Ancaman: Pengertian, Jenis, Cara Mengatasi

Drone bawah laut
Drone bawah laut

Pengertian Ancaman

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian ancaman adalah kegiatan yang diperkirakan merugikan, menyulitkan, menyusahkan, dan menghancurkan sesuatu.

Pengertian ancaman adalah setiap usaha dari dalam atau luar negeri yang dinilai membahayakan kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keselamatan. Menurut Treats, ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungkan bagi sebuah organisasi.

Tujuan dari ancaman adalah untuk merugikan negara demi menghancurkan tatanan bangsa sehingga kedamaian hilang berubah jadi peperangan dan kehancuran. Sasaran ancaman bisa menyerang negara secara langsung, menghancurkan bangsa, pemerintah, wilayah, masyarakat, atau perorangan.

Hal inilah yang menyebabkan dibutuhkan adanya persatuan dan kesatuan dalam menyelesaikan berbagai ancaman yang terjadi.

Kepentingan

Suatu ancaman tentu memiliki kepentingan. Berikut adalah beberapa kepentingan yang mungkin menjadi target.

1. Negara

  • Kedaulatan negara
  • Konstitusi
  • Keutuhan wilayah

2. Bangsa

  • Persatuan bangsa
  • Nilai-nilai luhur bangsa
  • Kebudayaan

3. Pemerintah

  • Kebijakan dan keputusan pemerintah
  • Legitimasi pemerintah

4. Individu

  • Keamanan jiwa sendiri dan keluarga
  • Harta kekayaan
  • Kebebasan hidup

5. Pasal 29 UU ITE

Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mengirimkan Informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang berisi ancaman kekerasan atau menakut-nakuti yang ditujukan secara pribadi.

6. Pasal 45 ayat (3) UU ITE

Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam pasal 29 dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun dan/atau denda paling banyak Rp2.000.000.000 (dua miliar rupiah).

Kondisi Keamanan Dunia

Pengertian ancaman
Ilustrasi berjuang

1. Isu Keamanan Global

Isu global, seperti demokrasi, penegakan hak asasi manusia (HAM), dan lingkungan hidup menjadi indikator dalam hubungan antarnegara di skala internasional. Isu tersebut acap kali dijadikan dasar untuk membangun kerja sama keamanan.

Perkembangan global tersebut membawa beragam masalah yang berakumulasi dalam ketidakpastian. Di bidang keamanan, perkembangan global membentuk karakteristik ancaman baru yang memerlukan pendekatan komprehensif dan integratif.

Isu-isu keamanan tersebut termasuk terorisme, ancaman keamanan lintas negara, hingga senjata pemusnah massal. Kemunculan isu-isu keamanan baru tidak lepas dari globalisasi, teknologi informasi, identitas primordial, dan aktor non-negara.

Aksi terorisme membawa beberapa implikasi. Terorisme mengancam jiwa dan kehormatan negara. Terorisme juga membawa ketidakpastian tentang aksi terorisme yang akan terjadi sehingga menuntut kesiapsiagaan negara untuk menghadapinya.

Kehadiran senjata pemusnah massal juga menjadi salah satu isu keamanan global. Senjata itu termasuk senjata nuklir, biologis, dan kimia yang mengancam keamanan dunia.

Energi juga merupakan isu global yang patut diwaspadai karena dapat mempengaruhi dunia. Terlebih sumber energi tersebut semakin terbatas. Keterbatasan sumber energi tersebut membawa dunia pada persaingan yang bisa berujung pada konflik dengan skala internasional.

Kondisi keamanan global juga diwarnai oleh ancaman keamanan asimetris lintas negara, misalnya:

  • Aksi perompakan
  • Penyelundupan senjata dan bahan peledak
  • Penyelundupan wanita dan anak-anak
  • Imigran gelap
  • Pembalakan liar
  • Pembuangan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)
  • Penyelundupan narkotika dan obat-obat terlarang (narkoba)
  • Perdagangan manusia
  • Pencurian ikan

2. Isu Keamanan Regional

Berakhirnya Perang Dingin tidak serta merta menghilangkan ketegangan di Asia Pasifik. Isu keamanan regional masih ada akibat ketegangan Perang Dingin berupa saling klaim wilayah.

Selain itu, isu keamanan kawasan lain yang menonjol adalah isu terorisme, ancaman keamanan lintas negara, dan konflik komunal. Beberapa isu keamanan regional di Asia antara lain:

Semua konflik tersebut berpotensi menjadi konflik yang lebih besar ketika banyak negara memiliki kepentingan.

Selain konflik-konflik tersebut, Indonesia memiliki perlu memperhatikan isu keamanan di dalam negeri, terutama tentang rute pelayaran dunia. Indonesia sendiri memiliki kedaulatan atas beberapa jalur perdagangan penting dunia misalnya:

  • Selat Malaka, bersama Malaysia dan Singapura
  • Selat Sunda dan Selat Karimata (ALKI I)
  • Selat Lombok dan Selat Makassar (ALKI II)
  • Laut Arafuru (ALKI III)

Jenis-jenis Ancaman

Secara umum, ancaman terdiri dari dua jenis berdasarkan sumbernya, yaitu militer dan non-militer.

1. Militer

Ancaman militer terorganisir dan menggunakan kekuatan senjata untuk membahayakan keselamatan bangsa demi menghancurkan suatu negara dan wilayah. Beberapa contoh ancaman militer yang dilakukan oleh dalam negeri atau luar negeri yaitu:

  • Pelanggaran wilayah
  • Agresi militer
  • Aksi terorisme dengan senjata
  • Sabotase
  • Spionase
  • Pemberontakan kelompok bersenjata
  • Gerakan makar
  • Gerakan separatis
  • Perang saudara

Ancaman tersebut apabila tidak segera ditangani, akan membahayakan kedamaian suatu negara dan bisa timbul perang besar.

2. Non-Militer

Ancaman non-militer berbeda dengan ancaman militer yang menggunakan senjata. Meskipun begitu, tetap membahayakan karena tidak ada bentuk fisik dan tidak terlihat oleh mata. Karena itu, ancaman non-militer bisa lebih berbahaya. Beberapa contoh ancaman non-militer, yaitu:

  • Politik
  • Ideologi
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Informasi
  • Sosial budaya
  • Keselamatan secara umum

Ancaman non-militer mengarah pada hal-hal yang menjadi pondasi suatu negara. Oleh sebab itu, kehancuran suatu negara akan berjalan dengan pelan tetapi pasti.

Sasaran

  • Individu
  • Masyarakat
  • Bangsa
  • Wilayah
  • Negara
  • Pemerintah

Contoh Ancaman yang Pernah Terjadi

Berikut contoh ancaman yang pernah terjadi dari baik militer maupun non-militer.

1. Lingkungan Masyarakat

  • Angka kemiskinan dan pengangguran yang tinggi di banyak wilayah, meningkatkan tingkat kriminalitas dalam masyarakat.
  • Ketimpangan sosial karena pembangunan infrastruktur struktur yang tidak merata.
  • Tingkat pendidikan rendah karena ekonomi yang kurang mampu, sehingga SDM menjadi rendah.
  • Banyak masyarakat yang masih gagap teknologi dan informasi sehingga mudah termakan berita hoax dan tidak mampu mengikuti perkembangan zaman.
  • Banyak masyarakat ekonomi kelas menengah ke bawah yang memiliki gaya hidup konsumtif yang tinggi, sehingga kesejahteraan semakin menurun.

2. Peristiwa yang Pernah Terjadi

  • Adanya serangan terorisme bersenjata yang memiliki jaringan internasional antar negara, seperti ISIS (Islamic State of Irak and Syria).
  • Pelanggaran ilegal fishing pada Oktober 2018 oleh penangkap ikan dari negara Vietnam di Lautan Natuna.
  • Peretasan website Kominfo oleh hacker Bjorka yang terjadi pada September 2022.
  • Kasus e-KTP menjadi penyebab banyak korupsi terkuak.
  • 22 kasus deportasi terhadap 32 orang warga negara Filipina dari Pelabuhan Belitung di Bandara Soekarno-Hatta.
  • Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil di Kota Bandung pada Januari 1950.
  • Badan spionase asing melakukan serangan cyber terhadap Amerika Serikat pada tahun 2008.
  • Pelanggaran wilayah yang dilakukan Malaysia terhadap Indonesia di Ambalat pada 24-25 Februari 2007.
  • Kasus antara Indonesia dan Timor Leste tentang Pulau Batik.
  • HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) yang dipercayai mengancam keberadaan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa.

Contoh Ancaman Masa Depan

  • Serangan terorisme
  • Serangan yang berasal dari negara kecil atau bukan negara
  • Konflik sosial
  • Perang nuklir
  • Serangan simultan dari dalam dan/atau didukung dari luar
  • Serangan multi arah tanpa batas negara
  • Perang biologis
  • Serangan terhadap sistem kehidupan masyarakat
  • Serangan asimetri

Cara Mengatasi Ancaman

Cara mengatasi ancaman
Cara mengatasi

1. Militer

  • Melatih tentara agar lebih disiplin menjaga perbatasan
  • Memperkuat perbatasan wilayah dengan negara lain
  • Menanggulangi ancaman yang berasal dari dalam negeri
  • Masyarakat ikut berpartisipasi dalam menjaga kedaulatan negara
  • Meningkatkan kualitas dan kuantitas alutsista

2. Non-Militer

  • Meningkatkan mutu SDM
  • Menjunjung sikap toleransi
  • Meratakan tingkat pembangunan infrastruktur

Jenis serangan apapun bisa membahayakan suatu negara. Kita perlu waspada dengan belajar berbagai macam pola yang ada sebelum menentukan sikap.

Dengan memahami pengertiannya, jenisnya, contohnya, serta cara mengatasinya, diharapkan kita sebagai masyarakat bisa ikut andil dalam menjaga kedaulatan bangsa serta berperan aktif mendukung negara untuk menghindari dan mengatasi masalah yang datang.


Dapatkan berita terbaru! Ikuti kami di Google News dan dapatkan kabar terupdate langsung di genggaman.

Bagikan ke media sosial: