalam 50 hingga 120 hari.

15. Nyamuk

Binatang adalah serangga yang termasuk dalam ordo Dipreta. Pada betinanya, terdapat proboscis panjang yang digunakan untuk mencoblos kulit mangsanya sehingga nyamuk dapat menghisap darah.

Ini merupakan adaptasi yang diperlukan karena nyamuk merupakan jenis serangga yang memperoleh makanan dengan cara menghisap darah.

Nyamuk adalah hewan yang sering mengganggu hingga dapat membuat seseorang menderita suatu penyakit. Kita mengenal nyamuk yang merupakan penyebab malaria atau Plasmodium malariae.

Berbicara tentang reproduksi nyamuk, mereka memiliki siklus reproduksi yang cepat. Nyamuk akan melewati 4 tahapan sampai menjadi nyamuk dewasa.

Tahapan dimulai dari telur, larva, pupa, lalu nyamuk dewasa. Hanya butuh waktu 20 hari untuk menjadi seekor nyamuk dewasa.

16. Buaya

Selain masuk dalam kategori reptil, buaya termasuk dalam kelompok hewan ovipar, yang berarti mereka bertelur untuk berkembang biak.

Pada umumnya, habitat buaya adalah air tawar yang antara lain sungai dan danau. Namun, beberapa spesies buaya juga menghuni lingkungan air payau, misal danau muara.

Hewan ini adalah karnivora yang termasuk hewan buas. Mereka umumnya memakan vertebrata sebagai makanan utama, tetapi terkadang juga memangsa reptil lain, moluska, mamalia, krustasea, dan dalam beberapa kasus, bahkan manusia.

Buaya, sebagai sejenis hewan amfibi, tergolong dalam predator yang memiliki kekuatan yang cukup besar dibandingkan dengan sebagian besar pemangsa lain.

Siklus kehidupan buaya mirip dengan hewan ovipar, di mana mereka bertelur untuk berkembang biak. Buaya termasuk hewan bertelur yang tidak mengerami telurnya.

Penyebab utamanya adalah kebiasaan betina buaya yang mengubur dan mengawasi telurnya di sarang yang dibuatnya. Sarang ini biasanya ditempatkan di dekat sumber air.

Mengenai jangka waktu tepat telur buaya menetas, informasi yang pasti masih kurang jelas. Kemungkinan besar, periode ini sangat bergantung pada faktor-faktor lingkungan di mana buaya betina meletakkan telur-telurnya.

17. Kepiting

Lalu, hewan yang berkembang biak secara ovipar adalah kepiting. Kepiting, sejenis hewan krustasea berkaki sepuluh, dapat ditemukan di berbagai belahan dunia, termasuk laut, perairan tawar, dan daratan.

Terdapat berbagai spesies kepiting dengan beragam ukuran tubuh. Pada umumnya, kepiting mempunyai lima pasang kaki, dengan salah satu pasang dimanfaatkan sebagai capit. Meski demikian, ada beberapa spesies kepiting yang memiliki karakteristik unik.

18. Kupu-kupu

Kupu-kupu merupakan jenis serangga yang tergolong dalam ordo Lepidoptera, atau serangga bersayap sisik.

Ketika hinggap, kupu-kupu selalu menjulurkan dan mengembangkan sayapnya. Mereka dikenal dengan keindahan sayap-sayap mereka yang beraneka ragam warna.

Mirip dengan sidik jari manusia, setiap kupu-kupu memiliki pola warna sayap yang unik. Perbedaan ini disebabkan oleh variasi spesies dan habitat tempat kupu-kupu tersebut hidup. Kupu-kupu adalah salah satu insekta yang berkembang biak secara ovipar.

Banyak spesies kupu-kupu hidup di seluruh dunia. Kupu-kupu mempunyai sayap berwarna-warni yang menjadi ciri khasnya.

Siklus hidup hewan ini sangat unik, yakni melewati 4 tahapan. Metamorfosis kupu-kupu membutuhkan waktu kurang lebih 10-15 hari.

Tahapan tersebut dimulai dari telur, lalu tumbuh menjadi larva, setelah itu menjadi kepompong, dan terakhir menjadi kupu-kupu dewasa.

19. Tawon

Tawon adalah jenis serangga yang memiliki kecenderungan untuk menyengat ketika mereka merasa terancam.

Serangga ini termasuk dalam ordo Hymenoptera, yang juga mencakup lebah dan semut, meskipun seringkali orang awam menganggap tawon dan lebah mirip.

Di seluruh dunia, terdapat sekitar 75 ribu spesies tawon yang telah diidentifikasi manusia. Mayoritas tawon merupakan parasit dengan meletakkan telur pada hewan lain. Mereka dapat ditemukan hampir di seluruh penjuru dunia.

20. Kalkun

Kalkun adalah sejenis burung berukuran besar yang termasuk dalam keluarga galliformes dan genus Meleagris.

Pejantannya biasanya memiliki tubuh yang lebih besar daripada kalkun betina dan seringkali memiliki bulu dengan variasi warna. Kalkun liar merupakan burung yang sering dijadikan buruan di wilayah Amerika Utara.

Namun, penting untuk dicatat bahwa kalkun liar memiliki perbedaan dengan kalkun yang biasa kita temui, karena kalkun liar memiliki kemampuan terbang dan kelenturan yang lebih besar.

21. Burung Merpati

Merpati adalah sejenis hewan aves yang memiliki ciri khas bulu berwarna abu-abu, putih cerah, dan coklat. Bentuk sayap dan ekornya sangat tergantung pada habitat hidup mereka.

Merpati adalah burung yang umumnya hidup dalam kelompok. Burung merpati berkembang biak dengan cara bertelur, dan biasanya jantan dan betina bekerja sama dalam pembuatan sarang, yang dapat berada di pepohonan atau lubang bangunan.

Setiap kali bertelur, burung merpati betina biasanya menghasilkan sekitar 2 sampai 4 telur. Proses pengeraman telur ini menghabiskan waktu 16 sampai 18 hari hingga telur-telur tersebut menetas.

Penting untuk dicatat bahwa dalam merpati, kedua induknya, baik jantan maupun betina, ikut serta dalam proses pengeraman ini.

22. Semut

Semut merupakan contoh serangga yang hidup dalam bentuk koloni. Dalam suatu koloni semut, terdapat empat kasta yang berperan berbeda:

  • Semut ratu, merupakan yang terbesar dalam kelompok tersebut dan berperan sebagai pemimpin.
  • Semut jantan, memiliki tubuh lebih kecil daripada semut ratu, meskipun mereka adalah pejantan dalam kelompok semut.
  • Semut pekerja, memiliki tugas mengurus telur semut dan mencari makanan untuk koloni.
  • Semut prajurit, memiliki peran penting dalam melindungi telur dan berperang melawan predator jika diperlukan.

Telur dari semut biasanya berbentuk yang lonjong berwarna putih. Apakah semut termasuk hewan ovipar?

Dalam setahun, semut jantan dan ratu semut bisa menelurkan 1.300 hingga 1.700 telur. Jangka waktu penetasan telur sejak telur ditelurkan kurang lebih 30 sampai 40 hari.

23. Burung Hantu

Eksistensi burung hantu sudah makin langka akibat perburuan masif burung hantu. Mereka butuh waktu yang lama untuk menetaskan telurnya. Burung hantu memproduksi sekitar 3 sampai 4 telur tiap masa reproduksi.

Telur tersebut akan dierami selama 32 sampai 36 hari. Nantinya, telur tersebut akan menetas satu per satu.

Jarak antara penetasan telur pertama dan berikutnya sekitar 2 sampai 3 minggu. Jantan dan betina bergantian melindungi telur-telur tersebut sampai menetas.

24. Burung Elang

Burung elang merupakan jenis burung karnivora yang kuat dan termasuk sebagai hewan ovipar. Seperti burung pemangsa pada umumnya, burung elang menelurkan 2-3 telur saja dan seringkali hanya satu anak yang bertahan hidup hingga dewasa.

25. Ular

Tidak semua jenis ular merupakan hewan ovipar, namun mayoritas ular berkembang biak dengan cara bertelur. Ular elapidae, kobra, dan ular-ular beracun lainnya menggunakan cara bertelur. Ular akan menggali tanah untuk bertelur.

26. Burung Unta

Burung terbesar di dunia tentu menghasilkan telur burung yang paling besar. Ukuran telurnya cukup besar dan kuat sehingga dahulu banyak memakainya sebagai pot dan vas.

Burung unta biasanya bertelur secara bersama-sama di suatu tempat yang sama. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah mereka dalam melindungi telurnya. Burung unta adalah salah satu binatang tercepat di dunia dan sangat berbahaya jika terprovokasi.

27. Platypus

Kebanyakan hewan mamalia berkembang biak dengan cara vivipar atau melahirkan. Meski begitu, ada juga hewan mamalia yang berkembang biak dengan cara vivipar.

Hewan-hewan ini dikenal dengan sebutan hewan monotremata. Salah satu hewan monotremata adalah platypus.

Hewan ini tergolong hewan monotremata yang berkembang biak dengan cara bertelur namun tetap memiliki kelenjar susu dan menyusui anaknya melalui pori-pori lipatan kelenjar susu pada bagian perut induknya.

Selesai

Penjelasan tentang hewan ovipar lengkap dengan ciri-ciri dan jenis-jenis hewan ovipar telah selesai. Ingat, ovipar adalah perkembangbiakan hewan dengan cara bertelur.

Pada hewan yang bertelur, embrio mendapatkan makanan dari cadangan makanan yang terdapat pada setelur.

Semoga keterangan di atas bisa dipahami semuanya dan bermanfaat bagi kegiatanmu. Buka halaman berikut jika ingin tau soal hewan vivipar.


Dapatkan berita terbaru! Ikuti kami di Google News dan dapatkan kabar terupdate langsung di genggaman.

Promo garansi Shopee
Yosua Herbi
Herbi adalah seorang Web Developer asal Jawa Tengah lulusan D-3 Manajemen Informatika. Memiliki pengalaman dan kecintaan di bidang geopolitik, keuangan, pemrograman, digital marketing, dan sosial.
Logo SemutAspal